Showing posts with label Education. Show all posts
Showing posts with label Education. Show all posts

Tuesday, 5 November 2019

Connect : Pemberdayaan Ekonomi Digital Indonesia Melalui Inovasi dan Kolaborasi

Dunia digital merambah dalam kehidupan bisnis saat ini. Pentingnya menambah wawasan dan pengetahuan di dunia digital terpapar nyata di hadapan kita. Segala ilmu yang berkaitan dengan dunia digital telah membuat kita yang hidup di alam nyata sibuk bermanfaat, berkompetisi meraih ilmu namun terus berkolaborasi agar saling mengisi agar kita semakin berdaya. Bloggercrony Community tentunya tidak mau ketinggalan jika berkaitan dengan hal ini, dan salah satu cara berperan di dunia teknologi digital saat ini adalah berperan menjadi bagian acara “Connect” sebagai Event Partner. Tentunya kesempatan seperti ini juga tidak saya lewatkan dong, sebagai blogger serta pelaku usaha di dunia digital saya langsung menangkap kesempatan memperluas wawasan dan pengetahuan dalam event yang diselenggarakan di Hall B Convention Center tanggal 30 – 31 Oktober 2019. Bersama Bloggercrony Community saya hadir di hari ke-2 penyelenggaraan event yang ber-tagline “Empowering Indonesia’s Digital Economy through Innovation & Collaboration”.


Di acara Connect 2019 (Diorganisir oleh Traya Indonesia dan KITATAMA) merupakan kesempatan kita untuk bertemu dan terhubung dengan mereka yang berkecimpung di dunia digital entrepreneurs, pembuat kebijakan, tech startups dan berbagai perusahaan. Tujuan dari konferensi ini adalah membantu berbagai bisnis dengan penggunaan teknologi. Segala issue yang berhubungan dengan digital ekonomi, seperti e-commerce, digital marketing, payments dan logistik dieksplore. Sedangkan dengan mengikuti talkshow dari para ahlinya akan memberikan inspirasi agar kita dapat bergabung dalam networking serta memiliki lebih banyak ide dan lebih terbuka peluang bisnisnya.
Jam 10 - 11 pada tanggal 31 Oktober 2019 kami mengikuti class bertajuk “Synergistic Collaboration among Corporates, Startups, SMEs & Government”.  Narasumber pada class yang diadakan di main stage atau panggung utama Connect 2019 adalah Hery Sofiaji (AVP Micro Development and Agent Banking Group Bank Mandiri Tbk), Joddy Hernadu (EVP Digital & Next Business Telkom Grup), Agung Bezharie (Co-Founder/CEO Warung Pintar). Hery Sofiaji sebagai pembicara pertama menjelaskan topik dengan tajuk ‘Fintech, Tantangan dan Peluang Bagi Bank’. Dengan lugas dan jelas Hery sebagai perwakilan bank nomor 2 di Indonesia menjabarkan keterkaitan fintech versus bank. Langkah yang di ambil Bank Mandiri saat ini adalah berkolaborasi sekaligus berkompetisi dengan fintech industry. Terbukti pada bank BUMN ini telah berkolaborasi dengan banyak e-commerce, digital entrepreneur atau fintech yang kini banyak bermunculan. Gambaran produk yang telah diciptakan adalah permodalan Bank Mandiri melalui fintech untuk SME (mikro, kecil, menengah). Bahkan juga memberi modal sebagai saham ke 13 fintech. Intinya bahwa Bank Mandiri adalah bank pemerintah yang masuk di dunia digital dengan membantu membangun fintech.
Pemberi materi berikutnya adalah Joddy Hernadu sebagai perwakilan dari Telkom Grup yang menyampaikan bahwa Telkom sebagai BUMN telah membangun “Rumah Kreatif BUMN” yang banyak memberi pinjaman dan memberi bimbingan kepada pelaku SME. Rumah Kreatif BUMN telah memiliki inkubator bisnis yang tersebar di kota Bandung, Jogjakarta, Jakarta dan Makassar. Untuk hal lebih lanjut dapat diketahui informasinya melalui indigo.id
Agung Bezharie yang merupakan CEO Warung Pintar bercerita tentang kondisi warung-warung kecil yang sangat banyak di Indonesia. Mereka masih melakukan kegiatan usahanya dengan system yang sangat manual atau dapat dikatakan “kuno” karena mereka masih menggunakan catatan atau perhitungan keuangan dagang di balik bekas kertas rokok. Banyak diantara mereka yang tidak konsisten dalam melakukan usaha serta tidak memiliki finansial akses. Produk Warung Pintar adalah ‘tools education’ yang memberi bimbingan dan pelatihan bagi warung-warung kecil tersebut untuk mendapatkan akses lebih luas. Websitenya adalah warungpintar.co

