Wednesday 27 October 2010

Pilah Pilih Hotel Untuk di Singapore


Hari ini saya “bolos” dari kerjaan. Banyak banget yang harus diurus dan salah satunya adalah mewujudkan rencana saya untuk plesiran ke Singapore. Beberapa bulan ini khan benar-benar “gak ada waktu”...kasian ya, sampai waktu aja gak punya? ;-p

Jadilah tadi siang saya menghubungi Panorama Tours untuk mengurus voucher. Kemudian menanyakan info di hotel apa saya bisa menginap. Ada dua alternatif, yang pertama hotel yang chain-nya juga ada di Indonesia dan pilihan yang kedua adalah hotel yang memiliki cabang di Penang (Atau justru yang di Penang adalah induk-nya saya nggak ngerti deh!). Semoga saja sih saya mendapatkan room di hotel yang pertama. Sore tadi saya sudah mengirimkan voucher ke travel agent yang memberikan saya tour package gratisan tersebut. Semoga semuanya lancar deeeh...mimpi ke 'movie world' yang saya tulis di SINI semoga segera terwujud. Amiiin...

Foto – foto ini adalah hotel yang akan saya pilih untuk stay di Singapore. Saya harus menikmati fasilitas-fasilitas dibawah ini...hehehe,rileks aaahhh. Nama hotelnya nanti saja saya kabarkan jika saya jadi stay disini ;-)


Sejernih aslinya gak yaaa..??

Tuesday 26 October 2010

Bertutur Tentang Penerbangan Haji

Kita ngobrolin soal penerbangan haji yuk! Ceritanya nih, tanggal 1 July 2007 di komunitas penerbangan yang saya ikuti ada yang menanyakan mengenai penerbangan haji.Si penanya adalah non-muslim nih.Pertanyaan tersebut meliputi :

1. Berapa jumlah pesawat yang dibutuhkan Garuda untuk mengangkut seluuh jemaah haji? Pesawat apa saja yang digunakan oleh Garuda untuk mengangkut jemaah haji? (non-Saudi Arabian Airline)
2. Apakah di pesawat haji ada konfigurasi untuk Executive Class?
3. Apakah seat pitch di economy class berlaku standar baik pesawat milik Garuda maupun pesawat sewa? Berapa?
4. Apakah Saudi Arabian Airline memiliki kualitas layanan (cabin services) yang lebih superior dibandingkan Garuda?
Pertanyaan lainnya menyusul yah...............

Saya sahutin deh :
RE: Penerbangan Haji - 01/7/2006 22:29:46
Mungkin pertanyaannya bisa spesifik lagi deh, misalnya penerbangan untuk ONH biasa atau ONH Plus
Daku jawab berdasarkan pengalaman aja yaaa....Bukan "perbandingan" dengan Garuda
Tahun 99 daku pergi haji dgn aircraft milik Kuwait Air, tp boarding pass-nya Saudi Airlines. Sebenarnya seat sudah ditentukan di boarding pass, tp akhirnya duduk bebas. So kalau beruntung bisa dapet duduk di executive class.
Kualitas dan kuantitas makanan sangat baik! "Kordinasi" f/a juga oke utk melaksanakan shalat berjamaah di pesawat terbang.
Ttg "pemilihan" airlines/aircraft bukan kita yang menentukan saat itu, jd tergantung kloter yang kita dapat, dan secara kebetulan saja aku gak dapet Garuda.
Landing di King Abdul Aziz khusus terminal haji (beda sama saat aku umroh th 96, kalau umroh pakai terminal international biasa).
Saat itu gak lihat Garuda sama sekali tuh...
Nah, kalau yg ONH Plus biasanya saat kembali ke tanah air 'bergabung' dengan penumpang umum (Dgn penumpang dr Jedah, Riyadh, dll).Pastinya ada executive class khan....

Si Penanya menanggapi :
Penerbangan Haji - 01/7/2006 23:57:40
Thanks for the detail......
kerennnnnnnnnnnn.............

Kemudian Maherda*, si “pakar” penerbangan haji yang bolak balik ngurusin penerbangan haji menanggapi lagi. :
RE: Penerbangan Haji - 03/7/2006 16:56:06
Hmm...
Jumlah pesawat yg dipakai Garuda untuk Haji reguler gak sama untuk setiap tahunnya, kalo tahun lalu :

- 5 ekor B767-300ER nyewa dari Britannia Airways, 4 untuk Solo & 1 untuk Balikpapan
- 1 ekor B767-300ER nyewa dari Air Atlanta Icelandic, untuk Banjarmasin
- 2 ekor A330-300 nyewa dari MyTravel Airways, untuk Makasar
- 2 ekor B747-300 nyewa dari Qantas, untuk Jakarta & Medan
- 4 ekor B747-200 nyewa dari Air Atlanta Icelandic, untuk Jakarta
- 1 ekor A330-300 punya Garuda Indonesia, untuk Aceh

Konfigurasi seat-nya untuk Haji reguler (untuk ONHplus gak tau) yang pasti all-economic semua, 326 seat untuk B767, 407 seat untuk A330nya MyTravel, untuk 747nya lupa sekitar 417-an

Quote dari saya yang di-reply Maherda:
Tahun 99 daku pergi haji dgn aircraft milik Kuwait Air, tp boarding pass-nya Saudi Airlines

Maherda : Berarti Saudi lagi nyewa dari Kuwait Air, biasa tuh kalo kalo udah musim haji rental pesawat pada fullbooking, sempet baca registrasinya B747nya Garuda yg nyewa dari Air Atlanta kemaren saya masih inget itu pesawat yang tahun sebelumnya disewa Saudi Arabian buat embarkasi Batam.

