Thursday 28 November 2019

Bedah Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat


Buku non fiksi berjudul Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat dengan penulis Mark Manson terbit edisi bahasa Indonesia di bulan February 2018. Buku Terlaris versi New York Times dan Globe and Mail ini telah mengalami cetak ulang ke-32. Dengan tagline tambahan pada judul ‘Pendekatan Yang Waras Demi Menjalani Hidup Yang Baik’ membuat saya tertarik untuk membacanya suatu saat nanti. Keponakan saya yang masuk kategori generasi Z telah memiliki buku ini, dan saya sudah berpesan kepadanya untuk meminjamkan buku tersebut sebelum membelinya. Saya adalah pembaca sekaligus kolektor buku, dan 3 tahun terakhir ini sedang fokus membaca buku dengan thema Self Improvement.
Buku ‘Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat’ ditulis oleh seorang blogger terkenal dan memiliki berjuta-juta pembaca. Mark Manson tinggal di New York dan buku ini merupakan buku pertamanya.Pada cover belakang berwarna oranye dapat kita baca,”Dalam buku pengembangan diri yang mewakili generasi ini, seorang blogger superstar menunjukkan pada kita bahwa kunci untuk menjadi orang yang lebih kuat, lebih bahagia adalah dengan mengerjakan segala tantangan dengan lebih baik dan berhenti memaksa diri untuk mejadi “positif” di setiap saat.”


Sunday 24 November 2019

Membangun Peradaban Dengan Toilet Sehat Sanitasi Aman

saya termasuk orang yang sangat perhatian terhadap kebersihan di ruang publik. Khususnya di rumah makan dan mushola. Jika melihat kondisi toiletnya tidak bersih saya akan membatalkan makan atau shalat di rumah makan atau mushola/masjid tersebut. Bukankah kebersihan sebagian dari iman?


Namun kebiasaan memperhatikan kebersihan toilet secara kasat mata ternyata belum memberikan kesadaran saya ke pengelolaan sanitasi. Seakan saya “tidak mau tahu” kemana limbah toilet tersebut disalurkan. Hingga akhirnya kesadaran untuk memperhatikan dan memberi sosialisasi kepada masyarakat muncul saat hadir dalam acara “Kumpul Blogger dan Vlogger : Sanitasi Aman, Mulai Kapan?” yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Toilet Sedunia 2019. Acara ini terselenggara atas kerjasama  USAID IUWASH PLUS dan PD PAL JAYA. Sebagai narasumber talkshow adalah : Ika Fransisca (Advisor Bidang Pemasaran dan Perubahan Perilaku USAID IUWASH PLUS), DR.Subekti SE,MM (Direktur Utama PD PAL JAYA), Zidah Umami (Bidang Kesehatan Lingkungan, Puskesmas Kecamatan Tebet). Acara ini diselenggarakan memang sebagai salah satu upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya sanitasi yang dikelola secara aman. Kami juga diajak melihat kondisi langsung di lapangan yang berlokasi di daerah Tebet Jakarta Selatan. Padahal Tebet Jakarta Selatan berada di tengah kota metropolitan loh, tetapi ternyata masih ada juga masyarakat yang masih belum terlalu memperhatikan sanitasi aman di lingkungannya. Alhamdulillah, saat ini mulai gencar di selenggarakan edukasi mengenai sanitasi aman sehingga semakin tumbuh kesadaran masyarakat terhadap sanitasi aman.

Monday 18 November 2019

NIVEA #SentuhanIbu 2019 : World of Imagination

Jika melihat dan mendengar brand perawatan kulit Nivea, maka saya akan teringat Almarhumah Ibu yang seringkali mengoleskan cream perawatan legendaris itu di beberapa bagian kulit tubuhnya. Keharuman nan lembut dari Nivea begitu melegenda dalam kehidupan masa kecil saya. Saat kecil saya seringkali pula dioleskan Nivea oleh Ibu, khususnya saat saya ingin bermain di halaman rumah atau saat rekreasi di luar ruang bersama anggota keluarga lainnya. Nivea Creme Tin sungguh mempererat bonding time antara saya dan Ibu. Beruntung kami memiliki rumah luas di tengah kota Jakarta dan keluarga senang rekreasi atau berwisata keluar kota, sehingga bonding time kami dapat terus bermain serta bergerak. Manfaat krim perawatan kulit begitu nyata bagi kami karena seringkali bermain di luar ruang. Kegiatan mendongeng tidak sering dilakukan oleh Ibu saat kami akan tidur. Saya justru terbiasa mendengarkan dongeng dari kakak-kakak dan Ayah. Beruntung pula kami keluarga besar, sehingga kakak pertama dan saya sebagai anak bungsu memiliki jarak usia seperti seorang Ibu dan anak. Kakak-kakak saya juga seringkali menggunakan NIVEA Creme Tin oleh Ibu. Yang ternyata rutinitas perawatan kulit ini dapat berdampak sangat baik bagi emosi anak-anak. Bridgitta Dewi Pricillia (Brand Executive NIVEA Body and Cream) menyatakan,”NIVEA Creme Tin merupakan pelembab ikonik dari NIVEA diperkaya dengan Eucerit yang berfungsi melindungi kulit, menjadikannya tetap lembab serta memberikan sensasi kelembutan layaknya sentuhan yang diberikan oleh Ibu.”
Mengenang masa kecil saya yang indah, mengingat betapa lembut dan harumnya Ibu, maka sangatlah tepat jika Nivea mengadakan acara untuk mempererat bonding time atau ikatan antara ibu dan anak. Bertepatan dengan dimulainya libur sekolah anak-anak dan hari Ibu, maka NIVEA #SentuhanIbu 2019 menyelenggarakan World of Imagination pada tanggal 20 – 22 Desember 2019 di Ecopark Ancol Jakarta Utara. NIVEA #SentuhanIbu 2019 World of Imagination merupakan kerjasama dengan komunitas dongeng “Ayo Dongeng Indonesia”, “Waktunya Bermain” dan “Sembilan Matahari”.  World of Imagination adalah taman bermain interaktif yang menggabungkan imajinasi seni digital menjadi nyata. Tentunya sangat penuh inspirasi karena dongeng yang biasa identik dengan kehidupan alam semesta alami berpadu dengan seni digital. 


Seperti yang dituturkan oleh Elisabeth Tita dari Waktunya Main,”Kami senang sekali dapat menerjemahkan dunia imaginasi ke dalam taman bermain yang interaktif dan seru. Di taman bermain NIVEA World of Imagination, kami mengajak orang tua meluangkan waktunya dengan sepenuh hati untuk bermain dan mengeksplorasi daya imajinasi bersama anak dengan melompat, menari, memanjat serta menghadapi berbagai rintangan, berpikir cepat dan tangkas mencari solusi untuk menuntaskan suatu misi bersama-sama. Permainan ini tidak hanya seru dan menyenangkan, tetapi juga sarat akan nilai-nilai kehidupan.”


Pada kesempatan Press Conference yang saya hadiri bersama rekan blogger dan media di The Terrace Restaurant Senayan Jakarta tanggal 13 November 2019, Dr Herbowo Soetomenggolo SpA(K) Dokter Spesialis Syaraf Anak yang saat ini menjabat sebagai Ketua Unit Kerja Saraf Anak IDAI Jakarta memberi pemaparan kepada kami mengenai hubungan mendongeng dan otak. Beliau mengatakan,”Kegiatan mendongeng meliputi beberapa hal termasuk neural coupling yakni mendengarkan, memproses informasi, mengolah informasi menjadi data-data sesuai dengan imajinasinya. Proses selanjutnya adalah mirroring atau ketika otak pendengar memiliki cara bekerja yang sama dengan otak pendongeng. Selanjutnya otak merilis beberapa hormon seperti dopamine, kortisol dan oksitosin. Hormon tersebut mengatur perubahan emosi, kewaspadaan dan empati sehingga dapat mengingat jalur cerita. Aktivitas di cortex terjadi ketika otak memproses fakta sehingga dapat mengaktivasi bagian otak lainnya termasuk motor cortex, sensory cortex dan frontal cortex. Selain itu penelitian menunjukkan kegiatan mendongeng membantu kemampuan literasi yang sejalan dengan kemampuan kognitif anak. Sehingga dapat disimpulkan, walaupun kegiatan mendongeng termasuk mudah dilakukan, namun memiliki dampak yang luar biasa terhadap perkembangan otak anak.”

