Showing posts with label Movies. Show all posts
Showing posts with label Movies. Show all posts

Monday, 30 September 2019

Launching Web Series Sequis : Kopi Paste

Matahari kota Jakarta terasa terik, dan kondisi di sekitar Gedung DPR juga harus terus kami pantau melalui media internet setiap sepersekian menit pada hari Kamis, 26 September 2019 agar perjalanan kami lancar . Bersamaan dengan itu saya meluncur dengan lancar menuju Sequis Centre untuk menghadiri Peluncuran Web Series Sequis bertajuk ‘Kopi Paste’. Waw, perjalanan saya dari rumah ke Sequis Centre seperti layaknya San, tokoh cewek milenial di web series ini. Terkesan San berjalan kaki ke kantornya dengan menyusuri trotoar dan menyebrang jalan ramai pusat bisnis kota metropolitan Jakarta.


Melihat tokoh utama web series Kopi Paste ingatan saya terlempar ke tokoh cewek pada novel yang saya tulis. Sanisti Moeri (bisa dipanggil San – diperankan oleh Sharena Delon) , cewek milenial metropolitan  yang perfeksionis namun sesungguhnya simple/minimalis. Ia tinggal bersama di sebuah apartment bersama Sang Ibu. Hidupnya yang terkesan perfeksionis seakan membuat San berjuang untuk meraih cinta dari lawan jenisnya yang harus juga sesempurna dirinya.San adalah perempuan metropolitan milenial yang mandiri dan ambisius namun tetap sayang dan perhatian terhadap Sang Ibu. Perfeksionis, detail, teratur dan terstruktur membuatnya semua pria yang dikenalkan terasa “cacat” di hadapannya – sehingga ia harus meninggalkan pria-pria yang dikenalkan oleh sahabat di kantornya sebelum menjalin ke hubungan serius ke jenjang pernikahan.


Saturday, 20 July 2019

Koboy Kampus, Kisah Pidi Baiq Menggelitik Negeri



Satu lagi film digarap oleh MNC Pictures, yang kali ini berkolaborasi dengan 69 Production.  Film ini merupakan kisah sang penulis dan sutradara semasa kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Dengan produser kreatifnya adalah Sekar Ayu Asmara dan Viva Westi membuat saya semakin bersemangat untuk menyaksikan film Koboy Kampus. Tentang sekelompok mahasiswa FSRD ITB era tahun 1995 - 1998 yang tidak puas dengan kinerja pemerintah dan serunya mereka membentuk negara sendiri. Kritis, politis dan kocak abis!!! Karena kekritisan dan aktifitasnya, kuliah mereka terhambat bahkan nyaris drop - out. Mereka mendirikan negara dengan nama negara Republik The Panasdalam yang terdiri dari berbagai agama dan saling menghargai.


Penulis Koboy Kampus adalah Pidi Baiq yang karyanya Dilan begitu berat untuk dilupakan oleh penggemar film Indonesia. Pidi menulis dan menyutradari Koboy Kampus bersama Tubagus Deddy.  Jika film Dilan mengambil setting di SMA maka Koboy Kampus mengambil setting semasa perguruan tinggi. Kedua-nya mengambil lokasi di kota yang sama, ibu kota Jawa Barat, Bandung. Membaca nama penulis, sutradara, produser dan pemainnya saya memutuskan untuk menyaksikan film ini. Awalnya saya kira hanya film berthema monoton dan ringan ala asmara di kampus, tetapi begitu menyaksikannya ... wow, beda thema dengan kebanyakan film Indonesia. Dikemasnya juga begitu ringan, padahal sesungguhnya yang dihadapi oleh Pidi Baiq dan kawan-kawan saat kuliah itu masalah serius. Ketidak puasan terhadap pemerintah dan berbagai peristiwa dengan catatan tinta hitam di era reformasi dapat disuguhkan ke penonton dengan ringan dan seru tanpa memberi rasa ketakutan. Bahkan lelucon yang keluar begitu segar, tanpa merendahkan pihak lain.

Friday, 3 May 2019

Ambu, Kasih Sayang Ibu Berlatar Sosial Budaya Baduy

Malam sebelum menyaksikan film Ambu Semesta Pertama Dan Terakhirku saya sudah menduga bahwa saya akan menitikkan air mata dalam press screning di XXI Plaza Senayan (Rabu, 01/05/2019). Maklumlah, baru 15 bulan Ibu kandung tercinta saya meninggalkan dunia fana ini. Serta baru bulan lalu keponakan perempuan (Yang usianya tidak terpaut jauh dengan saya) menyusul Ibu dan meninggalkan seorang anak perempuan.


Pesan moral film Ambu sangatlah kuat. Demikian pula karakter para tokoh-tokoh yang ada di film ini. Pada sosok Ambu Misnah yang diperankan oleh Widyawati kita tidak menemukan karakter monoton yang biasanya tergambar dalam film yang menggambarkan sosok ibu pada umumnya. Sosok dalam film Ambu adalah seorang Ibu yang jutek, tidak merangkul atau menunjukkan kasih sayang pada anak cucunya secara nyata serta berani tegas bersikap terhadap anaknya. Sedangkan tokoh Fatma (Diperankan oleh Laudya Cyntia Bela) adalah sosok anak yang berani menentang orang tuanya demi seorang lelaki yang akhirnya menjadi suami (Diperankan oleh Baim Wong)  dengan konsekwensi  "dibuang" oleh Ibu kandung dan keluarga besar suku-nya. Hingga akhirnya Fatma menjadi Ibu dan memiliki anak remaja bernama Nona (Diperankan oleh Luthesa). Fatma setelah menjadi Ibu justru digambarkan sebagai Ibu yang lemah lembut terhadap Ambu dan anaknya yang bersikap tidak ramah terhadapnya.

Thursday, 2 May 2019

Menunggu Waktu Buka Puasa Dengan Nonton BukaTawa di Bukalapak



Bukalapak berkolaborasi dengan Comika.id membuat program tontonan yang segar dan menghibur bertajuk BukaTawa by Bukalapak. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, Bukalapak memiliki komitmen untuk mendukung industri kreatif. BukaTawa merupakan langkah nyata dari Bukalapak untuk mendukung industri kreatif di Tanah Air.


Sebagai aksi nyata dalam dukungan tersebut pada tanggal 19 – 20 April 2019 berlangsung acara BukaTawa yang dipandu oleh Pandji Pragiwaksono. Acara yang berlangsung selama 3 malam ini diramaikan oleh 15 Komika terbaik di Indonesia. Setiap malam 5 Komika tampil meramaikan panggung di Nusa Indah Room Balai Kartini Jakarta. Mereka adalah Ridwan Remin, Gilang Bhaskara, Babe Cabiita, Adjis Doalbu, Marshel Widianto, Uus, Rigen, Awwe, Ryan Adriandhy, Wawan Cikuk, Rahmet, Kukuh, Popon Kerok, Sammy Notaslimboy dan sebagai satu-satunya komika wanita adalah Sakdiyah. 




