Monday 15 July 2019

Sociotrip Kurban Ke Saung Ternak Kahadean Kelompok Ternak Al – Ikhwan Cianjur

Begitu waktu cepat berlalu, hingga Hari Raya Idul Adha 1440 H akan berlangsung bulan Agustus nanti. Hanya menghitung hari! Calon jamaah haji Indonesia sudah mulai berangkat ke Tanah Suci. Bagaimana persiapan kita di tanah air untuk memperingati hari raya ini? Tentunya sebagai umat Islam yang mampu kita akan lebih bahagia jika melaksanakan salah satu ibadah dalam agama kita agar lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, Sang Pemilik Hidup. Ibadah tersebut adalah kurban.  Ibadah kurban merupakan bentuk kepasrahan dan keikhlasan seorang hamba kepada Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kita disyaratkan berkurban saat hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijah, sehari setelah Tamu Allah berwukuf di Arafah.


Alhamdulillah, di keluarga saya setiap tahun selalu melaksanakan ibadah kurban. Bahkan lebih dari 3 tahun terakhir dari sisa usia-nya di dunia Almarhumah Ibu (meninggal dunia Januari 2018) dan Almarhumah Keponakan (meninggal dunia Maret 2019) mempercayakan ibadah kurbannya melalui Dompet Dhuafa. Dua perempuan dekat dengan saya ini setiap tahunnya melaksanakan ibadah kurban melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa karena kemudahan layanannya dan distribusi hewan kurban ke tepat sasaran yang berhak menerima. Penyebaran hewan kurban hingga berbagai pelosok Indonesia, bahkan ke mancanegara seperti Timor Leste, Filipina, Myanmar, Vietnam, Palestina, Thailand dan Bangladesh.


Almarhumah melalui kanal kurban online melakukan pemilihan hewan kurban, yakni : Kambing Standard (Berbobot 23 – 28 kg), Kambing Premium (29 – 35 kg), Sapi (250 – 300 kg). Alhamdulillah, walaupun seorang janda lansia yang ditinggal meninggal dunia oleh Ayah sudah puluhan tahun,  Ibu saya selalu memilih “Kambing Premium” saat beliau berkurban. Harga nilai kurban kambing premium di kanal Dompet Dhuafa tahun ini senilai Rp 2.975.000 ,- . Saat ini Dompet Dhuafa telah bekerjasama dengan e-commerce dan fintech dalam mengembangkan sistem digitalisasi pengelolaan zakat dan kurban. Karena digitalisasi memudahkan pengumpulan dan pengelolaan zakat, serta kurban. Terakhir Almarhumah Ibu melakukan pembayaran kurban ke Dompet Dhuafa masih dengan transfer bank yang dilakukan oleh Almarhumah Keponakan saya. Insya Allah tahun 2019 dan seterusnya semangat #JanganTakutBerkurban bersama Dompet Dhuafa akan terus bergelora di diri hingga akhir hidup saya pula. Aamiin....Apalagi saat ini banyak kanal-kanal kemudahan layanan berkurban seperti QR Code, payment online, e-commerce, jemput kurban dan masih banyak lagi.

Peternakan Pemberdayaan Dompet Dhuafa


Bersyukur pula saya dapat melihat langsung ke peternakan pemberdayaan Dompet Dhuafa. Tahun 2018 saya beruntung dapat berkunjung ke peternakan yang berlokasi di Subang Jawa Barat. Tahun 2019 saya kembali mengikuti sociotrip ke Saung Ternak Kahadean  Kelompok Ternak Al – Ikhwan di Kelurahan Cikondang Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. (Jujur, ini bukan kampungya artis kondang Justin Bieber). Perjalanan dari Filantrophy Building di Warung Jati hingga Saung Ternak Kahadean memakan waktu hingga hampir 6 jam! Sejujurnya saat pulang terasa lelah, karena perjalanan kembali juga memerlukan waktu hampir 6 jam juga, sedangkan kita di area peternakan hanya 3 jam saja. Tetapi sungguh saya sangat merasa senang dan bahagia bisa melongok peternakan  hewan-hewan yang akan menjadi kendaraan kita menuju surga (Aamiin). Saya jadi lebih menghayati ibadah kurban tersebut. Kalau hanya mentransfer uang untuk pembelian hewan kurban khan kurang berkesan ibadahnya, apalagi kita nggak menyaksikan langsung penyembelihannya. Tetapi nggak perlu khawatir juga bagi kalian yang berkurban melalui Dompet Dhuafa, karena saya sudah menyaksikan sendiri kok bagaimana peternakan hewan kurban kita di budidayakan dengan QC yang sesuai standard kesehatan dan syariah tentunya. Melalui pendekatan pemberdayaan peternak lokal yang mandiri dan telah melalui tahapan seleksi, peternak dapat memastikan kualitas hewan kurbannya di dampingi oleh tim program Dompet Dhuafa.


