Showing posts with label airport. Show all posts
Showing posts with label airport. Show all posts

Saturday, 23 July 2016

Fashion Show at Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta Airport

Aircraft dan airport merupakan hal yang saya ‘gilai’ sejak  kecil, mungkin sejak saya masih dalam kandungan. Atau bahkan sebelum saya lahir? Karena Ayah sempat di Angkatan Udara dan kakak ipar pertama seorang pilot...hahaha, nggak nyambung yach? Tetapi beberapa tahun lalu saya sempat menjadi narasumber di acara Jali Jali stasiun O Channel sebagai satu-satunya peserta wanita outing ke Garuda Maintenance Facilities  komunitas pertama pecinta dunia penerbangan. Pokoknya banyak aktifitas berkaitan dengan dunia penerbangan yang sudah saya lakukan. Seperti komentar saya ke O Channel ketika itu,”Saya lebih terangsang melihat pesawat terbang daripada penerbang telanjang...” hahaha....penerbangnya cewek soale :p


Beberapa tahun lalu saya sempat mengajukan proposal yang tercetus dari ide saya pribadi, yakni mengadakan joyflight wanita Indonesia dengan aktifitas make up competition dan fashion show pada saat di udara. Yang semua pesertanya adalah wanita, termasuk co-pilot – ketika itu belum ada captaint commercial pilot wanita di Indonesia. Saya sudah mengajukan ke komunitas dunia pecinta penerbangan yang saya ikuti, dan beberapa media. Sayangnya karena beberapa diantaranya merasa ada kendala, maka hingga sekarang saya belum merealisasikan project tersebut.


Wednesday, 25 December 2013

Christmas Holiday in Bali en Lombok

Masih belum menetapkan keputusan antara bersyukur atau bersabar menghadapi "liburan" akhir tahun ini...secara dimana harusnya (atau maunya?!) akhir tahun ini berlibur, tetapi justru harus menyelesaikan pekerjaan yang bertumpuk. Bersyukurnya sih berarti itu adalah rezeki yang Allah berikan untuk menambah anggaran next traveling. It's okay-lah :)
Lagipula saya juga belum sempat posting cerita traveling akhir tahun 2012 yang seru banget! Blessing! Berlibur ke Jawa Timur dan Bali bersama keluarga besar Kansas57 sekalian pernikahan Bimo. Secuplik cerita saya posting di : Perjalanan Hari Kiamat dan Pernikahan : Journey Banyuwangi - Jatim

Sekarang, di hari yang tanggalannya merah, dan besok harus ngasih laporan kerja  (pyuuuh!) saya posting report liburan tahun lalu deh...dari pada saya report kerjaan tahun ini di blog :p
Sebelum berlibur ke Bali di tahun 2012, saya berkunjung terakhir di February 2010 dalam rangka kerja. Jiaah....plesiran aja kok ya kerja yach, kayak orang susah :p Sekilas ceritanya bisa dibaca di artikel Tour of Duty : Pulau Dewata 

24 December 2012
Kansas 57 berlibur ke Bali. Kami tiba di Bali pada tanggal 23 December 2012 sore dari Banyuwangi Jawa Timur, kemudian menginap di Coco de Heaven, penginapan baru daerah Jimbaran. Kalau gak salah ingat kami menempati 5 - 6 kamar. Saya menempati kamar bersama Sekar dan Mbak Nana di lantai 2.
Banyak obyek wisata yang kami kunjungi, diantaranya : Pantai Padang Padang - tempat Tante Julia Robert shooting film Eat, Pray and Love. Lumayanlah bisa berkunjung ke sini, terakhir saya berkunjung ke Bali bulan February 2011 (Valentinan euy di Kuta :D) pengen banget napak tilas film ini, tapi karena February 2011 saya ke Bali dalam tugas kerja....nggak sempeeeet!

Foto yang mewakili travel tanggal 24 December 2012 di Turtle Island aja ya :

Naik perahu dari Tanjung Benoa yang di tahun 2003 tempat saya ber-parasailing
Setelah berkeliling beberapa daerah di Bali dan mampir ke rumah adik ipar-nya Mbak Wien di Denpasar kami makan (late) siang di Ayam Betutu yang cabangnya ada di Rawamangun - Jakarta Timur. Selama di perjalanan si penganten baru, Bimo sms saya, menanyakan apakah saya jadi menonton. Bali sekarang ada XXI euy! Waktu saya tinggal di Kuta Bali beberapa tahun yang lalu....beuuuh, kagak ada tuh!