Saturday 16 November 2019

Nestlé BOOST Optimum Hidupkan Mimpi Lansia Indonesia Yang Tertunda

You Are Never Too Old to Set Another Goal or To Dream A New Dream – C.S  Lewis 

Berapapun usiamu, maka teruslah bermimpi dan bergerak mewujudkan impianmu itu. Usia biologis terus berjalan dan kita akan beranjak tua. Tetapi untuk hidup senantiasa sehat, aktif serta mandiri ini adalah suatu pilihan hidup kita menjalani hidup di usia berapapun. Sekalipun telah lansia.
Dalam acara MEDIA WORKSHOP : Hidupkan Mimpi Yang Tertunda Bersama Nestlé BOOST Optimum (Senin, 11 November 2019) di Paloma Bistro, Des Indes Hotel Jakarta Pusat, kami para blogger dan media mendengar cerita secara langsung dari Don Hasman, fotografer legendaris Indonesia yang di usia hampir 80 tahun masih terus produktif dan masih memiliki sejuta mimpi yang tengah dititi untuk diwujudkannya. Beliau tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menjejakkan kaki di Himalaya, juga telah menjejakkan kaki ke puncak Kilimanjaro di Tanzania saat usia 45 tahun. Saat usia 70 tahun Don Hasman melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Saint-Jean-Pied-de-Port, Perancis hingga Katredal Santiagi de Compostela Spanyol sejauh 1000 kilometer dengan tujuan mengabadikan dengan cameranya apapun yang dilihat selama perjalanan tersebut. Tahun 2000 (Usia 60 tahun) diterimanya penghargaan sebagai pelestari dan pengembangan warisan budaya Indonesia dari Presiden RI serta di tahun yang sama meraih penghargaan 100 Famous Photographers in The World dari Pemerintah Perancis.

Menurut penuturannya jika tubuh sehat maka usia bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Yess! Seperti yang diungkapkan oleh C.S Lewis bahwa tidak ada kata terlambat untuk meraih impian dan membuat impian baru berapapun usia seseorang. Nestlé BOOST Optimum mengajak lansia Indonesia hidupkan mimpi yang tertendu dengan meningkatkan kesadaran pentingnya berinvestasi pada upaya pemenuhan kebutuhan gizi agar tetap sehat, aktif dan produktif di usia lanjut.

Tuesday 5 November 2019

Connect : Pemberdayaan Ekonomi Digital Indonesia Melalui Inovasi dan Kolaborasi

Dunia digital merambah dalam kehidupan bisnis saat ini. Pentingnya menambah wawasan dan pengetahuan di dunia digital terpapar nyata di hadapan kita. Segala ilmu yang berkaitan dengan dunia digital telah membuat kita yang hidup di alam nyata sibuk bermanfaat, berkompetisi meraih ilmu namun terus berkolaborasi agar saling mengisi agar kita semakin berdaya. Bloggercrony Community tentunya tidak mau ketinggalan jika berkaitan dengan hal ini, dan salah satu cara berperan di dunia teknologi digital saat ini adalah berperan menjadi bagian acara “Connect” sebagai Event Partner. Tentunya kesempatan seperti ini juga tidak saya lewatkan dong, sebagai blogger serta pelaku usaha di dunia digital saya langsung menangkap kesempatan memperluas wawasan dan pengetahuan dalam event yang diselenggarakan di Hall B Convention Center tanggal 30 – 31 Oktober 2019. Bersama Bloggercrony Community saya hadir di hari ke-2 penyelenggaraan event yang ber-tagline “Empowering Indonesia’s Digital Economy through Innovation & Collaboration”.


Di acara Connect 2019 (Diorganisir oleh Traya Indonesia dan KITATAMA) merupakan kesempatan kita untuk bertemu dan terhubung dengan mereka yang berkecimpung di dunia digital entrepreneurs, pembuat kebijakan, tech startups dan berbagai perusahaan. Tujuan dari konferensi ini adalah membantu berbagai bisnis dengan penggunaan teknologi. Segala issue yang berhubungan dengan digital ekonomi, seperti e-commerce, digital marketing, payments dan logistik dieksplore. Sedangkan dengan mengikuti talkshow dari para ahlinya akan memberikan inspirasi agar kita dapat bergabung dalam networking serta memiliki lebih banyak ide dan lebih terbuka peluang bisnisnya.
Jam 10 - 11 pada tanggal 31 Oktober 2019 kami mengikuti class bertajuk “Synergistic Collaboration among Corporates, Startups, SMEs & Government”.  Narasumber pada class yang diadakan di main stage atau panggung utama Connect 2019 adalah Hery Sofiaji (AVP Micro Development and Agent Banking Group Bank Mandiri Tbk), Joddy Hernadu (EVP Digital & Next Business Telkom Grup), Agung Bezharie (Co-Founder/CEO Warung Pintar). Hery Sofiaji sebagai pembicara pertama menjelaskan topik dengan tajuk ‘Fintech, Tantangan dan Peluang Bagi Bank’. Dengan lugas dan jelas Hery sebagai perwakilan bank nomor 2 di Indonesia menjabarkan keterkaitan fintech versus bank. Langkah yang di ambil Bank Mandiri saat ini adalah berkolaborasi sekaligus berkompetisi dengan fintech industry. Terbukti pada bank BUMN ini telah berkolaborasi dengan banyak e-commerce, digital entrepreneur atau fintech yang kini banyak bermunculan. Gambaran produk yang telah diciptakan adalah permodalan Bank Mandiri melalui fintech untuk SME (mikro, kecil, menengah). Bahkan juga memberi modal sebagai saham ke 13 fintech. Intinya bahwa Bank Mandiri adalah bank pemerintah yang masuk di dunia digital dengan membantu membangun fintech.
Pemberi materi berikutnya adalah Joddy Hernadu sebagai perwakilan dari Telkom Grup yang menyampaikan bahwa Telkom sebagai BUMN telah membangun “Rumah Kreatif BUMN” yang banyak memberi pinjaman dan memberi bimbingan kepada pelaku SME. Rumah Kreatif BUMN telah memiliki inkubator bisnis yang tersebar di kota Bandung, Jogjakarta, Jakarta dan Makassar. Untuk hal lebih lanjut dapat diketahui informasinya melalui indigo.id
Agung Bezharie yang merupakan CEO Warung Pintar bercerita tentang kondisi warung-warung kecil yang sangat banyak di Indonesia. Mereka masih melakukan kegiatan usahanya dengan system yang sangat manual atau dapat dikatakan “kuno” karena mereka masih menggunakan catatan atau perhitungan keuangan dagang di balik bekas kertas rokok. Banyak diantara mereka yang tidak konsisten dalam melakukan usaha serta tidak memiliki finansial akses. Produk Warung Pintar adalah ‘tools education’ yang memberi bimbingan dan pelatihan bagi warung-warung kecil tersebut untuk mendapatkan akses lebih luas. Websitenya adalah warungpintar.co

Thursday 24 October 2019

Perempuan , Media Sosial dan Menjaga Ketahanan Keluarga

Perempuan dan Media Sosial. Ya, beberapa tahun belakangan ini  kaum perempuan banyak melakukan aktifitas dengan memanfaatkan media sosialnya. Mereka menggunakan media sosial untuk melakukan bisnis atau berjualan, membangun komunitas, mendapatkan berbagai informasi serta pengetahuan dan banyak lagi aneka kegiatan positif yang perempuan kerjakan dalam bermedia sosial. Bersyukurlah kita yang memanfaatkan media sosial dengan cerdas positif sehingga dapat meningkatkan kwalitas diri dengan bermedia sosial.

