Showing posts with label Bali. Show all posts
Showing posts with label Bali. Show all posts

Wednesday, 25 December 2013

Christmas Holiday in Bali en Lombok

Masih belum menetapkan keputusan antara bersyukur atau bersabar menghadapi "liburan" akhir tahun ini...secara dimana harusnya (atau maunya?!) akhir tahun ini berlibur, tetapi justru harus menyelesaikan pekerjaan yang bertumpuk. Bersyukurnya sih berarti itu adalah rezeki yang Allah berikan untuk menambah anggaran next traveling. It's okay-lah :)
Lagipula saya juga belum sempat posting cerita traveling akhir tahun 2012 yang seru banget! Blessing! Berlibur ke Jawa Timur dan Bali bersama keluarga besar Kansas57 sekalian pernikahan Bimo. Secuplik cerita saya posting di : Perjalanan Hari Kiamat dan Pernikahan : Journey Banyuwangi - Jatim

Sekarang, di hari yang tanggalannya merah, dan besok harus ngasih laporan kerja  (pyuuuh!) saya posting report liburan tahun lalu deh...dari pada saya report kerjaan tahun ini di blog :p
Sebelum berlibur ke Bali di tahun 2012, saya berkunjung terakhir di February 2010 dalam rangka kerja. Jiaah....plesiran aja kok ya kerja yach, kayak orang susah :p Sekilas ceritanya bisa dibaca di artikel Tour of Duty : Pulau Dewata 

24 December 2012
Kansas 57 berlibur ke Bali. Kami tiba di Bali pada tanggal 23 December 2012 sore dari Banyuwangi Jawa Timur, kemudian menginap di Coco de Heaven, penginapan baru daerah Jimbaran. Kalau gak salah ingat kami menempati 5 - 6 kamar. Saya menempati kamar bersama Sekar dan Mbak Nana di lantai 2.
Banyak obyek wisata yang kami kunjungi, diantaranya : Pantai Padang Padang - tempat Tante Julia Robert shooting film Eat, Pray and Love. Lumayanlah bisa berkunjung ke sini, terakhir saya berkunjung ke Bali bulan February 2011 (Valentinan euy di Kuta :D) pengen banget napak tilas film ini, tapi karena February 2011 saya ke Bali dalam tugas kerja....nggak sempeeeet!

Foto yang mewakili travel tanggal 24 December 2012 di Turtle Island aja ya :

Naik perahu dari Tanjung Benoa yang di tahun 2003 tempat saya ber-parasailing
Setelah berkeliling beberapa daerah di Bali dan mampir ke rumah adik ipar-nya Mbak Wien di Denpasar kami makan (late) siang di Ayam Betutu yang cabangnya ada di Rawamangun - Jakarta Timur. Selama di perjalanan si penganten baru, Bimo sms saya, menanyakan apakah saya jadi menonton. Bali sekarang ada XXI euy! Waktu saya tinggal di Kuta Bali beberapa tahun yang lalu....beuuuh, kagak ada tuh!

Dinner Malam Natal di Bubba Gump
'Forest Gump' merupakan salah satu film yang berkesan dalam hidup saya. Saya menyaksikannya ketika saya masih di Auckland New Zealand. 24 December 2012, seusai mengantar Kansas 57 ke I Gusti Ngurah Rai saya en Mr.T's Family menuju Bubba Gump, restaurant yang thema-nya mengadaptasi dari film yang dibintangi oleh Tom Hanks. Oh ya, saya dan Mr.T's Family tidak kembali ke Jakarta malam itu dikarenakan kami akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Lombok NTB.

Run....Forest Ruuunnn....
Di Bubba Gump kami mengajak Om Amilus & his wife untuk bertemu. Sahabat kakak saya sejak di SMP Negeri 2 Jakarta Pusat ini memang sedang mengerjakan project di Bali. Bimo dan Silvy yang sedang berbulan madu-pun menyusul kami ke Bubba Gump pertama di Asia (luar Jepang).
Bimo & Silvy mendapat Honey Moon Suprise. Begitu pula dengan Om Amilus & istrinya.....hehehe, bulan madu ke berapa nih?! Inget anak-anak di Jakarta yaaa...hahaha...keasyikan bulan madu nanti anak-anak gak keurus loh, Om en Tante :D
Bubba Gump ini lokasi-nya di Kuta Centre. Hanya 300 meter-an dari tempat tinggal saya di Bali beberapa tahun lalu, dulu ini masih resto fastfood en hampir setiap hari saya nongkrong disini karena saking nggak ada kerjaannya di  Kuta...hahahaa...usia lagi seneng2nya "rusuh" kok ya di suruh tinggal di Bali yang cocoknya untuk orang yang mau bertenang-tenang ria :D

Christmas Day 2012
Pagi, kami masih kasak kusuk untuk berangkat ke Lombok NTB antara naik kendaraan laut atau pesawat terbang. Alhamdulillah, Om Amilus dan istri menjemput kami dengan mobilnya lalu mengantarkan kami ke airport untuk membeli tiket pesawat ke Lombok. Kami dapat penerbangan ke Lombok malam nanti.


