Satu lagi karya anak bangsa
dengan mengangkat kearifan lokal budaya Indonesia hadir menghiasi layar sinema
Indonesia. Terinspirasi dari kisah nyata, film Liam dan Laila menampilkan kisah
dengan latar sosial budaya Minangkabau Sumatera Barat.
Laila diperankan oleh Nirina
Zubir, dikisahkan sebagai seorang wanita Minang berusia 31 tahun berstatus
single, pendidikan S2 dan beraktifitas memiliki online shop yang sukses dengan
pelanggan dari berbagai penjuru dunia. Dengan kecerdasannya, Laila tetap dapat menjalin
networking secara luas dengan memanfaatkan internet, walaupun ia tidak pernah
meninggalkan kampung halamannya di Bukittinggi.
Hingga akhirnya Laila memiliki
kedekatan dengan Liam (Diperankan oleh Jonatan Cerrada, French Idol 2003),
seorang pria peternak sukses asal Rouen kota kecil di Utara Perancis. Liam yang
awalnya berkenalan dan bertanya mengenai Islam melalui internet datang ke
Indonesia untuk lebih mengenal agama serta budaya masyarakat Indonesia.
Sekaligus ingin mempersunting Laila yang keluarga besarnya masih memegang adat
istiadat Minang.
Walaupun kita menyaksikan
pertentangan ideologis pada keluarga besar Laila, namun di film ini kita tidak
merasa digurui untuk mengenal lebih dekat adat keluarga suku Minang , salah
satu suku besar yang berada di Indonesia. Keadaan yang rumit karena
pertentangan ideologis itu membuat Jamil (David Chalik) yang merupakan salah
satu paman Laila dan adik Laila bernama Pian (Praz Teguh) menelusuri dan
terlibat dalam urusan antara Liam dan Laila. Satu persatu masalah dapat terurai
dengan pesan bahwa siapapun kita maka jika urusan ingin lancar harus mentaati
segala aturan yang berlaku. Namun disaat segala urusan Liam yang disiplin pada
aturan terselesaikan , tiba-tiba muncul Haris (Gilang Dirga) pria yang jelas
asal keturunannya pernah melamar Laila untuk menikah.