Peserta Seminar dari Bloggercrony Community
 Namun media sosial seperti pisau bermata dua, yang harus cerdas si penggunanya. Pisau jika penggunanya untuk memotong makanan atau memotong bahan makanan – tentunya sangat bermanfaat membantu perempuan di dapur saat sedang membuat hidangan untuk keluarganya. Tetapi apabila digunakan untuk menyakiti orang atau hewan, tentunya akan mengancam nyawa alias berbahaya.
Agar bermedia sosial dapat memberikan manfaat positif kepada perempuan, maka Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama RI mengadakan Seminar Sehari PENGARUSUTAMAAN GENDER “Perempuan dan Media Sosial : Peran Perempuan Menghadapi Pengaruh Media Sosial dalam Menjaga Ketahanan Keluarga” . Seminar Sehari berlangsung pada hari Kamis 17 Oktober 2019 di Auditorium KH M Rasjidi Kemenag RI Jalan Thamrin No 6 Jakarta. Dihadiri oleh 300 peserta dari Majelis Ta’lim Se-Jabodetabek, Dharma Wanita Kementrian Agama RI, komunitas Bloggercrony beserta mahasiswa/i Jabodetabek.

Thursday 3 October 2019

Wake Up Wakaf! Wakaf Produktif Tercipta Wisata Kreatif


Alhamdulillah, kesempatan kedua berkunjung ke Zona Madina Dompet Dhuafa yang berlokasi di Jalan Raya Parung Bogor KM.42 Jampang, Kecamatan Kemang Bogor – Jawa Barat. Kunjungan pertama saya ke Zona Madina ini pada bulan Desember 2017. Pada Hari Batik 2019 saya berkunjung ke Zona Madina Dompet Dhuafa bersama-sama 50 blogger. Hampir 30 blogger berangkat dari Philantropy Building Jati Padang Jakarta, sedangkan sebagian lagi langsung menuju Zona Madina Bogor.

Sesampainya di Parung Bogor kami langsung menuju Auditorium SMART School Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa. Acara seru bertajuk “Blogger Meet Up! Waqf Productive Sharing Session & Visit” merupakan rangkaian kampanye “Wake Up Wakaf!”. Ya, kami semua disadarkan bahwa banyak masyarakat yang mengenal wakaf hanya sekedar untuk lahan masjid, makam atau madrasah. Padahal wakaf memiliki arti yang lebih luas dan tidak terbatas hanya 3 hal tersebut. Wakaf dapat lebih ditingkatkan manfaat dan pemberdayaan potensinya.
Pemberdayaan potensi wakaf telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa sebagai organisasi nirlaba terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1993, yang mengangkat martabat dan pengabdian manusia dengan memanfaatkan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf serta dana sosial lainnya baik individu, kelompok dan perusahaan.
Pagi itu kami dibagikan “Wake Up! Wakaf Katalog” dari 4 Pilar Program Wakaf Dompet Dhuafa, yakni : Kesehatan , Pendidikan , Pemberdayaan Ekonomi dan Social. 4 Pembicara dari masing-masing program menjelaskan kepada kami berbagai program nyata yang telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Saya lumayan terkejut mengetahui bahwa RS Kartika Pulomas yang terletak di perumahan tempat tinggal saya ( 2 keponakan lahir di RS ini, saat saya masih duduk di bangku SMP  Kartika Pulo Mas Hospital merupakan Rumah Bersalin premium , kemudian konsepnya dirubah menjadi RS Ibu dan Anak) ternyata kini dikelola oleh Dompet Dhuafa sejak tahun 2018.


Monday 30 September 2019

Launching Web Series Sequis : Kopi Paste

Matahari kota Jakarta terasa terik, dan kondisi di sekitar Gedung DPR juga harus terus kami pantau melalui media internet setiap sepersekian menit pada hari Kamis, 26 September 2019 agar perjalanan kami lancar . Bersamaan dengan itu saya meluncur dengan lancar menuju Sequis Centre untuk menghadiri Peluncuran Web Series Sequis bertajuk ‘Kopi Paste’. Waw, perjalanan saya dari rumah ke Sequis Centre seperti layaknya San, tokoh cewek milenial di web series ini. Terkesan San berjalan kaki ke kantornya dengan menyusuri trotoar dan menyebrang jalan ramai pusat bisnis kota metropolitan Jakarta.


Melihat tokoh utama web series Kopi Paste ingatan saya terlempar ke tokoh cewek pada novel yang saya tulis. Sanisti Moeri (bisa dipanggil San – diperankan oleh Sharena Delon) , cewek milenial metropolitan  yang perfeksionis namun sesungguhnya simple/minimalis. Ia tinggal bersama di sebuah apartment bersama Sang Ibu. Hidupnya yang terkesan perfeksionis seakan membuat San berjuang untuk meraih cinta dari lawan jenisnya yang harus juga sesempurna dirinya.San adalah perempuan metropolitan milenial yang mandiri dan ambisius namun tetap sayang dan perhatian terhadap Sang Ibu. Perfeksionis, detail, teratur dan terstruktur membuatnya semua pria yang dikenalkan terasa “cacat” di hadapannya – sehingga ia harus meninggalkan pria-pria yang dikenalkan oleh sahabat di kantornya sebelum menjalin ke hubungan serius ke jenjang pernikahan.


Tuesday 24 September 2019

Spa ala Princess di Aleesha Mom & Kids Spa Bekasi

Salah satu kebahagiaan saya dan keluarga perempuan adalah saat kami memanjakan diri dengan melakukan body and hair treatment, khususnya dipijat dan dilulur. Kebiasaan ini diwariskan dari nenek moyang kami yang memiliki tradisi perawatan diri. Saya masih ingat ketika Ibu melakukan perawatan di rumah kecantikan di daerah Cikini milik tokoh kecantikan terkenal  Indonesia, saya hanya dapat menunggu di ruang tunggu atau di dalam mobil membaca majalah /buku bersama sopir keluarga. Andaipun bosan saya langsung berlari membeli es krim di toko sekitar rumah kecantikan tersebut. Ketika saya kecil, rumah kecantikan atau salon belum ada yang melayani perawatan untuk anak-anak. Paling-paling hanya gunting rambut. Saya juga masih ingat saat melakukan hair treatment di sebuah rumah kecantikan ditemani keponakan. Si Bocah sampai menangis menunggu saya yang masih melakukan hair steam...hahaha....
Beruntunglah anak-anak zaman now yang Ibu, tante atau neneknya memiliki kegemaran melakukan body atau hair treatment. Sekarang sudah banyak bermunculan spa , salon atau bahkan wellness centre yang dapat memberi kebahagiaan bagi anak dan orang tuanya. Saya jadi sering mengantarkan keponakan-keponakan ke salon anak-anak untuk melakukan berbagai perawatan, seperti pijat, gunting rambut dan baby swimming. Saya tidak ikut melakukan perawatan jika mengantar mereka, karena beberapa diantaranya hanya melayani anak-anak atau Ibu hamil.