Tuesday, 6 September 2016

Sosialisasi Tax Amnesty : Ungkap,Tebus,Lega

Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak beberapa waktu belakangan ini menjadi trending di kalangan Indonesia, baik para pekerja maupun pengusaha. Banyak yang merasa ketar ketir dengan berbagai informasi yang simpang siur, terutama dengan issue berbagai denda yang akan dikenakan. Oleh karenanya perlu diadakan sosialisasi langsung dari pihak pemerintah, khususnya dari Direktorat Pajak Kementerian Keuangan RI.
Beruntungnya kami para Blogger mendapat kesempatan dari Liputan6.com mendapat sosialisasi mengenai tax amnesty ini secara langsung dari Bapak Endang Unandar,S.Sos, M.Si yang merupakan Chief of External Relations Section Directorat General of Taxes, The Ministery of Finance of The Republic of Indonesia. Tepat pukul 10 teng bertempat di lantai 19 SCTV Tower kami para Blogger dan karyawan/karyawati Liputan6.com memenuhi ruangan untuk mendengarkan sosialisasi edukasi mengenai Tax Amnesty yang menurut informasi yang saya dapatkan bahwa program Tax Amnesty di Indonesia ini skema-nya paling menarik dibandingkan praktik pengampunan pajak di negara lain.
Sosialisasi Tax Amnesty untuk Blogger dan Media Liputan6.com (Dok.Pribadi)

Tuesday, 12 April 2016

Belajar Personal Finance dan Travel Writing di Care Day Sisternet

Setelah mengikuti kelas Menulis Konten Viral bersama Ollie di Tier Space yang diselenggarakan oleh Sisternet pada hari Rabu, 30 Maret 2016 maka menangguk ilmu saya lanjutkan di event Care Day Sisternet yang berlangsung Sabtu, 2 April 2016 di The 101 Dharmawangsa Hotel. 
Peserta Workshop Menulis Konten Viral (Dok.Sisternet)
Sisters diperkenankan memilih salah satu kelas, yakni : Personal Finance 1.0 oleh Sister Ligwina Hananto , Founder dan CEO QM Financial serta kelas berikutnya adalah Travel Writing 1.0 oleh Amalla Vesta, Founder @LiburanLokal, Travel Consultant & Writer sekaligus Senior Manager Digital Communication Garuda Indonesia. Setelah menghadiri kelas-kelas tersebut maka Sister mengikuti Training of Trainers oleh QM Trainer – QM Financial, dengan maksud seluruh Sisters yang telah mendapatkan ilmu pada Care Day segera melakukan Giving Back Workshop alias membagikan ilmu yang telah di dapat ke wanita-wanita di sekitar kita.

Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi saya yang memiliki pengalaman mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak dan mengajar SMA Persamaan mata pelajaran bahasa Inggris dan Tata Negara bagi Assisten Rumah Tangga yang akan mengikuti ujian paket C dengan dana dari satu LSM yang fokus mengurusi tenaga kerja wanita, khususnya assisten rumah tangga. Murid saya lebih dari 20 orang perkelas-nya. Di program Sisternet juga di sarankan untuk berbagi ilmu dengan 20 wanita lainnya. 

Awesome Sisters - Sisternet Care Day Batch 1

Monday, 23 November 2015

Mari Menjadi Pengusaha Muda di Industri Kuliner Yang Inovative

Saya menghadiri 14th Leaders Dialogue yang diselenggarakan Entrepreneurship and Leadership Department BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Thema dialog Senin tanggal 16 November 2015 adalah “Explore Foodhype Era With Innovative Culinary Business”. Yooo,usaha kuliner yang tidak pernah tergerus oleh zaman – semua orang perlu makan dan tentunya kita perlu inovasi dalam bisnis ini agar tidak sekedar sebagai pedagang makanan pinggir jalan kebanyakan yang pesaingnya juga berjejer sepanjang jalan di Indonesia.
Thema ini sangat menarik bagi saya, begitu melihat bahwa acara ini “Open for Public” dan diselenggarakan di Student Centre FEB UI (karena beberapa kali saya mengikuti kegitan, kuliah informal dan seminar di ruang tersebut) maka saya segera mendaftar di waktu yang mepet sehingga nggak sempat mengajak teman. It’s okay mah kalau yang namanya merauk ilmu, gak perlu didampingin teman segala...hehehe,,,paling di lokasi sapa sana sini atau pandangan lurus gak peduli kanan kiri. Yang penting nyirep ilmu sendirian kemudian menabur manfaat ke banyak umat. Betul gak?! Awas loh kalau jawab nggak :p

