Showing posts with label Mahameru. Show all posts
Showing posts with label Mahameru. Show all posts

Saturday, 1 February 2014

Resensi Fiksi : Mahameru.Bersamamu

MAHAMERU. BERSAMAMU.
Penulis    : Ken Ariestyani
Penerbit  : Grasindo (September 2013)

Judul novel ini : Mahameru.Bersamamu.
Kesan saya setelah membaca novel ini : Tanpamu. Kuingat Masa Lalu Ketika Bersamamu.
Membaca novel Mahameru.Bersamamu. membuat kerinduan saya terhadap kegemaran lama saya kembali hadir. Kegemaran? Entahlah apakah saya gemar mendaki gunung, walau dulu saya menjabat ketua pecinta alam di SMA serta pernah menjuarai lomba kebut gunung, hikking dan trekking. Menyaksikan puncak gunung sesungguhnya di tahun 2011, romantisnya penerbangan nan menawan itu J
Mahameru. Bersamamu. Debut pertama di dunia fiksi penerbitan bagi Ken Ariestyani yang awalnya seorang Jurnalis, profesi pengantar ke tempat-tempat eksotis di Indonesia. Barangkali boleh dikatakan buku ini merupakan semi fiksi. Di dekat ISBN tertulis bahwa buku ini masuk kategori Memoar. Tetapi buku ini saya ambil dari deretan kategori novel di salah satu toko buku terbesar di Indonesia, di Jakarta Timur.

Cerita Mahameru.Bersamamu.
Seorang gadis usia 30-an jenuh akan pertanyaan mengenai pasangan hidup. Sampai akhirnya dia memiliki mimpi yang sederhana : Seorang pria mewujudkan lirik lagu Janji Suci-nya Yovi and Nuno di Mahameru.
Sang gadis mengikuti kelompok pendakian ke Mahameru pada malam pergantian tahun 2012 ke 2013. Hebat sekali ya, padahal itu khan puncak gunung tertinggi di Jawa. Saya tidak tahu pasti apakah kisah ini nyata dan penulis terinspirasi dengan film yang pada saat itu tengah booming, film yang bersetting Mahameru dan terkesan mendaki Mahameru ibarat dari Blok M menuju Gunung Sahari dengan melalui jalur Busway :D
Jadi seusai membaca novel ini saya merasa novel ini bisa “meluruskan” anggapan bahwa mencapai Mahameru memerlukan perjuangan tersendiri.
Jujur saja, saat membaca buku ini saya tidak merasakan “kegalauan” seorang gadis berusia tigapuluhan yang mendambakan pasangan hidupnya sambil berpetualang di alam bebas. Suasana dan peristiwa yang tertulis justru apa yang saya rasakan saat saya masih SMP – SMA. Apa karena saya merasakan cinta yang lebih dari sekedar “Janji Suci”-nya Yovie en Nuno??
Tetapi novel ini sangat cocok untuk wanita usia berapapun yang senang berpetualang . Penulisannya lugas dan tetap memiliki unsur romantis. Percaya deh, mendaki gunung sambil jatuh cinta itu indah bangeeet....

MahaMERU aku cinta kamu, karena MAHApencipta-mu.

* Saya juga punya kisah pribadi berkaitan dengan Mahameru loh , nih : Penerbangan Menawan di Hari Kasih Sayang 

Beli buku2 ini tgl 03/01/2014 di Gramedia Matraman sebagai investasi mewujudkan impian learning centre terbaik di dunia

Monday, 14 February 2011

Penerbangan Menawan di Hari Kasih Sayang

Awalnya saya merasa under estimate begitu mengetahui perjalanan udara Semarang - Denpasar harus saya tempuh dengan menggunakan aircraft ATR 72 - 500. Pesawat yang baling-baling-nya masih terlihat jelas,seperti baling-baling milik Doraemon ;-D
Hari masih gelap ketika saya meninggalkan Raden Patah Semarang menuju Ahmad Yani Airport dengan taksi Kosti yang dipesan oleh Tutur yang saat itu menjadi Front Officer. Hhhmmm...baru sekali-kali-nya nih di Ahmad Yani Airport Semarang (konon the most dangerous (for flight) airport in Indonesia....sssttt ;-D) tanpa keluarga atau teman.

Tanpa delay kami memasuki pesawat terbang dengan berjalan kaki. Masuk dari pintu belakang yang merupakan satu-satunya akses masuk ke cabin. Sesuai pesanan ketika check in, saya mendapat seat nomer 12F. Konfigurasi 2 - 2 dengan 20 barisan. "Lucu" rasanya begitu melongok ke luar dan melihat wings aircraft berada di atas kepala dengan baling-baling yang transparan.
Rasa under estimate saya benar-benar terpatahkan oleh baling-baling yang transparan itu ;-) Entahlah, barangkali kapten penerbangannya yang memang sudah sangat mengenal akan pesawat yang ia bawa. Saya merasakan kehalusan ketika pesawat take off meninggalkan runway Ahmad Yani Airport, merasakan kelembutan ketika pesawat menembus awan dan maintan di ketinggian 17.500 kaki.

Keindahan nan Sempurna
Dengan maintain yang tidak setinggi pesawat jenis Boeing atau Airbus kami dapat memandang beberapa puncak gunung di Jawa. Ketika saya samar-samar melihat satu puncak gunung, saya baru berpikir,"Duh,andaikan di hari Kasih Sayang ini saya dapat berada di cockpit tentu-nya saya bisa menanyakan nama gunung tersebut!". Ada pula pikiran,"Waduuuh, kalau ada GPS asyik banget nih!". Apalagi daratan masih samar terlihat dari jendela pesawat. Memang tidak terlihat "padang masyar" yang biasanya saya lihat ketika naik pesawat besar lainnya, namun penerbangan kali ini terasa indah. Saya tidak merasakan "jedukan" sedikitpun! Awan putih yang biasanya menggoncangkan pesawat ketika pesawat menembusnya kali ini saya rasakan membelai wajah saya ;-)

Ketika saya sedang bertanya-tanya dan menikmati puncak gunung yang terlihat tiba-tiba kapten pesawat berbicara. Saya yakin perjalanan masih di Pulau Jawa, saya yakin udara sangat cerah sehingga sang kapten tidak perlu menenangkan kami dan menginstruksikan cabin flight untuk duduk di seat-nya.Atau sang kapten ingin bernyanyi??? Lebih nggak mungkin kaaalliiii...;-D Cruuiing..tongkat nenek peri baik hati kembali beraksi ; Sang Kapten menjelaskan kepada kami bahwa gunung yang baru saja kami lewati adalah Gunung Bangil...mungkin Gunung yang berada di Bangil-kah? Karena saya cari-cari info soal Gunung Bangil nggak ditemukan di Google. Daaaannn di samping kanan kami tampak 2 puncak gunung yang lebih tinggi lagi, yakni : Gunung Semeru yang di puncaknya terpayungi oleh awan. Kweeerreeen...Maak, aye terbang lebih tinggi dari MAHAMERU neeh!!! Puncak Semeru nyata di depan mata, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3676 meter dari permukaan laut. Huhuhu, Mahameru,sungguh kuterharu memandangmu. Apalagi seat yang kududuki tepat di sebelah kanan sehingga tak ada yang menghalangi pandangan.