Hingga akhirnya pada tanggal 15 September 2019, saya mendapat kesempatan hadir di acara Grand Launching Aleesha Mom & Kids Spa di Bekasi bersama rekan-rekan Bloggercrony Community. Saya sebagai “spa hunter” langsung tertarik dengan konsep yang diusung oleh “princess day spa” pertama di Bekasi ini.”Usaha ini sudah dirintis sejak 1997. Zaman berubah, tentu konsep bisnis juga tidak boleh monoton. Kami melakukan rebranding total dari mulai nama, segment market hingga konsep dari spa itu sendiri,” ujar Co-founder Aleesha Mom & Kids Spa, Gita Arwana Cakti.
Semula spa ini bernama Samara Spa, day spa pertama di Bekasi. Dengan target pasar wanita dewasa, maka Samara Spa merubah target pasar ibu dan anak serta berganti nama. Suasana spa yang awalnya pekat dengan nuansa traditional Indonesia, kini menjadi nuansa princess Disney. Tamu yang datang merasa seperti masuk ke halaman castle dan dirawat di castle-nya sendiri.

Sunday 1 September 2019

Beauty Treatment Asyik di DeGreen Salon Jakarta Pusat

Sudah 3 bulan terakhir ini saya tidak melakukan body treatment di spa atau layanan pijat traditional. Rasanya badan ini sudah sangat memerlukan perawatan ekstra. Memang saya dan beberapa kakak seringkali juga menggunakan jasa pijat atau lulur yang memanggil terapis-nya untuk datang ke rumah. Tetapi kakak-kakak saya sedang sibuk dengan urusan masing-masing dalam 3 bulan ini sehingga kami tidak sempat memanggil terapis ke rumah. Sedangkan bulan lalu keponakan memberi kabar bahwa spa dan salon langganan kami di Cempaka Putih Jakarta Pusat kontrak rukonya sudah habis dan tidak beroperasional kembali.


Dalam keadaan galau akibat kurang treatment ....hahahaha, seorang teman memberi informasi sebuah tempat untuk melakukan body treatment relatif dekat dengan rumah saya. Waaah pucuk dicinta ulam tiba! Saya langsung membuat reservasi di hari Selasa, namun saat saya mau berangkat tetangga rumah meninggal dunia sehingga untuk keluar rumah saya agak kurang nyaman karena mobil-mobil peziarah banyak yang parkir di depan pintu gerbang rumah. Syukurnya saat saya reschedule keesokan harinya, DeGreen Salon menyatakan ketersediaannya dengan fleksible.
Siang itu saya berangkat ke DeGreen Salon dari Al Azhar Rawamangun menggunakan jasa sepeda motor online. Driver-nya memberi konfirmasi,”Ini di Rawamangun mana ya?”. Saya langsung menegaskan bahwa DeGreen Salon terletak di dekat Eva Sari Hospital Pasar Genjing Jakarta Pusat. Memang nama jalannya adalah Jln Rawamangun Jakarta Pusat. Lokasi dekat dengan Jln Pramuka Raya dan halte Transjakarta Pasar Genjing. Yup, walaupun secara geografis berdekatan namun kawasan Rawamangun terletak di Jakarta Timur sedangkan DeGreen Salon terletak di Jln Rawamangun Jakarta Pusat. So jika ada yang berniat ke DeGreen Salon dari arah Menteng atau Matraman/Salemba jangan kebablasan ke Rawamangun Jakarta Timur ya.

Tuesday 13 August 2019

Belajar Menjadi Manusia Unggul di The 5th Congress of Indonesian Diaspora


Di Hari Arafah 1440 H (Sabtu, 10 Agustus 2019) Saya mendapatkan kesempatan menangguk ilmu yang Insya Allah bermanfaat di masa depan . Sesuatu hal yang banget2 Saya syukuri ini . So menjalankan Puasa Arafah sambil menggali ilmu dari berbagai pakar berpengalaman dengan niat ibadah serta doa terus dalam hati selama menyimak pembahasan mereka yang berdiskusi serta berbagi ilmu dalam acara "The 5th Congress Of Indonesian Diaspora". Dihadiri partisipan dari 77 negara, 79 pembicara dan 20 sessions. Terselenggara di The Kasablanka Jakarta Selatan. The 5th Congress of Indonesian Diaspora mengangkat thema “Empowering Indonesia’s Human Capital”.


Saya hadir bersama Galuh yang baru 2 tahun kembali dari Berkeley USA, dia di USA mendapatkan kesempatan beasiwa LPDP dan magang di perusahaan besar di Amerika – hitungannya masih diaspora deh ya...hahaha. Sedangkan Saya juga Alhamdulillah sempat merasakan menjadi student plus bekerja paruh waktu di Belanda dan Selandia Baru. Pernah diterima di satu perusahaan di Parnell Auckland Selandia Baru, tetapi kalau kondisi yang tidak mengizinkan akhirnya kesempatan tersebut Saya lepas dengan ikhlas. Kami berdua sampai lokasi acara tepat parallel sessions akan dimulai. Kami berdua memang sengaja tidak menghadiri grand opening dan main session yang dimulai pada pukul 10 pagi hingga pukul 12.30.

Monday 5 August 2019

Menata Rumah Mungil dan Meja Kerja Generasi Millenial

Indonesia Properti Expo hadir kembali di tahun 2019! Sebuah pameran besar properti yang hampir setiap tahunnya Saya kunjungi untuk survey dan mengantar saudara dan kerabat yang berniat membeli properti. Sudah  sekitar 3 – 4 properti kami beli di pameran yang kami kunjungi di JCC setiap tahunnya. Saya yang telah bertempat tinggal di tengah kota Jakarta tetap sangat tertarik untuk hadir dalam Indonesia Properti Expo karena keluarga kami memiliki kegemaran mengumpulkan  instrumen investasi di properti. Selain itu kami gemar menata decor rumah agar rumah selalu nyaman dan aman. Proyeksi Saya kedepan salah satunga juga memiliki banyak properti untuk disewakan oleh nomaden citizen atau traveler. Seperti system yang dilakukan oleh AirBnB. Tentunya tipe rumah mungil atau unit studio/2 rooms apartemen yang akan Saya investasikan di sektor properti, karena model caravan atau tiny house belum popular di Indonesia.


IPEX 2019 berlangsung tanggal 27 Juli hingga 4 Agustus 2019. IPEX 2019 bernama Pesta KPR BTN. BTN, bank BUMN yang sejak zaman orang tua kita memiliki company branding sebagai pemberi KPR bagi rumah mungil (dahulu terkenal dengan istilah RS atau Rumah Sederhana), tahun ini menjadi sponsor utama Indonesia Properti Expo. Walaupun generasi millenial adalah generasi yang gemar bertualang dan nomaden, janganlah pernah mengabaikan pentingnya kepemilikan rumah. Sekecil apapun rumah tersebut, maka kita harus memilikinya. Dengan memiliki rumah maka kita akan memiliki kesempatan beramal baik kepada sesama, misalnya kehidupan rukun bertetangga, memuliakan tamu, merawat rumah hingga rumah menjadi “rumahku surgaku” yang kesemuanya dapat menjadi ladang amal kebaikan kita dan kesempatan tersebut dapat kita raih apabila kita memiliki rumah. Dalam setiap kali penyelenggaraan IPEX banyak promo bertaburan, yang ditawarkan antara lain : DP 0% , FREE biaya administrasi, FREE AJB, FREE biaya KPR, bayar DP langsung huni, subsidi KPR hingga BELI APARTMENT GRATIS APARTMENT!


Alhamdulillah, kesempatan menghadiri IPEX 2019 bersamaan dengan acara Talkshow & Blogger Gathering bertajuk “Serba Serbi Menata Rumah” dengan pembicara Zata Ligouw menyajikan topik Tip & Trick Menata Ruang Kerja Di Rumah dan Adelya Vivin dengan topik  Tip & Trick Menata Rumah Mungil. Sebagai moderator adalah blogger sekaligus founder ISB, Ani Berta. Talkshow ini berlangsung di hari ke-5 IPEX 2019.