Berhubung nggak ada yang moto2,jd saya juga gak berani moto2 gituh..hehe

Sessie I : Bisnis Kuliner non Restaurant
Yang sharing di sessie pertama ini adalah : Mr.Gary Evano, Brand Manager Puyo Silky Dessert yang masih kuliah di Universitas Prasetya Mulya dan MS.Griselda Valentina, Owner Loco Mama FoodTruck lulusan universitas di Amerika yang kembali ke Indonesia di tahun 2007

LOCO MAMA FOODTRUCK

Dimulai dengan Owner Loco Mama menjelaskan mengenai sejarah foodtruck di Amerika. Foodtruck di USA pada awalnya ada di abad ke-17. Lama banget yak?! Yes, saya jadi ingat film-film klasik USA sering terlihat foodtruck seperti di event circus,dll. Tahun 2008 banyak chef-chef resto dikarenakan resesi mereka membuka foodtruck dengan thema/ciri khas masakan Mexico. Sedangkan di Indonesia perkembangan bisnis food truck baru berkembang di tahun 2013, baru ada 3 foodtruck. Tahun 2014 Indonesia terdapat 14 foodtruck dan 2015 berkembang menjadi 60. Ini akan terus bertambah.
Loco Mama berdiri bulan September 2013 dengan terinspirasi foodtruck di Amerika saat owner kuliah disana. Karena lazim-nya foodtruck menyajikan makanan Mexico, maka Loco Mama juga menjual makanan Mexico karena pasarnya ada, belum terlalu banyak makanan Mexico yang menjual di pasaran serta banyak terbuat dari bahan seperti jagung dan beras yang merupakan makanan pokok kebanyakan orang Indonesia. Untuk lebih menyesuaikan dengan selera orang Indonesia maka menu di Loco Mama dapat di customized, seperti jenis sambel atau topping-nya. Dengan modal terbesar untuk membenahi “truck”-nya, bahkan hingga memakan waktu 6 bulan Loco Mama menggunakan mobil model klasik dengan warna oranye supaya nge-hip! Total modal dana yang dikucurkan di bisnis ini ketika itu adalah sekitar Rp 500 juta.
Tantangan berbisnis foodtruck versi Loco Mama adalah : Masalah perizinan, Memilih lokasi yang tepat, space yang terbatas dan mobile alias berpindah-pindah lokasi sehingga jangan sampai ada bahan yang tertinggal di dapur pusat. Rencana pengembangan bisnis berikutnya masih belum terbayang, tetapi yang jelas jika membuka Loco Mama maka masih menggunakan clasic truck untuk model-nya. Untuk perizinan dalam membuka usaha ini memang masih belum pasti, namun pajak reklame harus dibayarkan. “Jatah preman” toh masih ada aja pasca reformasi, bahkan dilakukan oleh rakyat dan beberapa ormas tertentu. Brand Loco Mama berikut logo dan lainnya telah dipatenkan. Sedangkan soal standard rasa harus ada SOP dan ada training – misalnya bagaimana ukuran timbangan suatu makanan. Untuk main kitchen/central resepnya sih sudah di-“lock” oleh owner-nya, sehingga chef hanya meracik bahan dan bumbu yang telah disediakan oleh main kitchen.