Saya mendapatkan kesempatan menyaksikan BukaTawa secara langsung pada hari Jumat (19/04/2019). Jujur, sangat menghibur, dan saya sampai terpingkal-pingkal dari kursi VIP ruangan tersebut. Terbayang banget dong yach, betapa segarnya kita menyaksikan stand up comedy sambil menantikan waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan. Pastinya rasa lapar dan haus akan terlupa walaupun sudah tertawa terpingkal-pingkal. Diharapkan pula BukaTawa menjadi ajang komunikasi yang positif bagi kita, membangun dan tentunya menghibur. Tuh, kebayang banget asyiknya jika kita dapat menyaksikan secara langsung acara BukaTawa saat live di Balai Kartini bukan? Tetapi bukan berarti kamu ketinggalan kok jika kamu tidak sempat hadir atau berada di luar Jakarta pada tanggal 19 – 21 April 2019 lalu. 



Sunday, 14 October 2018

Liam Dan Laila , Kisah Adat Antara Minang Dan Perancis

Satu lagi karya anak bangsa dengan mengangkat kearifan lokal budaya Indonesia hadir menghiasi layar sinema Indonesia. Terinspirasi dari kisah nyata, film Liam dan Laila menampilkan kisah dengan latar sosial budaya Minangkabau Sumatera Barat. 

Laila diperankan oleh Nirina Zubir, dikisahkan sebagai seorang wanita Minang berusia 31 tahun berstatus single, pendidikan S2 dan beraktifitas memiliki online shop yang sukses dengan pelanggan dari berbagai penjuru dunia. Dengan kecerdasannya, Laila tetap dapat menjalin networking secara luas dengan memanfaatkan internet, walaupun ia tidak pernah meninggalkan kampung halamannya di Bukittinggi.
Hingga akhirnya Laila memiliki kedekatan dengan Liam (Diperankan oleh Jonatan Cerrada, French Idol 2003), seorang pria peternak sukses asal Rouen kota kecil di Utara Perancis. Liam yang awalnya berkenalan dan bertanya mengenai Islam melalui internet datang ke Indonesia untuk lebih mengenal agama serta budaya masyarakat Indonesia. Sekaligus ingin mempersunting Laila yang keluarga besarnya masih memegang adat istiadat Minang.
Walaupun kita menyaksikan pertentangan ideologis pada keluarga besar Laila, namun di film ini kita tidak merasa digurui untuk mengenal lebih dekat adat keluarga suku Minang , salah satu suku besar yang berada di Indonesia. Keadaan yang rumit karena pertentangan ideologis itu membuat Jamil (David Chalik) yang merupakan salah satu paman Laila dan adik Laila bernama Pian (Praz Teguh) menelusuri dan terlibat dalam urusan antara Liam dan Laila. Satu persatu masalah dapat terurai dengan pesan bahwa siapapun kita maka jika urusan ingin lancar harus mentaati segala aturan yang berlaku. Namun disaat segala urusan Liam yang disiplin pada aturan terselesaikan , tiba-tiba muncul Haris (Gilang Dirga) pria yang jelas asal keturunannya pernah melamar Laila untuk menikah.

Sunday, 27 November 2016

Star Wars Cosmic Shell Card Ciptakan Belanja Seru di Hypermart

STAR WARS. Saya mengenal film ini sejak masih kecil karena Ayah dan kakak-kakak menggemari segala hal yang berkaitan dengan film science fiction. Hingga kegemaran terhadap STAR WARS terus berlanjut ke keponakan-keponakan kami. Mereka tidak segan menyisihkan uang jajan untuk melengkapi koleksi yang berkaitan dengan film yang diproduksi oleh Lucas Film . Dahulu saya pernah membayangkan menjadi Padmé Amidala. Ketertarikan saya terhadap Amidala tidak mengalahkan putri-putri di cerita Disney. Kini STAR WARS ditangani dan didistribusikan oleh Disney, walaupun Amidala sudah tidak ada di film STAR WARS yang beredar di bulan December 2015, tetapi istri  Anakin Skywalker dan ibu kandung Princess Leia Organa dan Luke Skywalker tetap terkenang di hati saya. Ketika menyaksikan Star Wars The Force Awakens tahun lalu saya menduga akan ada regenerasi pada tokoh-tokoh-nya , dan berharap akan lebih baik dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat umum dari segala usia. Pada text sebelum film tersebut dimulai terbaca bahwa film ini untuk ‘segala usia’.
Feel like Padme Amidala :p...hahaha... :D

Sunday, 30 October 2016

Octobreast : Garda Medika Dan Lovepink Indonesia Mengajak Wanita Peduli Kanker Payudara



Bulan Oktober di Indonesia diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28. Bulan Oktober di dunia diperingati sebagai bulan Kanker Payudara hingga akhirnya lahir kata ‘Pinkoctober’. Gangguan kesehatan yang 99% menyerang kaum perempuan, dilambangkan dengan pita berwarna pink. Betapa hebatnya mereka yang menghadapi hidup di saat sel kanker berkembang di salah satu organ tubuh terpentingnya, organ tubuh dimana seorang memberi kehidupan bagi bayinya. Hingga mereka mampu menjadi survivor, menang melawan kanker tersebut. Mendengar cerita mereka saat awal mengetahui diri mereka terpuruk karena mengetahui sel kanker bersemayam di payudaranya. Namun mereka harus kuat, mereka berusaha agar menang, bertahan hidup dengan berkarya semampunya dan hingga akhirnya mereka dapat menjadi inspirasi pemudi-pemudi lainnya yang masih sehat agar senantiasa menjaga kesehatan dan terus berkarya. Hanya Yang Menciptakan yang mengetahui usia seseorang. Jikalau seorang dinyatakan kanker maka usaha harus terus dilakukan, setidaknya ini menjadi momen terbaik dalam peningkatan kwalitas hidupnya. 

Saturday, 3 September 2016

Jihad Selfie Jihad Masa Kini?

