Ketika mengetahui Indoblognet akan mengikuti acara di
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 dengan antusias saya
langsung mendaftar untuk ikut. Berdasarkan niat saya untuk aktif kembali di
dunia automotive. Awalnya ingin me-review mobil brand premium milik keponakan
yang dibelinya sebulan lalu. Belum sempat mereview mobil tersebut akhirnya
kesempatan untuk hadir dalam relaunching bahan bakarnya. Pertamax Turbo
merupakan bahan bakar yang sepertinya cocok untuk mobil baru keponakan saya
itu. Sejak usia 1 tahun mobil buatan Jerman keluarga menggunakan Pertamina Super. Hingga SMA saya
diantar jemput dengan mobil yang menggunakan Pertamina Super. Dikarenakan sopir
yang mengendarai mobil tersebut, maka saya tidak dapat membedakan kenyamanan
mengendarai mobil yang berbahan bakar Pertamina Super atau bahan bakar lainnya.
Saya hanya merasakan bahwa di dalam mobil itu lebih nyaman dan tidak gujlakan
jika melewati jalan yang rusak.
Bergaya bareng si Lamborghini-nya Pertamax Turbo. Penuh debu :D |
Ketika kuliah di Auckland NZ untuk membeli bahan bakar mobil
saya lebih cenderung memilih perusahaan-nya yang promosinya menarik, misalkan :
British Petroleum saat sedang
mengadakan promo undian liburan ke Fiji ,
Shell memberikan hadiah paket mainan untuk pembelian senilai tertentu atau
membeli bensin di Mobil Oil petrol station akan mendapatkan burger beserta soft drink gratis plus cuci mobil otomatis gratis. Yup, ketiga oil
company yang beroperasi di NZ ketika itu selalu progresif memberikan hadiah
atau promo kepada konsumennya. Itulah yang mendasari saya membeli BBM. Oleh karenanya
perlu banget khan mengetahui seluk beluk BBM?
Sebagai perusahaan terbesar milik negara dalam bidang energi,Pertamina turut mendukung pameran terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan sejak 11 hingga 21 Agustus 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang. Sabtu (13/08/2016) mengingat lokasi GIIAS 2016 nun jauh disana,maka jam 3 siang saya sudah menunggu shuttle di fx Sudirman. Tanpa sengaja bertemu dengan Mba Tari dan Mas Unggul. Jadwal shuttle yang harusnya pukul 3 siang,baru berangkat pada pukul 3.45. Di BSD jalanan begitu padat sehingga dari fx ke ICE BSD nyaris memakan waktu 2 jam melalui toll. Setelah mengambil tiket masuk kami bertiga masuk melalui pintu 10 menuju hall 7. Disanalah stand Pertamina berada. Terlihat ada sisa ramai, ternyata Rio Haryanto, Pembalap berprestasi Indonesia baru saja berada di stand Pertamina.
#RAISETHEBAR merupakan thema campaign Pertamina yang berkomitmen untuk selalu memberikan
produk dan pelayanan terbaik bagi konsumen. Menurut
‘Wiktionary’ Raise the bar (idioms) memiliki arti to raise standards or
expectations, especially by creating
something to higher standard. Tulisan #RaiseTheBar
bertebaran di stand Pertamina yang juga bertaburan mobil balap.
Pertamina dalam beberapa tahun terakhir ini melakukan
berbagai inovasi, diantaranya meluncurkan 2 varian baru BBM gasoline yaitu : Pertalite dan Pertamax Turbo . Ternyata Pertamina woro-woro tentang peluncuran Pertamax Turbo pada tanggal 29
July 2016 bertempat di Belgia Eropa. Ih jauh amat yak?! Tenaang, khan
relaunching hari Kamis,11 Agustus 2016 di GIIAS 2016. Keren deh, Pertamina menjadi technical partner of Lamborghini berkolaborasi dengan Lamborghini
mengembangkan Pertamax Turbo. Pertamax
Turbo sudah diuji dan digunakan di kejuaraan Lamborghini Blancpain Supertrofeo Series di Eropa. Selain itu
sampai sekarang Pertamax Turbo telah digunakan di area balap di Spa Francorchamps
Belgia, Monza Italia, Silvertone Inggris dan Paul Richard Perancis. Setelah itu
baru dipasarkan di Indonesia. Yang membanggakan produk ini dihasilkan di dalam
negeri, Pertamina Refinery Unit
VI-Balongan.
Dari keterangan yang diungkapkan di stage Pertamina tersebut kita mendapat
gambaran bahwa Pertamax Turbo sebenarnya
memiliki sasaran pasar atau konsumen bagi pemilik mobil sport, pengemudi yang
suka kecepatan tinggi serta pemilik mobil yang mencintai lingkungan.
Setelah mendapat informasi mengenai Pertamax Turbo, saya jadi
teringat project FGD yang saya pegang di Markplus awal tahun 2015. Ketika itu
kami ditugaskan untuk merekrut beberapa partisipan FGD pengguna berbagai series
bahan bakar, baik dari Pertamina maupun dari kompetitor (Shell dan Total).