PUYO SILKY DESSERT
Ini pudding benar-benar kreatifitas dari kaum muda. Founder-nya kakak beradik, Adrian (21 tahun) dan Eugene (19 tahun). Baru hadir di pasar pada bulan July 2013 dan kini mereka telah memiliki 16 stores dan dalam waktu yang singkat akan berdiri 1 store lagi. Bisnis mereka dimulai melalui Instagram, kemudian bulan Agustus 2013 mengikuti bazaar, bahkan pernah bazaar di UI dan nggak laku! Baru-lah saay mengikuti event bazaar Museum Market pudding mereka laris habis. Bulan Oktober 2013 Puyo membuka gerai-nya di Living World dengan alasan dekat dengan rumah founder-nya, kemudian membuka lagi di Gandaria City. Modal awal yang mereka keluarkan adalah 5 juta rupiah saja! Soal kehalalan Puyo sedang mengurus sertifikat halal-nya di MUI, tetapi ternyata ini membutuhkan prosedur yang tidak sebentar. Yang jelas sih produk mereka terbuat dari bahan nabati dan bahan-bahan yang sudah ada sertifikat halal, termasuk susu-nya yang bahkan seorang vegan-pun masih dapat menkonsumsi produk Puyo.
Brand Manager Puyo menyarankan dengan tegas kepada yang masih kuliah dan sudah mulai terjun di dunia bisnis, sambung-sambungin deh antara kuliah dan bisnis. Jangan berhenti kuliah! Selesaikan dulu deh paling nggak tuh kuliah.
Strategi marketing Puyo yang paling memiliki pengaruh adalah soal tempat. Produk harus merata penyebarannya sehingga mudah di dapatkan dan menguasai pasar. Harga lebih mahal bukan masalah untuk menghadapi persaingan selama produk mudah di dapatkan. Misalnya saja ada pesaing yang harganya lebih murah tetapi sulit di dapat, sehingga pelanggannya harus naek angkot dulu disambung ojeg dan masih jalan kaki pula untuk mendapatkan produk tersebut. Meskipun lebih murah kebanyakan orang lebih memilih produk yang mudah di dapat walaupun sedikit lebih mahal. Untuk promosi Puyo juga banyak bekerja sama dengan beberapa instansi, misalnya Fuji, Gojek,Dagelan,dll. Tidak ada target market tertentu yang berdasarkan usia atau social ekonomi pelanggan. Pokoknya semua target pasar. Banyak ibu-ibu yang belanja Puyo untuk anak-anaknya. Tetap sih pelajar dan mahasiswa sebagai perkiraan target pasar karena para ibu itu belanja Puyo untuk diberikan kepada anak-anaknya yang pelajar dan mahasiswa. Eeeeit, jangan salah nih, justru ibu-ibu usia 30-an banyak yang beli ini itu untuk dirinya sendiri loh, atau seperti banyak kerabat saya yang berusia 45-55 tahun ternyata mereka membeli jajanan atau makanan justru untuk orang tua mereka. Apalagi untuk lansia, pudding ini cocok karena rata-rata gigi mereka sudah nggak kuat makan makanan yang keras...hehehe..
Tantangan terbesar Puyo justru di HRD. Staff di lapangan banyak yang “konyol”, gak tauk diri. Sepertinya ini sih tantangan terbesar bangsa Indonesia deh,,,hihihi....Saya pribadi juga sering ngalamin masalah ini. Orang tuh banyak yang memerlukan pekerjaan tetapi sebenarnya mereka “belum bisa kerja”, udah gitu sering banget minta gaji yang nggak sesuai sama kerjaan dia. Hadeuuuh...Yuk ah, kalau kita kerja jujur,disiplin dan loyal juga yang namanya duit ntar datang ke kita kok. Selain ini tantangan Puyo adalah produksi yang saat weekend masih suka keteteran.
Tips dan Triks dari Owner Loco Mama : Build network dan persistensi dengan memiliki passion terhadap bisnis tersebut.
Tips dan Triks dari Brand Manager Puyo : Bikin network/peluang, kenal banyak orang, cari inspirasi dan dapetin teman yang benar yaitu teman yang memiliki visi yang sama dengan kita.


Sessie Ke-2 dengan pembicara dari Cake A Boo dan Goedkoop. Nah, yang ini restaurant yang berkonsep dan memang menetap di satu lokasi tertentu. Nexttime aja saya nulis tentang bisnis kuliner dengan sistem restaurant ya :)

Sunday, 23 June 2013

Gempita di Pesta Media 2013 : Ngeblog (1)

Aliansi Jurnalis Independen Jakarta (AJI Jakarta) mengadakan Pesta Media 2013 bertema "Tetap Independen, Tidak Partisan". Berbagai acara di gelar di Galeri Nasional Indonesia, untuk lebih detailnya silakan dilihat di situs acara Pesta Media 2013 :)

