Saturday 29 January 2011

5 Days in Bandung : Hotel...Oh HOTEL!

Nggak, nggak jadi 5 days in Bandung. Akhirnya hanya 4 hari di Bandung, karena hari Jumat saya ada urusan di Jakarta, dan di Bandung ada Hendra yang sudah saya estafet-kan tugas melaksanakan Indepth Interview di kota ini. Sepertinya hal ini mengingatkan kepada saya agar saya menyiapkan Interviewer dan Observer berkwalitas yang menguasai metode penelitian deh! Prinsip network sukses adalah menduplikasikan keahlian atau sistem kepada banyak orang sehingga sistem dapat bekerja secara otomatis tanpa kita perlu bekerja keras!
Oke, disini saya nggak akan membicarakan masalah pekerjaan kok. Saya akan menceritakan tentang seseorang yang seharusnya bekerja secara profesional, di bidang apapun! Anda sebagai tukang bakso, maka jadilah tukang bakso yang profesional! Jangan pernah menyepelekan sekecil apapun tugas tersebut. Loh, gimana sih, katanya gak akan membicarakan masalah pekerjaan? Kok malah ngelantur ke urusan ini? Oke...oke...oke...sebenarnya saya akan cerita tentang hotel di Bandung kemarin! Tentang Front Officer hotel yang salah menempatkan saya selama 2 malam di Bandung.
Pihak perusahaan yang meng-hire saya khan sudah mem-booking-kan hotel untuk saya (sorry jika bahasa awut-awutan ;-D). Perusahaan reservasi dan membayar untuk 4 malam Deluxe Room yang fasilitas-nya : FULL AC, Airport Transfer, Breakfast dan beberapa fasilitas dengan harga Rp 300.000 ,-/night.
Sehubungan saya naik shuttle, maka saya tidak menggunakan fasilitas Airport Transfer. It's okay-lah, dari point Dipati Ukur saya hanya bayar angkot Rp 3000,- ke hotel. Padahal berdasarkan informasi ongkos yang harus saya bayar Rp 2000 ,-. Gak peduli dah, saya saat itu menyodorkan lembaran limaribuan - terserah mau dikembali'in berapa!Dari ngembali'in berapa aja saya bisa ngerti apakah si sopir angkot memang sopir yang profesional or asal dapat duit...hehehe
Ketika diantar oleh petugas hotel ke kamar, memang tidak komentar apa-apa. Pasrah aja dah, kurang perhatian - apalagi saat masuk kamar Lusi - bagian keuangan Markplus menelpon. Kalau bagian keuangan MP yang menelpon pasti saya harus buru-buru menangani dengan fokus...hahaha...
Setelah itu saya baru sadar bahwa kamar yang diberikan kepada saya mirip dengan kamar Hotel Raden Patah Semarang. Hanya ekstra televisi, bahkan fan-nya masih lebih bagus Hotel Raden Patah Semarang - kamarnya juga lebih luas kamar di Hotel Raden Patah Semarang! Terlintas berkata dalam hati,"Seperti ini nih kamar dengan rate Rp 300.000 ,-/malam dengan status deluxe? Gimana standard-nya ya? Sedangkan Hotel Raden Patah yang di kawasan Kota Lama - area wisata saja tarifnya nggak sampai Rp 100.000 ,-/malam." Tapi lagi-lagi saya "pasrah" sambil nyeletuk dalam hati lagi,"Tega amat sih perusahaan sampai ngasih akomodasi ke gue kayak gini?!"

SALAH KAMAR
Hingga 2 malam saya tidur di kamar tersebut. Malam pertama di jam 2 malam terdengar keributan dari gang samping hotel, dan malam kedua di jam 12 malam terdengar suara ramai dari kamar tetangga. Phuuuufff...;-(
Suatu sore, saya kembali ke hotel dari tugas wawancara. Baru sejenak merebahkan badan tiba-tiba telepon berdering, dari resepsionist yang mengatakan bahwa selama 2 malam ini saya salah masuk kamar! Haaahhh????!!! Kucriiiit...pantesan aja! Gimana sih tuh resepsionis yang shift pagi?
Dengan termaaf-maaf seperti orang lebaran resepsionist yang bertugas sore memindahkan saya ke kamar Deluxe yang memang full AC, pantry,coffee maker, bathup....yang memang layaklah dengan rate Rp 300.000 ,-/malam. Saya juga "curhat" soal breakfast hari pertama. Untungnya resepsionist tersebut mengembalikan uang selisih 2 malam tersebut. Hehehe...keuntungan cash untuk saya!
Ampun ya tuh resepsionist yang shift pagi? Kesannya tampang gue nggak mampu kali bayar rate kamar deluxe. Iiiih, sorry, Jack...untuk traveling aja saya biasanya stay di hotel berbintang. Kali ini aja dibayarin perusahaan, jadi saya harus tahu diri dikit-lah. Namanya juga gratisan, jadi dikasih hotel bintang 1 pasrah aja..
Fatal banget ya kesalahan Front Office Hotel yang menerima check in saya? Seharusnya dia profesional dalam melaksanakan tugasnya.