Di Peternakan Al-Ikhwan Cibeber Cianjur, kami masuk ke dalam kandang domba kambing tersebut. Bersih dan bau-nya tidak menyengat seperti kambing-kambing yang beberapa tahun lalu banyak kita jumpai di jalan-jalan menjelang Hari Raya Idhul Adha. Peternak lokal juga terlihat banyak diedukasi oleh Dompet Dhuafa untuk penjagaan mutu dan kualitas hewan ternak. Beberapa kambing di mandikan di kali dekat kandang. Ayi Rahmat, Ketua Kelompok Ternak Al-Ikhwan banyak memberikan informasi kepada kami. Domba Kambing yang awalnya diberi oleh Dompet Dhuafa sebanyak 50 ekor di tahun 2016 sekarang telah berkembang biak menjadi 300 ekor domba kambing. Ayo semakin berkembang biak, anak-anak domba kambing!
Saat ini Dompet Dhuafa merangkul 77 mitra peternak di 21 propinsi. Penyebaran hewan kurbannya dilakukan di 553 kecamatan di Indonesia, dan tahun ini Dompet Dhuafa menargetkan kurban sebanyak 30.000 ekor hewan dan pendistribusiannya menjangkau 34 propinsi, termasuk wilayah terdampak bencana seperti Palu, Lombok, Banten, Samarinda dan Konawe. Ditambah 7 negara yang telah saya sebutkan sebelumnya.


Wah rasanya pengen banget ya berkunjung ke seluruh mitra peternak yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia itu. Antusias banget deh mengikuti “Sociotrip” yang diselenggarakan bagi blogger dan media. Semoga saja suatu hari Dompet Dhuafa secara berkala mengadakan “Sociotrip” bagi relawan, mahasiswa/i peternakan/kedokteran hewan/bioteknologi pangan dan donatur/para pekurban. Sehingga para donatur juga dapat menyaksikan langsung kualitas peternakan dari hewan kurban mereka. Program Kampung Ternak (KTN) memang merupakan upaya Dompet Dhuafa untuk memasarkan hewan ternak dari para peternak lokal. Selain itu juga meningkatkan kesejahteraan peternak kecil, membangun jaringan peternakan rakyat. Kepastian pasar mereka dapatkan melalui Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa, termasuk menjadi garda depan penyebaran hewan kurban ke seluruh pelosok Indonesia. Dengan tujuan agar daging kurban terasa merata manfaatnya dan tidak menumpuk di kota-kota besar saja. Saran dari saya sih agar Dompet Dhuafa juga menyediakan saung atau penginapan yang berjarak beberapa ratus meter dari kandang domba kambing untuk pengunjung agar pengunjung juga nyaman jika beristirahat dan makan.
Dengan melakukan “sociotrip” ke peternakan lokal ini membuat  teringat dengan kegemaran saya di akhir pekan saat saya tinggal di New Zealand. Dalam masa tinggal di negeri Kiwi beberapa akhir pekan saya senang melakukan perjalanan ke peternakan-peternakan yang berada di Nort Island New Zealand. Bercengkerama dengan domba dan sapi. Hingga saya pernah berkeinginan suatu saat memiliki peternakan dan perkebunan yang luas di desa-desa. Tetapi dengan menyaksikan peternakan lokal yang didampingi oleh Dompet Dhuafa, alangkah lebih baiknya jika menyerahkan urusan peternakan ke peternak lokal agar perekonomian desa juga bangkit merata ke penjuru negeri. Syukur-syukur negara kita peternakannya bisa menandingi peternakan domba New Zealand. Aamiin...
Oleh karenanya dukung penuh yuk program Kampoeng Ternak (KTN) Dompet Dhuafa dengan berkurban melalui Tebar Hewan Kurban #JanganTakutBerbagi

No comments:

Post a Comment