Kalau dilihat dari sisi minat dan manfaat bagi saya pribadi, rasanya saya ingin mengikuti semua acara yang ada, selain Lomba Stand Up Comedy :D Setelah mempertimbangkan berbagai hal, akhirnya saya dengan percaya diri mendaftar ke acara : Training Menulis Blog dan Workshop Membuat Film Pendek.
Karena "tidak ingin diganggu" maka saya tekadkan untuk tidak mengajak teman. Awalnya sih ingin mengajak seorang teman yang memang memiliki passion sama dengan saya, tetapi karena dia pergi ke luar kota...jadi saya merasa lebih baik mengikuti acara tersebut tanpa mengajak teman, daripada "harus tunggu-tungguan",mengatur dimana dan jam berapa kami bertemu, eh ujung-ujungnya ilmu yang di dapatkan di acara ini tidak diaplikasikan dan mereka hanya sekedar mengisi waktu luang datang ke acara ini...huuft, bikin saya yang memang ingin fokus ngelmu jadi terganggu.

Training Menulis Blog - Sabtu, 22 Juni 2013 Jam 13.00 - 15.00

CSR Danone Aqua
Saya datang terlambat beberapa menit, sehingga saat saya datang seorang wanita telah menjelaskan beberapa slide tentang air. Saat menanyakan ke orang disebelah saya, ternyata yang saat ini tengah berbicara adalah CSR Danone Aqua. Beliau menjelaskan mengenai seluk beluk sumber daya air dan lingkungan. Diantaranya : Pengelolaan Sumber Daya Air (Konservasi Air, Pendayagunaan, Pengendalian Bahaya).
Untuk info yang bisa bikin kita semakin sadar bahwa Indonesia kaya raya nih, menurutnya Perancis hanya memiliki 15 sumber daya air (mata air) di seluruh negeri. Sedangkan di Indonesia? Di daerah Merapi Jawa Tengah dan DIY saja memiliki sumber daya air yang salah satunya memproduksi air 2000 liter perdetik. Bahkan di Pasuruan Jawa Timur ada yang 4000 liter perdetik! Keren banget khan tanah air kita? :)

Wisnu Nugroho - Jurnalis Kompas, Blogger Kompasiana, Penulis Tetralogi Pak Beye

Pembicara berikutnya adalah Jurnalis Kompas yang beberapa waktu lalu bertugas di istana. Kalau menulis di media cetak, apalagi yang berbadan hukum, pastilah ada batasan tertentu yang harus dipenuhi. Padahal beliau menemukan banyak kejadian atau pemikiran yang "melenceng" dari apa yang harus ditulis di media tempatnya bekerja. Nah, tulisan-tulisan yang tipis harapannya dimuat di koran tempatnya bekerja akan dituangkan dalam tulisan yang di posting di blog-nya. Tulisan buangan dong??? Yaa, nggak...justru unik karena hal kecil yang seringkali tidak terperhatikan sebenarnya itu adalah hal yang besar. Misalnya nih Pak Wisnu mengamati merk sepatu yang digunakan oleh para menteri dan pejabat tinggi lainnya.
Kemudian beliau menjelaskan mengenai : Media, diantaranya tentang fakta media. Seterusnya sampai dijelaskan mengenai teknis menulis blog (Yang sebarnya sangat sulit saya aplikasikan - dikarenakan saya menulis blog nggak terlalu berharap tulisan saya dibaca oleh banyak pembaca :))


Bocoran sedikit untuk kamu yang tulisan-nya ingin dibaca banyak orang....:

Panjang Teks
Judul : 8 kata atau kurang
 Kalimat : 15 - 20 kata (twitter)
Paragraf : 40 - 70 kata
 Dokumen : 200 - 500 kata

Eye Tracking 
"F" 
Fakta terpenting di awal teks
Fakta terpenting di awal setiap paragraf
Bantu Pembaca dengan sub-headlines
Foto dan Grafis untuk Menarik Perhatian

Donny BU, Direktur Eksekutif Information and Communication Technology Watch (ICT Watch), Internet Sehat Activist
Beliau nggak berharap Twitter-nya di follow oleh banyak orang kok (Sama dengan saya!), walaupun Follower beliau sejublek-blek dan twit-nya bukanlah yang nyampah  :) Oh ya, sebelumnya saya juga pernah bertemu beliau di event Detik.com (Demang Cafe - Sarinah Thamrin) dan Blogger Bicara (fX). Di kedua acara tersebut saya datang bersama Jeng Jasmine.
Pada pembukaan beliau menjelaskan mengenai "Citizen Media"

