Friday 28 March 2014

Wisata Masjid Makassar

Longweekend telah tiba...longweekend telah tiba....Hore...hore...horeeee

Longweekend bagi saya sama halnya dengan weekend biasanya. Boleh dikatakan saya adalah orang yang memiliki kekayaan waktu...hehehe udah pernah ngerasa punya uang banyak tapi nggak bisa memanfaatkannya karena nggak punya waktu :) Sekarang sih pintar-pintarnya saya mengatur waktu-lah, jangan kita yang diatur oleh waktu. 
Holiday dan traveling adalah hal yang berbeda bagi saya. Weekend 2 minggu lalu saya traveling ke Makassar. Bukan holiday, makanya waktu rekan kerja saya mengatakan di WA bahwa saya "holiday", saya mengoreksi,"Aku traveling, bukan holiday..." hehehe....karena saat di Makassar saya sempat membalas beberapa SMS dari kantor.
Masih ingat juga khan dengan cerita saya yang saat kebanyakan orang holiday saya justru berkutat menyelesaikan kerjaan??? Ituuuu yang : Christmas Holiday in Bali en Lombok

Laporan perjalanan saya mulai dari "Wisata Masjid Makassar"

Masjid Raya Makassar

November 2009 saya pernah berkunjung ke Masjid Raya Makassar nan mentereng bersama dengan Mr.Ardian Yeeeee....:p Saat itu saya tidak shalat karena sedang berhalangan. Saya naksir loh dengan rumah Allah yang satu ini. Bangunannya keren, dan ada Al Quran yang besaaaaar terpajang di lemari kaca. Al Quran yang diproduksi di Jawa Tengah. Tambah naksir lagi saat saya ketahui bahwa Masjid Raya Makassar diresmikan kembali (setelah renovasi) pada tanggal 27 May 2005 oleh Bapak Jusuf Kalla. Weeeiiii, sama dengan tanggal lahir sayaaaa! *Berkah dah ah :)
Namun foto-foto saya yang dilakukan oleh Mr.Kodok raib entah kemana. Semoga bermanfaat baik bagi yang menemukan dan melihatnya sehingga menambah amalan baik saya, Ya Allah. Amin.
Oleh karenanya saat kembali ke Makassar Maret 2013 saya minta diantar ke masjid ini oleh Mr.Bimo. Jadilah saya diantar Mas Bimo dan Mbak Silpi ke masjid ini. Bareng Mr.Echa juga, teman Bimo saat SMA yang dulu imut seperti anak SD....hahaha...kebetulan dia juga sedang bertugas di Makassar selama 3 bulan. Bahkan Mr.Echa yang memotret saya di masjid ini. Sedangkan Bimo en Silpi shalat Maghrib. Echa udah shalat di rumahnya, sedangkan saya...hiks, lagi-lagi sedang berhalangan.



Masjid Amirul Mukminin

Masjid Amirul Mukminin atau biasa disebut Masjid Terapung. Ketika saya berkunjung ke Makassar tahun 2009 masjid di Losari ini belum ada. Iyalah, masjid ini baru diresmikan setahun yang lalu. Padahal waktu itu saya hampir setiap sore menikmati sunset di Pantai Losari. Kalau udah ada masjid ini saya pasti nongkrong terus deh di nih masjid. Eh, nggak juga sih, khan waktu itu saya juga lagi halangan. Eaaa, sebenarnya ada berkahnya juga jika saya traveling seringkali bertepatan dengan "halangan" karena berarti "membebaskan" saya untuk berjalan-jalan tanpa harus "laporan" setiap masa waktu shalat datang. Toh, saya musafir dan sedang menggali ilmu yang saya share di (minimal) beberapa blog...hehehe..jadi banyak-banyakin zikir dan doa saja deh selama traveling. 
Masjid ini memiliki jendela-jendela besar yang menghadap ke laut dan pantai. Kebayang deh kalau shalat Shubuh dan Maghrib shalat dan kemudian memandang lepas ke bagian alam ciptaan-Nya. Subhanallah, bagaimana indahnya surga ya? Anna pengeeeeen, Ya Allah....

Monday 24 March 2014

Perjalanan Terindah, Kembali Kepada Allah Swt

Banyak tulisan yang ingin saya posting di Never Ending Journey dan Cinta Wisata Kita, karena saya baru saja melakukan perjalanan silaturahim ke keluarga baru di Makassar. Saya sangat menikmati perjalanan singkat tersebut, walaupun ini bukan pertama kalinya saya berkunjung ke bumi Makassar.
Perjalanan saya ini "didampingi" oleh perjalanan 2 kakak pria saya ke keabadiaan. Mereka melakukan perjalanan yang sangat indaaaaah, perjalanan kembali ke MahaCinta. Adakah yang lebih indah dari perjalanan tersebut???

Allah, lancarkan jalannya menuju surga-Mu. See You in Heaven, Mas Ferry...

Sehari sebelum saya berangkat ke Makassar, Ibu saya mengabarkan bahwa sepupu saya - Mas Prie meninggal dunia di Semarang. Mas Prie yang baru menikah kembali dengan gadis Semarang berusia 47 tahunan. Pernikahan mereka hanya berusia 3 bulan. Semoga Allah Swt membukakan pintu surga kepadanya, amal ibadah menikahi gadis berusia 47 tahun. Menyempurnakan dien gadis tersebut :)

Sehari setelah saya kembali dari Makassar. Kakak ipar saya (suami kakak kandung saya ke-5) yang mualaf menghembuskan nafas terakhirnya di hari yang penuh keberkahan, Jum'at 21 Maret 2014 di Rumah Sakit ISLAM Jakarta Pusat. Kakak ipar saya yang nyaris tidak pernah meninggalkan puasa sunah Senen Kamis-nya. Kakak ipar saya yang tidak pernah menyakiti hati istrinya dalam kurun waktu 23 tahun pernikahannya. Kakak ipar saya yang berbakti kepada kedua orang tua-nya, hingga akhirnya ibunda-nya juga menjadi mualaf.

Masing-masing memberi warisan seorang putri yang kini telah dewasa. Saya selalu berpesan kepada kedua keponakan saya tersebut agar mereka sebagai anak kandung tunggal Ayah mereka mendoakan Ayahnya setiap hari. "Menggempur" almarhum Ayah mereka dengan doa-doa, "merayu" kepada Maha Cinta agar senantiasa memberikan cinta kepada Ayah mereka di alam kubur hingga kita semua berkumpul di surga-NYA.

Saya pengen deh, jika saya pergi dari kefanaan menuju keabadian nan indah dengan suasana sederhana seperti ini. Dimandikan dan dishalatkan di suatu tempat khusus (bukan di rumah) dan langsung dibawa ke pemakaman. So jasad saya nggak perlu "dipajang" di rumah tempat saya tinggal selama di dunia :) Saya nggak mau orang-orang menganggap hal ini sebagai duka, karena justru inilah hal yang terindah bagi saya. Saya tidak pernah "iri" dengan orang yang melahirkan atau menikah, namun saya seringkali "iri" atau cemburu jika ada orang yang meninggalkan dunia yang fana ini dengan berbekal cinta dari Allah Swt :) Love You, Allah....
Inilah perjalanan yang sangat saya rindukan....Inilah yang saya yakini bahwa ini adalah perjalanan terindah bagi saya nanti....Ya Allah, kumemohon kepada-Mu, ampuni segala kesalahan kami dan terimalah amal ibadah kami. Jadikan segala amal ibadah kami semata karena-Mu. Amin.