Sunday 23 June 2013

Gempita di Pesta Media 2013 : Ngeblog (1)

Aliansi Jurnalis Independen Jakarta (AJI Jakarta) mengadakan Pesta Media 2013 bertema "Tetap Independen, Tidak Partisan". Berbagai acara di gelar di Galeri Nasional Indonesia, untuk lebih detailnya silakan dilihat di situs acara Pesta Media 2013 :)

Kalau dilihat dari sisi minat dan manfaat bagi saya pribadi, rasanya saya ingin mengikuti semua acara yang ada, selain Lomba Stand Up Comedy :D Setelah mempertimbangkan berbagai hal, akhirnya saya dengan percaya diri mendaftar ke acara : Training Menulis Blog dan Workshop Membuat Film Pendek.
Karena "tidak ingin diganggu" maka saya tekadkan untuk tidak mengajak teman. Awalnya sih ingin mengajak seorang teman yang memang memiliki passion sama dengan saya, tetapi karena dia pergi ke luar kota...jadi saya merasa lebih baik mengikuti acara tersebut tanpa mengajak teman, daripada "harus tunggu-tungguan",mengatur dimana dan jam berapa kami bertemu, eh ujung-ujungnya ilmu yang di dapatkan di acara ini tidak diaplikasikan dan mereka hanya sekedar mengisi waktu luang datang ke acara ini...huuft, bikin saya yang memang ingin fokus ngelmu jadi terganggu.

Training Menulis Blog - Sabtu, 22 Juni 2013 Jam 13.00 - 15.00

CSR Danone Aqua
Saya datang terlambat beberapa menit, sehingga saat saya datang seorang wanita telah menjelaskan beberapa slide tentang air. Saat menanyakan ke orang disebelah saya, ternyata yang saat ini tengah berbicara adalah CSR Danone Aqua. Beliau menjelaskan mengenai seluk beluk sumber daya air dan lingkungan. Diantaranya : Pengelolaan Sumber Daya Air (Konservasi Air, Pendayagunaan, Pengendalian Bahaya).
Untuk info yang bisa bikin kita semakin sadar bahwa Indonesia kaya raya nih, menurutnya Perancis hanya memiliki 15 sumber daya air (mata air) di seluruh negeri. Sedangkan di Indonesia? Di daerah Merapi Jawa Tengah dan DIY saja memiliki sumber daya air yang salah satunya memproduksi air 2000 liter perdetik. Bahkan di Pasuruan Jawa Timur ada yang 4000 liter perdetik! Keren banget khan tanah air kita? :)

Wisnu Nugroho - Jurnalis Kompas, Blogger Kompasiana, Penulis Tetralogi Pak Beye

Pembicara berikutnya adalah Jurnalis Kompas yang beberapa waktu lalu bertugas di istana. Kalau menulis di media cetak, apalagi yang berbadan hukum, pastilah ada batasan tertentu yang harus dipenuhi. Padahal beliau menemukan banyak kejadian atau pemikiran yang "melenceng" dari apa yang harus ditulis di media tempatnya bekerja. Nah, tulisan-tulisan yang tipis harapannya dimuat di koran tempatnya bekerja akan dituangkan dalam tulisan yang di posting di blog-nya. Tulisan buangan dong??? Yaa, nggak...justru unik karena hal kecil yang seringkali tidak terperhatikan sebenarnya itu adalah hal yang besar. Misalnya nih Pak Wisnu mengamati merk sepatu yang digunakan oleh para menteri dan pejabat tinggi lainnya.
Kemudian beliau menjelaskan mengenai : Media, diantaranya tentang fakta media. Seterusnya sampai dijelaskan mengenai teknis menulis blog (Yang sebarnya sangat sulit saya aplikasikan - dikarenakan saya menulis blog nggak terlalu berharap tulisan saya dibaca oleh banyak pembaca :))


Bocoran sedikit untuk kamu yang tulisan-nya ingin dibaca banyak orang....:

Panjang Teks
Judul : 8 kata atau kurang
 Kalimat : 15 - 20 kata (twitter)
Paragraf : 40 - 70 kata
 Dokumen : 200 - 500 kata