Makan siang di Waroeng Miyabi. Saat sedang menikmati hidangan makan siang, melalui timeline Twitter Ariel memesan ke saya untuk membeli beberapa bodycare produk Bali . Jadilah kami sedikit berbelanja di Khrisna yang berada di depan Waroeng Miyabi. Nanti belanja lagi deh sekembalinya dari Lombok :)
Siang sampai sore kami menanti penerbangan sambil menyeruput kopi di Starbucks Beachwalk Kuta Bali.

Yang seru dari penerbangan kali dengan Merpati Nusantara Airlines kali ini adalah : Tiba-tiba airlines menelpon kami dan mengatakan bahwa jam penerbangan dipercepat. Padahal waktu libur gini yang namanya Raya Kuta macetnya benar-benar jahanam. Kami langsung ke airport melalui Tuban...berlari sekencang-kencangnya dan sampai di ruang tunggu airport....penerbangan tidak jadi dimajukan jadwalnya! Blah. malah ada penumpang yang salah naik pesawat segala loh.
Di waktu yang sama namun Gate berbeda Bimo dan Silvy juga sedang boarding pesawat menuju Makassar. Kalau ada jeda waktu sih kita bakal janjian nongkrong makan malam lagi, tapi....nggak sempat makan malam!

Buat ngeganjel perut, cake-nya bertuliskan Merry Christmas
Serunya lagi sampai Lombok International Airport listrik padam....hahaha....untungnya cuma sebentar :D Ini airport baru, sebelumnya berada di Mataram, dan saya baru pertama kali ke airport ini. Kunjungan saya ke Lombok sebelumnya juga berawal dari Bali, naik Mabua Express dari Benoa yang penumpangnya bulek semua - tariff dollar tapi nggak ngejamin kami gak mabuk laut....hahaha...Seru loh waktu itu lihat bulek-bulek berbadan besar pada ambruk lantaran mabuk laut.

Menginap 2 malam di hotel ini. Persiapan peralatan mandi dgn produk Oriflame :D
Karena belum makan malam, sebelum ke hotel kami makan di KFC Mataram Mall. Oh ya, kami dijemput oleh Pak Mukhlis di airport,diantar ke KFC kemudian di drop di Lombok Plaza Hotel & Convention yang lokasi-nya di tengah kota, dekat dengan Pura Meru.
Keesokan harinya (26 December 2012) kami berkeliling Lombok bersama Pak Mukhlis lagi, en lusa (27 December 2012) lagi-lagi kami diantar ke  Pelabuhan Bangsal untuk menyebrang ke Gili Trawangan. Mengenai pengalaman saya ke Gili Trawangan sudah saya posting di Cinta Wisata Kita : Gili Trawangan, I'm Fallin' in Love with Yuuh...

Dikarenakan saya pernah tinggal di Kuta Bali, jadi kalau ada yang menanyakan berapa kali saya sudah traveling ke Bali, maka saya akan jawab,"Puluhan kali" dengan belasan kali melakukan penerbangan dengan berbagai airlines (Segera saya akan menuliskan pengalaman traveling dengan berbagai perusahaan penerbangan). Demikian pula dengan hotel tempat saya bermalam selama di Bali, sebagian saya pernah menuliskan tentang bermalam di Hard Rock Hotel Bali (The First Hard Rock Hotel in Asia) dan pertemuan dengan Andi Malarangeng di salah satu hotel di Kuta. Sekilas ceritanya bisa didapatkan di : Hotel Hard Rock, Andi Malarangeng dan The Beatles

Sunday, 21 March 2010

(Hotel)Hard Rock, Andi Malarangeng dan Beatles

Berkeliling dunia menginap di hotel – hotel berbintang dan menyantap makanan lezat. Dahulu anak – anak kecil berpikir bahwa hal – hal tersebut dapat terwujud apabila mereka menjadi pilot atau pramugari/pramugara. Tetapi sejak dulu aku tidak pernah berpikir seperti itu. Aku lebih memilih menjadi “duta besar” untuk mewujudkan keinginan itu. Aku juga lebih memilih menjadi “pilot pesawat tempur” atau “ahli perancang pesawat terbang” karena kegemaranku di dunia penerbangan.

