Monday 23 November 2015

Mari Menjadi Pengusaha Muda di Industri Kuliner Yang Inovative

Saya menghadiri 14th Leaders Dialogue yang diselenggarakan Entrepreneurship and Leadership Department BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Thema dialog Senin tanggal 16 November 2015 adalah “Explore Foodhype Era With Innovative Culinary Business”. Yooo,usaha kuliner yang tidak pernah tergerus oleh zaman – semua orang perlu makan dan tentunya kita perlu inovasi dalam bisnis ini agar tidak sekedar sebagai pedagang makanan pinggir jalan kebanyakan yang pesaingnya juga berjejer sepanjang jalan di Indonesia.
Thema ini sangat menarik bagi saya, begitu melihat bahwa acara ini “Open for Public” dan diselenggarakan di Student Centre FEB UI (karena beberapa kali saya mengikuti kegitan, kuliah informal dan seminar di ruang tersebut) maka saya segera mendaftar di waktu yang mepet sehingga nggak sempat mengajak teman. It’s okay mah kalau yang namanya merauk ilmu, gak perlu didampingin teman segala...hehehe,,,paling di lokasi sapa sana sini atau pandangan lurus gak peduli kanan kiri. Yang penting nyirep ilmu sendirian kemudian menabur manfaat ke banyak umat. Betul gak?! Awas loh kalau jawab nggak :p

Berhubung nggak ada yang moto2,jd saya juga gak berani moto2 gituh..hehe

Sessie I : Bisnis Kuliner non Restaurant
Yang sharing di sessie pertama ini adalah : Mr.Gary Evano, Brand Manager Puyo Silky Dessert yang masih kuliah di Universitas Prasetya Mulya dan MS.Griselda Valentina, Owner Loco Mama FoodTruck lulusan universitas di Amerika yang kembali ke Indonesia di tahun 2007

LOCO MAMA FOODTRUCK

Dimulai dengan Owner Loco Mama menjelaskan mengenai sejarah foodtruck di Amerika. Foodtruck di USA pada awalnya ada di abad ke-17. Lama banget yak?! Yes, saya jadi ingat film-film klasik USA sering terlihat foodtruck seperti di event circus,dll. Tahun 2008 banyak chef-chef resto dikarenakan resesi mereka membuka foodtruck dengan thema/ciri khas masakan Mexico. Sedangkan di Indonesia perkembangan bisnis food truck baru berkembang di tahun 2013, baru ada 3 foodtruck. Tahun 2014 Indonesia terdapat 14 foodtruck dan 2015 berkembang menjadi 60. Ini akan terus bertambah.
Loco Mama berdiri bulan September 2013 dengan terinspirasi foodtruck di Amerika saat owner kuliah disana. Karena lazim-nya foodtruck menyajikan makanan Mexico, maka Loco Mama juga menjual makanan Mexico karena pasarnya ada, belum terlalu banyak makanan Mexico yang menjual di pasaran serta banyak terbuat dari bahan seperti jagung dan beras yang merupakan makanan pokok kebanyakan orang Indonesia. Untuk lebih menyesuaikan dengan selera orang Indonesia maka menu di Loco Mama dapat di customized, seperti jenis sambel atau topping-nya. Dengan modal terbesar untuk membenahi “truck”-nya, bahkan hingga memakan waktu 6 bulan Loco Mama menggunakan mobil model klasik dengan warna oranye supaya nge-hip! Total modal dana yang dikucurkan di bisnis ini ketika itu adalah sekitar Rp 500 juta.
Tantangan berbisnis foodtruck versi Loco Mama adalah : Masalah perizinan, Memilih lokasi yang tepat, space yang terbatas dan mobile alias berpindah-pindah lokasi sehingga jangan sampai ada bahan yang tertinggal di dapur pusat. Rencana pengembangan bisnis berikutnya masih belum terbayang, tetapi yang jelas jika membuka Loco Mama maka masih menggunakan clasic truck untuk model-nya. Untuk perizinan dalam membuka usaha ini memang masih belum pasti, namun pajak reklame harus dibayarkan. “Jatah preman” toh masih ada aja pasca reformasi, bahkan dilakukan oleh rakyat dan beberapa ormas tertentu. Brand Loco Mama berikut logo dan lainnya telah dipatenkan. Sedangkan soal standard rasa harus ada SOP dan ada training – misalnya bagaimana ukuran timbangan suatu makanan. Untuk main kitchen/central resepnya sih sudah di-“lock” oleh owner-nya, sehingga chef hanya meracik bahan dan bumbu yang telah disediakan oleh main kitchen.