‘Bocorannya’ bahwa Pertamina akan memproduksi bahan bakar untuk para pembalap.
Saat itu sempat tercetus,”Hah?? Berarti bensin untuk mobil yang sekelas
Lamborghini atau Jaguar? Di Jakarta berapa banyak ya yang mau beli bensin
sekelas itu? Percuma deh punya mobil balap di Jakarta, macetnya sama aja!” ,
serta yang membuat saya berpikir mengapa partisipan yang di undang dalam FGD termasuk
pengguna motor. Di Jakarta juga saya seringnya melihat Lamborghini milik sang
lawyer kondang itu di daerah Kelapa Gading, dan juga.....Lamborghini yang
berhenti ketika saya ingin menyebrang jalan di daerah Menteng. Uhuk...sempet
ngelirik ke driver-nya so cool deh,apalagi dengan macho-nya
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyebrang. Padahal kalau kesenggol
Lamborghini dikiit aja saya nggak akan protes kok. Keren khan buat bahan cerita
ke temen!? :P
Oh ternyata kini saya jadi mengerti bahwa Pertamax Turbo
tidak hanya ditujukan bagi pembalap. Untuk pecinta lingkungan juga berdampak
baik karena octan yang tinggi ini memang bebas timbal. Padahal kenapa harus heran yach? Setahun lalu bensin motor
matic yang saya gunakan untuk ke minimarket atau keliling kompleks menggunakan
Pertamax Plus. Gaya deh kalau antri di SPBU, bareng dengan mobil-mobil keren.
Mereka membayar dengan segepok uang 50 ribuan sedangkan saya mengeluarkan
selembar 20 ribuan sambil berkata,”Bang, Pertamax Plus full yach!” hehehe...
Pertamax Turbo
merupakan bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang merupakan hasil
improvement dari produk Pertamax Plus yang memiliki Research Octane Number minimal 98 serta dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF).
IBF adalah formula bahan bakar yang
meningkatkan respon terhadap kebutuhan pembakaran sehingga menghasilkan
performa yang lebih tinggi.
Selain itu, inilah
kelebihan dan manfaat Pertamax Turbo :
- Meningkatkan driveability kendaraan sehingga lincah bermanufer (primary)
- Akselerasi mesin menjadi lebih bagus karena total torsi yang dihasilkan lebih tinggi
- Meningkatkan kecepatan maksimal (top speed) kendaraan
- Peningkatan tenaga mesin kendaraan
- Menyempurnakan pembakaran bahan bakar pada mesin
Perbandingan dengan
Bensin RON 95, maka Pertamax Turbo memiliki :
Fisika/Kimia :
Lebih baik
Deposit :
Lebih bersih
Emisi Gas Buang :
Lebih rendah
Konsumsi BBM :
Sedikit meningkat
Air Fuel Ratio :
Sedikit lebih tinggi
Daya : Lebih tinggi
Torsi :
Lebih tinggi
Akselerasi :
Lebih kuat
Top Speed :
Lebih tinggi
Kebisingan :
Lebih senyap
Temperatur GB :
Sedikit lebih tinggi
Seiring perkembangan teknologi mesin kendaraan yang semakin
canggih/advance (misal penggunaan supercharger,
turbocharger, gasoline direct injection) menjadikan tekanan kompresi mesin kendaraan semakin tinggi, sehingga diperlukan
bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Pertamax Turbo cocok untuk digunakan bagi kendaraan dengan perbandingan
kompresi lebih dari 12 (r>12)
Lantas dengan mengerti kelebihan
dan manfaat-nya apakah kita akan
mengganti bensin yang digunakan sekarang ini dengan Pertamax Turbo? Kalau saya pribadi masih akan
meminta pertimbangan ke keponakan yang saya ceritakan di awal tulisan, mobilnya
adalah Mercedez Benz dan dia sangat memperhatikan mengenai performa keseluruhan
dan kecanggihan mesin. Sedangkan bagi wanita rata-rata , kendaraan dipilih
biasanya berdasarkan ke “fashion” (model), ukuran dan warna. Lagipula bagi saya
yang terpenting sebuah mobil dikemudikan hanya diperlukan kenyamanan AC, rapih
dan bersih serta aman sampai tujuan, atau sound music-nya jernih. Maklum yach,
saya mengemudikan mobil hanya mampu dengan jarak tertentu. Belum berani
jauh-jauh apalagi jika harus menemukan titik kemacetan. Memang, seperti yang
tertulis di awal tulisan mobil keluarga saya selalu menggunakan BBM terbaik
dari Pertamina (Super ketika saya masih TK), tetapi memang mobil yang dibeli
oleh Ayah selalu dari brand premium produksi Jerman (Bahkan diantaranya build up). Saya masih memerlukan
testimonial dari pengguna Pertamax Turbo untuk mengganti bensin beberapa mobil yang terparkir di tempat tinggal saya (Tersisa mobil Jepang dan Korea) . Tetapi untuk
motor, ada kemungkinan besar saya akan menggantinya dengan Pertamax Turbo
karena harga-nya nyaris sama dengan Pertamax Plus (octane 95) yang sudah saya
gunakan untuk motor. Toch uang yang dikeluarkan paling-paling masih Rp 20.000
sambil ngomong,”Bang, Pertamax Turbo full!” Selama ini saya tidak pernah
membandingkan mengemudikan motor yang menggunakan BBM selain Pertamax Plus
(Karena saya hanya bisa mengemudikan kendaraan apabila memang itu milik saya
pribadi), dan seorang teman pernah mengemudikan motor matic saya berkomentar
bahwa motor tersebut benar-benar halus,lincah bermanuver dan lebih nyaman
digunakan dibanding motornya yang menggunakan premium.
