Sunday 19 April 2015

Inovasi Jasa Ojeg di Era Digital , GO-JEK Mobile App

Saat ini ada pelayanan mobile transportasi alternatif untuk kita yang aktif dan dinamis. Namanya Go-Jek. Pada tanggal 10 Februari 2015 bertempat di @Twenty 8 SCBD Jakarta Selatan PT GO-JEK Indonesia mengadakan Blogger Gathering sembari meluncurkan GO-JEK Mobile App, aplikasi mobile layanan GO-JEK bagi konsumen Go-Jek pengguna handset Android dan iOS. Dengan aplikasi ini kita dapat menggunakan layanan untuk keperluan transportasi, mengirim paket dan berbelanja dari gadget.
Founder dan CEO GO-JEK adalah Mr.Nadiem Makarim, penyandang gelar MBA (Master of Business Administration) dari Harvard Business School dan memiliki passion di bidang Social Entrepreneur. Keren ih almamater en passion-nya! :D

Bloggers menyimak presentasi dari CEO GO-JEK sambil menyantap makanan yang tersedia

Alhamdulillah, sebagai Blogger yang hadir dalam acara tersebut saya mendapat jatah Rp 250.000,- untuk digunakan dalam menggunakan ketiga jasa tersebut. Yang perlu diperhatikan nih, check dulu android-mu apakah sudah bisa mendownload aplikasi tersebut. Mama Dion yang datang bersama saya tidak dapat download karena android yang digunakan versi awal. Belum rezekinya dapat Rp 250.000 ,- deh!
Jika kamu mau mendapatkan “voucher” Rp 50.000,- dari Go-Jek cukup mudah kok. Silakan download aplikasi-nya di App Store atau Android Play Store.  Kemudian Sign Up, lengkapi data dengan alamat email dan nomer handphone. Nah masukkan Voucher Code/Referral Code : 527386694 . Nah, kamu akan mendapat credit Rp 50.000,- yang dapat digunakan saat pemakaian jasa Go-Jek untuk pertama kali-nya. Silakan coba ya. Lumayan tuh, semacam trial gratis...hehehe...Ingat “Voucher Code/Referral Code : 527386694.

Isi Goodiebag untuk Bloggers plus credit Go-Jek @ Rp 250,000 ,-
Saya telah menggunakan aplikasi Go-Jek sebanyak 5x untuk keperluan transportasi. Asyik euy, jadi tidak terkena dampak kemacetan dan “girang” lihat “penderitaan” mobil-mobil pribadi yang macet serta penumpang TransJakarta yang berhimpitan...hihihi. Saya menggunakannya memang saat jam sibuk di Jakarta, yakni pukul 7-8 pagi di business distric Jakarta. Kebayang khan macetnya seperti apa kalau menggunakan mobil pribadi? Sementara calon narasumber yang akan saya wawancara waktu yang dimiliki juga terbatas. Praktis, saya tidak perlu berdiri di pinggir jalan mencari-cari ojeg/taksi. Duduk manis aja di rumah setelah order melalui aplikasi pada android. Pada penggunaan pertama memang ojeg-nya tidak cepat datang. Karena Abang ojeg-nya tidak menggunakan GPS untuk mencari alamat saya. Maklum deh begitu Abang ojeg bernama Hari ini melakukan service yang baik kepada saya. Memberikan masker dan penutup kepala, hafal jalan utama yang ingin saya tuju – saat itu tujuan saya ke Bank Indonesia dan Jl.Thamrin tertutup bagi kendaraan beroda dua, tetapi dia mengetahui jalan alternatif sehingga saya tiba di tempat tujuan dengan tepat waktu.
Kalau-lah ada kritik maka saya akan memberikan kritik ke Abang ojek setelahnya karena ada yang tidak hafal jalan dan ada yang nyalip-nyalipnya bikin saya ketar ketir. Usulannya pihak PT GO-JEK Indonesia memberikan training Safety Riding dan pendalaman penggunaan aplikasi GPS kepada semua pengendara-nya. Segi keramahan dan kesopanan kepada penumpang sih mereka oke-oke dari 5 pengendara ojeg yang saya gunakan. Usulan “iseng” nih karena sebenarnya PT Go-Jek itu penyedia aplikasi, bukan perusahaan transportasi khusus, namun bermitra dengan lebih 3,000 ojeg. Dalam menjalankan bisnisnya mengacu pada 3 value, yakni : Speed, Innovation dan Social Impact.