Saturday 20 July 2019

Koboy Kampus, Kisah Pidi Baiq Menggelitik Negeri



Satu lagi film digarap oleh MNC Pictures, yang kali ini berkolaborasi dengan 69 Production.  Film ini merupakan kisah sang penulis dan sutradara semasa kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Dengan produser kreatifnya adalah Sekar Ayu Asmara dan Viva Westi membuat saya semakin bersemangat untuk menyaksikan film Koboy Kampus. Tentang sekelompok mahasiswa FSRD ITB era tahun 1995 - 1998 yang tidak puas dengan kinerja pemerintah dan serunya mereka membentuk negara sendiri. Kritis, politis dan kocak abis!!! Karena kekritisan dan aktifitasnya, kuliah mereka terhambat bahkan nyaris drop - out. Mereka mendirikan negara dengan nama negara Republik The Panasdalam yang terdiri dari berbagai agama dan saling menghargai.


Penulis Koboy Kampus adalah Pidi Baiq yang karyanya Dilan begitu berat untuk dilupakan oleh penggemar film Indonesia. Pidi menulis dan menyutradari Koboy Kampus bersama Tubagus Deddy.  Jika film Dilan mengambil setting di SMA maka Koboy Kampus mengambil setting semasa perguruan tinggi. Kedua-nya mengambil lokasi di kota yang sama, ibu kota Jawa Barat, Bandung. Membaca nama penulis, sutradara, produser dan pemainnya saya memutuskan untuk menyaksikan film ini. Awalnya saya kira hanya film berthema monoton dan ringan ala asmara di kampus, tetapi begitu menyaksikannya ... wow, beda thema dengan kebanyakan film Indonesia. Dikemasnya juga begitu ringan, padahal sesungguhnya yang dihadapi oleh Pidi Baiq dan kawan-kawan saat kuliah itu masalah serius. Ketidak puasan terhadap pemerintah dan berbagai peristiwa dengan catatan tinta hitam di era reformasi dapat disuguhkan ke penonton dengan ringan dan seru tanpa memberi rasa ketakutan. Bahkan lelucon yang keluar begitu segar, tanpa merendahkan pihak lain.

Monday 15 July 2019

Sociotrip Kurban Ke Saung Ternak Kahadean Kelompok Ternak Al – Ikhwan Cianjur

Begitu waktu cepat berlalu, hingga Hari Raya Idul Adha 1440 H akan berlangsung bulan Agustus nanti. Hanya menghitung hari! Calon jamaah haji Indonesia sudah mulai berangkat ke Tanah Suci. Bagaimana persiapan kita di tanah air untuk memperingati hari raya ini? Tentunya sebagai umat Islam yang mampu kita akan lebih bahagia jika melaksanakan salah satu ibadah dalam agama kita agar lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, Sang Pemilik Hidup. Ibadah tersebut adalah kurban.  Ibadah kurban merupakan bentuk kepasrahan dan keikhlasan seorang hamba kepada Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kita disyaratkan berkurban saat hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijah, sehari setelah Tamu Allah berwukuf di Arafah.


Alhamdulillah, di keluarga saya setiap tahun selalu melaksanakan ibadah kurban. Bahkan lebih dari 3 tahun terakhir dari sisa usia-nya di dunia Almarhumah Ibu (meninggal dunia Januari 2018) dan Almarhumah Keponakan (meninggal dunia Maret 2019) mempercayakan ibadah kurbannya melalui Dompet Dhuafa. Dua perempuan dekat dengan saya ini setiap tahunnya melaksanakan ibadah kurban melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa karena kemudahan layanannya dan distribusi hewan kurban ke tepat sasaran yang berhak menerima. Penyebaran hewan kurban hingga berbagai pelosok Indonesia, bahkan ke mancanegara seperti Timor Leste, Filipina, Myanmar, Vietnam, Palestina, Thailand dan Bangladesh.


Almarhumah melalui kanal kurban online melakukan pemilihan hewan kurban, yakni : Kambing Standard (Berbobot 23 – 28 kg), Kambing Premium (29 – 35 kg), Sapi (250 – 300 kg). Alhamdulillah, walaupun seorang janda lansia yang ditinggal meninggal dunia oleh Ayah sudah puluhan tahun,  Ibu saya selalu memilih “Kambing Premium” saat beliau berkurban. Harga nilai kurban kambing premium di kanal Dompet Dhuafa tahun ini senilai Rp 2.975.000 ,- . Saat ini Dompet Dhuafa telah bekerjasama dengan e-commerce dan fintech dalam mengembangkan sistem digitalisasi pengelolaan zakat dan kurban. Karena digitalisasi memudahkan pengumpulan dan pengelolaan zakat, serta kurban. Terakhir Almarhumah Ibu melakukan pembayaran kurban ke Dompet Dhuafa masih dengan transfer bank yang dilakukan oleh Almarhumah Keponakan saya. Insya Allah tahun 2019 dan seterusnya semangat #JanganTakutBerkurban bersama Dompet Dhuafa akan terus bergelora di diri hingga akhir hidup saya pula. Aamiin....Apalagi saat ini banyak kanal-kanal kemudahan layanan berkurban seperti QR Code, payment online, e-commerce, jemput kurban dan masih banyak lagi.

Peternakan Pemberdayaan Dompet Dhuafa


Bersyukur pula saya dapat melihat langsung ke peternakan pemberdayaan Dompet Dhuafa. Tahun 2018 saya beruntung dapat berkunjung ke peternakan yang berlokasi di Subang Jawa Barat. Tahun 2019 saya kembali mengikuti sociotrip ke Saung Ternak Kahadean  Kelompok Ternak Al – Ikhwan di Kelurahan Cikondang Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. (Jujur, ini bukan kampungya artis kondang Justin Bieber). Perjalanan dari Filantrophy Building di Warung Jati hingga Saung Ternak Kahadean memakan waktu hingga hampir 6 jam! Sejujurnya saat pulang terasa lelah, karena perjalanan kembali juga memerlukan waktu hampir 6 jam juga, sedangkan kita di area peternakan hanya 3 jam saja. Tetapi sungguh saya sangat merasa senang dan bahagia bisa melongok peternakan  hewan-hewan yang akan menjadi kendaraan kita menuju surga (Aamiin). Saya jadi lebih menghayati ibadah kurban tersebut. Kalau hanya mentransfer uang untuk pembelian hewan kurban khan kurang berkesan ibadahnya, apalagi kita nggak menyaksikan langsung penyembelihannya. Tetapi nggak perlu khawatir juga bagi kalian yang berkurban melalui Dompet Dhuafa, karena saya sudah menyaksikan sendiri kok bagaimana peternakan hewan kurban kita di budidayakan dengan QC yang sesuai standard kesehatan dan syariah tentunya. Melalui pendekatan pemberdayaan peternak lokal yang mandiri dan telah melalui tahapan seleksi, peternak dapat memastikan kualitas hewan kurbannya di dampingi oleh tim program Dompet Dhuafa.

Monday 10 June 2019

Semarak Berlibur Dan Berbelanja Di Jakarta Fair Kemayoran 2019

Horeee libur telah tiba! Apalagi liburan menyambut Lebaran. Bersyukurnya Lebaran tahun ini tepat di bulan Juni, bulan yang sama dengan ulang tahun ibu kota tercinta, DKI Jakarta. Yeaay, kota kelahiranku, kota dimana aku dibesarkan dan kota dimana aku beranjak dewasa. Kampung halamanku, oleh karenanya setiap Lebaran aku tidak mengenal pulang ke kampung halaman. Justru “top of mind” saya di bulan lahir ibu kotaku ini adalah Jakarta Fair Kemayoran. Setiap saudara saya dari luar kota datang ke Jakarta saat libur sekolah pertengahan tahun, maka wajib kami mengantar mereka ke Jakarta Fair Kemayoran.