*Saya pernah loh dipiloti Maherda di Pondok Cabe. Dari Motor – Honda Jazz sampai pesawat terbang...Ceritanya bisa dibaca di : SINI

Saturday 2 October 2010

(Artikel) Luggage Terbatas?!...Nggak Deeh!

Dunia perjalanan dan penerbangan...aaaiiih, saya cintaaa sekalii ;-)
Namun bagaimana jika bawaan kita sampai overweight??? Deeeuuu, padahal saya bukan termasuk kategori yang gila belanja. Sebatas nemenin dan ngomporin orang belanja sih emang jagonya...hehehe, emang seringkali 'pengamat' lebih (sok) jago dari 'pelaku' ;-D
Biarpun bukan gila belanja namun bawaan overweight sudah merupakan 'tradisi' jikalau saya melakukan perjalanan jauh. Inget deh zaman SMA dulu, kemping hanya satu malam tetapi bawaannya seperti orang yang bepergian 2 bulan – kebayang gak sih, saat itu kita kemping, bukan stay di hotel. Makanya teman-teman lain tenda melongo ,melihat dipagi hari saya menuju sungai dengan pakaian tidur modis sambil menggenggam toiletries bag yang super duper lengkap. Dari sinilah saya tidak pernah membayangkan untuk browsing penerbangan murah meriah namun bawaan kita dibatasi...hiii, gak nahan deh ;-))
Suatu hari, seorang member dunia penerbangan terbesar di Indonesia menanyakan tentang 'Bagasi dan Overhead Penuh', iseng saya lempar salah satu pengalaman saya ketika kelebihan bagasi ini. Biasalah di forum, saling melontarkan uneg-uneg ;-)
Bagasi dan Overhead Penuh From : balqis57 22/6/2006 19:42:55
Jadi inget waktu di KL.
Naik MAS kelebihan bawaannya hampir 25 kg.
Ditegur sama petugas check in en mau dikena'in charge.
Aku ambil setumpuk buku dari koper gede trus aku suruh timbang lagi.
Petugas nimbang trus bilang kalau masih overweight.
Aku ambil beberapa benda dari koper gede trus aku pindahin ke hand bag yg mau aku bawa ke cabin.
Petugas nimbang trus bilang kalau masih over.
Aku ambil beberapa baju dari koper gede trus pindahin ke tas plastik yang mau aku bawa ke cabin.
Petugas nimbang trus bilang kalau masih over 5 kg.
Aku pandangin isi koper en cari2 barang apa lagi yang bisa ditenteng tangan....dan petugas langsung bilang,"Barang2 yang tadi diambil semua masukin ke koper lagi aja!"
Kali ini aku pandangin petugas dengan tampang tanpa dosa.
Petugas kali ini bilang,"Nggak apa2. Nggak usah bayar kelebihannya!"

Cihhuuuuyyy.....hampir 50 kg euy! Free!!!
Tampang memelas doang modalnya
Re : Bagasi dan Overhead Penuh From : mesaja 03/7/2006 11:48:23
Hahahha.... soalnya yg dibelakang mbak udah ngantri 100 orang. ntar petugas cek in-nya pusing kalo ngurusin mbak seorang aja udah 15 menit, padahal boarding tinggal 30 menit lagi :)
Re : Bagasi dan Overhead Penuh From : balqis57 06/7/2006 22:56:26
Hehehe..nggak kok, Om. Kebetulan saat itu check in counter lagi sepi. En karena saat itu pakai student visa jadi biasanya “dimaklumi” untuk urusan “overweight gratisan” seperti ini.
Biasanya sesama student “kerjasama” untuk perhitungan bagasi, misalnya jatah barang bawaan 25 kg tiap pax, student A membawa 5 kg kemudian student B membawa 45 kg barang. Makanya student B nggak dikenakan charge. Rahasianya check-in pada awal2 counter buka (plus tampang memelas kali yaa…hehehe….). Jadi sebagai penumpang kita harus pinter2 “ngitung quota’ juga kalau mau bawa barang lebih dari 25 kg.
Nah, makanya kalau student mau pulang ke tanah air dengan bawa’an segede lapangan bola mendingan check in awal untuk mendapatkan “quota” atau “merundingkan” dengan penumpang lain yang bawaannya sedikit.
Andai datangnya menjelang counter check in hampir close….wah kemungkinan dapat ‘quota’-nya dikit banget. Kemungkinan kena extra charge-nya gede. Paling asyik sih kalau check in “terlambat” barengan sama orang yg bawa’annya juga banyak. Kalau masih ada sisa ‘quota’ dari penumpang2 sebelumnya berarti khan harus ada yang bayar extra. Nah kalau urusannya spt ini yg paling asyik yg badannya kecil. Kasih alasan,”Laah badan gue khan kecil, badan situ dong yang gede yang seharusnya bayar lebih!” hihihi…
Eh..tp itu kebiasaan student di “sana” dahulu yah….Kalau di "sini" aku gak pernah bawa barang sampai overweight sih! 10 kg dah top banget