Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Tuesday, 13 August 2019

Belajar Menjadi Manusia Unggul di The 5th Congress of Indonesian Diaspora


Di Hari Arafah 1440 H (Sabtu, 10 Agustus 2019) Saya mendapatkan kesempatan menangguk ilmu yang Insya Allah bermanfaat di masa depan . Sesuatu hal yang banget2 Saya syukuri ini . So menjalankan Puasa Arafah sambil menggali ilmu dari berbagai pakar berpengalaman dengan niat ibadah serta doa terus dalam hati selama menyimak pembahasan mereka yang berdiskusi serta berbagi ilmu dalam acara "The 5th Congress Of Indonesian Diaspora". Dihadiri partisipan dari 77 negara, 79 pembicara dan 20 sessions. Terselenggara di The Kasablanka Jakarta Selatan. The 5th Congress of Indonesian Diaspora mengangkat thema “Empowering Indonesia’s Human Capital”.


Saya hadir bersama Galuh yang baru 2 tahun kembali dari Berkeley USA, dia di USA mendapatkan kesempatan beasiwa LPDP dan magang di perusahaan besar di Amerika – hitungannya masih diaspora deh ya...hahaha. Sedangkan Saya juga Alhamdulillah sempat merasakan menjadi student plus bekerja paruh waktu di Belanda dan Selandia Baru. Pernah diterima di satu perusahaan di Parnell Auckland Selandia Baru, tetapi kalau kondisi yang tidak mengizinkan akhirnya kesempatan tersebut Saya lepas dengan ikhlas. Kami berdua sampai lokasi acara tepat parallel sessions akan dimulai. Kami berdua memang sengaja tidak menghadiri grand opening dan main session yang dimulai pada pukul 10 pagi hingga pukul 12.30.

Wednesday, 26 September 2018

Jati Diri Bahari Indonesia Dalam Naskah Nusantara

Seminar International Pernaskahan Nusantara menjadi bagian dari terselenggaranya Festival Naskah Nusantara IV. Saya mendapatkan kesempatan mengikuti seminar international ini di hari Kamis (20 September 2018) , bertajuk : "Jati Diri Bahari Indonesia : Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan". Sebagai narasumber tercantum DR (HC) Susi Pudjiastuti, DR Mukhlis PaEni, M.Pd dan Prof.Dr. Susanto Zuhdi. Sayangnya Susi Pudjiastuti sebagai Mentri Perikanan dan Kelautan berhalangan menjadi narasumber. Dari pemaparan Dr Mukhlis PaEni, M.Pd (Sejarawan - Budayawan Senior  Indonesia , Mantan Ketua Sejarawan Indonesia dan Mantan Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia) terbuka wawasan dan pengetahuan saya mengenai sejarah dan budaya naskah kemaritiman di Indonesia sejak masa lampau.
Tidak saya duga bahwa kondisi kemaritiman bangsa kita saat ini sangat terpuruk dibandingkan di masa lampau. Memprihatinkan bukan? Lantas bagaimana caranya agar jati diri bahari Indonesia dapat jaya kembali di masa depan seperti halnya kejayaan bahari di masa lalu? Mari kita longok terlebih dahulu tentang naskah-naskah nusantara di masa lalu.


Sunday, 5 March 2017

Seminar Edukasi IndonesiaX , Fintech : What and How To Embrance It

Sebenarnya saya sudah mendaftar sebagai peserta reguler Seminar Edukasi IndonesiaX, Fintech : What And How To Embrance It . Namun saat batas waktu pembayaran terlewati saya masih belum sempat mentransfer pembayarannya. Ya sudahlah, next seminar saja saya ikut walaupun topik Fintech sangat menarik bagi saya. Bersyukur sekali ketika Mas Satto Raji menawarkan undangan seminar ini melalui Bloggercrony. Tanpa berpikir berulang kali saya langsung mendaftar! 


Yess, thema Fintech memang tengah saya perdalam untuk memenuhi dahaga saya akan ilmu. Buat kamu yang masih awam mengenai fintech, silakan membaca tulisan mini saya di : Dari Local Startup Fest, Kenali Istilah Fintech danPerbedaannya dengan Bank yang Wajib Dipahami Entrepremeur!