Beberapa tahun lalu saya selalu membaca berbagai buku berthema Islam, tanpa melihat aliran atau kelompok manakah penulis/penerbit buku tersebut meyakini. Semakin sering membaca buku-buku tersebut tanpa bimbingan khusus guru, maka saya semakin bingung. Ada yang menuliskan bahwa amalan harus dilakukan dengan lemah lembut, ada pula yang menceritakan bahwa jihad adalah melakukan bom bunuh diri atau melemparkan batu-batu ke musuh hingga sang musuh benjol. Padahal belum tentu korban bom tersebut adalah pribadi yang mendzolimi mereka (Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk berziarah ke Palestina ketika  masih kuliah. Saat itu saya bisa duduk dengan santai bersama tentara2 Israel yang ganteng2 dengan senjata pistolnya ,tetapi mereka sedang menunggu instruksi dari atasannya agar kami mendapat izin melaksanakan ibadah shalat di kompleks Masjidil Aqsa dan Dome of The Rock. Kemudian kami berkunjung ke tempat kelahiran Nabi Isa Almasih di Betlehem yang dijaga oleh tentara muslim Palestina, dan melihat langsung saudara/i Kristiani dari berbagai penjuru dunia melakukan ibadah di gereja tersebut. Kami umat Islam tetap berdoa dan tenang, tidak mengusik mereka yang tengah beribadah di gereja tsb.) .Suatu hari saya juga pernah “diculik” oleh seseorang dan ternyata dipertemukan dengan seseorang yang berpenampilan ala eksekutif central business Jakarta namun menceramahi dengan berbagai tafsir. Ujung-ujungnya saya diajak untuk ba’iat dengan membayar sejumlah uang, dan katanya nggak akan masuk surga orang yang tidak diba’iat bersama kelompok mereka. Yeeee, emang surga situ yang punya?!


Thursday, 23 June 2016

Save Our Forest Giants : Uni Eropa, Nicholas Saputra dan Gajah


Ada hubungan apa antara Uni Eropa, Nicholas Saputra dan Gajah??? Tenyata mereka memiliki  keterkaitan cinta satu dengan yang lainnya. Ah jika di film AADC 2 Cinta mengatakan bahwa yang dilakukan Rangga itu jahat, maka di film Save Our Forest Giants (SOFG) Nicho itu gajah....eh maksudnya gagah! Sejak lebih dari 10 tahun lalu – entahlah berapa purnama yang terlewati – Nicho telah berbuat mulia terhadap gajah-gajah yang ada, setiap tahun ia ngapel para gajah yang berada di Tangkahan Kawasan Ekosistem Lauser.
Bersama Amanda Marahimin, Nicholas Saputra memproduksi film dokumenter pendek Save Our Forest Giants yang juga “dibintangi” oleh Nicho. Eits...tetapi sesungguhnya para gajah yang berada di sana menjadi bintang utama film ini. Sebelumnya Amanda berkarya dalam beberapa film populer yang juga dibintangi oleh Nicho, diantaranya Gie, The Year of Living Vicariously dan Tiga Hari Untuk Selamanya. Film SOFG di dukung oleh Uni Eropa.

Wednesday, 30 December 2015

Bukan Review “Star Wars : The Force Awakens”

Yihaaa...finally saya menyaksikan “Star Wars : The Force Awakens” di hari pertama pemutarannya di Senayan City XXI Theater 2 , Jum’at – 18 December 2015. Memang bukan saat premier malam sebelumnya yang dihadiri oleh 3 aktor Indonesia yang berperan juga di sekuel ini. Film ini sudah saya nantikan sejak hampir 3 tahun lalu (Baca : Full Stars in My Heart : Star Trek and Star Wars ), so saya bukan latah2an kepengen nonton film ini karena ingin dikatakan kekinian loh ya...hahaha...

Sekali lagi saya katakan bahwa saya tidak bermaksud review di postingan blog ini, walaupun saya “geregetan” dengan blogger sekarang yang review film atau buku dengan spoiler banget! So mereka menceritakan ulang kisah di film/buku tersebut. Benar-benar bikin saya ilfil,  jadi ogah nonton film tersebut ke bioskop. Tapi yang pasti sekarang saya kalau berniat nonton film di bioskop juga ogah baca review film dari blog orang yang sudah menyaksikan. Khawatir spoiler...

Oh ya, saya mendapatkan tiket nonton film Star Wars kali ini dari kuis twitter kapanlagi.com. Soalnya kalau nunggu barengan kakak-kakak dan keponakan-keponakan, pasti harus menyesuaikan waktu. Makanya mumpung ada kuisnya saya langsung ikutan, kemudian mengajak satu keponakan saya – Owien yang juga sangat menggemari Star Wars sejak dahulu. Itu-pun Owien masuk bioskopnya terlambat nyaris 30 menit dari pemutaran film karena pagi sampai sore ia mendapat tugas dari tempat kerjanya ke Cisarua Puncak.


 Alhamdulillah, ternyata tempat pengambilan tiket di kapanlagi.com tetangga-an dengan kantor saya sehingga saya bisa jalan kaki siang harinya mengambil tiket.





Okay, saya jadi penasaran dengan kelanjutan Saberlight berwarna hijau. Siapa yang akan memegangnya setelah regenerasi tokoh-tokoh di Star Wars. Seperti Disney bakal meregenerasi deh, melihat sekarang film ini diperuntukkan untuk semua umur. Sebelumnya diperuntukkan untuk remaja atau 13 tahun keatas.

Wednesday, 2 September 2015

Launching #Jalan2Men2015, Web Series Traveling MBDC

Saya mendapatkan info mengenai launching #Jalan2Men dari seseorang di lisf friends FB saya. Sebenarnya saya belum pernah menyaksikan web series produksi MBDC ini. #Jalan2Men, sesuai dengan judul/tagline-nya maka dapat diperkirakan ini serial tentang jalan-jalan/piknik yang menurut sedang trend di kalangan muda Indonesia (Eeeiiit, saya suka travelling sejak masih bayi loh! Alhamdulillah punya ortu yang travelmania sehingga urusan travelling lancar jaya dan menjadi bagian hidup. Lagipula kalangan muda yang sedang gandrung travelling usia berapa sih? Saya mah sampai kapanpun juga Insya Allah travelling teruuuusss....lah hidup ini khan memang perjalanan :))
Kembali berbicara tentang #Jalan2Men tidak bisa lepas dari malesbanget.com , situs yang memiliki serial ini melalui kanal youtube. Maaf, saya diundangnya sebagai penonton, jadi nggak dapat pers release dan konferensi pers-nya...hehehe. Berhubung saat saya tahu ini tentang travelling maka saya sangat berminat sekali hadir. Menambah kekayaan blog saya , Cinta Wisata Kita.
Alhamdulillah, saya ditelpon oleh MBDC, mendapatkan undangan launching #Jalan2Men2015. Saat mendaftar saya boleh mengajak seorang teman. Saya tawarkan ke teman dan 2 keponakan saya, Owien dan Amel. Ternyata yang waktunya cocok adalah Amel, selain itu Amel juga yang pernah menyaksikan dan antusias datang. Bahkan dia nge-fans dengan pemain webseries tersebut, Jebraw dan Naya yang menurutnya sepasang kekasih.