Wednesday 26 January 2011

5 Days in Bandung : Taksi ...oh TAKSI!

Hari kedua di Bandung, euy! Kemaren maksudnyaaa....;-D Mewawancara 2 nasabah klien. Pertama di Pasirluyu dan berikutnya di Jl.Asia Afrika, depan Gedung Merdeka. Berangkat naik mobil dan driver-nya klien.Didampingin oleh Marketing-nya klien.
Saat lunchtime saya janjian dengan Hendra Veejay di Cihampelas Walk, memanfaatkan voucher hasil menjawab surver yang diadakan oleh Texas. Tetap aja harus mengeluarkan uang Rp 40an ribu...hehehe. Sengaja saya menghubungi Hendra agar dia bisa mem-backup tugas saya selama di Bandung. Target harus terkejar, dan saya percaya cowok yang satu ini bisa handle Indepht Interview. Hanya saja saya wanti-wanti agar dia berpenampilan layaknya seorang eksekutif. Yang harus dihadapi orang yang berani mengeluarkan uang minimal ratusan juta sekedar untuk "dimainkan"..hehe,bisnis high risk gitu deh!

Taxi & Tariff Taksi
Hari ini saya menghentikan taksi yang salah satu favorit di Jakarta, taksi biru tua berinitial P. Inget cerita saya kemarin khan, yang heran dengan petugas hotel yang tidak menghentikan taksi ini untuk saya?
Sopir taksi menyalakan argo dengan normal. Argo bergerak juga dengan normal. Lega-lah saya! Pudar sudah kekhawatiran saya terhadap buruknya pelayanan taksi di Bandung (sejak dulu!). Begitu sampai di Cihampelas Walk argo menunjukkan angka sekitar Rp 12 ribu-an. Saya menyodorkan uang Rp 15.000 ,- tanpa mengharapkan kembalian. Tetapi tiba-tiba sang sopir meminta pembayaran Rp 20.000 ,-. Menurutnya itu tarif minimum yang berlaku di Bandung. Haaaahhh??? Emang sih ngomongnya sopan, bahkan pakai kata maaf. Bagi saya sebenarnya juga gak keberatan mengeluarkan uang tersebut...taaapppiiiii...benar-benar "nggak banget" deh! Padahal berangkatnya saya naik taksi B yang tarif pertama-nya diatas tarif pertama taksi P dan GR (yang kemarin saya naiki) bayarnya nggak sampai Rp 20.000 ,-
Nah tadi siang saya naik taksi ke kantor klien dari Cihampelas. Taksi GR, memang sesuai argo dan angka di argo tidak sampai Rp 10.000 ,- dari Cihampelas sampai depan kantor klien, taaapppiiii...ditengah jalan sopirnya membuka kaca jendela besar-besar (jadi panas euy!) serta tuh sopir ogah muter alias saya diminta menyeberang jalan (jalan 2 arah) sendiri ke bangunan kantor klien. Alasannya sih pemutarannya jauh! Ckckck...jauh-pun paling tuh argo gak sampai 5 juta. Gue masih mampu bayar,Mang! ;-p

Hhmmm...benar ya quota saya di eve Magazine yang mencetuskan tentang kendaraan umum di Jakarta. Semakin cinta deh daku sama ibu kota negeri-ku yang sebenarnya masih aman dan tentram!

Monday 24 January 2011

5 Days in Bandung : First Day

Pukul 7 pagi saya sudah bertolak dari rumah, dengan bajaj menuju Sales Counter Day Trans Shuttle Pulo Mas. Membayar tiket seharga Rp 70.000 ,- .Dalam perjalanan menuju Bandung saya duduk di seat 1 samping Driver yang sedang bekerja supaya lancar jalannya. Waw, asyik...seat-nya lega , kaca jendela dan depannya melepas pandangan - seakan saya duduk di dalam tabung kaca. Padahal si berada di Elf berwarna Oranye, tumben, biasanya merah.
Mampir beli bensin di Km 39 dan ke toilet Km 72 sampai di Bandung jam 10-an. Tepatnya di Dipati Ukur...lewat rumah keluarga Rian dan Ari. Dari Dipati Ukur saya dibantu petugas Day Trans menyetop angkot menuju Cihampelas. Berulangkali saya ke Bandung, tetapi baru kali ini datang ke Bandung sendirian. Turunlah saya pas di depan Hotel Cihampelas 1 yang sudah di-booking untuk saya selama 4 malam oleh perusahaan yang saat ini menugaskan saya mewawancarai nasabah klien-nya.