Seminar ini merupakan yang ke-3 diselenggarakan oleh IndonesiaX. IndonesiaX adalah organisasi nonprofit yang menawarkan kursus online gratis berbasis Massive Open Online Course (MOOC) dari universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2015. Dewan penasehatnya merupakan tokoh pendidikan terkenal di Indonesia, Prof.Dr.Ir.Mohammad Nueh,DEA – Guru Besar Fakultas Teknik ITS dan Menteri Pendidikan 2009 – 2914 serta wakilnya adalah Prof.Rhenald Kasali,Ph.D – Pendiri Rumah Perubahan dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Saya sudah pernah mengikuti salah satu kursus online yang diselenggarakan oleh IndonesiaX. Sebelumnya saya memang sudah seringkali mengikuti Massive Open Online Course (MOOC) dari berbagai negara di dunia. Oleh karenanya betapa senangnya begitu ada MOOC yang dibentuk di Indonesia. Setidaknya biaya pengiriman sertifikatnya lebih terjangkau :D Yuk ah, belajar terus sampai liang kubur, dan semoga ilmu yang kita dapatkan bermanfaat dunia akhirat. 


Wednesday, 22 February 2017

[Book] Jelajah 3 Daulah : Journey to Andalusia


Judul Buku: Jelajah Tiga Daulah : Journey to Andalusia

Penulis: Marfuah Panji Astuti

Photografer : Muhammad Herlambang

Penyunting: Marina Ariyani

Desain Cover : Yanyan Wijaya

Ilustrasi Cover : Arkhan Studio

Penerbit: Bhuana Ilmu Populer

Terbit: 2017

Tebal: 190  hlm.

ISBN: 978-602-394-391-3

Tidak banyak generasi muda Muslim yang masih mengetahui jejak sejarah Andalusia. Sebenarnya Andalusia adalah sejarah yang paripurna, negeri sejuta cahaya, tempat segala hal hebat berawal. Islam pernah menyinari negeri itu dengan ilmu pengetahuan, peradaban dan kemanusiaan selama 800 tahun. Lebih dari 2/3 sejarah Islam ada di sana.
Kalkulus, algoritma, trigonometri, aljabar adalah hasil pemikiran ilmuwan muslim bagi kemajuan peradaban. Tanpa penemuan-penemuan itu, tidak akan ada revolusi digital yang kita nikmati saat ini. Catatan perjalanan ini bukan sekedar menjelaskan bahwa Islam pernah berada di Andalusia, wilayah yang kini bernama Spanyol, Portugal, dan sebagian Perancis – bukan di Turki – tapi juga mengingatkan bahwa benderang itu bersumber dari Islam.

Demikian yang tertulis di cover buku seri pertama ‘Jelajah Tiga Daulah’ . Daulah atau dinasti adalah keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga. Tiga daulah besar yang pernah menguasai peradaban dunia adalah : Daulah Umayah (Damaskus 661 – 750 , Andalusia 711 – 1492), Daulah Abbasiyah (750 – 1258) dan Daulah Utsmani atau Ottoman (1299 – 1923). Tiga daulah ini-lah yang dibukukan oleh Penerbit BIP – Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) dengan seri pertama adalah ‘Journey to Andalusia’ yang ditulis oleh Marfuah Panji Astuti.
Penulis yang dikenal juga dengan nama Uttiek Herlambang memiliki background sebagai wartawan di Kelompok Kompas Gramedia. Menurut saya hal ini menguatkan tulisannya dalam buku ini. Uttiek menyusun tulisannya secara runut, cerita perjalanannya – berawal dari prolog, diceritakan bahwa ia sangat terkesan oleh dongeng pengantar tidur dari Papi-nya. Memiliki favorit cerita mengenai perjuangan Shalahuddin Al-Ayubi dalam membebaskan Al-Quds (Yess,Mbak Uttiek, kita sama-sama kagum akan perjuangan Shalahuddin Al-Ayubi, namun saya berawal dari film-nya!). Timbullah impian itu, berkunjung ke negeri-negeri “dongeng” yang sesungguhnya nyata di masa lalu. Satu persatu negeri tersebut terkunjungi, hingga terwujudlah buku ‘Jelajah Tiga Daulah : Journey to Andalusia’