Kali ini bukan itu yang akan aku ceritakan. Aku ingin bercerita tentang “hotel”. Kegemaranku yang lain, yaitu : bermalam di satu hotel ke hotel lainnya. Sekalipun hotel itu berada di kota tempatku tinggal.

HARD ROCK HOTEL BALI
Aku join sebagai member Hard Rock Hotel di tahun 2000. Dapat voucher menginap dan discount khusus memanfaatkan segala fasilitas di Hard Rock Bali. November 2000 landlord-ku meninggal dunia. Seperti layaknya orang kaya Bali lainnya, saat menunggu upacara ngaben tempat tinggalku ramai oleh para tamu. Jadilah aku “escape” ke hotel yang jaraknya hanya (sekitar) 1 kilometer dari tempat tinggalku.

Check in counter-nya mirip dengan check in counter kalau kita menumpang pesawat. Aku yang memegang priviledge card check in di counter khusus VIP guest. Gaya yeee....???

Istilah yang digunakan di hotel ini berbeda dengan hotel berbintang lainnya. Ini istilah yang digunakan oleh Hotel Hard Rock pertama di Asia ini :

* Stars: Our guests
* The show: Hard Rock Hotel, Bali
* Band Members: Staff at Hard Rock Hotel, Bali
* Lil’rockers: Our younger guests
* Stage pass: Room Key
* Stage: Public areas
* Backstage: Back of house
* Autograph: Guest’s signature
* Sessions: Meetings
* Showtime: Service time / something to be done

Begitu mendapat ‘stage pass’ melakukan ‘autograph’ aku langsung menuju kamar. Kamarnya luas, demikian pula dengan tempat tidurnya. Hhhhmmmm, gak perlu aku sebutkan dengan siapa aku kesini khan?

Bagi-ku tidak ada yang istimewa diarea Kuta. Oleh karenanya aku justru berjalan – jalan di sekitar hotel. Hei, jika ‘stars’ ingin merekam suara dalam bentuk cd bisa loh! Seperti layaknya artis terkenal ‘stars’ dapat masuk ke studio rekaman yang ada di salah satu sudut hotel. Cd berisi rekaman suara kita dapat dibawa pulang.

Dari ratusan hotel yang pernah aku singgahi baru sekarang aku menemukan alat untuk mendengarkan music (cassette,radio,cd). Kenapa aku nggak bawa cd en kaset2 dari rumah yaaa? Lupa kalau nginep di hotel full music, Coy!


HOTEL ANEKA KUTA


Hotel berbintang dua ini mampu membuat aku stress. Bagaimana tidak??? Tahun 2003 aku dan keluargaku berlibur ke Bali. Menginap beberapa hari di area Kuta dan beberapa hari di area Nusa Dua dan Benoa.

Dikarenakan kami terjebak macet maka voucher Hotel Patra Jasa yang kami pesan hangus dengan sia-sia. Mas Tunggal dan keluarga akhirnya menginap di Hotel Sahid dan Hotel Santika. Sementara aku uring – uringan belum mendapatkan hotel yang penuh semua, karena musim liburan.

Mas Tunggal menyarankan aku menginap di penginapan di daerah Popies Lane. Dengan “sombong”-nya aku menjawab,”Yaaaahhh,,,sorry deh kalau aku disuruh nginep di hotel-hotelnya para bulek hippies! Mendingan aku hubungin teman-temannya Mas A untuk nyari’in hotel buat aku.”

Kami meluncur ke Bayu Buana Travel. Ada hotel bisa terisi, bintang 2 di tepi pantai Kuta. Bintang 2???? Aku memeras pikiran.

“Nggak mungkinlah aku ngasih hotel gurem ke kamu.” Mas Tunggal mulai membaca keenggananku.

“Oke...only for 2 nights. Toh setelah itu kami pindah ke Nusa Dua.” Pikirku.

Jadilah aku dan Mbak Lien sekeluarga menginap di Hotel Aneka Kuta. Sementara Mas Tunggal menginap di Hotel Santika.

Dua hari di Kuta. Kami jarang di hotel karena selama di Bali kami berkeliling. Menjelang check out aku dan Bimo berjalan – jalan di area Kuta Square. Kemudian kami kembali ke hotel karena sudah ditelpon dan kami siap check out. Mas Tunggal dan yang lainnya sudah menunggu di lobby hotel tempatku menginap.

Ketika aku berjalan memasuki area hotel, di depanku dan Bimo tampak sepasang suami istri bersama sepasang anak-nya menyeret koper beroda dan beberapa travel bag. Mereka tampak kepayahan, namun mereka melakukannya terlihat dengan senang hati memasuki hotel tempat kami menginap. Keluarga ini pasti yang akan menempati kamar yang akan kami tinggalkan.