Menurut Dr.Ing Tri Yuswidjajanto ahli mesin dari ITB sejak
beberapa tahun lalu kendaraan (baik mobil maupun motor) sudah tidak cocok
menggunakan bensin premium. Jika masih menggunakan premium dampak jangka
panjangnya akan membebani kinerja mesin. Namun kita juga harus mengetahui rasio
kompresi yang tepat untuk mesin mobil/motor kita, dan kalau kendaraan kita
tidak ada teknologi turbocharger atau
supercharger maka tidak perlu
menggunakan Pertamax Turbo. Yang tepat menggunakannya adalah mesin dengan rasio
kompresi diatas 12. Mobil yang dijual di Indonesia rata-rata memiliki rasio
kompresi 10. Untuk mobil Jepang (let’s
say dari Toyota) terdapat beberapa model yang tingkat kompresinya hingga
12, yaitu : Lexus 570, Lexus 460 dan Alphard 3.5. Yang dikhawatirkan adalah
kalau kendaraan menggunakan BBM yang kadar RON-nya lebih tinggi dari yang
diperlukan maka akan menimbulkan dampak mesin sulit menyala. Lah, kalau gitu
motormatic saya tetap Pertamax Plus aja deh! *Halah jadi galau?! Bukan, tetapi
pertimbangan untuk memilih yang terbaik.
Singkatnya syarat untuk menggunakan Pertamax Turbo,
yaitu kendaraan harus : Range of Ignition
timing setting lebar , Rasio Kompresi (r) > 11, Turbo/Super-Charger, Direct
Injection
Kendala berikutnya jika menggunakan Pertamax Turbo adalah
baru tersedia di 8 SPBU COCO Jakarta , yaitu :
- Pantai Indah Kapuk , Jakarta Utara
- Pondok Indah, Jakarta Selatan
- MT Haryono, Jakarta Selatan
- Yos Sudarso, Jakarta Utara
- Abdul Muis, Jakarta Pusat
- Pramuka, Jakarta Timur
- Kuningan, Jakarta Selatan
- Cikini.
Benerannya ya untuk saya okeh aja karena lokasi
di Yos Sudarso, Pramuka ,Cikini dan Kuningan relatif dekat dengan rumah dan
kantor saya. Bagi yang tempat beraktifitasnya di jauh dari area ke-8 SPBU ini
ya sementara banyak-banyakin informasi terlebih dahulu ke pengguna Pertamax
Turbo yang bukan pemilik sport car atau premium car. Kenapa belum tersedia di
SPBU dekat Sentul Bogor yach? Kedepannya akan diperluas lagi pemasarannya ke
pulau Jawa dan Sumatera.
Nggak perlu terburu-buru menggunakan Pertamax Turbo untuk menaikkan gengsi
yach, check terlebih dahulu kebutuhan kendaraan kita terutama perhatikan syarat
penggunaan Pertamax Turbo. Saya juga ‘curiga’ bahwa BBM series ini ditujukan
memang untuk premium brand Eropa, karena untuk mobil Jepangnya terbatas. Saya
mau balapan nih, tetapi merasa belum perlu menggunakan Pertamax Turbo, karena
hanya mau ikut lomba balap....karuung #17an71RI
saya pakai motor kompresi 9,3:1 aja ngefek kok torque nya memang max power sama aja tapi yg paling berasa itu iritnya jauh lebih irit dibanding Total 95/V-Power . dan selama ngisi ini banyak loh motor bebek lawas sama ojek online ngisi turbo kwkwkwkw
ReplyDeleteTerima kasih komennya yang sekaligus bisa jadi testimoni :) Wah seru juga tuh tukang ojeg online,emang mereka perlu lincah bermanufer plus kecepatan baik. Tapi apa ngefek ya kalau motor bebek lawas gitu...hahaha...
DeleteKeren ya mba inovasinya,recomended banget nih
ReplyDeleteYup, recomended diperuntukkan fungsi/kebutuhan kendaraan yang tepat :)
DeleteWah keren kayaknya si pertamax turbo ini
ReplyDeleteMobil2 yang menggunakannya juga hrs yang keren,Mbak...hehehe..
DeleteThanks udah berkunjung :)