PUYO SILKY DESSERT
Ini pudding benar-benar kreatifitas dari kaum muda. Founder-nya kakak beradik, Adrian (21 tahun) dan Eugene (19 tahun). Baru hadir di pasar pada bulan July 2013 dan kini mereka telah memiliki 16 stores dan dalam waktu yang singkat akan berdiri 1 store lagi. Bisnis mereka dimulai melalui Instagram, kemudian bulan Agustus 2013 mengikuti bazaar, bahkan pernah bazaar di UI dan nggak laku! Baru-lah saay mengikuti event bazaar Museum Market pudding mereka laris habis. Bulan Oktober 2013 Puyo membuka gerai-nya di Living World dengan alasan dekat dengan rumah founder-nya, kemudian membuka lagi di Gandaria City. Modal awal yang mereka keluarkan adalah 5 juta rupiah saja! Soal kehalalan Puyo sedang mengurus sertifikat halal-nya di MUI, tetapi ternyata ini membutuhkan prosedur yang tidak sebentar. Yang jelas sih produk mereka terbuat dari bahan nabati dan bahan-bahan yang sudah ada sertifikat halal, termasuk susu-nya yang bahkan seorang vegan-pun masih dapat menkonsumsi produk Puyo.
Brand Manager Puyo menyarankan dengan tegas kepada yang masih kuliah dan sudah mulai terjun di dunia bisnis, sambung-sambungin deh antara kuliah dan bisnis. Jangan berhenti kuliah! Selesaikan dulu deh paling nggak tuh kuliah.
Strategi marketing Puyo yang paling memiliki pengaruh adalah soal tempat. Produk harus merata penyebarannya sehingga mudah di dapatkan dan menguasai pasar. Harga lebih mahal bukan masalah untuk menghadapi persaingan selama produk mudah di dapatkan. Misalnya saja ada pesaing yang harganya lebih murah tetapi sulit di dapat, sehingga pelanggannya harus naek angkot dulu disambung ojeg dan masih jalan kaki pula untuk mendapatkan produk tersebut. Meskipun lebih murah kebanyakan orang lebih memilih produk yang mudah di dapat walaupun sedikit lebih mahal. Untuk promosi Puyo juga banyak bekerja sama dengan beberapa instansi, misalnya Fuji, Gojek,Dagelan,dll. Tidak ada target market tertentu yang berdasarkan usia atau social ekonomi pelanggan. Pokoknya semua target pasar. Banyak ibu-ibu yang belanja Puyo untuk anak-anaknya. Tetap sih pelajar dan mahasiswa sebagai perkiraan target pasar karena para ibu itu belanja Puyo untuk diberikan kepada anak-anaknya yang pelajar dan mahasiswa. Eeeeit, jangan salah nih, justru ibu-ibu usia 30-an banyak yang beli ini itu untuk dirinya sendiri loh, atau seperti banyak kerabat saya yang berusia 45-55 tahun ternyata mereka membeli jajanan atau makanan justru untuk orang tua mereka. Apalagi untuk lansia, pudding ini cocok karena rata-rata gigi mereka sudah nggak kuat makan makanan yang keras...hehehe..
Tantangan terbesar Puyo justru di HRD. Staff di lapangan banyak yang “konyol”, gak tauk diri. Sepertinya ini sih tantangan terbesar bangsa Indonesia deh,,,hihihi....Saya pribadi juga sering ngalamin masalah ini. Orang tuh banyak yang memerlukan pekerjaan tetapi sebenarnya mereka “belum bisa kerja”, udah gitu sering banget minta gaji yang nggak sesuai sama kerjaan dia. Hadeuuuh...Yuk ah, kalau kita kerja jujur,disiplin dan loyal juga yang namanya duit ntar datang ke kita kok. Selain ini tantangan Puyo adalah produksi yang saat weekend masih suka keteteran.
Tips dan Triks dari Owner Loco Mama : Build network dan persistensi dengan memiliki passion terhadap bisnis tersebut.
Tips dan Triks dari Brand Manager Puyo : Bikin network/peluang, kenal banyak orang, cari inspirasi dan dapetin teman yang benar yaitu teman yang memiliki visi yang sama dengan kita.


Sessie Ke-2 dengan pembicara dari Cake A Boo dan Goedkoop. Nah, yang ini restaurant yang berkonsep dan memang menetap di satu lokasi tertentu. Nexttime aja saya nulis tentang bisnis kuliner dengan sistem restaurant ya :)

2 comments:

  1. Paragraf terakhirnya kenapa jadi sensi yah ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah semoga sensi-nya bs membawa ke arah kebaikan. Berpikir positif aja yah :)

      Delete