Ceria mendapat 2 undangan/tiket, lolos dari 2000-an pendaftar :D
Informasi nih, ternyata yang submit untuk mengikuti acara launching ini ada 2000-an. Sedangkan yang diundang sesuai kapasitas 1 theater, sekitar 200 orang barangkali. Berarti saya terseleksi dari 2000-an orang dan yang terpilih hanya 10 % dari pendaftar. Waaaw berasa lolos menjadi Miss Indonesia deh sayah :p :p

Ampuuun, kena macet di Mampang dan Gatsu! Dari Pasar Minggu jam 14.30,eh sampai di fX jam 18.00. Amel dengan sabar nyetir menembus kemacetan demi #Jalan2Men2015

#Jalan2Men2015 yang dilaunching malam itu berlokasi di Bali, Lombok dan Sumbawa. Dapat disaksikan Rabu, 2 September 2015 di youtube-nya.

Bersama Mr.Christian Sugiono dan Jebraw


#Jalan2Men2015 memberikan pesan "bukan perjalanan biasa" dikarenakan perjalanan kali ini Jebraw dan Naya memperhatikan anak-anak di daerah setempat. Jebraw mengajar anak-anak di sebuah SD negeri yang...waduuuh, halooo pemerintah RI! Juga bersama dengan seorang asing asal Barcelona mengajak anak-anak bermain bola, memperhatikan kaum jompo dan orang sakit.

Keluar dari theater, Amel diminta pendapatnya oleh seorang cewek
Setelah hadir di launching #Jalan2Men2015 saya akan menyaksikan web series ini. Cukup bayar kuota, maka kita bisa riset untuk perjalanan keliling Indonesia.....
Berhubung di cinema cuma makan popcorn en coke, jadi bubarannya kami makan di Eat & Eat - Emie Udang Medan



Wednesday, 14 January 2015

Premier : Hijab The Movie

Don't Judge A Film by Its Title. Barangkali jika ada yang membaca/mendengar judul film yang penayangan perdana-nya di bioskop 15 Januari 2015 akan berpersepsi bahwa ini adalah film religi atau dakwah. Hanung Bramantyo dalam siaran pers-nya menyatakan,"Di kalangan beberapa ulama, Hijab masih perdebatan. Tapi film ini tak berbicara tentang itu. Saya mengajak penonton untuk melihat kehidupan saya dan isteri saya yang kebetulan ber-Hijab sekaligus berbisnis Hijab. Pada film ini saya melihat dan memotret, bagaimana Hijab tak sekedar pakaian yang merujuk agama tertentu. Hijab adalah fenomena yang membawa dampak ekonomi, sosial dan kultural yang nyata bagi kehidupan istri saya dari lingkungannya."



Dibuka dengan alasan masing-masing 3 tokoh , Bia (Carissa Puteri), Tata (Tika Bravani) dan Sari (Zaskia Adya Mecca) mengapa hingga akhirnya mereka menggunakan "penutup kepala". 1 tokoh awalnya belum muncul dalam awal film Anin yang diperankan oleh Natasha Rizky merupakan tokoh yang belum mengenakan "penutup kepala" dan tidak mau menikah. Hingga akhirnya mereka bertutur tentang awal pernikahan, persahabatan  hingga akhirnya mereka memiliki usaha online fashion HIJAB. Meccanism, label fashion mereka yang sebenarnya memang ada – yakni bisnis fashion dari sang Produser dan salah satu pemain, Zaskia A Mecca. Meccanism berkembang pesat hingga menghasilkan laba yang besar, justru disinilah akhirnya menimbulkan berbagai konflik dalam kehidupan rumah tangga mereka – kecuali Anin yang memang belum mau menikah walaupun ada Chaky, Sang Sutradara berbakat yang sangat menyayanginya.
Nggak ada kesan kita datang ke pengajian kok kalau menyaksikan film ini. Konflik rumah tangga yang mereka hadapi justru banyak memancing tawa penonton. Film ini menghibur sekaligus kita dapat memetik hikmah dari kehidupan persahabatan dan rumah tangga mereka.
Pertumbuhan fashion muslim hingga diperkirakan Indonesia akan menjadi trendsetter atau pusat mode fashion muslim membuat Dapur Film tertarik untuk memproduksi film berlatar hijab fashion.
Semoga saja di film berikutnya Dapur Film semakin banyak memproduksi film dengan artisnya yang berhijab – khususnya yang berhijab karena Allah Swt dong ya, bukan sekedar karena nutupin pitak atau ngeri dijitak suami kalau tidak berhijab....hehehe...
Layak tonton film ini buat kamu yang berhijab maupun tidak berhijab. Setidaknya dengan menonton film ini di bioskop maka kamu dapat menjadi : SAKSI HIDUP SEJARAH PERJALANAN INDONESIA MENUJU PUSAT FASHION MUSLIM DUNIA 2020 . Kereeen deh ah...


Selain 4 tokoh wanita beserta masing-masing pasangan pria-nya (Nino Fernandez, Mike Lucock, Ananda Omesh dan Dion Wiyoko....sssttt, saya suka loh sama Dion di film ini...hehe), film ini juga di dukung oleh artis senior Meriam Bellina, Mathias Muchus serta para Oma-oma menawan, yakni Rina Hassim, Jajang C.Noer dan Marini Soerjosoermano.
Trus...trus...lagu Satu Yang Tak Bisa Lepas-nya Ahmad Dhani so sweeeeet di film ini (Emang saya suka nih lagu sejak dinyanyikan Bunda Reza siiiey....) dan ada lagu baru, Let It Be My Way karya Melly Goeslow.

                                                                                                                    
Sekarang cerita bagaimana saya sampai mendapat tiket premier film ini. Sederhana, lagi di kantor buka tab ngelirik Instagram dan lihat kuis di Ig-nya Hijabella. Jawab quota favorit : Allah, I need You. Please never left me alone. Jawabnya dari hati terdalam dung yak...makanya menang en dapat deh 2 tiket yang satu-nya “diantri” sama banyak teman-teman saya, tetapi...ya sutraaalah, nexttime saya harus benar-benar memilah teman yang saya ajak, yakni mereka yang fokus, menghargai keadaan yang DIA ciptakan dan dapat mengendalikan waktu-bukan dia yang dikendalikan waktu :)
Yuk ah, Enjoy Your Time and Love Allah, maka apa yang kita mau DIA yang akan memenuhinya.