Client's Bandung Branch Office
SMS-SMSan dengan Mbak Devi yang menjadi PIC perusahaan klien.Ternyata Mbak Devi harus ke rumah sakit mengantar anaknya, jadi gak bisa menemui saya. Akhirnya jam 11an dengan mengendarai taksi GR yang distop oleh petugas hotel saya menuju kantor klien di Jl.HR.Juanda. Heraaan deh, waktu menunggu taksi khan ada taksi yang merupakan salah satu taksi favorit di Jakarta,tp petugas hotel tidak menyetopnya - menurutnya taksi tersebut tidak mau menggunakan argo! Loh????!
Sampai depan kantor klien argo belum menunjukkan angka Rp 10.000 ,- akhirnya saya suruh aja Mamang taksi-nya muter.
Di kantor klien yang terletak di Jl.Ir.H.Juanda saya ditemui oleh Branch Manager Bandung yang dengan full help menanyakan apa yang saya perlukan. Saya katakan saja bahwa saya perlu ditemani pihak Marketing pada saat wawancara dilakukan diluar kantor. Siang itu juga saya mewawancara nasabah clien yang sangat talkative dan informatif! Sebagai Interviewer Indept saya menyukai responden seperti ini ;-) Seusai wawancara di salah satu ruangan kantor tersebut saya menelpon 2 Marketing yang nasabahnya akan diwawancara siang ini, namun ternyata ke-2 nasabah tersebut reschedule. Yaaa suuuttraaa-lah saya kembali ke hotel , setelah menyusuri Jl.Dago dan membeli Cilok di dekat Jl.Dipati Ukur. Cihuy Cilok Bandung, jajanan paling enak di seluruh jagad ;-D Tukang Cilok-nya sampai melongo dagangannya saya borong gitu. Dapat bonus informasi berharga dari Tukang Cilok , yaitu informasi nomor angkot yang saya harus naiki untuk kembali ke hotel ;-)

Mini Facial @ Ristra House Cihampelas
Karena hanya mewawancara satu nasabah, siang itu saya kembali ke kamar hotel.SMSan dengan beberapa orang....en tercetuslah keinginan untuk memanfaatkan voucher mini facial yang diberikan oleh Mbak Lien beberapa bulan lalu. Kebetulan voucher berlaku di Ristra House Cihampelas Bandung. Mini Facial senilai Rp 60.000 ,- itu-pun saya manfaatkan. Jalan kaki dari hotel ...mungkin sekitar 300an meter. JJS plus mini facial. Lumayanlah, keluar dari Ristra House jadi terasa enteng...hehehe...kalau di Jakarta sulit dapetin waktu yang tepat.

Beli Ayam Texas @ Cihampelas Walk
Dari Ristra House Cihampelas, saya mampir ke Cihampelas Walk. Asli deh, baru sekali ini saya masuk ke Cihampelas Walk yang konsepnya emang tempat kongkow...Suasana-nya cozy, namun sayangnya nggak ada toko buku disana. Saya berniat membeli makanan untuk makan malam, asyiknya sih makanan khas Indonesia...tetapi dikarenakan melihat logo Texas Fried Chicken dan saya sudah lama tidak makan di fastfood tersebut, akhirnya saya malah beli Pak Eko + perkedel + chicken soup di Ciwalk deh ;-) Lagi - lagi dapat voucher 2 ayam goreng , tetapi berlaku dikunjungan berikutnya setelah kita mengisi survey-nya di internet.

Sunday 2 January 2011

4 Days in Singapore : No KW1 Here


Devil wears Prada, but I'm an Angel....so yang daku pakai saat itu jilbab beli di ITC Cempaka Mas, Kemeja dan kaos beli di ITC Kuningan. Sementara tas-nya original Esprit beli di Eropa, oleh-oleh dari kakak.
Angel bergaya di Prada Ion Orchard ;-)

Ion Orchard, salah satu pertokoan baru di Orchard Road Singapore. Aneka premium brand khususnya produk fashion - pasti menggelar dagangannya di pusat pertokoan ini. Warung-nya Louis Vuitton disini dinyatakan terbesar di Asia...hhmmm...

GUCCI di Paragon. Letaknya yang dipinggir trotoar sangat mudah dijangkau. Andaikan brand fashion ini membuka warung-nya di pinggir trotoar di Indonesia, diperkirakan besok pagi-nya udah ada abang-abang yang menjual dengan model yang sama seharga @ Rp 50.000 ,- (oopppss...!)