City of Lights
Tahun ini saya mendapat undangan dari bagian Promotion & Sponsorship PT Jiexpo untuk berkunjung ke Jakarta Fair 2019. Tentunya undangan ini saya sambut dengan riang gembira, saya bersama 20 family blogger memenuhi undangan tersebut di akhir bulan Mei 2019. Anggap saja “gladi resik” sebagai tour guide JFK 2019 bagi saudara-saudara dan teman-teman yang biasanya sering meminta diantarkan ke festival tahunan terbesar, terlama dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara yang di tahun ini diselenggarakan untuk yang ke-52 kalinya. Jakarta Fair 2019 merupakan ke-4 kalinya digelar bertepatan dengan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri. Wow asyik banget khan berbelanja keperluan lebaran di sini?
Di Stand Wings Indonesia
Setelah Lebaran menerima banyak uang lebaran kita juga bisa berbelanja keperluan sekolah dan keperluan rumah tangga lainnya. Pokoknya lengkap deh berbelanja di Jakarta Fair 2019. Sejak dahulu keluarga saya membeli berbagai keperluan di Jakarta Fair. Saya masih ingat, semasa saya SD dan SMP Ayah saya membeli mobil di festival tahunan ini. Beberapa tahun lalu Ibu dan kakak membeli motor matic dan kursi roda di Jakarta Fair. Tahun lalu saya membeli alat pel mop, setrikaan, sepatu League, bantal bulu angsa hingga mie instan dan kopi di sini. Pokoknya keperluan dari ujung kaki hingga ujung rambut tersedia di Jakarta Fair.

Ini di JFK 2019 loh! Seperti di Jepang ya? Hehehe
Di Jakarta Fair Kemayoran kita tidak sekedar berbelanja saja, tetapi kita bisa mendapatkan berbagai hiburan rekreasi, hiburan musik, kuliner.....wah pokoknya semarak sekali deh menikmati liburan di Jakarta Fair Kemayoran. Pengalaman ini tidak bisa diperoleh di mall-mall semewah apapun di Indonesia! Tahun ini terdapat City of Lights yang berpijar cantik dan instagramable. Untuk keluarga yang masih anak-anak juga bisa bermain di Snow Park.


Buka Puasa Bersama di Expo Resto GPN

Saat kami diundang ke Jakarta Fair 2019 masih di bulan Ramadhan 1440 H. Kami berbuka puasa di EXPO Resto Gedung Pusat Niaga GPN. Berbagai menu khas Nusantara ditawarkan di resto yang terletak dekat gerbang dan loket 9 area Jakarta Fair Kemayoran. Kami langsung memilih berbagai menu di meja-meja seperti stall yang berada di pesta-pesta pernikahan. Minuman kami pesan melalui waitress yang melayani kami. Berbagai pilihan minuman tersedia, seperti ice lemon tea, ice tea, black coffee, dan lain-lain. Kami makan dengan lahap, maklumlah setengah jam sebelumnya kami harus berlari-lari di stand Wings Group mengikuti shopping race yang diselenggarakan ekslusif untuk kami. Berbagai produk dari Wings Group harus kami temukan dan kami beli di stand tersebut sesuai instruksi.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan pengunjung akan mendapatkan cashback 30% apabila melakukan pembayaran dengan menggunakan aplikasi DANA. DANA memang merupakan sponsor di acara Jakarta Fair 2019, sehingga apabila kita membayar tiket masuk dengan menggunakan aplikasi DANA, maka kita akan mendapatkan potongan harga 50%

Sunday 26 May 2019

Hitung Tepat Zakat Dengan Kalkulator Zakat



Setiap bulan Ramadhan umat Muslim senantiasa berlomba-lomba meraih keberkahan dari Allah Swt dengan melakukan apapun yang Allah senangi. Kamu begitu nggak? Kalau saya sih “iya” banget! Kebayang banget deh betapa Allah memberikan kemudahan bagi umat-NYA untuk meraih kekayaan akhirat di bulan nan suci ini. Bulan untuk berinvestasi akhirat. Semaksimal mungkin melakukan segala perbuatan yang Allah senangi.


Apa saja yang menjadi ciri khas di bulan Ramadhan ini? Yang pasti melaksanakan kewajiban berpuasa kemudian shalat Taraweh – baik di masjid maupun di rumah. Lantas apalagi? Bukber? Hahaha...oke, apabila diniatkan untuk menjalin silaturahim dengan teman-teman atau kerabat lainnya. Di akhir Ramadhan umat Islam juga wajib menunaikan zakat fitrah yaa... Zakat fitrah sudah kita lakukan sejak dahulu bukan? Walaupun belum memiliki penghasilan, biasanyanya orang tua akan membayarkan zakat fitrah atas nama kita. Nah, sekarang jika kita telah memiliki penghasilan dan memiliki harta benda – maka kita wajib membayar zakat maal. Pernah khan? Sudah kamu lakukan khan? Zakat maal membuat amal ibadah di bulan Ramadhan semakin maksimal loh!
Apa tuh zakat maal? Zakat yang dibayarkan di mall-mall saat kita bukber atau belanja gituh? Hihihi...yaa bukan kaliii, walaupun memang pada saat ini lembaga filantropi seperti Dompet Dhuafa sudah membuka gerai-nya di banyak mall. Jadi saat ini zakat maal memang dapat dibayarkan di gerai-gerai lembaga filantropi di mall-mall. Jika kamu memiliki penghasilan dan memiliki harta lainnya, maka memiliki kewajiban untuk membayar zakat mall atau zakat kekayaan. Yaaa...Alhamdulillah, Insya Allah alam sadar kita akan terbentuk mengirim vibrasi bahwa kita memang kaya raya jika kita  zakat maal secara rutin di bulan Ramadhan. Aamiin.
Sama halnya dengan ibadah wajib lainnya, maka zakat maal juga memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku. Ada perhitungannya! Perlu kita ketahui juga bahwa ZAKAT hukumnya WAJIB, berbeda dengan SEDEKAH yang hukumnya SUNAH. Sedekah bisa dibayarkan dengan senyuman, tetapi zakat tidak dapat kita bayarkan hanya dengan senyum-senyum saja.... Zakat adalah kewajiban yang memiliki dampak besar bagi perkembangan bangsa dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dll.

Friday 10 May 2019

Novel Yorick, Novel Genre Motivasi Bisnis Berdasarkan Kisah Nyata


Seorang rekan di WAG memberi informasi mengenai Novel Yorick yang awalnya kurang menarik di hati karena warna cover-nya yang cenderung “suram”. Maklumlah, walaupun saya termasuk gemar membaca buku, namun daya tarik sampul buku merupakan salah satu yang membuat saya lebih berhasrat membaca buku tersebut. Apalagi begitu mengetahui bahwa novel ini berdasarkan kisah nyata. Pasti suram dan sedih! Ampuuuun...kondisi saya sejak awal tahun 2018 “sebatang kara”, Ibu kandung meninggalkan dunia ini di bulan Januari 2018 , assisten rumah tangga yang paling setia kepada Ibu meninggal dunia di bulan September 2018, petugas keamanan rumah  yang selama ini juga menjaga perumahan sejak masa Ayah saya masih ada juga meninggal dunia bulan Desember 2018, terakhir keponakan pertama (Usianya nyaris sebaya dengan saya)  yang merupakan teman bermain sejak kecil meninggal dunia di bulan Maret 2019. Selama 2 tahun terakhir beruntun saya ditinggal oleh orang-orang dekat dalam kehidupan. Waah, bisa nangis bombay saya membaca novel ini!
Tetapi setelah melihat dan membaca sampul belakang buku ini, Saya tertarik untuk membacanya karena ada warna negeri Rusia. Rusia, negeri yang terdapat dalam rencana wisata saya di tahun 2019 – 2020 bersama kakak kandung yang ditinggal suaminya pada bulan September 2018. Meninggal dunia juga... Jadi saya berharap mendapatkan referensi dari novel Yorick mengenai situasi dan kondisi Rusia secara mendalam. Akhirnya di awal Mei 2019 saya membeli buku ini di Gramedia Matraman Jakarta Timur, toko buku favorit terdekat dengan tempat tinggal.