Eye Tracking 
"F" 
Fakta terpenting di awal teks
Fakta terpenting di awal setiap paragraf
Bantu Pembaca dengan sub-headlines
Foto dan Grafis untuk Menarik Perhatian

Donny BU, Direktur Eksekutif Information and Communication Technology Watch (ICT Watch), Internet Sehat Activist
Beliau nggak berharap Twitter-nya di follow oleh banyak orang kok (Sama dengan saya!), walaupun Follower beliau sejublek-blek dan twit-nya bukanlah yang nyampah  :) Oh ya, sebelumnya saya juga pernah bertemu beliau di event Detik.com (Demang Cafe - Sarinah Thamrin) dan Blogger Bicara (fX). Di kedua acara tersebut saya datang bersama Jeng Jasmine.
Pada pembukaan beliau menjelaskan mengenai "Citizen Media"

Citizen Media
Are You Really You?
What's your context?
Is Your Defenitely Mine?
Dare
Pembahasan mengenai "Copyright" dan tingkatan "Creative Commons" juga tertuang di sini. Materi yang setidaknya memerlukan waktu minimum 1.5 jam harus dipaksakan menjadi 20 menit. Waduuw, padahal penting banget tuh! Berguna banget deh materi-nya untuk "Blogger Profesional", khususnya untuk yang fokus terhadap "Citizen Media"...hhmmm kalau saya pribadi sih blog masih jadi sarana "kuburan pengalaman" , ajang "curcol" serta "jualan" ! :))) Padahal saya menyadari bahwa di blog segala kebenaran bisa tertuang disini tanpa harus ada information control dari seorang Chief Editor, tentunya selama kita tetap berpegang pada kode etik untuk Blogger yang dijelaskan oleh Mr.Donny BU
Intinya gini nih, seperti yang dikatakan oleh beliau di situs Pesta Media 2013 : “Mudah-mudahan peserta acara ini bisa terdongkrak minatnya untuk menulis content yang pro publik yang dikemas cerdas, santun dan bisa dipertanggungjawabkan,” urai penerima penghargaan Fellow of Social Entrepreneur dari Ashoka Foundation ini. *

Friday 21 June 2013

FX1 Academy, Akademi Trading Forex di Asia

Mau belajar mengenai Trading Forex??? Bahkan ilmu ini barangkali tidak bisa kita dapatkan di universitas/pendidikan tinggi terkenal (baik negeri maupun swasta) di Indonesia. Menurut saya pribadi, kalau niatnya ingin kaya raya, sebaiknya seseorang meraih ilmu pengetahuannya dari lembaga pendidikan semacam FX Academy ini. Apalagi jika passion kita memang di bidang ini...wah, semakin oke tuh! Daripada berharap jabatan di lembaga pemerintahan atau badan usaha negara, rawan "kecelakaan" di masa kini...hihihi.

Terima kasih untuk Mas Harris Maulana, Blogger kondang yang mengirimkan undangannya kepada saya untuk menghadiri Launching FX 1 Academy , Jum'at 31 Mei 2013 di Kempinsky Hotel Jln.Thamrin. Benar-benar membuka wawasan saya di bidang trading forex! Tahun 2011 saya pernah mendapatkan project research dari lembaga keuangan terkemuka swasta, meneliti nasabah mereka yang memang sudah menjadikan uang sebagai "mainan" yang sangat mengasyikkan. Barangkali seandainya mereka kini mengetahui keberadaan FX 1 Academy yang merupakan Akademi Trading Forex No.1, Terbesar dan Satu-Satunya di Asia, maka mereka akan lebih menghasilkan keuntungan positif yang melimpah :)

Dalam acara peluncuran FX1 Academy ini, tentunya hadir Mr.Mario Singh sebagai Pendiri dan Pelatih Forex Utama. Mr.Mario Singh adalah seorang Trader yang sukses serta sudah difiturkan sebanyak 35 kali di CNBC dalam waktu 3,5 tahun. Telah menyentuh hidup lebih dari 20.000 orang dari seluruh Asia melalui metode-metode pengajaran agar murid-muridnya konstan menarik keuntungan dari trading Forex sehingga sangat membantu dalam mencapai tujuan financial mereka. (Tuuuh, kalau mau fokus mencapai kekayaan di bidang Forex harus memiliki ilmu dari ahlinya. Jangan seperti main judi yang cuma modal napsu :D)