Kuperhatikan mereka hingga akhirnya aku dapat melihat wajah mereka satu persatu dari dekat. Tanpa dikomando aku berlari ke lobby hotel, menuju Mbak Lien.

“Mbak....mbak! Itu ada Andi Malarangeng!” laporku setelah melihat Mbak Lien.

“Dimana?” tanya Mbak Lien.

“Ituuuu, lagi menuju kesini...” belum selesai aku berbicara keluarga Andi Malarangeng sudah berada di hadapan kami. Mereka yang menyeret koper dan travel bag dari luar.

Mbak Lien langsung menegur Andi Malarangeng. Secara pribadi mereka belum kenal, tetapi secara instansi mereka sama – sama di Departement Dalam Negeri dan kebetulan “satu bagian”. Sebenarnya anak-nya yang cowok adik kelas Bimo di SMA 28 dan seangkatan di SD Siemens dengan Galuh. Kebetulan ibu kami dulu pernah dekat dengan ibunda beliau ketika masih tinggal di Kelapa Gading.Pun Andi Malarangeng semasa kuliah terkadang mampir di rumah keluarga kami di Semarang.

Jadilah di perjalan menuju Nusa Dua aku menjadi bulan-bulanan Mas Tunggal,”Tuh khan, An...aku gak bakalan ngasih hotel gurem ke kamu. Lagian sombong banget kamu nolak2 hotel itu,padahal Andi Malarangeng aja nginap-nya di hotel itu kok! Bahkan nyeret2 koper tanpa porter! Sementara kamu masukin tas sendiri ke mobil aja males!”

HOTEL SHERATON SYDNEY
Ini bukan hotel Sheraton yang berbintang 5 itu. Kalau nggak salah hotel ini berbintang 3. Dapet hotel ini juga karena “kecelakaan”. Kisahnya .....aku ambil dari coretan lamaku ya. Males ngetik lagi…..

Sesampainya di Sydney International Airport saya langsung menitipkan koper besar yang kalau ditimbang seberat 25 kilogram.Siapa yang mau bawa barang seberat itu sambil jalan-jalan?!
Saat itu saya tidak membawa alamat-alamat atau nomor telepon teman dan saudara yang tinggal di Sydney. Oleh karenanya saya nekad mencari hotel sendiri. Saya membaca di booklet Sydney Guide tentang ‘Sydney’s most atractive place’, dan menujulah saya kesana dengan pe-de-nya.

Sesampainya di ‘The most attractive place’ itulah hati saya kebat-kebit. Tempat tersebut tak lain dan tak bukan adalah area kehidupan kehidupan malam dan liar. Botol-botol pecah bekas minuman keras berserakan di jalan,gambar-gambar wanita tak berbusana terpampang,(maaf) sex shop memamerkan barang dagangannya di kanan kiri jalan. Astagfirullah...kecele untuk ke dua kalinya dan saya segera menjauh dari area tersebut.Sesekali berpapasan dengan pria yang masih menyisakan ‘bekas mabuknya’ semalam!

Demi keamanan, karena saya belum mengenal kota Sydney terlalu jauh akhirnya saya segera check in di salah satu hotel yang agak jauh dari daerah tersebut.

Masuk kamar langsung saya menghubungi teman di New Zealand. Dia mentertawakan saya. “Itulah akibatnya kalau pergi ke suatu tempat tanpa rencana, apalagi kamu belum mengenal tempat tersebut.”

Mandi – istirahat sambil melihat acara televisi di hotel sebelum melanjutkan jalan-jalan. Eh, hotelnya tempat grup band kondang The Beatles  saat berada di Sydney di tahun 1964 lho! Management hotel tersebut memajang foto-foto dan klipping saat The Beatles  di hotel itu.

Cuplikan beritanya nih :

2.53am The Beatles' BOAC Boeing 707 from Hong Kong touches down in Darwin. A contingent of 400 fans greet the plane, which has been diverted from its original flight plan after a scheduled stopover in Manila was ruled out by the Phillipine airport authorities because of extreme heat. From the brief stop in Darwin, The Beatles plane flew on to Sydney's Kingsford-Smith International Airport at Mascot.

9.30am Exhausted from their flight, arrive at last to their suite at the Sheraton Hotel in Macleay Street, Kings Cross. They make a brief balcony appearance before getting some sleep. When they reappear several hours later, Macleay Street is packed.

(Halaaahhh...jadi waktu itu aku masih berada di wilayah King Cross???!!)

Ya begitu deh....lain kali aku sambung deh ceritanya. Segala hal yang tercecer ketika aku menginap di hotel – hotel (baik di Indonesia maupun mancanegara).