“Aku bangga, walaupun aku tidak punya apa-apa, tidak punya keluarga seperti yang lain, tidak diajari dan dimentori, tapi aku punya Nenek yang tidak dimiliki orang lain. Nenek, adalah “maha guru” dengan seribu pelajaran”

Beberapa bagian dari kisah berselang seling antara kisah saat Yorick dewasa dan Yorick masih bersekolah dan mengaji di Desa Panjalu Ciamis propinsi Jawa Barat. Namun setelah itu alur kisah kembali tentang Yorick bocah Panjalu yang secara bertahap berkelana hingga ke ibukota Jawa Barat, Bandung. Walaupun membaca secara runut dan seolah mengetahui akhir dari kisah Yorick dewasa namun saya tetap tidak dapat menduga jalan cerita kehidupan Yorick sebelum saya membaca lembar demi lembar novel ini. Saya merasa dituntun untuk mengarungi kisah Yorick secara bertahap, dari ia masih belajar dan membantu Nenek Encum hingga akhirnya menjadi konglomerat sukses (Aih Yorick nanganin program cryptocurency juga seperti saya yang sedang senang mengamati dunia cryptocurency...hehehe). Saya menemukan hal lain dari kisah Yorick, yakni kisah yang antimainstream dalam “prinsip” orang Indonesia pada umumnya, dimana orang Indonesia pada umumnya selalu mengobarkan “Harta Yang Paling Berharga Adalah Keluarga”. Tidak bagi Yorick,   saya membaca bagi Yorick  harta yang paling berharga dalam kehidupannya adalah sebagai “Hamba Allah” yang walaupun bagi umumnya masyarakat Indonesia melihat kasat mata bahwa Yorick dan Nenek Encum adalah orang-orang yang lemah, tetapi justru mereka berdua memiliki kekuatan yang sangat kuat! Kekuatan sebagai Hamba Allah yang mencintai Allah dan selalu memenuhi panggilan-NYA bila telah memasuki waktu shalat. Ini hakekat kebahagiaan seseorang. Bahagia tanpa syarat, bahagia yang bukan sekedar menjadi suami/istri, ayah/ibu,anak, tetapi murni sebagai Hamba Allah. (Lah daku kok jadi pengen ceramah kayak Ustadzah sih, mentang-mentang bulan Ramadhan :p)


“Menggantungkan hidup pada orang lain hal yang ia hindari. Prinsipnya adalah bekerja mengimbangi, memberi dan memberi. Maka semua akan kembali dengan takaran yang sama, bahkan lebih, bila niat baik menjadi modal utama dalam melakukan setiap pekerjaan.”
 (halaman 196)

Pesan moral dari kisah Yorick sangat kuat dengan bahasa tutur tanpa terkesan menggurui sedikitpun dari penulisnya, Kirana Kejora yang memang memiliki kekuatan dari ketrampilan menulis kisah-kisah inspiratif. Pada awalnya saya sempat sedikit berpendapat bahwa karakter pada tokoh di novel ini tidak terlalu kuat. Hanya tokoh Yorick dan Nenek Encum memiliki penggambaran karakter yang kuat. Namun saya mengerti bahwa jika sebab musabab kisah perpisahan kedua orang tua kandung Yorick dan 2 wanita yang pernah menjadi kekasih Yorick di ceritakan secara mendalam, hal ini justru akan mengaburkan kisah Yorick sebagai dirinya sendiri. Apalagi sepertinya novel ini bukan bertema romance ala sepasang kekasih umumnya. Bahkan saya seakan membaca bahwa novel ini merupakan novel bergenre “Motivasi Bisnis  yang sangat inspiratif. Langkah demi langkah perjuangan Yorick dalam membangun bisnisnya sangat kuat tertulis sehingga dapat menjadikannya pembelajaran bagi kita yang ingin berbisnis. Kuncinya adalah keyakinan dan tetap menjadi Hamba Allah yang tidak “terganggu” oleh tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Tetapi jelas ada pesan moral kuat dari kisah Yorick dalam hubungan berkeluarga, yaitu sangat menghargai dan menjunjung tinggi orang yang merawat serta mendidiknya sejak ia masih kecil, yakni Sang Nenek.

Friday 3 May 2019

Ambu, Kasih Sayang Ibu Berlatar Sosial Budaya Baduy

Malam sebelum menyaksikan film Ambu Semesta Pertama Dan Terakhirku saya sudah menduga bahwa saya akan menitikkan air mata dalam press screning di XXI Plaza Senayan (Rabu, 01/05/2019). Maklumlah, baru 15 bulan Ibu kandung tercinta saya meninggalkan dunia fana ini. Serta baru bulan lalu keponakan perempuan (Yang usianya tidak terpaut jauh dengan saya) menyusul Ibu dan meninggalkan seorang anak perempuan.


Pesan moral film Ambu sangatlah kuat. Demikian pula karakter para tokoh-tokoh yang ada di film ini. Pada sosok Ambu Misnah yang diperankan oleh Widyawati kita tidak menemukan karakter monoton yang biasanya tergambar dalam film yang menggambarkan sosok ibu pada umumnya. Sosok dalam film Ambu adalah seorang Ibu yang jutek, tidak merangkul atau menunjukkan kasih sayang pada anak cucunya secara nyata serta berani tegas bersikap terhadap anaknya. Sedangkan tokoh Fatma (Diperankan oleh Laudya Cyntia Bela) adalah sosok anak yang berani menentang orang tuanya demi seorang lelaki yang akhirnya menjadi suami (Diperankan oleh Baim Wong)  dengan konsekwensi  "dibuang" oleh Ibu kandung dan keluarga besar suku-nya. Hingga akhirnya Fatma menjadi Ibu dan memiliki anak remaja bernama Nona (Diperankan oleh Luthesa). Fatma setelah menjadi Ibu justru digambarkan sebagai Ibu yang lemah lembut terhadap Ambu dan anaknya yang bersikap tidak ramah terhadapnya.

Thursday 2 May 2019

Menunggu Waktu Buka Puasa Dengan Nonton BukaTawa di Bukalapak



Bukalapak berkolaborasi dengan Comika.id membuat program tontonan yang segar dan menghibur bertajuk BukaTawa by Bukalapak. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, Bukalapak memiliki komitmen untuk mendukung industri kreatif. BukaTawa merupakan langkah nyata dari Bukalapak untuk mendukung industri kreatif di Tanah Air.


Sebagai aksi nyata dalam dukungan tersebut pada tanggal 19 – 20 April 2019 berlangsung acara BukaTawa yang dipandu oleh Pandji Pragiwaksono. Acara yang berlangsung selama 3 malam ini diramaikan oleh 15 Komika terbaik di Indonesia. Setiap malam 5 Komika tampil meramaikan panggung di Nusa Indah Room Balai Kartini Jakarta. Mereka adalah Ridwan Remin, Gilang Bhaskara, Babe Cabiita, Adjis Doalbu, Marshel Widianto, Uus, Rigen, Awwe, Ryan Adriandhy, Wawan Cikuk, Rahmet, Kukuh, Popon Kerok, Sammy Notaslimboy dan sebagai satu-satunya komika wanita adalah Sakdiyah. 