GO-FOOD JAKARTA
Pada tanggal 8 April 2015 kembali saya diundang GO-JEK Indonesia yang memperkenalkan fitur terbaru-nya, GO-FOOD yang diciptakan untuk layanan pesan antar makanan. Fitur ini memudahkan  masyarakat untuk memesan makanan di lebih dari 15,000 restaurant dalam 23 kategori. Begitu kami, Bloggers dan Media tiba di Conclove Jln. Wijaya Jakarta Selatan kami meng-update aplikasi GO-JEK di gadget. Kemudian kami dipersilakan mencoba menggunakannya untuk memesan makanan dan minuman dari berbagai restaurant tersebut. Saya dan Nisa memesan beberapa makanan di beberapa restaurant. Sayangnya beberapa restaurant ternyata sudah tidak beroperasional, padahal masih terpampang di list. Bahkan saya sempat menunggu makanan yang saya pesan dari Penang Bistro Paku Buwono hingga acara sosialisasi ini bubar. Panitia sudah hampir pulang. Sekitar 1,5 jam makanan belum sampai. Hampir pukul 5 saya menghubungi pengendara atau kurir yang tertera di aplikasi. Duh, Mak, menurutnya makanan yang saya pesan sudah sampai dan di makan oleh panitia. Hah??? Alhamdulillah, hikmahnya sore itu saya justru membawa makanan Mexico dari Red Tomato Kemang Village yang dipesan melalui aplikasi Nisa dan makanan Malaysia dari Penang Bistro.
Usulan lagi nih, yakni dibuat list dengan kategori “Halal dan Non-Halal” pada aplikasi GO-FOOD. Juga restaurant yang sudah tidak beroperasional segera di hapus. Kasihan tukang ojeg-nya yang sudah sampai di lokasi dan tidak bisa menemukan resto tersebut.
Mumpung masih promo alias tidak dikenakan biaya pengantaran, maka saya akan pesan makanan melalui GO-FOOD! Memudahkan banget loh, benar-benar praktis – hemat tenaga dan waktu! Ayo silakan instal aplikasi-nya, dan masukkan nomer  Voucher Code/Referral Code : 527386694 , supaya dapat credit Rp 50,000 ,-. Lumayan khan? Hehehe
Foto Bareng Owner Go-Jek and Bloggers

Isi goodie bag launching Go Jek, plus pesan makanan dari ribuan resto di Jakarta

Thursday 9 April 2015

Mejeng di Femina Magazine


Majalah Femina No 14/XLIII , 4 - 10 April 2015
Nama dan foto diri saya terpampang lagi nih di Femina terbaru, Nomer 14/XLIII 4-10 April 2015. Untuk kesekian kali-nya jadi narasumber/responden media, kali ini tentang film The Sound of The Music yang merayakan ke 50 tahun-nya. Saya sebagai penggemar fanatik sejak kecil lumayan fasih deh jika ditanya mengenai film ini – apalagi beberapa bulan lalu saya bertekad untuk mengikuti tour-nya di Austria. Cari-cari informasi di Destination Europe dan impian tersebut tercatat di Mengarungi Liburan Impian dan Europe Dreams.
Narasumber/Responden yang seorang lagi tinggal di Singapore. Sama hal-nya dengan saya yang mengenal film ini karena diperkenalkan oleh Ayah, bukan Ibu! Narasumber ini juga telah berkunjung menapak tilasi film kisah hidup ini di tempat asalnya. Barangkali karena ini-lah maka cerita asal muasal kisah saya yang menyaksikan film ini  dan rencana saya ke Austria tidak dicantumkan di artikel tersebut. Sayangnya nama saya di halaman  tersebut : Anna R. Nanawing , padahal yang benar khan Anna R.Nawaning.