Friday, 12 December 2014

Cinta di Layar Lebar

Dapat rezeki nobar lagi! Kali ini dari Grazia Magazine di Plasa Senayan XXI, film Supernova yang bukunya telah saya baca awal terbit, bahkan ikut bedah bukunya juga di Binus Kebon Jeruk dengan Penulis-nya, Dee Lestari. Waktu ke Bedah Buku di-temanin Bimo, dan nobar kali ini Jeng Yuli yang saya ajak. 


Ketika membaca sekilas buku-nya saya langsung “nyangkut” di tokoh Diva, tetapi di film saya justru “tidak menemukan” tokoh satu ini. Pada film saya tidak melihat karakter yang kuat pada diri Diva. Sayangnya saya tidak membaca ulang novel tersebut sebelum menonton, sehingga selain tidak mengingat karakter para tokoh dan jalan cerita-nya saya juga tidak terlalu “mudeng” dengan novel tersebut.
Jika pikiran-mu “hitam dan putih” maka seolah kamu akan merasa turbulensi. Gimana nggak, kalau pada karakter orang-orangnya akan kita lihat seorang istri selingkuh yang begitu dicintai oleh suami-nya, pengusaha pria sukses dengan status belum menikah tapi “main” dengan istri pria lain, dan 2 mahasiswa universitas papan atas di USA – bahkan yang seorang adalah mahasiswa Kedokteran – mereka sepasang sesama jenis. Supernova? Seorang pelacur bertarif tinggi merangkap pragawati.
Terlepas dari cerita dan novel-nya, saya merasa terhibur dengan film ini dikarenakan visualisasi animasi-nya keren. Masih jarang film Indonesia dewasa yang menampilkan animasi serapih ini. Selain itu tempat shooting-nya keren-keren, Bo’! Informasinya shooting dilakukan di Washington, Jakarta, Bali, Medan, Madura dan Labuhan Bajo. Nggak hanya alam-nya yang indah, tetapi berbagai property (baca : gedung/bangunan) yang tervisualisasi di film ini keren bangetz!
Visualisasi pada film terasa halus, tidak ada kekerasan atau adegan yang “tidak diharapkan”. Misalnya saat adegan orang yang bunuh diri, nggak terlihat tuh mata mendelik atau cipratan darah kemana-mana.
Durasi film sempat bikin tubuh belakang saya pegal...hihihi, ini sih karena kursi di PS memang nggak nyaman. Sebagai orang yang nongkrongnya di bioskop, saya lumayan ngerti deh karakter setiap bioskop di Jakarta :D


Kukejar Film Indonesia Ke Kelapa Gading
Sama seperti 2 bulan lalu, nobar 3 Nafas Likas yang saya pergi bersama Lia, ketika itu kami melanjutkan menonton Haji Backpackers ke Atrium XXI. Nah, kali ini saya dan Yuli lanjut ke Gading 21. Siang ini kami menyaksikan “Kukejar Cinta Ke Negeri Cina”. Saya baru ngerti kalau film ini diadaptasi dari novel-nya Ninit Yunita. Pemain-nya yang saya “kenal” hanya Adipati Dolken, Ray Sahetapi, Jaja Miharja dan Meriam Belina *haiiiis, beda angkatan jauh loh daku dengan 3 nama terakhir, walaupun daku saat SMA pernah bermain film sebagai figuran bersama Meriam Belina di Ancol :D . Sedangkan Jeng Yuli , selain 3 nama tadi, hanya mengetahui Ernest Prakasa yang katanya Pelawak di Stand Up Comedy. Jeng Yuli malah gak “kenal” Adipati Dolken. Kalau wajah pemain lainnya saya merasa nggak asing-tapi gak ingat nama mereka. Maklum-lah kalau sedang berkunjung di rumah kakak saya di Pasar Minggu atau di hotel, saya khan suka nonton FTV. Jadi, sepertinya pemain di film ini kebanyakan pemain FTV.


Cerita-nya (biarpun adaptasi novel) tetap mirip FTV. Tetapi saya suka! Pertama suka-nya karena setting film ini di Semarang – Jawa Tengah. Kekayaan wisata Semarang tergambar di film ini. Sam Pho Kong, Klenteng di Pecinan, Lawang Sewu dan Tugu Muda, Masjid Abdurahman sampai Masjid Agung Jawa Tengah terlihat jelas – bahkan film seakan menerangkan bahwa sebenarnya pelaut Cina yang datang ke Semarang itu mayoritas Muslim.
Adegan Jia Li mengagumi Masjid Agung Demak sebenarnya juga bisa menjelaskan bahwa Wali Songo memiliki keterkaitan dengan negeri Cina, bahkan ibu Raden Patah adalah putri  berasal dari Cina yang kemudian menurunkan putri-putri priyayi Jawa salah satu-nya adalah saya.* *Bener ini, kenapa dicoret?! :p
Nah yang paling saya sukaaaa adalah film ini menyampaikan pesan bahwa segala kecintaan di dunia ini harus bersumber dari Maha Cinta, yakni Allah Swt. Keputusan apapun yang harus kita ambil harus-lah karena Allah Swt. Memang sih, karena keterbatasan durasi maka kurang rasional kalau proses menemukan cinta sejati bisa secepat itu sehingga terkesan dipaksakan – balik jadi FTV banget kalau gini. Namun toch hati milik Allah bukan tidak mungkin dibolak balik-NYA dengan secepat-cepatnya. Lagipula sepatutnya saya sebagai penggemar film Indonesia menghargai usaha pembuat film dan semua yang terlibat dalam film ini. Semoga dicatat malaikat pencatat kebaikan sebagai ibadah berkampanye : Cinta Allah diatas segalanya.