Saya mendapatkan kesempatan menyaksikan BukaTawa secara langsung pada hari Jumat (19/04/2019). Jujur, sangat menghibur, dan saya sampai terpingkal-pingkal dari kursi VIP ruangan tersebut. Terbayang banget dong yach, betapa segarnya kita menyaksikan stand up comedy sambil menantikan waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan. Pastinya rasa lapar dan haus akan terlupa walaupun sudah tertawa terpingkal-pingkal. Diharapkan pula BukaTawa menjadi ajang komunikasi yang positif bagi kita, membangun dan tentunya menghibur. Tuh, kebayang banget asyiknya jika kita dapat menyaksikan secara langsung acara BukaTawa saat live di Balai Kartini bukan? Tetapi bukan berarti kamu ketinggalan kok jika kamu tidak sempat hadir atau berada di luar Jakarta pada tanggal 19 – 21 April 2019 lalu. 



Thursday 18 April 2019

Kelebihanmu Kecantikanmu Dengan Kulit Sehat Terawat


Menurutmu apakah definisi cantik?! Kalau menurutku kecantikan itu tidak saja diukur dengan tipe fisik tertentu. Bagaimana kalau ada yang berpendapat bahwa cantik itu adalah seorang wanita yang memiliki kulit putih, tubuh langsing semampai dengan rambut terurai panjang? Pendapat tersebut tidak salah dan juga tidak benar, karena karakter seseorang khan berbeda.


Semua wanita diciptakan oleh Mahapencipta dengan kelebihan masing-masing individu. Kita harus menemukan kelebihan diri kita dan merawatnya agar senantiasa sehat. Dengan merawat, mengembangkan potensi kelebihan kita dan bersyukur, maka kita akan semakin cantik. Aura terpancar pada diri berapapun usia kita.
Natur-E Indonesia mengadakan kampanye untuk kita wanita : Kelebihanmu Kecantikanmu. Ya apapun kelebihan dari dirimu maka akan menjadi kecantikanmu. Tentunya kelebihan yang positif dan bermanfaat bagi dirimu dan orang-orang sekitarmu.

Sunday 24 March 2019

Berkunjung Ke Institut Kemandirian Dompet Dhuafa di Karawaci Tangerang

Banyak lokasi dan bidang yang diberdayakan untuk kaum dhuafa, dan lembaga filantropi Islam terbesar di Indonesia adalah Dompet Dhuafa yang melakukan pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan melalui kegiatan filantropis (welas asih) dengan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship).
Sudah dua dasawarsa pula saya mengenal Dompet Dhuafa ini. Tidak sekedar menjadi amil zakat, namun kita sering diundang untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan, misalnya pengajian selepas kerja, kegiatan seminar, pelatihan, dan lain-lain. Amil zakat tidak sekedar menyalurkan donasi-nya ke Dompet Dhuafa, tetapi mereka juga menjalin silaturahim serta menambah wawasan kepada amil zakat sehingga amil zakat juga dapat menyaksikan secara langsung apa dan bagaimana donasi mereka dikelola oleh Dompet Dhuafa.


Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya dhuafa, disabilitas dan yatim, Dompet Dhuafa mengajak kami untuk menyaksikan Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa yang terletak di area Karawaci Tangerang – Banten. Dalam kunjungan ke sana kami juga disadarkan untuk tidak takut berbagi terhadap sesama, kapanpun dan dimanapun. Dengan semangat tidak takut berbagi maka Dompet Dhuafa mengusung thema “ JanganTakut Berbagi” sebagai tagline menyambut Ramadhan 1440 H.

Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa Karawaci
Dari Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa Karawaci ini, kami dapat menyaksikan wujud hasil dari sosok yang selalu berbagi kepada dhuafa , difabel dan anak yatim.  Sosok tersebut adalah Alm.Prof.Drs. Amir Radjab Batubara dan istrinya yang saat aktif bekerja selalu memberikan waktu akhir pekannya untuk mengajar pada anak-anak yatim dan dhuafa di rumahnya. Demikian pula saat  berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia, beliau selalu mencari anak yatim yang dapat dibantu hingga tidak terhitung lagi jumlahnya anak-anak yatim yang beliau sekolahkan diberikan biaya hidup. Yayasan Wakayapa merupakan yayasan milik Bapak Amir Batubara yang dikelola oleh Dompet Dhuafa dan akhirnya menjadi Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa Karawaci yang telah mencapai 6877 orang penerima manfaat. Lahan dan bangunan diwakafkan di tahun 2011 senilai Rp 60 milyar.


Pada kesempatan hari Kamis siang (21 Maret 2019) para blogger visit ke Institut Kemandirian mendengar cerita kesaksian dari Ustadz Syahroni yang merupakan anak asuh Bapak Amir Batubara. Ustadz Syahroni kini menjadi dosen atau ustadz di sekolah tinggi Islam, beliau bisa berkuliah karena kegiatan wirausahanya yang selalu dimotivasi oleh Bapak Amir Batubara. Diceritakan bahwa Bapak Amir yang seorang banker selalu memotivasi anak-anak asuhnya agar mereka cakap berwirausaha. Pak Amir, penyantun anak yatim agar bebas dari belenggu kemiskinan selalu mendoktrin anak-anak asuhnya untuk membuka usaha sendiri daripada menjadi orang gajian. Menurutnya harta orang gajian dapat dibaca jumlahnya oleh orang lain, tetapi pengusaha tidak dapat dibaca pendapatannya oleh orang lain.

Thursday 31 January 2019

Meraih Financial Freedom Melalui Bisnis Online

Seorang rekan pernah memiliki pengalaman "membakar uang" ketika awal memasuki dunia bisnis. Eiiit dah, kira'in hanya ada bakar bunga atau kemenyan, ternyata bakar uang udah sempat kejadian sebelumnya.
Ceritanya bermula dari orang tua-nya yang memberikan uang kepada masing-masing anak. Terserah masing-masing uang tersebut untuk apa digunakan. Mau buat lanjutin kuliah S2, berwirausaha, menikah atau menunaikan ibadah haji. Dengan tekad bulat Mila menggunakan untuk memulai usaha, biar dapet titel mentereng sebagai "pengusaha" ceritanya, dan pastinya untuk menggapai financial freedom seperti yang selalu didengung-dengungkan oleh motivator yang selalu ia dengar dan teriakkan jika mengikuti seminar atau training motivasi.

Sayang sekali, usahanya tersebut hanya berjalan sekitar 2 tahun dan bangkrut. Padahal dana yang digunakan olehnya sekitar 100 juta rupiah. Lumayaaaan banget uang segitu di saat krisis ekonomi. Nggak disaat krisis aja juga lumayan yach...hihihi...
Yang bikin dia "nangis darah" juga karena saat ini orang-orang seusianya banyak yang usahanya tengah menukik ,padahal dirinya lebih awal memulai usaha dan modal dana yang dikeluarkan lebih banyak. Diantara pengusaha-pengusaha muda yang sukses itu bermodalkan hanya 10% dari yang Mila keluarkan. Atau bahkan ada yang hanya bermodalkan hanya seadanya, dalam artian hanya ada laptop dan smartphone yang terkoneksi dengan kuota bulanan. Serta meluangkan waktu total  1 – 2 jam perharinya.  Wah gimana caranya itu?!
Kamu berminat? Saya juga dong....hahaha...dan saya beruntung karena di pertengahan January 2019 mendapatkan pencerahan mengenai bisnis yang kekinian sekali. Bisa meraih financial freedom tanpa harus ngoyo, tetapi tetap fokus dong ya menjalankan bisnis ini. Mau tauk caranya? Hanya dengan mengenal dan bergabung dengan Geti dan Detalase maka kita akan dapat menggapai “financial freedom” dengan relatif mudah.