Ternyata sudah beberapa tahun ini saya tidak menonton film masa anak-anak yang sangat indah ini. Miss You, Dad...Thanks, Dad yang telah memperkenalkan film ini kepada saya. Semoga keindahan di alam kuburmu menandingi keindahan taman di film ini, kemerduan music dan lagu di alam kuburmu melebihi indahnya alunan backsound film ini. Untaian doa-ku, Anak-mu, semoga lebih menenangkan dan menyejukkan alam dimana dirimu berbaring...

Edelweiss, Edelweiss, Every morning you greet me

Small and white, Clean and bright, You look happy to meet me.

Blossom of snow, May you bloom and grow, Bloom and grow forever...

Semoga Allah memberi saya jalan untuk terbang ke Austria di tahun 2016 - 2017 bersama My Lovely, walaupun suasana ala Austria bisa kami temukan ketika kami sedang menyusuri negeri dimana kami bertemu... Biarpun sudah ke Eropa tetapi saya belum sempat mampir ke Austria :)
Bermimpikah saya??? Ya, tetapi saya yakin semua akan terwujud selama saya senantiasa memohon ridho dan rahmat-Nya – seperti impian saya ke tanah suci yang dalam waktu singkat MahaCinta wujudkan. 

Dijadikan headline cover depan. Pada halaman ini saya yang ditengah, Pink.

Komen saya yang di note dengan jarum warna pink :)

Sekilas pengalaman ini juga terpampang di Majalah Femina No 28/XLI 13 – 19 Juli 2013. Halaman “Liputan Khas : Umrah : Ibadah Liburan?”. No, saya tidak hanya umrah di tanah suci. Entahlah bagaimana lagi saya harus bersyukur, karena Maha Pengasih memberikan saya rezeki dahsyat dengan memberikan saya kesempatan wukuf di Arafah 9 Dzulhijah pada usia muda :)
Mau lebih lengkap membaca cerita saya tentang Tanah Suci? Buku-nya sedang saya re-packing...tentang ke Tanah Suci saat usia dini. Insya Allah setelah cetak kembali akan saya bagi-bagikan sebagai hadiah bagi pembaca blog saya :) Mohon doa-nya ya...

Friday 3 April 2015

Talkshow : Menjadi Blogger Milioner



Alhamdulillah kebagian Invitation : Mau Tau Cara Menjadi Blogger Milioner. Diselenggarakan oleh Daihatsu Indonesia yang pagi harinya me-launching Terios. Nah, sekarang saya “berani ngaku” deh tentang mobil yang di beli ibu saya di saya tulis di SINI. Keluaran Daihatsu, tetapi bukan Terios. So saya pede sekarang untuk bergabung di Sahabat Daihatsu, sekaligus menjadi salah satu Blogger di kokgituya.com – wadah Blogger persembahan Daihatsu Indonesia yang terhubung dengan blog anggota-nya.

Acara awal dibuka oleh MC berjilbab hitam, dan Bapak Eko Priyanto – Head Promotion Daihatsu menjelaskan mengenai background mengapa blog yang platform-nya di PC/Laptop dan Mobile ini memiliki tampilan sama di luncurkan. Salah satu alasan ternyata orang kita tuh mendapatkan info 72% dari BLOG! Nah, ini khan bisa menjadi benefit bagi Blogger dan berbagai perusahaan besar untuk “Growing Up Together”. Masya Allah, berarti prospek “Blogger Profesional” tuh cerah dong ya? *Kasih tauk ke Emak2 yang ngertinya hanya Dokter dan Insinyur profesi bermasa depan cerah.Padahal banyak kenalan yang Insinyur luntang-lantung gak jelas. Seluntang lantungnya Blogger paling nongkrongnya di warnet...hihihi.*