Dinner Malam Natal di Bubba Gump
'Forest Gump' merupakan salah satu film yang berkesan dalam hidup saya. Saya menyaksikannya ketika saya masih di Auckland New Zealand. 24 December 2012, seusai mengantar Kansas 57 ke I Gusti Ngurah Rai saya en Mr.T's Family menuju Bubba Gump, restaurant yang thema-nya mengadaptasi dari film yang dibintangi oleh Tom Hanks. Oh ya, saya dan Mr.T's Family tidak kembali ke Jakarta malam itu dikarenakan kami akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Lombok NTB.

Run....Forest Ruuunnn....
Di Bubba Gump kami mengajak Om Amilus & his wife untuk bertemu. Sahabat kakak saya sejak di SMP Negeri 2 Jakarta Pusat ini memang sedang mengerjakan project di Bali. Bimo dan Silvy yang sedang berbulan madu-pun menyusul kami ke Bubba Gump pertama di Asia (luar Jepang).
Bimo & Silvy mendapat Honey Moon Suprise. Begitu pula dengan Om Amilus & istrinya.....hehehe, bulan madu ke berapa nih?! Inget anak-anak di Jakarta yaaa...hahaha...keasyikan bulan madu nanti anak-anak gak keurus loh, Om en Tante :D
Bubba Gump ini lokasi-nya di Kuta Centre. Hanya 300 meter-an dari tempat tinggal saya di Bali beberapa tahun lalu, dulu ini masih resto fastfood en hampir setiap hari saya nongkrong disini karena saking nggak ada kerjaannya di  Kuta...hahahaa...usia lagi seneng2nya "rusuh" kok ya di suruh tinggal di Bali yang cocoknya untuk orang yang mau bertenang-tenang ria :D

Christmas Day 2012
Pagi, kami masih kasak kusuk untuk berangkat ke Lombok NTB antara naik kendaraan laut atau pesawat terbang. Alhamdulillah, Om Amilus dan istri menjemput kami dengan mobilnya lalu mengantarkan kami ke airport untuk membeli tiket pesawat ke Lombok. Kami dapat penerbangan ke Lombok malam nanti.


Makan siang di Waroeng Miyabi. Saat sedang menikmati hidangan makan siang, melalui timeline Twitter Ariel memesan ke saya untuk membeli beberapa bodycare produk Bali . Jadilah kami sedikit berbelanja di Khrisna yang berada di depan Waroeng Miyabi. Nanti belanja lagi deh sekembalinya dari Lombok :)
Siang sampai sore kami menanti penerbangan sambil menyeruput kopi di Starbucks Beachwalk Kuta Bali.

Yang seru dari penerbangan kali dengan Merpati Nusantara Airlines kali ini adalah : Tiba-tiba airlines menelpon kami dan mengatakan bahwa jam penerbangan dipercepat. Padahal waktu libur gini yang namanya Raya Kuta macetnya benar-benar jahanam. Kami langsung ke airport melalui Tuban...berlari sekencang-kencangnya dan sampai di ruang tunggu airport....penerbangan tidak jadi dimajukan jadwalnya! Blah. malah ada penumpang yang salah naik pesawat segala loh.
Di waktu yang sama namun Gate berbeda Bimo dan Silvy juga sedang boarding pesawat menuju Makassar. Kalau ada jeda waktu sih kita bakal janjian nongkrong makan malam lagi, tapi....nggak sempat makan malam!

Buat ngeganjel perut, cake-nya bertuliskan Merry Christmas
Serunya lagi sampai Lombok International Airport listrik padam....hahaha....untungnya cuma sebentar :D Ini airport baru, sebelumnya berada di Mataram, dan saya baru pertama kali ke airport ini. Kunjungan saya ke Lombok sebelumnya juga berawal dari Bali, naik Mabua Express dari Benoa yang penumpangnya bulek semua - tariff dollar tapi nggak ngejamin kami gak mabuk laut....hahaha...Seru loh waktu itu lihat bulek-bulek berbadan besar pada ambruk lantaran mabuk laut.

Menginap 2 malam di hotel ini. Persiapan peralatan mandi dgn produk Oriflame :D
Karena belum makan malam, sebelum ke hotel kami makan di KFC Mataram Mall. Oh ya, kami dijemput oleh Pak Mukhlis di airport,diantar ke KFC kemudian di drop di Lombok Plaza Hotel & Convention yang lokasi-nya di tengah kota, dekat dengan Pura Meru.
Keesokan harinya (26 December 2012) kami berkeliling Lombok bersama Pak Mukhlis lagi, en lusa (27 December 2012) lagi-lagi kami diantar ke  Pelabuhan Bangsal untuk menyebrang ke Gili Trawangan. Mengenai pengalaman saya ke Gili Trawangan sudah saya posting di Cinta Wisata Kita : Gili Trawangan, I'm Fallin' in Love with Yuuh...