Citizen Media
Are You Really You?
What's your context?
Is Your Defenitely Mine?
Dare
Pembahasan mengenai "Copyright" dan tingkatan "Creative Commons" juga tertuang di sini. Materi yang setidaknya memerlukan waktu minimum 1.5 jam harus dipaksakan menjadi 20 menit. Waduuw, padahal penting banget tuh! Berguna banget deh materi-nya untuk "Blogger Profesional", khususnya untuk yang fokus terhadap "Citizen Media"...hhmmm kalau saya pribadi sih blog masih jadi sarana "kuburan pengalaman" , ajang "curcol" serta "jualan" ! :))) Padahal saya menyadari bahwa di blog segala kebenaran bisa tertuang disini tanpa harus ada information control dari seorang Chief Editor, tentunya selama kita tetap berpegang pada kode etik untuk Blogger yang dijelaskan oleh Mr.Donny BU
Intinya gini nih, seperti yang dikatakan oleh beliau di situs Pesta Media 2013 : “Mudah-mudahan peserta acara ini bisa terdongkrak minatnya untuk menulis content yang pro publik yang dikemas cerdas, santun dan bisa dipertanggungjawabkan,” urai penerima penghargaan Fellow of Social Entrepreneur dari Ashoka Foundation ini. *

Sunday, 13 May 2012

Textbook is Not Your Boss!!

Yes, Textbook is Not Your Boss! Kalimat ini menjadi salah satu pedoman jika kita ingin menjadi Teacher for Adult/Business Learner. Saya mengikuti seminar ini di Twin Plaza Hotel Jakarta dari pukul 9.00 - 15.00. Acara yang diselenggarakan oleh Oxford University Press ini berlangsung ontime dan lancar.
Banyak yang saya dapatkan di seminar dengan 2 Speaker, yakni Grant Trew (Oxford Teacher 's Academy Trainer and Author dan Natasha Buccianti (Oxford University Press SEA Product Manager)


Teaching Business English To Low Level Students Can Be Challenging.
Di slide tertulis kalimat tersebut, kemudian peserta seminar diminta mendiskusikan antar teman (In English tentunya) tentang 'What are the 3 biggest challenges of teaching low level business English?'. Bermacam jawabannya, antara lain : hambatan motivasi, perbendaharaan kata yang terbatas, ketidak percayaan diri students untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan alasan waktu (bilangnya sibuk terus gitu....hihihi...daku kalau lagi sibuk-sibuknya malah suka ngoceh sendiri di kamar pakek bahasa Inggris tuh ;-D)

Understanding The Needs of Lower Level Business Students. Nah, kita harus memulainya dengan practical real-world skills (contohnye : introduction, basic telepohone English, request and offers).
Kemudian kita juga membahas perbedaan business culture di tiap negara, salah satu contoh adalah kebiasaan ngaret orang Indonesia yang berbeda dengan Jepang ;-D 

Additionally :
Many business students will also be studying to take standardized test.
The most commonly accepted test of workplace English is the TOEIC.


Yang saya sangat sukai dari perkataan Mr.Grant Trew (tentunya dikatakan in English) adalah Kita harus memberi power ke orang lain dengan memberikan skills kepada pekerjaan mereka. Mereka, para eksekutif di dunia bisnis bekerja untuk mendapatkan kehidupan mereka (maksudnya mendapatkan uang dari hasi kerja mereka.Nafkah gitu bahasa singkatnya ;-D), maka para guru bahasa Inggris (termasuk saya ;-p) harus memberikan skill yang baik. Tidak mengajari bahasa Inggris dengan mutlak testbook! Textbook hanya sebagai guide! Textbook is Not Your Boss, Wahai Para Pengajar Bahasa Inggris!
Jangan semua materi di textbook diberikan kepada murid Anda, You should : concider what your students need most, evaluate their weak points and chose 2 or 3 activities yang benar-benar ingin mereka kuasai/senangi.
Saat diberikan Case Studies mengenai : Limewood Spa saya dan Mrs.Arum justru sibuk berdebat ;-D (Still in English sih debatnya.)