Beberapa metode yang ditawarkan FX 1 Academy kepada masyarakat Indonesia yang berminat memiliki keahlian dan pengetahuan untuk melakukan trading Forex diantaranya :
  • Pelatihan Live : Forex Intensive Training (2 hari)
  • Bimbingan Harian : F.L.E.X (Pengalaman Forex Live)
  • Sesi Trading Live (Sesi 2x seminggu dengan durasi masing-masing 1.5 jam)
Lembaga yang mendapatkan penghargaan Brand Unggulan Teratas se-Asia Pasifik ini juga membuka kampus/kantornya di  :

Menara Gracia, 1st Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav C-17
Jakarta 12940 – Indonesia
Ph : +62 21 5292 1378
Fax: +62 21 5292 1379

Silakan menanyakan info lebih lengkapnya deh! Banyak fasilitas yang diberikan oleh FX 1 Academy dikarenakan Mr.Mario Singh  ingin lebih mendukung murid-muridnya hingga mereka mencapai keuntungan financial. Beliau tidak ingin hanya mengadakan seminar di Indonesia yang berlangsung 1 - 2 hari saja kemudian 'meninggalkan' murid-muridnya.


Kebayang deh, kita dapat meraih ilmu sebaik-baiknya dan mengaplikasikannya langsung untuk menarik keuntungan financial, karena pada saat launching-nya kami diberikan ilmu keuangan oleh para pakar, selain oleh Mr.Mario Singh, juga dihadirkan Pakar Pasar Uang Indonesia, Prof.Ir.Roy Sembel, MBA,PhD.

Tuesday 11 June 2013

Garuda vs Oranje, Berkobar di Gelora Bung Karno

Pertandingan antara team sepak bola peringkat 5 dunia melawan team sepakbola peringat 100an dunia. Nggak usah berharap menang walaupun di kandang sendiri. (Yeee, emangnye kite binatang pakek kata kandang2 segala :p) Seharusnya inilah ajang terbaik bagi pemain sepakbola dan supporter Indonesia untuk belajar. Kesempatan yang sangat baik, bisa belajar dari 5 terbaik dunia dan dikunjungi oleh pemain-pemain bola tingkat dunia.
Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan secara langsung laga yang bersejarah di dunia persepakbolaan Indonesia :) Awalnya mendapat undangan "Latihan Terbuka Tim Nasional Belanda" tanggal 6 Juni 2013 di Gelora Bung Karno Jakarta. Saya sudah bersyukur dengan kesempatan tersebut, eh Allah masih memberikan hadiah ulang tahun saya dengan tiket VIP (Harga tiket @ Rp 1.5 juta/orang)  pertandingan keesokan harinya.
Jadilah saya bagian sejarah, seperti yang tertera pada banner dan web event  ini! 
Are you ready to be a part of history?



Latihan Terbuka Tim Nasional Belanda



Saya penasaran, gimana sih tim yang menjadi Runner Up Piala Dunia 2010 ini mempersiapkan tim-nya untuk sebuah pertandingan? Pukul 19.00 penonton memasuki stadion melalui pintu VIP Barat GBK.Tertib!
Tim Negeri Kincir muncul di lapangan, kami bersorak sorai. Asyiiik, akhirnya bisa satu "ruang" dengan selebrities dunia, seperti Van Persie, Sneijder,Robben,dll. Kalau dengan Ruud Gulit saya pernah bertemu dengannya saat beliau masih menjadi Pemain Sepak Bola (Sekarang sudah menjadi Pelatih), bahkan saya berdekatan - bersama mengaduk barang belanjaan di Sarinah Thamrin...hehehe...
Kebetulan 6 Juni merupakan tanggal lahir Presiden RI Pertama, Soekarno alias Bung Karno yang menjadi nama bagi stadion yang sedang kami duduki. Berasa merayakan ultah beliau deh :D