Dikarenakan saya pernah tinggal di Kuta Bali, jadi kalau ada yang menanyakan berapa kali saya sudah traveling ke Bali, maka saya akan jawab,"Puluhan kali" dengan belasan kali melakukan penerbangan dengan berbagai airlines (Segera saya akan menuliskan pengalaman traveling dengan berbagai perusahaan penerbangan). Demikian pula dengan hotel tempat saya bermalam selama di Bali, sebagian saya pernah menuliskan tentang bermalam di Hard Rock Hotel Bali (The First Hard Rock Hotel in Asia) dan pertemuan dengan Andi Malarangeng di salah satu hotel di Kuta. Sekilas ceritanya bisa didapatkan di : Hotel Hard Rock, Andi Malarangeng dan The Beatles

Saturday, 11 May 2013

Perjalanan Di Hari Kiamat

Penyebar hoax terbesar di dunia sepanjang masa adalah Suku Maya! Gimana nggak hoax kalau seluruh dunia sudah sibuk merayakan terjadi-nya kiamat pada tanggal 21 December 2012 tetapi ternyata masih aman tentram?
Saya termasuk orang yang sangat tidak percaya dengan kabar tersebut? Apalagi keluarga besar saya tepat ditanggal tersebut justru melakukan perjalanan, sebagian melalui udara dengan Lion Air dan Wings Air : Cengkareng - Surabaya - Banyuwangi. Sedangkan saya dan My Bro Family (4 orang) akan melalui penerbangan dengan Citilink, Cengkareng - Surabaya. Dilanjutkan perjalanan darat Surabaya - Banyuwangi. Nah, sebenarnya kami berlima juga perjalanan udara Surabaya - Banyuwangi, namun apa mau dikata jika pada tanggal 28 November 2012 kami menerima sms dengan tulisan : "Pelanggan Yth.Penerbangan Surabaya - Banyuwangi tgl 21 DEC MZ3510 Cancel/Batal terbang.Hub 08041 621621.Mohon maaf & Terima Kasih.Merpati Airlines".
Penerbangan Surabaya - Banyuwangi nggak bisa kami alihkan ke Wings Air karena waktu-nya nggak kekejar, pagi My Bro masih ada urusan di sekolahnya Sekar di SMA Negeri 28 Ragunan. Jadilah kami perjalanan darat Surabaya - Banyuwangi dengan KIA Pregio milik travel saudaranya Silvi, calon member Kansas 57 per-22 December 2012.
Saya sudah tiba di Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta pukul 9 pagi lewat beberapa menit. Sengaja naik Damri dari terminal bis Rawamangun supaya cepat! Kalau berangkat bareng mobil rombongan kakak saya pasti memerlukan waktu yang lebih lama karena saya harus ke Ragunan terlebih dahulu. Dugaan saya benar! Rombongan kakak saya macet di toll Gatot Subroto. Seru banget deh...awalnya sms kakak saya perjam 09:47 masih ,"Macet nih.Kalau jam 10:45 kita blm sampai, cek in dulu aja!Ke counter penjualan tiket Citilink, ngeprint tiket.Kode booking XXXYYY dan AAABBB". Sampai akhirnya kakak saya SMS nyuruh saya terbang langsung sendiri saja kalau mereka belum datang. Huaaa.....
Entah kenapa saya kok merasa tenang-tenang aja ya, apalagi melihat belum ada tulisan "boarding" di screen, padahal penerbangan tinggal 10 menit lagi. Hingga 5 menit sebelum jadwal terbang muncul Sekar dan ayah-nya berlari-lari ala atlet marathon...melesat...hingga sampai ke ruang tunggu penerbangan dikabarkan : penerbangan delay 20 menit! Yeaaay....doa saya terkabul euy. Thanks,God :) *Jarang-jarang khan berdoa minta delay penerbangan...hehehe..Waktunya tepat pula, delay nggak sampai 1 jam - kesempatan untuk rombongan kakak saya menghela nafas dari sport jantung menembus kemacetan, kesempatan untuk membeli minuman di vending mesin...serta Alhamdulillah, kita penerbangan Merpati di-cancel karena kalau setiba-nya di Surabaya waktu-nya sudah nggak terkejar.

Cengkareng - Juanda

Kalau emang kiamat,apakah aturan yang terdapat di safetycard ini harus saya turuti?Atau berdoa aja tanpa bertindak apa-apa? Hehehehe...apapun, dan walau kita ribuan kali terbang tetap aja kok saya senang mengamati card ini ya?

