Begitu waktu cepat berlalu,
hingga Hari Raya Idul Adha 1440 H akan berlangsung bulan Agustus nanti. Hanya
menghitung hari! Calon jamaah haji Indonesia sudah mulai berangkat ke Tanah
Suci. Bagaimana persiapan kita di tanah air untuk memperingati hari raya ini?
Tentunya sebagai umat Islam yang mampu kita akan lebih bahagia jika
melaksanakan salah satu ibadah dalam agama kita agar lebih mendekatkan diri
kepada Allah Swt, Sang Pemilik Hidup. Ibadah tersebut adalah kurban. Ibadah kurban merupakan bentuk kepasrahan dan
keikhlasan seorang hamba kepada Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kita
disyaratkan berkurban saat hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijah, sehari setelah
Tamu Allah berwukuf di Arafah.
Alhamdulillah, di keluarga saya
setiap tahun selalu melaksanakan ibadah kurban. Bahkan lebih dari 3 tahun terakhir dari
sisa usia-nya di dunia Almarhumah Ibu (meninggal dunia Januari 2018) dan Almarhumah Keponakan
(meninggal dunia Maret 2019) mempercayakan ibadah kurbannya melalui Dompet
Dhuafa. Dua perempuan dekat dengan saya ini setiap tahunnya melaksanakan ibadah
kurban melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa karena kemudahan
layanannya dan distribusi hewan kurban ke tepat sasaran yang berhak menerima.
Penyebaran hewan kurban hingga berbagai pelosok Indonesia, bahkan ke
mancanegara seperti Timor Leste, Filipina, Myanmar, Vietnam, Palestina,
Thailand dan Bangladesh.
Almarhumah melalui kanal kurban
online melakukan pemilihan hewan kurban, yakni :
Kambing Standard (Berbobot 23 – 28 kg), Kambing Premium (29 – 35 kg), Sapi (250
– 300 kg). Alhamdulillah, walaupun seorang janda lansia yang ditinggal meninggal dunia oleh Ayah sudah puluhan tahun, Ibu saya selalu memilih “Kambing
Premium” saat beliau berkurban. Harga nilai kurban kambing premium di kanal
Dompet Dhuafa tahun ini senilai Rp 2.975.000 ,- . Saat ini Dompet Dhuafa telah
bekerjasama dengan e-commerce dan fintech dalam mengembangkan sistem
digitalisasi pengelolaan zakat dan kurban. Karena digitalisasi memudahkan
pengumpulan dan pengelolaan zakat, serta kurban. Terakhir Almarhumah Ibu
melakukan pembayaran kurban ke Dompet Dhuafa masih dengan transfer bank yang
dilakukan oleh Almarhumah Keponakan saya. Insya Allah tahun 2019 dan seterusnya
semangat #JanganTakutBerkurban bersama Dompet Dhuafa akan terus bergelora di
diri hingga akhir hidup saya pula. Aamiin....Apalagi saat ini banyak
kanal-kanal kemudahan layanan berkurban seperti QR Code, payment online,
e-commerce, jemput kurban dan masih banyak lagi.
Peternakan Pemberdayaan Dompet Dhuafa
Bersyukur pula saya dapat melihat
langsung ke peternakan pemberdayaan Dompet Dhuafa. Tahun 2018 saya beruntung
dapat berkunjung ke peternakan yang berlokasi di Subang Jawa Barat. Tahun 2019
saya kembali mengikuti sociotrip ke Saung Ternak Kahadean Kelompok Ternak Al – Ikhwan di Kelurahan
Cikondang Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. (Jujur, ini bukan kampungya
artis kondang Justin Bieber). Perjalanan dari Filantrophy Building di
Warung Jati hingga Saung Ternak Kahadean memakan waktu hingga hampir 6 jam!
Sejujurnya saat pulang terasa lelah, karena perjalanan kembali juga memerlukan
waktu hampir 6 jam juga, sedangkan kita di area peternakan hanya 3 jam saja. Tetapi
sungguh saya sangat merasa senang dan bahagia bisa melongok peternakan hewan-hewan yang akan menjadi kendaraan kita
menuju surga (Aamiin). Saya jadi lebih menghayati ibadah kurban tersebut. Kalau
hanya mentransfer uang untuk pembelian hewan kurban khan kurang berkesan
ibadahnya, apalagi kita nggak menyaksikan langsung penyembelihannya. Tetapi
nggak perlu khawatir juga bagi kalian yang berkurban melalui Dompet Dhuafa,
karena saya sudah menyaksikan sendiri kok bagaimana peternakan hewan kurban
kita di budidayakan dengan QC yang sesuai standard kesehatan dan syariah
tentunya. Melalui pendekatan pemberdayaan peternak lokal yang mandiri dan telah
melalui tahapan seleksi, peternak dapat memastikan kualitas hewan kurbannya di
dampingi oleh tim program Dompet Dhuafa.
