Monday, 24 March 2014

Perjalanan Terindah, Kembali Kepada Allah Swt

Banyak tulisan yang ingin saya posting di Never Ending Journey dan Cinta Wisata Kita, karena saya baru saja melakukan perjalanan silaturahim ke keluarga baru di Makassar. Saya sangat menikmati perjalanan singkat tersebut, walaupun ini bukan pertama kalinya saya berkunjung ke bumi Makassar.
Perjalanan saya ini "didampingi" oleh perjalanan 2 kakak pria saya ke keabadiaan. Mereka melakukan perjalanan yang sangat indaaaaah, perjalanan kembali ke MahaCinta. Adakah yang lebih indah dari perjalanan tersebut???

Allah, lancarkan jalannya menuju surga-Mu. See You in Heaven, Mas Ferry...

Sehari sebelum saya berangkat ke Makassar, Ibu saya mengabarkan bahwa sepupu saya - Mas Prie meninggal dunia di Semarang. Mas Prie yang baru menikah kembali dengan gadis Semarang berusia 47 tahunan. Pernikahan mereka hanya berusia 3 bulan. Semoga Allah Swt membukakan pintu surga kepadanya, amal ibadah menikahi gadis berusia 47 tahun. Menyempurnakan dien gadis tersebut :)

Sehari setelah saya kembali dari Makassar. Kakak ipar saya (suami kakak kandung saya ke-5) yang mualaf menghembuskan nafas terakhirnya di hari yang penuh keberkahan, Jum'at 21 Maret 2014 di Rumah Sakit ISLAM Jakarta Pusat. Kakak ipar saya yang nyaris tidak pernah meninggalkan puasa sunah Senen Kamis-nya. Kakak ipar saya yang tidak pernah menyakiti hati istrinya dalam kurun waktu 23 tahun pernikahannya. Kakak ipar saya yang berbakti kepada kedua orang tua-nya, hingga akhirnya ibunda-nya juga menjadi mualaf.

Masing-masing memberi warisan seorang putri yang kini telah dewasa. Saya selalu berpesan kepada kedua keponakan saya tersebut agar mereka sebagai anak kandung tunggal Ayah mereka mendoakan Ayahnya setiap hari. "Menggempur" almarhum Ayah mereka dengan doa-doa, "merayu" kepada Maha Cinta agar senantiasa memberikan cinta kepada Ayah mereka di alam kubur hingga kita semua berkumpul di surga-NYA.

Saya pengen deh, jika saya pergi dari kefanaan menuju keabadian nan indah dengan suasana sederhana seperti ini. Dimandikan dan dishalatkan di suatu tempat khusus (bukan di rumah) dan langsung dibawa ke pemakaman. So jasad saya nggak perlu "dipajang" di rumah tempat saya tinggal selama di dunia :) Saya nggak mau orang-orang menganggap hal ini sebagai duka, karena justru inilah hal yang terindah bagi saya. Saya tidak pernah "iri" dengan orang yang melahirkan atau menikah, namun saya seringkali "iri" atau cemburu jika ada orang yang meninggalkan dunia yang fana ini dengan berbekal cinta dari Allah Swt :) Love You, Allah....
Inilah perjalanan yang sangat saya rindukan....Inilah yang saya yakini bahwa ini adalah perjalanan terindah bagi saya nanti....Ya Allah, kumemohon kepada-Mu, ampuni segala kesalahan kami dan terimalah amal ibadah kami. Jadikan segala amal ibadah kami semata karena-Mu. Amin.

No comments:

Post a Comment