Kami duduk terpisah-pisah, tetapi saya dan Sekar mendapat seat yang sesuai dengan keinginan kami, near window :) Kalau nggak salah saya duduk di seat nomer 5A dan Sekar 7A.
Dalam penerbangan kami tidak mendapat makanan dan minuman, maklumlah LCC gitu loh ;-p Bersyukur pesawatnya bagus dan terawat. Penumpangnya juga bersih dan wangi kok...hehe...Pramugari-nya sih kelihatan usia-nya sudah diatas 30-an (bahkan 40-an) tahun. Saya suka penerbangan yang pramugari/pramugaranya separuh baya karena ngelayanin-nya "netral" dan lebih terkesan tulus. Kalau dilayanin sama yang 20-an berasa dilayanin PRT or robot or petugas resto fastfood yang ucapannya sudah saya ketahui sebelum dia ucapkan...hahaha...
Cuaca di atas awan begitu cerah. Nggak ada tanda-tanda kiamat akan terjadi :D Saya mah yakin bahwa kiamat nggak akan terjadi karena saya masih lebih sering berinteraksi dengan orang-orang yang baik hati, bersahaja dan lebih mencintai Tuhan daripada harta dunia. Bukankah kiamat akan terjadi jikalau orang-orang seperti itu sudah habis? ;-)


Di beberapa daerah sempat hujan sih, apalagi saat pesawat sudah mendekati kota tujuan. Saya melihat pelangi mengibar di dekat jendela seat yang saya duduki....Subhanallah....sungguh, bahagia-nya berdampingan dengan pelangi. Berasa jadi bidadari banget deh...hahaha...
Kami tiba dengan selamat di Juanda International Airport. Sopir yang ditugaskan menjemput bolak balik menelpon saya. Saya bilang kami sedang menunggu bagasi, eh dia laporan ke Bimo bahwa kami sedang di Bekasi.Hahaha....
Setelah bagasi komplit kami makan di Rumah Makan Singgalang yang masih di Juanda Airport, sebelumnya beli minuman dulu di Quickly di dekat pintu keluar terminal.

Surabaya - Banyuwangi
Perjalanan justru terasa lebih "hard adventure" kala kami menempuh Surabaya - Banyuwangi. Masalahnya AC tiba-tiba nggak berfungsi dengan maksimal saat kami berada di area lumpur Lapindo Sidoarjo. Berhenti sejenak di daerah Bangil. Loh kami malah cekikikan mengingat beberapa tahun lalu juga berhenti di daerah Bangil - di jalan yang sama, tahun 2003 ban mobil kami bocor dalam perjalanan Malang - Denpasar. Ketika itu kami berwisata bersama Bimo, dan Bimo duduk di kursi paling belakang diantara koper-koper kami (Ketika itu kami naik Isuzu Panther). Kejadian yang nyaris sama terulang setelah 9 tahun kemudian, dan kali ini perjalanan kami menuju Banyuwangi dalam rangka pernikahan Bimo di Banyuwangi. Tuhan Maha Pengatur segala-nya :)

== Mampir KFC Probolinggo untuk makan malam (Check in di Foursquare)

"Hard Adventure" berikutnya adalah kami mengalami macet yang cukup serius. Beuuh, saya di Jakarta nyaris nggak pernah mengalami macet semenjak jam kerja saya fleksible...eh kok ya di ujung Timur pulau Jawa saya mengalami kemacetan. Tepatnya di Watu Dodol....bener-bener dodol deh ;-p Dalam kemacetan tersebut saya sih justru terlelap, malah di Piton yang gemerlap listriknya kece itu saya sempat memaksakan melek karena ingin menyaksikan gemerlapnya Piton yang gak terkalahkan oleh dunia gemerlapnya metropolitan. Nah di Watu Dodol ini malah kebaca SMS dari Mr.Zaki, pilot Lion Air asal Banyuwangi yang saya kenal di New Zealand : "Kl k bwi sbaiknya hindari penyebrangan ketapang gilimanuk,td siang macet parah,ada penumpukan kendaraan yg mau nyebrang k bali."
Selain sms dari Zaki juga ada sms dari Bimo yang kok minta naik mobil bareng kita.Sampai hotel di Banyuwangi saya baru ngerti kalau Bimo berada di ferry dari Bali saat kami di Watu Dodol. Bimo landing di Bali dari Makassar. Beuuuh, calon mempelai cowoknya aja baru sampai Banyuwangi jam 3 pagi!
Pokoknya seru deh perjalanan kami!

Note : Journal yang kelamaan teronggok di draft :D

Sunday, 28 November 2010

3 Malam di Singapore : Back to Indonesia

Alhamdulillah...akhirnya tertanggal 26 November 2010 keinginan saya terpenuhi. Keinginan untuk berkunjung ke 'movie world' pertama di Asia Tenggara. Keinginan tersebut tercetuskan disini . Saya menuliskannya 'movie world', tepatnya sih bernama : Universal Studio Singapore. Hehehe, maklum dong ketika saya menuliskannya salah satu tempat wisata kebanggaan Singapore tersebut baru dibuka 9 hari sebelumnya (18 Maret 2010).