7/24 Film Indonesia
 
Keesokan sore-nya saya dan Jeng Yuli kembali ke Gading 21. Kali ini menyaksikan film 7/24 yang diperan utamakan oleh Lukman Sardi dan Dian Sastrowardoyo. Nggak ngira kalau Husein Alatas alias Runner Up Indonesian Idol 2014 ikutan berperan di film ini. Huseeeeiiin....Rock Yoooouuuu!!!!
Ya film ini diproduksi oleh MNC Pictures. Termasuk hemat nih biaya produksi-nya karena dilakukan hanya di beberapa tempat, antara lain Rumah Sakit (Itu-pun mayoritas hanya 1 kamar), tempat shooting (Sepertinya di RCTI Studio deh) dan di rumah mungil sederhana namun cantik. Banyak produk MNC grup turut serta dalam frame, antara lain RCTI, Koran Sindo, High End Magazine, Okezone...hhhmmm apalagi ya? Asuransi yang digunakan sih Tokio Marine, bukan MNC Life...hehehe...
Konflik film ini adalah karier dan komunikasi di 5 tahun pernikahan. Cukup “berkelas” deh konflik dan pemecahannya.
Yang ngeselin justru salah 1 penonton tuh. Ada yang bawa anak kecil berusia sekitar 5 tahun yang berisik dan lari-larian. Hadeeuuuh itu tuh ortu udah bisa ngedidik anaknya belum sih??!!....Jadi ingat masa kecil saya yang selalu ditinggal di rumah jika kedua orang tua saya ke bioskop. Ya, kedua orang tua saya juga hobby nonton ke bioskop, dan beliau selalu tidak membenarkan saya untuk ikut jika menonton film 13 tahun keatas....Pokoknya anak kecil nggak diajak ke bioskop (kecuali nonton film anak-anak) atau bezoek orang sakit di RS  dan tidak boleh ikut ke acara resmi orang tua-nya!

Monday, 27 January 2014

Yang Belum Tertulis di Blog Tentang Event 2013

Yang pasti begitu banyak event yang saya ikuti dari tahun ke tahun. Sebagian selalu saya tulis kemudian mempostingnya ke blog. Namun event/kegiatan 2013 tidak atau belum semua saya tulis atau posting ke blog. Diantara yang yang belum saya tulis atau posting adalah :
Congratulations! You are one of the first 150 people to send us an e-mail about @america’s event on Thursday, April 18, 2013, with the cast and crew of the film Java Heat.(Hohoho, itu kalimat dari @america yang memberi kabar bahwa saya bisa bertemu dgn aktor/artis dari film Hollywood Java Heat. Huaaa, malem Jumatan sama si vampire di Twillight, Kellan Lutz euy! Mimpi-pun tak pernah :D Alhamdulillah Sekar juga kebagian kuota. Nexttime saya posting foto saya bareng Sang Produser & Penulis Film ini, Mr. Rob Allyn yang baik hati serta tak sombong.)
Nona Dina minta ditemenin ke Ritz Carlton Hotel di kawasan Kuningan. Dia Juara II Lomba Blog Telkom. Yang menyerahkan hadiahnya (simbolik) Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak - didampingi oleh Direktur Utama Telkom Indonesia. Pada kata sambutannya Ibu mentri berpendapat bahwa para pemenang lomba blog ini berusia di bawah 25 tahun. Nona Dina mesem2 dibilang gitu. Hihihi...Ibu mentri kok gak jitu nebak umur perempuan bisa jadi mentri urusan perempuan en anak sih? Ntar dibilang suka korupsi en nyatut loh, Bu. Maksudnya korupsi en nyatut umur perempuan sampai 5 tahun...hehehe. Daku "terpaksa" nih duduk di kursi VIP saat acara di ballroom hotel tersebut :D

Dateng berdua Lia. Pengen ngerti aja gimana membuat blog lebih menarik dengan kreatif :)


Talkshow & Peluncuran Buku yang dihadiri salah 1 walikota Italia dan beliau muallaf. Saya datang bersam Madame Dina. Ketemu juga dengan Mpok Rahmadianti alias Mpok Dee yang bertahun2 gak ketemu en sekarang Mpok yang satu ini menjadi Manager Marketing & Promosi Noura. Seusai acara talkshow en launching buku kami melanjutkan silaturahim di resto China di Pasaraya Blok M. Sebenarnya daku agak sungkan karena pastinya Mpok Dee khan lagi sibuk, tapi Miss Dina nge-BBM en berminat bukber. Eh di resto malah ketemu semua crew Noura , Penulis-nya en Pak Walikota beserta keluarganya. Minta foto bareng deh...hehehe. Thanks untuk traktirannya, Mpok Dee :)
Kapalnya Greenpeace yang berkeliling dunia dalam rangka kampanye pelestarian lingkungan bersandar beberapa hari di Tanjung Priok. Saya, Lia en Mbak Nana datang ke kapal tersebut.

Dapat undangan untuk ke salah fashion show utama, dihidangkan dinner. Kenyang! :p Terpenting adalah : Frontrow...hehe,panitia sempet nanya apakah saya mau meliput or sebagai pengunjung. Saya diundang di event ini karena  Fashion Blogger , tapi akhirnya duduk di frontrow macam sosialita :p Saya mengajak Jeng Yuli diacara ini.


Masih ada event lain yang saya ikuti??? Banyaaaaak..... :)))  Suatu waktu deh akan saya posting. Nah, terus kesannya saya nggak ada kerjaan banget ya bisa hadir di banyak event ? Hahaha....itulah nikmatnya jadi Fulltime Freelancer and memiliki usaha sendiri :) Padahal di Marketing Research Company saya sedang menjalankan berbagai project  sebagai FIELD Researcher, yang pastinya harus kesana kemari mengambil data ke narasumber. Client yang projectnya saya kerjakan, antara lain : Indosat, Sinarmas Land,Toyota Astra Motor, Sucofindo, Bank Indonesia, Peruri, Pembangunan Perumahan, Askes dan bank syariah yang saya sendiri gak mengetahui  bank apa :) Lebih dari 100 orang saya wawancara, terbanyak sih level atas multinasional company/PMA/BUMN en Kementrian (minimal Supervisor) karena saya paling "nggak nahan" kalau harus wawancara ke  IRT atau masyarakat SES  B kebawah .*Iiiih, sumpe dah bukannya sombong, tp daripada saya kepaksa leading en data-nya bisa bias :D



Tuesday, 21 May 2013

Full Stars in My Heart : Star Trek and Star Wars

Hari yang kami nantikan tiba, menyaksikan Star Trek Into Darkness bersama Indo Star Trek. Sejak beberapa bulan lalu diinformasikan bahwa film STID akan premier tanggal 17 Mei 2013, ternyata tayang di Indonesia saja lebih cepat, yakni tanggal 15 Mei 2013. Beuuuh, kakak saya yang sudah membayar lebih untuk nobar-pun protes karena sudah melunasi pembayaran untuk 8 anggota Kansas 57 tanggal 18 Mei 2013. Menyesal karena harus membayar lebih mahal dan lebih lambat dari perkiraan? Hhhmmm....hahaha, akhirnya justru membuat hati kami penuh bintang kok... :)