GARUDA VS ORANJE
Kami (Saya, kakak, kakak ipar, Sekar, Seno dan temannya, Om Fakih dan Rifky) berkumpul di Plaza Senayan karena kami dari berbagai penjuru...hehe. Saya dan kakak ipar naik Xenia dari Kebon Jeruk, Sekar dan Ayahnya naik Honda Accord dari Pasar Minggu, Seno dan temannya naik taksi dari Rafles Hills Cibubur dan Om Fakih beserta Rifky naik mobilnya sendiri dari Ciledug.
Ternyata para supporter lainnya banyak yang makan malam terlebih dahulu di mall yang dekat dengan lokasi pertandingan. Diantara yangterlihat artis dan aktor Indonesia. Lucu-nya kebanyakan yang berkumpul di Plaza Senayan mengenakan kaos berwarna oranye walaupun wajah mereka banyak wajah melayu-nya...hehehe...
Memasuki area Gelora Bung Karno di hari antara 2 Presiden RI berulang tahun (Soeharto berulang tahun 8 Juni. Keduanya berzodiac Gemini!) ada rasa merasuk ke dalam hati saya mendengar lagu Wilhelmus dan Indonesia Raya berkumandang bergiliran. Dua negara yang memiliki arti dalam kehidupan saya pribadi, bukan sekedar negara yang pernah menjajah dan dijajah :)


Jujur saja, saya menyaksikan pertandingan ini bukan seperti menyaksikan 2 timnas sepak bola yang sedang berlaga. Pertandingan ini seakan menjadi hiburan bagi saya yang sudah bertahun-tahun tidak menyaksikan pertandingan sepak bola tingkat nasional/international secara langsung. Berita-berita buruk mengenai pertandingan sepak bola antar timnas kebanggaan tidak saya temukan disini, bahkan saya melihat kekompakan dari semua supporter. Siapapun yang nyaris memasukkan bola ke gawang maka kami beri applaus dengan antusias. Sama sekali nggak ada sisa kebencian atas penjajahan zaman dulu kala...hahaha....
Yang bikin miris khan justru melihat pertandingan sepak bola nasional, seperti Persija melawan Persib atau Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia. Makanya keren banget nih Indonesia, yang menyaksikan team Garuda dan Oranje bertanding. Hohoho, saya nggak perhatikan deh tuh apakah suporter Persija alias Jakmania datang mengenakan warna oranye-nya atau tidak. Or barangkali crew TransJakarta menyaksikan dengan seragam mereka??haha...Eh, sopirnya kakak saya nonton loh, kebetulan kami ada kelebihan tiket kelas 1 (Harganya @ Rp 300.000. Daripada mubazir dan dia cuma pelangapelongo nunggu mobil akhirnya tiket tersebut kami kasih ke sopir tersebut :))
Eh, tapi saya sempat "menyesal" loh karena nggak beli sticker kecil Indonesia seharga @ Rp 500 - 1000!!! Padahal khan harusnya saya membeli dengan niat membantu pedagang sticker itu yang menawarkannya dengan sopan dan jujur. Rp 5000 saja bisa mendapat banyak sticker...hiks, lebih baik saya bersedekah ke mereka khan daripada ke tukang palak walaupun hanya Rp 1000 yang menurut mereka gak bikin kita miskin!!!

Pertandingan Garuda vs Oranje ini disiarkan langsung ke lebih 12 negara di seluruh dunia. Oke banget khan untuk promosi Indonesia? :) Station televisi/negara tersebut adalah :
  • Indonesia (RCTI)
  • Belanda (SBS)
  • Negara-negara Timur Tengah (Al – Jazeera)
  • Perancis (Be In Sport)
  • Amerika Serikat (Be In Sport)
  • Thailand (Cineplex)
  • Singapura (Starhub)
  • Inggris Raya (ESPN)
  • Israel (Charlton)
  • Negara-negara Afrika (Supersport)
  • Negara-negara Ex Yugoslavia (SportKlub)
Pertandingan usai, kami keluar dengan penonton yang "diprioritaskan" sehingga banyak media yang menanti di pintu yang kami lewati. Diantara yang terlihat oleh saya, Bapak Anindya Bakrie yang diwawancara oleh station televisi miliknya...hehehe...
Saya juga sempat berfoto bersama Mr.Nil Maizar, eks Pelatih Timnas Indonesia (PSSI) yang sebelumnya Pelatih Semen Padang .Ramah sangat loh eks Pelatih ini :)

Foto bareng Mr.Nil Maizar, eks Pelatih PSSI