Sumber : Google
Cerita mengenai kunjungan ke Singapore (khususnya ke Universal Studio Singapore) akan saya tulis sesegera mungkin deh. Baru beberapa jam mendarat di Bandara Soekarno Hatta, en masih "ditunggu" oleh laporan pekerjaan nih ;-( Iiih, bulan December 2010 off dari aneka kerjaan dari pihak lain aaah! Mendingan jualan dulu, dapat uangnya juga lebih lumayan untuk plesiran bulan Februari 2011.
Sekilas saja nih saya cerita mengenai hari ini. Pukul 05.15 waktu Singapore saya bangun tidur. Semalam 2 saudara sudah kembali ke Jakarta dengan Lion Air, sedangkan penerbangan saya siang ini, pukul 12.30 by Garuda. Breakfast kali ini juga sendirian di Crystal Cafe. Menu pagi ini yang saya lahap adalah Nasi Lemak yang dilengkapi dengan Kacang Ikan Bilis ,Omelet Onion plus sambal. Babak keduanya saya melahap Cornflake plus milk. Minumnya cukup air putih. Nggak terlalu banyak dibandingkan kemarin, karena beberapa jam lagi saya akan makan di pesawat terbang. Balik ke kamar dan baca-baca The Sunday Times yang digeletakkan di depan pintu kamar tadi pagi.

Transfer to Changi Airport
Jam 8an saya sudah menghubungi Ms.Alise dan Ms.Melisa menanyakan sopir yang akan mengantar ke bandara. Memang sih penerbangan masih beberapa jam lagi, tapi saya senang banget nongkrong di Changi International Airport - jadi saya ingin berlama-lama disana. Tetapi Ms.Alise mengatakan bahwa saya akan dijemput pukul 10.Huu...cuma sebentar dong saya bercengkerama dengan Changi? ;-(
Tepat jam 10 shutle wisatawan datang ke Orchard Grand Court Hotel tempat saya bermalam. Ternyata sudah ada 2 ibu dari Indonesia berada di shutle tersebut. Hehehe, ternyata mereka adalah 2 cewek yang kemarin tour ke Jurong Bird Park bersama kami, dan turun bersama kami di Grand Hyatt Orchard Road. Melihat koper yang mereka bawa...aammmpuuun, belanjaannya berapa kilo tuh?! Sepertinya 50 kilo-an aja sih ada. Secara kemarin begitu turun dari bis wisata seusai tour half day saya lihat mereka langsung menuju etalase salah satu brand. Bahkan My Sis sempat membisiki saya,"Tas cewek ini harganya 8 juta tuh,merk-nya Loewe. Aku punya, belinya waktu ke Eropa."
Oke-lah belanjaan saya kali ini 'kalah pamor' dari mereka, tapi begitu di Changi saya turun di Terminal 1 dan sang driver mengatakan ke mereka bahwa pesawat yang saya naiki adalah Garuda (Full service euy!Kok gue sekarang bangga ya sama airline milik bangsa ini!?Padahal dulu nih airline selalu menjadi alternatif terakhir jika saya ke luar negeri), sedangkan mereka naik Sriwijaya Air.
Saya langsung ke antrian check in counter Garuda. Tiket pesawat, pasport dan GFF Card saya persiapkan. Diantrian depan dan belakang saya orang-orang Indonesia. Terutama yang antri di belakang saya, belanjaan-nya bujubuneng...mereka seperti-nya keluarga. Si cewek nanya ke yang cowok tentang GFF Card yang saya pegang. Dengan "songong"-nya tuh cowok bilang bahwa kartu tersebut nggak ada manfaat apa-apa. Si cewek nambahin kalau toh mereka jarang naik Garuda. Duuuh, member-nya di LCC ya, Ci' ?!
Tak lama dari berkomentar demikian, tiba-tiba petugas check in counter Executive Class menghampiri saya dan meminta saya ke counter khusus penumpang Executive Class. Membuat beberapa penumpang, termasuk orang-orang di belakang tadi yang ngomongin GFF Card beraut ekspresi bertanya-tanya. Hihihi...sorry ya, Guys, saya duluan.....
Mungkinkah hal tersebut karena petugas melihat saya memegang GFF Card? Tapi yang jelas, saya ingin mengatakan ke cowok di belakang saya itu,"Ini loh salah satu manfaat GFF Card.." hehehe...