Malam menjelang nobar saya agak sulit tidur. Sebenarnya ngantuk, tapi aaah, rasanya kok gimana gitu karena pagi-nya akan menyaksikan film yang saya kenal sejak saya masih balita.Sebelum pukul 7 pagi saya berkemas.Sebelum pukul 8 pagi saya dan Senen Family sudah tiba di depan Gandaria City. Saat saya sedang memilih seat tiba-tiba Sekar muncul membawa print e-ticket. Tepat banget deh! Kami memilih 8 seats di C 1-4 (Cimanggis Family)  dan D 1-4 (Saya dan Senen Family). Di counter ticket sempat diminta untuk nge-like fanpage Nissan Indonesia (Salah satu sponsor nobar) dan nge-tweet berhadiah. Sayangnya saya nggak nge-tweet karena berdasarkan pengalaman di mall tersebut sinyal untuk internetnya kacrut banget, sedangkan wifi-nya lumayan nguras battere.Ikhlas-kan deh hadiah dari sponsor :)

Bisa ketemu dengan Klingon en Borg "beneran"

Selain ada hadiah untuk tweet, juga ada hadiah untuk penonton yang mengenakan pakaian sesuai dresscode. Kami nggak punya, sebelumnya Sekar sih bilang sebaiknya kami mengenakan highneck supaya sedikit mirip dengan Benedict Cumberbatch gituh...hahaha....

STAR TREK INTO DARKNESS

Live Long and Prosper

Jangan minta saya untuk menuliskan review film ini deh, karena apapun yang terjadi dengan film ini saya pasti akan menilainya secara positif karena serial Star Trek adalah salah satu film yang mengawal kehidupan saya pribadi, sejak balita hingga dewasa kini. Terlepas dari objetive atau tidaknya menilai maka saya berani mengatakan bahwa Star Trek Into Darkness adalah film Amerika terbaik di saat saya dewasa! (TLOTR, Harry Potter en Hobbits beda genre yak, en lagi pula ketiga film ini nggak masuk kategori film Amerika deh :D)
Yang awalnya agak "mengganggu" adalah nama tokoh antogonis-nya, yakni : Khan. Secara nama 'Khan' ini khan marga orang India yang umumnya beragama Islam ... jadi agak-agak gimana gituh. Hahaha, tapi it's okay banget dah, apalah arti sebuah nama menurut si pujangga Inggris itu walaupun menurut Rasul nama adalah doa :) Yang pasti sih, selama menyaksikan STID saya-pun jatuh cinta dengan tokoh antagonis yang diperankan oleh Englishman, Benedict Cumberbatch!(*muaaah ;-p) . Tanpa jaim dan tanpa khawatir mengganggu penonton lainnya saat Benadict Cumberbatch muncul saya jejeritan histeris (mirip anak ayam keiinjek Klingon...*bayangin deh suaranya!).Sumpe dah, kagak bakalan bisa jejeritan gini kalau saya nontonnya nggak bareng Indo Star Trek. Sebagian besar dari yang nobar pagi itu juga jejeritan kok saat tokoh cool yang satu ini muncul :)
Gak usah heran kenapa tokoh antagonis kali ini justru banyak yang menyukai. Menurut saya (selain ganteng, cool and body-nya seksih :D) tokoh Khan ini begitu cerdas dan rasional.Lah, Captain Kirk aja masih suka "galau", eh justru Khan yang terlihat punya sikap. Lelaki sekali khan? hihihi...eits, tapi hebatnya lagi, kekaguman terhadap Khan (Atau Benedict Cumberbatch?!) tidak mengurangi kekaguman saya terhadap Capt.Kirk.Saya nggak emosi saat adegan Spock meneriakkan nama Khan dengan kerasnya saat jari-nya membentuk Vulcan Salute : 'First Contact' menempel ke kaca dengan jari Kirk, karena saya telah mengetahui kapan "masa" Capt.Kirk "tiba" :) .
Jangan pernah menuntut Star Trek seperti film superhero kebanyakan yang penuh missi,kejar-kejaran dengan Alien, tokoh antagonis selalu hancur dan jagoan selalu menang walaupun udah babak belur ancur kacrut! Bagi saya menyaksikan Star Trek seperti menyaksikan wayang yang penuh filosofi - keterkaitan kita sebagai hamba Allah dengan semesta yang juga diciptakan-Nya, tanpa memaksakan bahwa bangsa X yang memiliki karakter tersendiri harus sama dengan karakter bangsa Y yang juga memiliki karakter berbeda. Kalau waktu-nya gugur seseorang...yaaa, gugur aja. Nggak usah di super sakti'in jadi hidup terus. Seperti lakon wayang-lah. Ada sunatullah-nya!
Saya nggak ngerti alasan saya mengapa menyukai scienfic. Yang pasti Star Trek dan Star Wars seolah udah menyatu dalam kehidupan saya, sama seperti hal-nya wayang Jawa. Barangkali kebiasaan melihat ayah dan kakak (terutama yang cowok) yang selalu menyaksikan serial ST saat saya masih balita, kemudian saya kecil yang centil suka berdandan dengan menaikkan alis dan eye shadow sehingga ayah saya menegor dengan kalimat,"Kamu kok jadi seperti Spock sih?!" :)) Saya perempuan kecil yang lebih "menikmati" boneka-boneka berkarakter tokoh Star Trek dan superhero lainnya. Saya perempuan kecil yang lebih merasakan bahagia menghadapi panel cockpit pesawat daripada tombol kompor di dapur. Alhamdulillah sih, ayah saya mensuport saya untuk menyukai music klasik atau traditional, serta mendorong saya untuk selalu belajar piano dan mencekoki saya dengan film musical (seperti : The Sound of Music) sehingga ada sisi seksi wanita dalam jiwa saya :)) Saat di NZ, pria *no mention* yang teramat dekat dengan saya juga sangat menyukai scienfic, jadilah kami selalu menikmati  berbagai film scienfic sebagai pengisi hari kami. Seingat saya, apapun yang bergambar Star Trek di Video Ezy Auckland telah kami sewa untuk ditonton bareng deh ...hehehe...Gak peduli kalau sebenarnya film tersebut telah kami tonton saat kami masih SD.
Ketika film ini selesai kami melakukan standing ovation (Hayooo...asyik banget, secara ini bukan konser musik!). Reaksi dari member Kansas 57 :
  • Kakak saya no.5 langsung mengatakan ke anaknya yang berusia 20 tahun dan lebih mengenal Star Wars : "Tuuuuh, bagus banget khan? Percaya khan kamu kalau Star Trek itu bagus banget?!" (Hahaha, ayo deh cekokin tuh anak dengan Star Trek. Btw kakak saya ini menyaksikan Star Trek Generations di tahun 1995 di bioskop Queen Street Auckland NZ bersama saya dan Mr.*non mention* yang sudah saya sebut diatas.)
  • Keponakan cewek yang berusia 17 tahun membuka kacamata 3D sambil menghapus airmata, dan mengatakan,"Beneran, baru pertama kali nonton film sampai nangis karena terlalu bagus-nya." (You know, padahal keponakan saya ini update banget dengan semua film bagus Hollywood!). Ayo, setelah ini kamu harus menulis buku-buku scienfic yang berkwalitas. Dia beberapa kali pernah menang dalam kepenulisan scienfic dan sudah menulis beberapa buku bestseller.
  • Keponakan cowok yang berusia 15 tahun, nge-fans dengan Star Wars dan semula protes waktu dibilangin oleh kakaknya bahwa selama kita menyaksikan STID harus apresiasif dan dia mengatakan "Hah?Ngeganggu banget sih...", tetapi ternyata selama film diputar dia paling antusias dan heboh applaus-nya...hahaha...
  • Kakak cowok saya langsung mengenakan gantungan nametag "Live Long and Prosper" dari goodiebag yang diletakkan di setiap seat oleh panitia nobar. Bahkan sebelum masuk ke theater kakak saya ini beberapa kali saya lihat meminta berfoto dengan banner Star Trek dan Om Klingon :)) *Jadi balik seperti saat kecil deh...*Biasanya sih mana pernah mau foto2 di banner film, Minta difoto-in sama anaknya pulak....
  • Keponakan saya yang lebih mengenal Star Wars akhirnya juga tertarik untuk mengikuti acara yang diadakan oleh komunitas Star Trek.
  • Buat saya...ini hadiah di bulan ulang tahun, bisa menyaksikan film yang saya gemari dengan aura yang hidup. Kapan lagi saya bisa nonton di bioskop dengan tepok tangan kegirangan begitu melihat Enterprise, jejeritan histeris saat Capt.Kirk dan Khan muncul di layar, bertepok tangan saat Scooty dengan kekonyolan dan cerdas-nya menjadi "penyelamat" ? Kalau nontonnya dengan komunitas lain atau public yang nggak ngerti, pasti saya sudah dilempar ke arah Borg! Seru-nya kakak saya yang udah usia "Admiral","Kapten" dan keponakan saya yang belasan tahun ikut-ikutan jejeritan juga - bukan ngingetin saya untuk diam eh malah mereka jejeritannya lebih keras! Btw ketika kecil saya nge-fans banget sama Mr.Spock, tapi kalau yang berperan Zachary Quinto kesannya Mr.Spock jadi "melambai" dah...hahaha..apalagi waktu adegan Vulcan Salute en dia meneriakkan nama 'Khan'. Cara dia memandang en menempelkan jemarinya ke Chris Pine agak gimaaannnaaa gitchu...hahaha ;p