SESSIE Ke-2 : How To Teach English for Specific Purposes?
Kami di beri beberapa tugas, awalnya diskusi mengenai : English Spesific Purpose and You. Pada sessie ini saya meninggalkan tempat seminar untuk melaksanakan shalat Dzuhur, karena saat makan siang tadi ramai banget. Mushollah di lantai bawah juga penuh dan nggak nyaman untuk shalat. Duuuh, please dong, wahai pengelola hotel/gedung...buatlah tempat shalat yang adem dan nyaman.
Pada sessie ini kami diberi handout paper setelah selesai seminar. Kalau pengen mengerti lebih lengkapnya, silakan hubungi saya melalui email saja ya :)
Oh ya, peserta juga diharuskan mengikuti beberapa test. Salah 1 test tertulis adalah mencocokkan kosa kata dari berbagai bidang. Saya mencocokkan kata IP dengan Information Technology, Aviation dan Automotive dikarenakan saya menebak IP dengan singkatan Internet Protocol. Ternyata jawaban yang benar adalah IP singkatan dari Instrument Panel yang lebih cocok dengan  bidang Aviation dan Automotive. Blah?! Kenapa saya jadi blank gini yaaa?? Maklum deh, biasa ngutak-atik instrument panel-nya di microsoft simulator sih, jadi pikiran malah ke bidang Information Technology untuk kosa kata IP ;)

Thursday, 15 March 2012

Tentang Travel Writer

Mas Gol A Gong yang memproklamirkan diri sebagai Koboi Tua (pastinya justru semakin energik,produktif,optimis) merupakan nama yang familiar di dunia traveling dan writing.Yah, ada yang baru dalam penulisan ejaan beliau. 
Di dunia perbukuan saya beberapa kali menulis dalam 1 buku dengan beliau, diantaranya : 
  • Ketika Duka Tersenyum (FBA Press, December 2001), saya menulis cerpen berjudul : Tembang Lini Dini Hari (Halaman 157) dan Mas Gong menulis Kasih Ibu di halaman 164. 
  • Cermin dan Malam Ganjil (FBA Press, 2001). Saya menulis cerpen : Ibu, Ibu,Ibu (halaman 13), sedangkan Mas Gong menulis Kakek (halaman 73)
  • Pipit Tak Selamanya Luka (Senayan Abadi, 2003). Mas Gong menuliskan 'Biarlah Waktu Bicara' di halaman 13. Cerpen saya di halaman 91 berjudul 'Pudar Kabut Puncak Rinjani'.
Pada acara Peluncuran Buku Travel Writer "Jalan-Jalan Hemat Dapat Duit" Mas Gong akan menjadi pembicara bersama Mbak Elok Dyah M. Mbak Elok founder Backpackers Dunia sejak beberapa tahun lalu dokumentasi-nya seringkali saya nikmati di account Multiply-nya.


Buku yang diluncurkan ini ringan, mudah dimengerti namun syarat informasi dari pelaku sendiri. Hihihi...silakan baca langsung aja deh ya. Saya berniat membeli buku ini salah satu-nya karena agar Dion ikutan "Kontes Kostum Backpacker"-nya, tapi....eh kok doski yang udah dapet nomer 69 justru drop saat sudah menjelang kontest. Hhhmmmm, nih anak nolak Tiket Jkt - Bali pp + Menginap 3 hari 2 malam rupanya ;-D Tapi para pesertanya emang pada heboh dah! Presentasi backpackers-nya jago! Untung deh saya masih punya rasa ingin memberikan kesempatan kepada mereka yang nggak pernah ke Bali, mungkin kalau saya nggak pernah ke Bali saya akan nekad ikutan kontes ini sambil presentasi backpacker yang emang dagangan saya....hahaha*teteeuup jualan ;-D

Dalam bab 9 (Lunch : Mencoba Menulis Novel Perjalanan, Sub : Realitas ke Fiksi). Membaca bagian ini saya merasa bahwa menulis fiksi bukan habit saya, namun tanpa saya sadari jika saya menulis fiksi setting daerah yang saya ambil adalah daerah yang pernah saya kunjungi. Bahkan untuk menyebutkan nama daerah ketika menulis fiksi maka saya akan menuliskan daerah yang memang pernah saya kunjungi. Misalnya pada cerpen : Pudar Kabut Puncak Rinjani. Bahkan di cerpen Tembang Lini Dini Hari saya menyebutkan  Mission Bay, Tamaki Dreive, Rangitoto Island, Rose Garden Parnell, dll. Pernah nulis novel tentang NZ, tapi  ada yang menilai setting saya kurang "kuat"...hahaha,padahal saya justru menulis alamiah. Daripada ada tuh Penulis yang dipuji karena menulis setting-nya kuat walaupun katanya dia belum pernah berkunjung ke daerah tersebut. Sedangkan saya yang sudah pernah berkunjung ke daerah yang dia tulis pengen ketawa bacanya karena ngawur banget penulisan settingnya! Misalnya???? Mosoq si tokoh naik pesawat terbang gede komersial dari Batam ke Singapore. Pesawat delay beberapa jam si tokoh masih nunggu di airport. Kalau saya yang jadi tokohnya sih mendingan langsung berenang aja ;-D