On The Flight
Kapten yang membawa pesawat yang saya tumpangi sempat lewat di depan saya. Pesawat take off dengan ontime! Namun dikatakan cuaca tidak bagus. Pesawat sempat menghentak 2x saat menembus awan, sehingga membuat para penumpang berteriak - teriak. Saya yang duduk di seat 28A (Pilih belakang nggak masalah, asalkan near window) justru terdiam. Serasa masih berada di Universal Studio nih...hahaha...dan saya sungguh percaya dengan keahlian sang kapten. Oh ya, kali ini kami lebih banyak dilayani oleh Pramugara. Yang menghidangkan makanan di dalam penerbangan juga pramugara-nya. Sempat melihat pramugari-nya pada saat di pintu pesawat dan saat ia menutup laci-laci cabin.
Menu makan siang kali ini adalah Ayam dan Nasi Putih, Salad Tomat Paprika Salada berbumbu lada hitam, roti tawar and butter plus cake yang ditaburi almond. Minumnya saya minta Coke. Pada saat akan take off lagi-lagi kami diberi Orange Juice. Saya-pun menikmati hidangan makan siang itu diiringi suara Afgan dari Inflight Entertaintment yang saya pasang. Weeeiii, pulang pergi diiringi Afgan...hahaha. Sementara anak kecil di sebelah kanan saya menyaksikan film kartun.

Welcome to Home
Baru kali ini saya pulang dan pergi ke dan dari airport dalam perjalanan luar negeri tanpa ada yang mengantar dan menjemput. Banyak sih yang menawarkan ingin mengantar dan menjemput, tapi saya pikir lebih praktis naik Damri dari/ke Rawamangun. Toh setiap hari saya juga ke Rawamangun, dan baru sekali ini pula saya pergi ke luar negeri dengan bawa-an yang super minim. Hari ini pula ada arisan keluarga di rumah Mas Tunggal - jadi lebih baik saya pulang naik Damri aja deh daripada "merusak" acara keluarga.
Nah, begitu keluar dari ruang kedatangan tiba-tiba ada yang memanggil saya. Ternyata ibu yang tadi bareng ke airport dengan saya.Dia nanya,"Pulang kemana, Mbak?" Saya menjawab sambil melambaikan tangan. Baru beberapa langkah tiba-tiba ada yang mencolek...ternyata Tary, rekan penulis yang dulu aktifis FLP dan sekarang kerja di TransTV. Dia akan menjemput ibu-nya yang pulang dari tanah suci. Yup tadi memang di Imigrasi Counter saya barengan dengan rombongan haji. Sejenak kami ber-chit chat ria...
Alhamdulillah dengan selamat saya tiba di rumah. Dari Terminal Rawamangun naik taksi ke rumah, cuma habis Rp 15.000 ,-

Tuesday, 26 October 2010

Bertutur Tentang Penerbangan Haji

Kita ngobrolin soal penerbangan haji yuk! Ceritanya nih, tanggal 1 July 2007 di komunitas penerbangan yang saya ikuti ada yang menanyakan mengenai penerbangan haji.Si penanya adalah non-muslim nih.Pertanyaan tersebut meliputi :

1. Berapa jumlah pesawat yang dibutuhkan Garuda untuk mengangkut seluuh jemaah haji? Pesawat apa saja yang digunakan oleh Garuda untuk mengangkut jemaah haji? (non-Saudi Arabian Airline)
2. Apakah di pesawat haji ada konfigurasi untuk Executive Class?
3. Apakah seat pitch di economy class berlaku standar baik pesawat milik Garuda maupun pesawat sewa? Berapa?
4. Apakah Saudi Arabian Airline memiliki kualitas layanan (cabin services) yang lebih superior dibandingkan Garuda?
Pertanyaan lainnya menyusul yah...............

Saya sahutin deh :
RE: Penerbangan Haji - 01/7/2006 22:29:46
Mungkin pertanyaannya bisa spesifik lagi deh, misalnya penerbangan untuk ONH biasa atau ONH Plus
Daku jawab berdasarkan pengalaman aja yaaa....Bukan "perbandingan" dengan Garuda
Tahun 99 daku pergi haji dgn aircraft milik Kuwait Air, tp boarding pass-nya Saudi Airlines. Sebenarnya seat sudah ditentukan di boarding pass, tp akhirnya duduk bebas. So kalau beruntung bisa dapet duduk di executive class.
Kualitas dan kuantitas makanan sangat baik! "Kordinasi" f/a juga oke utk melaksanakan shalat berjamaah di pesawat terbang.
Ttg "pemilihan" airlines/aircraft bukan kita yang menentukan saat itu, jd tergantung kloter yang kita dapat, dan secara kebetulan saja aku gak dapet Garuda.
Landing di King Abdul Aziz khusus terminal haji (beda sama saat aku umroh th 96, kalau umroh pakai terminal international biasa).
Saat itu gak lihat Garuda sama sekali tuh...
Nah, kalau yg ONH Plus biasanya saat kembali ke tanah air 'bergabung' dengan penumpang umum (Dgn penumpang dr Jedah, Riyadh, dll).Pastinya ada executive class khan....

Si Penanya menanggapi :
Penerbangan Haji - 01/7/2006 23:57:40
Thanks for the detail......
kerennnnnnnnnnnn.............