Oleh-oleh goodiebag + Total Film Indonesia Magazine
Setelah menyaksikan STID berarti ada lagi PR untuk saya , yakni menyaksikan (lagi) :



Star Trek II: The Wrath of Khan (1982) - daku nonton saat masih kecil banget, jadi cuma sekilas gituh karena yang saya perhatiin adalah Mr.Spock.


Star Trek VII: Generations (1994) - saya nonton di NZ. Kenapa saya harus nonton lagi 2 film ini??? Karena ada beberapa adegan di STID yang berkaitan dengan film tersebut. Berasa lagi belajar sejarah nabi-nabi dah asyiknya :)) *Satu alasan lagi kenapa saya suka Star Trek!
Kalau sampai STID nggak masuk ke cinema di Indonesia, wah saya belain deh ke negeri  tetangga seperti rencana saya menyaksikan Harry Potter beberapa waktu lalu :)

STAR WARS DAY


Hikmah berikutnya karena nobar STID tanggal 18 Mei 2013 yaitu : kami dapat sekaligus datang ke acara Star Wars Day di Balai Kartini. Scienfic yang film berikutnya juga bakal digarap oleh JJ Abrams! Setelah makan siang bersama di Eat & Eat Gandaria City kami ber-8 menuju Central Park, nganterin dan ngedrop Sekar yang mau les di Wallstreet. Mbak Nana en Mas Ferry gak ikutan karena kondisi kesehatan Mas Ferry yang nggak boleh capek...hehe, tapi tetap ya, kalau nonton Star Trek sih dibela-belain biar jauh juga :D

Begitu sampai saya langsung ngejegat ngajak mereka foto bareng

Yang nge-fans berat dengan Star Wars keponakan saya yang berusia 15 tahun, Seno. Dia beli topeng Storm Trooper di event ini, harga awalnya @ Rp 250rb-an, tapi setelah di discount jadi sekitar @ Rp 100an berapa gituh. Emaknya geleng-geleng kepala en komentar,"Kira'in sih harganya 50-an.Habis deh uang dia untuk barang-barang seperti ini..." . Whehehe...sedangkan ayahnya alias kakak saya sih ngerti banget 'kelakuan' Kansas 57, bahkan ayahnya niat beli Light Saber yang dijual seharga @ Rp 750rb.
Owien beli kaos seharga @ Rp 90rb. Sedangkan saya??? Untuuuuung nggak bawa banyak duit, en stand yang barangnya banyak saya taksir nggak bisa pakai kartu kredit. Aman :D


Sebagian barang yang dipamerkan, tapi nggak termasuk yang berjilbab ya :p

IMPERIAL ACADEMY, Pilot Institute - Coruscant
Saya ikutan ngantri disini untuk nambah jam terbang dan sertifikat kenang-kenangan (souvenir)...hehehe.Hanya dengan membayar Rp 20rb saya bisa mendapatkan :
  • Learn to Pilot Your Own Starfighter
  • Receive an Official Certificate of Course Completion
  • Take a Photo in Imperial Uniform
  • Antri sama cowok-cowok seusia sekolah dasar. Sumpe dah, sepertinya ngantri lebih dari 1 jam yang tante2 cuma saya deh :p
Penyerahan sertifikat Imperial Academy. Haiiyaaah, kenapa eike cengengesan yak? Harusnya khan gagah en sok sangar. Nah itu Instruktur-nya waktu ngasih instruksi en ngomong sama aku ketawaketiwi, eh di foto langsung sok wibawa gituh ..hihihi...

Ini sih patung...ada yang orang beneran, cosplay, tapi si Darth Vader emang sibuk dikerubutin fans, jadi saya gak sempat foto sama doski. Iiiih, padahal keren banget loh yg ada orangnya.

Pengeeeen punya bantal-bantal di kamar pribadi saya seperti ini, juga dengan tokoh-tokoh en pesawat Star Trek. Apalagi kalau ada yang mirip Khan versi STID....eike peluk siang malem dah tuh :p
Ternyata Star Wars awal ditayanginnya tanggal 25 Mei 1977 ya, berarti sebentar lagi ulang tahun dooong :)