Yuk yak yuk...buat yang mau dapetin duit dari traveling,silakan baca buku-nya Sang Petualang yang bakal Honeymoon Backpackers bareng Sang Istri (katanya berangkat 16 Maret 2012...besok dong!). TE-WE : Tentang keberanian, hasrat, cinta agar mimpi keliling dunia terwujud dengan honor menulis catatan perjalanan. Nggak perlu khawatir bakal saya saingi...hehehe, khan saya sudah katakan di : Travel Writer dan trave : you.say

Nunggu'in Dion yang antri masakannya Ibu Sisca S.Haaa???Kasihan deh,sampai segitunya :))) Eh,ada yang niat ngasih tiket yang lebih mahal ke Bali kok tuh anak malah malu. Lebih nahan malu antri makanan ya daripada presentasi menuju Pulau Dewata ? ;-D

Sunday, 4 March 2012

Back to Kinder World : Cerianya Duniaku

Para Guru Peserta pulang-pun dioleh2i goodiebag :)
Kembali ke dunia pendidikan anak,euy! Sejak berkecimpung di dunia "perkantoran" di Central Business District membuat saya seakan tidak sempat memikirkan anak-anak didik yang lucu, cerdas, ceria, lugu dan sedih spontan! Yup, sedih spontan karena tangis mereka sangatlah berbeda dengan tangis orang dewasa :) Saya ingin kembali beraktifitas ke dunia anak-anak yang penuh warna setelah 3 tahun beraneka pekerjaan dan jabatan saya geluti. Toh dalam bekerja saya bukan mencari materi! Dengan mengajar anak-anak itu saya niatkan untuk ber"sedekah". lebih tepatnya berbagi :)
Perlahan saya melakukan warming up kembali. Perlahan namun pasti 'Nine Planets Learning Centre' akan berkibar kembali dengan warna keceriaan berikut prestasi tinggi, tentunya dengan tekad ingin berbagi :) 

Syarat jadi Pendidik di Nine Planets Learning Centre adalah : Pernah Menjadi Model ;-p

Salah satu upaya agar pendidikan di Nine Planets Learning Centre semakin bermutu adalah dengan menambah wawasan dan mengikuti aneka kegiatan. Saya ingin pendidik disini memiliki visi bersedekah ilmu dalam mengajar, sikap keibuan nan ceria, diutamakan telah berpengalaman mendidik anak mereka dan penambilan keibuan yang bersahaja namun fresh!
Alhamdulillah mengakhiri bulan February 2012 yang bertanggal 29 saya dan Mrs.Arum hadir menuntut ilmu di acara : Seminar Guru Bahasa Inggris Tingkat TK : "Fun with Storytelling : Classroom Methods to Teach Young Learners".

Sertifikat Kepesertaan

Event seminar storytelling ini diadakan oleh Majalah Disney & Me yang merupakan rangkaian acara Kompas Gramedia Fair. Apapun dan bagaimana-pun juga Seminar yang pembicara utama-nya : Ibu Dora Angelina Aruan,S.Pd,M.Hum sangat bermanfaat bagi kami. Begitu pula penyajian Storytelling dari Ibu Elniza Lubis yang sedemikian ekspresif dalam memperagakan dan berdialog dalam bercerita kepada kami (yang ceritanya kami saat itu menjadi murid-murid TK ;-D)

Ibu Dora membuka file laptop, memberikan lagu-lagu berbahasa Inggris untuk pengajaran anak2
3 Ibu Guru diminta memperagakan gerakan ketika mengajar. Setelah itu mereka diberi hadiah :)
Keesokan harinya saya mengikuti Workshop Penulisan Artikel di Media yang diselenggarakan oleh Majalah Bobo di ruang yang sama. Workshop  diperuntukkan untuk guru SD. Kali ini Mrs Arum nggak ikutan, padahal dia nulis status di FB aja bahasa dan tanda bacanya ruwet gitu, jadi seharusnya lebih perlu workshop ini dibandingkan English-nya yang sudah ngeluncuuuurr. Walaupun artikel yang saya tulis sudah berjumlah ratusan....nggak ada larangan dong untuk mengikuti workshop ini?

Goodiebag en sertifikat (lagi)