Kemudian Maherda*, si “pakar” penerbangan haji yang bolak balik ngurusin penerbangan haji menanggapi lagi. :
RE: Penerbangan Haji - 03/7/2006 16:56:06
Hmm...
Jumlah pesawat yg dipakai Garuda untuk Haji reguler gak sama untuk setiap tahunnya, kalo tahun lalu :

- 5 ekor B767-300ER nyewa dari Britannia Airways, 4 untuk Solo & 1 untuk Balikpapan
- 1 ekor B767-300ER nyewa dari Air Atlanta Icelandic, untuk Banjarmasin
- 2 ekor A330-300 nyewa dari MyTravel Airways, untuk Makasar
- 2 ekor B747-300 nyewa dari Qantas, untuk Jakarta & Medan
- 4 ekor B747-200 nyewa dari Air Atlanta Icelandic, untuk Jakarta
- 1 ekor A330-300 punya Garuda Indonesia, untuk Aceh

Konfigurasi seat-nya untuk Haji reguler (untuk ONHplus gak tau) yang pasti all-economic semua, 326 seat untuk B767, 407 seat untuk A330nya MyTravel, untuk 747nya lupa sekitar 417-an

Quote dari saya yang di-reply Maherda:
Tahun 99 daku pergi haji dgn aircraft milik Kuwait Air, tp boarding pass-nya Saudi Airlines

Maherda : Berarti Saudi lagi nyewa dari Kuwait Air, biasa tuh kalo kalo udah musim haji rental pesawat pada fullbooking, sempet baca registrasinya B747nya Garuda yg nyewa dari Air Atlanta kemaren saya masih inget itu pesawat yang tahun sebelumnya disewa Saudi Arabian buat embarkasi Batam.

*Saya pernah loh dipiloti Maherda di Pondok Cabe. Dari Motor – Honda Jazz sampai pesawat terbang...Ceritanya bisa dibaca di : SINI

Saturday, 2 October 2010

(Artikel) Luggage Terbatas?!...Nggak Deeh!

Dunia perjalanan dan penerbangan...aaaiiih, saya cintaaa sekalii ;-)
Namun bagaimana jika bawaan kita sampai overweight??? Deeeuuu, padahal saya bukan termasuk kategori yang gila belanja. Sebatas nemenin dan ngomporin orang belanja sih emang jagonya...hehehe, emang seringkali 'pengamat' lebih (sok) jago dari 'pelaku' ;-D
Biarpun bukan gila belanja namun bawaan overweight sudah merupakan 'tradisi' jikalau saya melakukan perjalanan jauh. Inget deh zaman SMA dulu, kemping hanya satu malam tetapi bawaannya seperti orang yang bepergian 2 bulan – kebayang gak sih, saat itu kita kemping, bukan stay di hotel. Makanya teman-teman lain tenda melongo ,melihat dipagi hari saya menuju sungai dengan pakaian tidur modis sambil menggenggam toiletries bag yang super duper lengkap. Dari sinilah saya tidak pernah membayangkan untuk browsing penerbangan murah meriah namun bawaan kita dibatasi...hiii, gak nahan deh ;-))
Suatu hari, seorang member dunia penerbangan terbesar di Indonesia menanyakan tentang 'Bagasi dan Overhead Penuh', iseng saya lempar salah satu pengalaman saya ketika kelebihan bagasi ini. Biasalah di forum, saling melontarkan uneg-uneg ;-)
Bagasi dan Overhead Penuh From : balqis57 22/6/2006 19:42:55
Jadi inget waktu di KL.
Naik MAS kelebihan bawaannya hampir 25 kg.
Ditegur sama petugas check in en mau dikena'in charge.
Aku ambil setumpuk buku dari koper gede trus aku suruh timbang lagi.
Petugas nimbang trus bilang kalau masih overweight.
Aku ambil beberapa benda dari koper gede trus aku pindahin ke hand bag yg mau aku bawa ke cabin.
Petugas nimbang trus bilang kalau masih over.
Aku ambil beberapa baju dari koper gede trus pindahin ke tas plastik yang mau aku bawa ke cabin.
Petugas nimbang trus bilang kalau masih over 5 kg.
Aku pandangin isi koper en cari2 barang apa lagi yang bisa ditenteng tangan....dan petugas langsung bilang,"Barang2 yang tadi diambil semua masukin ke koper lagi aja!"
Kali ini aku pandangin petugas dengan tampang tanpa dosa.
Petugas kali ini bilang,"Nggak apa2. Nggak usah bayar kelebihannya!"