Di Peternakan Al-Ikhwan Cibeber
Cianjur, kami masuk ke dalam kandang domba kambing tersebut. Bersih dan bau-nya
tidak menyengat seperti kambing-kambing yang beberapa tahun lalu banyak kita
jumpai di jalan-jalan menjelang Hari Raya Idhul Adha. Peternak lokal juga
terlihat banyak diedukasi oleh Dompet Dhuafa untuk penjagaan mutu dan kualitas
hewan ternak. Beberapa kambing di mandikan di kali dekat kandang. Ayi Rahmat,
Ketua Kelompok Ternak Al-Ikhwan banyak memberikan informasi kepada kami. Domba
Kambing yang awalnya diberi oleh Dompet Dhuafa sebanyak 50 ekor di tahun 2016
sekarang telah berkembang biak menjadi 300 ekor domba kambing. Ayo semakin
berkembang biak, anak-anak domba kambing!
Saat ini Dompet Dhuafa merangkul
77 mitra peternak di 21 propinsi. Penyebaran hewan kurbannya dilakukan di 553
kecamatan di Indonesia, dan tahun ini Dompet Dhuafa menargetkan kurban sebanyak
30.000 ekor hewan dan pendistribusiannya menjangkau 34 propinsi, termasuk
wilayah terdampak bencana seperti Palu, Lombok, Banten, Samarinda dan Konawe.
Ditambah 7 negara yang telah saya sebutkan sebelumnya.
Wah rasanya pengen banget ya
berkunjung ke seluruh mitra peternak yang tersebar di berbagai propinsi di
Indonesia itu. Antusias banget deh mengikuti “Sociotrip” yang diselenggarakan
bagi blogger dan media. Semoga saja suatu hari Dompet Dhuafa secara berkala
mengadakan “Sociotrip” bagi relawan, mahasiswa/i peternakan/kedokteran hewan/bioteknologi pangan dan donatur/para
pekurban. Sehingga para donatur juga dapat menyaksikan langsung kualitas
peternakan dari hewan kurban mereka. Program Kampung Ternak (KTN) memang
merupakan upaya Dompet Dhuafa untuk memasarkan hewan ternak dari para peternak
lokal. Selain itu juga meningkatkan kesejahteraan peternak kecil, membangun
jaringan peternakan rakyat. Kepastian pasar mereka dapatkan melalui Tebar Hewan
Kurban (THK) Dompet Dhuafa, termasuk menjadi garda depan penyebaran hewan
kurban ke seluruh pelosok Indonesia. Dengan tujuan agar daging kurban terasa
merata manfaatnya dan tidak menumpuk di kota-kota besar saja. Saran dari saya
sih agar Dompet Dhuafa juga menyediakan saung atau penginapan yang berjarak
beberapa ratus meter dari kandang domba kambing untuk pengunjung agar
pengunjung juga nyaman jika beristirahat dan makan.
Dengan melakukan “sociotrip” ke peternakan
lokal ini membuat teringat dengan
kegemaran saya di akhir pekan saat saya tinggal di New Zealand. Dalam masa
tinggal di negeri Kiwi beberapa akhir pekan saya senang melakukan perjalanan ke
peternakan-peternakan yang berada di Nort Island New Zealand. Bercengkerama dengan
domba dan sapi. Hingga saya pernah berkeinginan suatu saat memiliki peternakan
dan perkebunan yang luas di desa-desa. Tetapi dengan menyaksikan peternakan
lokal yang didampingi oleh Dompet Dhuafa, alangkah lebih baiknya jika
menyerahkan urusan peternakan ke peternak lokal agar perekonomian desa juga
bangkit merata ke penjuru negeri. Syukur-syukur negara kita peternakannya bisa
menandingi peternakan domba New Zealand. Aamiin...
Oleh karenanya dukung penuh yuk
program Kampoeng Ternak (KTN) Dompet Dhuafa dengan berkurban melalui Tebar
Hewan Kurban #JanganTakutBerbagi
No comments:
Post a Comment