Cihhuuuuyyy.....hampir 50 kg euy! Free!!!
Tampang memelas doang modalnya
Re : Bagasi dan Overhead Penuh From : mesaja 03/7/2006 11:48:23
Hahahha.... soalnya yg dibelakang mbak udah ngantri 100 orang. ntar petugas cek in-nya pusing kalo ngurusin mbak seorang aja udah 15 menit, padahal boarding tinggal 30 menit lagi :)
Re : Bagasi dan Overhead Penuh From : balqis57 06/7/2006 22:56:26
Hehehe..nggak kok, Om. Kebetulan saat itu check in counter lagi sepi. En karena saat itu pakai student visa jadi biasanya “dimaklumi” untuk urusan “overweight gratisan” seperti ini.
Biasanya sesama student “kerjasama” untuk perhitungan bagasi, misalnya jatah barang bawaan 25 kg tiap pax, student A membawa 5 kg kemudian student B membawa 45 kg barang. Makanya student B nggak dikenakan charge. Rahasianya check-in pada awal2 counter buka (plus tampang memelas kali yaa…hehehe….). Jadi sebagai penumpang kita harus pinter2 “ngitung quota’ juga kalau mau bawa barang lebih dari 25 kg.
Nah, makanya kalau student mau pulang ke tanah air dengan bawa’an segede lapangan bola mendingan check in awal untuk mendapatkan “quota” atau “merundingkan” dengan penumpang lain yang bawaannya sedikit.
Andai datangnya menjelang counter check in hampir close….wah kemungkinan dapat ‘quota’-nya dikit banget. Kemungkinan kena extra charge-nya gede. Paling asyik sih kalau check in “terlambat” barengan sama orang yg bawa’annya juga banyak. Kalau masih ada sisa ‘quota’ dari penumpang2 sebelumnya berarti khan harus ada yang bayar extra. Nah kalau urusannya spt ini yg paling asyik yg badannya kecil. Kasih alasan,”Laah badan gue khan kecil, badan situ dong yang gede yang seharusnya bayar lebih!” hihihi…
Eh..tp itu kebiasaan student di “sana” dahulu yah….Kalau di "sini" aku gak pernah bawa barang sampai overweight sih! 10 kg dah top banget

Wednesday, 8 September 2010

Malaysia Oh Malaysia...


Foto diatas milik web Malaysia Airlines.
Beberapa hari belakangan ini kondisi depan kantor selalu macet total. Menurut orang-orang hal tersebut dikarenakan demo di Kedutaan Besar Malaysia yang terletak diujung jalan /perempatan Jln Prof.Dr.Satrio dan Jln HR.Rasuna Said. Hubungan Indonesia dan Malaysia lagi gontok-gontokan neh! Hhhmmm...zaman dahulu kala saya juga sempat sebel sama negeri tetangga ini. Gara-garanya dulu banyak orang Indonesia yang dihukum mati, terutama saat ada orang Sulawesi yang dihukum layaknya ayam disana. Uh sebel! Saya jadi menghindar apapun yang berbau Malaysia.
Ceritanya berubah saat saya kuliah di New Zealand.Terlepas dari saya pernah bekerja di dua restaurant Malaysia di Auckland. Saat pulang dari berlibur dari Indonesia 'iseng' saya membeli tiket Malaysia Airlines route Cengkareng - Kuala Lumpur - Brisbane - Auckland - Brisbane - Kuala Lumpur - Cengkareng. Komentar Mr.A yang akan menjemput saya di Auckland,"Kamu kok mau-mauan sih naik pesawat sayur?Nanti campur kambing loh..." xixixixi...dont care,yang penting saya bisa plesiran ke Malaysia dengan semi gratis. Balik ke Indonesia khan bisa overstop beberapa hari di KL tanpa biaya tambahan.
Langsung aja saya cerita saat saya mau balik ke Indonesia dengan tiket return-nya ya.Ternyata saya memang harus menginap di Kuala Lumpur dan penginapannya ditanggung oleh perusahaan penerbangan tersebut di Subang International Hotel ... Horeeeee! Include breakfast!
Thanks,GOD, selama di Malaysia orang-orang disana begitu baik terhadap saya. Saat saya sedang breakfast di hotel, dua cowok Melayu berpenampilan well educated menyapa saya dengan ramah. Mengajak saya mengobrol tentang topik menarik dan bonafid.Pokoke bermanfaat!
Petugas Imigrasi Malaysia menyambut saya dengan ramah juga, memuji penampilan saya - khususnya rambut saya yang terurai. Tanpa ada kesan genit dia menanyakan bagaimana saya merawat kecantikan ....wakakakak,biasa aja kaleeee ;-p
Demikian juga Groundstaff airlines-nya. Tentang ini saya akan ceritakan terpisah di tulisan lain.
Sejak itu saya justru bertanya-tanya...kok orang Malaysia baik-baik dan nggak searogan yang biasa saya baca atau dengar beritanya di Indonesia ya?!Bahkan saya sempat jadi Enrich member,frequent flyer-nya Malaysia Airlines - walau gak aktif sih..hihihi