Tuesday, 7 February 2017

Aku Penulis Muda : Dukungan Literasi PemKot Bekasi Bagi Pelajar

Hari pertama bulan Februari 2017, kota Bekasi diguyur hujan. Saya tetap melaju bersama abang ojeg yang telah meminjamkan jas hujannya menuju SMA Negeri 2 yang terletak di Jln Tangkuban Perahu Bekasi Selatan. Beberapa menit lalu cuaca masih benderang sehingga saya menuruti kakak untuk naik ojeg. Ngerti klau bakal hujan deras sih saya bakal kekeuh minta di jemput di stasiun Bekasi oleh sopirnya! Maklum, siang ini saya mau show...mosoq penampilan kuyup karena kehujanan 😝
Sampailah di lokasi acara tanpa kuyup, hanya sepatu dan kaos kaki yang basah. Acara masih akan berlangsung 1 jam ke depan. Tetapi tak lama begitu saya tiba, beberapa peserta sudah datang dan mendaftar ulang. Top deh kamu,Dek!!! *Angkat topi hormat...

Saya dan Sekar sebelum acara dimulai (Dok.Pribadi)
Ya, hari itu memang diadakan "Pembekalan Penulisan Buku  Car Free Day Kota Bekasi" yang diikuti oleh berbagai murid SMP/Tsanawiyah, SMA/Aliyah/SMK se-Kota Bekasi. Menurut cerita informasi yang disebar terbatas, banyak sekolah yang terlewat informasi program ini. Tetapi peserta siang itu mencapai hampir 200 murid!!! Salut untuk antusias kalian, Adik2 Bekasi!
Acara baru dibuka menjelang pukul 14 karena menanti kehadiran Bpk H.Ahmad Syaikhu , Wakil Walikota Bekasi yang rumah dinasnya pernah saya sambangi. Bukan ngegerebeg  demo loh...ketika itu saya mendapat undangan acara Bekasi Berkebun dari Daihatsu Indonesia.



Thursday, 30 June 2016

Smesco Digipreneur Day : Melesatkan Bisnis Go Global Melalui Berdigital

Berkunjung ke SMESCO Tower, tepatnya Galeri Indonesia Wow saya teringat akan usaha galeri aksesoris desain interior yang saya tekuni beberapa tahun lalu. Ketika itu level usaha saya masih tingkat reseller atau pedagang, belum sebagai produsen langsung sehingga saya dan assisten harus melakukan perjalanan Jakarta – Bali dan Jakarta – Jepara Jawa Tengah untuk memesan dan menjelaskan kepada produsen barang-barang yang akan saya jual atau yang sudah di pesan oleh konsumen.
Teringat pula betapa gembiranya kami saat barang yang kami pamerkan di acara  komunitas asal Inggris yang berlangsung di  Hotel Darmawangsa  terjual oleh beberapa ekspatriat dengan harga diatas dari harga yang biasa dijual apabila kami pameran di pusat perbelanjaan atau instansi lokal.
Kini, era digital sudah merambah dengan pesat. Dunia maya yang sangat membantu meningkatkan kinerja kerja dan produktifitas dunia nyata. Kita tidak perlu lagi melakukan perjalanan fisik seperti yang saya lakukan dulu untuk melakukan aktifitas bisnis. Jangankan yang masih dilakukan di Indonesia, sedangkan di dunia global alias seluruh penjuru dunia berbagai urusan dapat dipermudah dengan menguasai dunia digital.

Acara berharga di hadirkan oleh Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, MBCommunication -  Indoblognet dan Deboer Kreasi Asia bertajuk SMESCO Digipreneur Day. Salah satu talkshow yang diadakan  bagi digipreneur dan umum adalah UMKM Berdigital : Meningkatkan Penjualan dan Ekspor Produk. Dengan pembicara Andi Silalahi, Digital Practioner dan salah satu pemenang Google Awards Asia Tenggara untuk UKM. Dilanjutkan dengan diskusi bersama panelis Jose Ricardo Santos, co-founder bDigital.id , Pak Bagus Rachman (Direktur Komersial Smesco), Rubie Limpoyie (Director starup ecommerce Apana.id - produsen tali sepatu Lazy Lace), Nathan Roestandy (Owner Zulu, produk helm berfitur bluetooth)

Sunday, 20 March 2016

Open House Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta

Acara-nya rame, dipandu oleh Mrs.Lia, MC Women Radio cantik yang juga mahasiswi program doktor Usahid

Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta menggelar Open House , selain mengadakan pameran pendidikan juga diselenggarakan Seminar Industri Komunikasi, Pariwisata & Kewirausahaan selama 2 hari , Jum’at tanggal 26 Februari 2016 dan Sabtu tanggal 27 Februari 2016. Ketika aspek tersebut (Komunikasi, Pariwisata dan Kewirausahaan) merupakan bidang yang teramat sangat saya minati. Seminar 2 hari tersebut juga sangat menarik materi-nya, yakni :
Hari Pertama : “Tantangan dan Relevansi Industri Komunikasi dan Pariwisata di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan pembicara para pakar yang pastinya sudah diragukan lagi, yakni Dra.SB Wiryanti Sukamdani,CHA (Anggota DPR) , Prof.Dr.Ahmad Sihabudin,M.Si (Pakar Komunikasi Lintas Budaya) dan Emar Pasha Amangku (Praktisi New Media).
Hari Kedua : “Tantangan Media Online dalam Pengembangan Industri Kreatif & Pariwisata” sebagai pembicara Mira Sahid (Founder Kumpulan Emak Blogger) dan Deka Amalia (Founder Women Script Community).

Saturday, 30 January 2016

Book Addict : Cara Smart dan Halal Tampil Sexy

Foto sumber internet
Salah satu impian saya adalah : Memiliki Learning Centre Terbaik/Terlengkap di Dunia, diantara bagian tersebut tentunya memiliki Taman Bacaan atau Perpustakaan Yang Terbaik dan Terlengkap.

Membicarakan tentang buku atau membaca dalam keluarga besar saya maka tidak akan pernah ada habisnya. Dalam keyakinan kami saja sebagai perintah pertama adalah “Iqra” yang berarti : BACALAH! Ya manutlah kami tanpa dipaksa karena passion keluarga kami memang membaca. Percaya tidak kalau anggota keluarga besar kami ada yang melaksanakan upacara adat “Tedak siten” maka bayi-bayi tersebut akan meraih buku bacaan sebagai barang yang pertama kali mereka ambil?
Karena itulah jika ada pertanyaan sejak kapan saya senang buku, maka jawabannya sejak belum bisa membaca...hahaha....Ya, saya anak ke-8 dari 8 bersaudara yang sejak belum bisa membaca sudah dikelilingi oleh orang-orang yang “gila buku”. Tumpukan buku dari ke-7 kakak saya memenuhi setiap ruangan di tempat tinggal kami. Ayah kami juga koleksi lengkap ensklopedia dari berbagai penerbit, padahal harga-nya ... wah, saya tidak tahu pasti tetapi yang pasti harganya cukup tinggi. Apalagi diantaranya adalah buku import. Tetapi itu good value untuk investasi!

“A room without books is like a body without a soul” – Marcus Tullius Cicero

Setiap weekend Ayah mengajak kami ke toko buku, ketika saya masih TK-SD toko buku terbesar di Jakarta (mungkin di Indonesia) adalah Toko Buku Gunung Agung Kwitang yang kebetulan hanya berjarak sekitar 1-2 kilometer dari tempat tinggal kami. Sesampainya di toko buku Ayah membebaskan kami memilih buku untuk dibawa ke rumah (tentunya setelah beliau bayar ke kasir :) ). Wow, rasanya kami berasa di sorga jika sudah begini! 3 hari setelah buku-buku tersebut kami bawa pulang Ayah akan memanggil kami dan minta diceritakan isi buku tersebut. Ya, semacam review buku secara lisan deh. Kami sih dibebaskan mengambil berapapun buku yang ada di toko buku tersebut, tetapi dalam waktu 3 hari kami harus me-review buku tersebut di hadapan beliau. Yaaa, karena “beban” inilah maka saya paling banyak mengambil 2-3 buku. Toch weekend berikutnya kami diperbolehkan kembali membawa pulang buku-buku lainnya. Selain menjadi loyalty buyer toko buku (sayangnya dahulu belum ada program marketing ini...hehe) Ayah juga berlangganan beberapa majalah untuk kami, saya kebagian jatah berlangganan majalah Bobo.
Sebagian kecil koleksi buku saya pribadi. Ada buku Broken Vow-nya Stiletto Book di dekat stiletto saya :)

Monday, 23 November 2015

Mari Menjadi Pengusaha Muda di Industri Kuliner Yang Inovative

Saya menghadiri 14th Leaders Dialogue yang diselenggarakan Entrepreneurship and Leadership Department BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Thema dialog Senin tanggal 16 November 2015 adalah “Explore Foodhype Era With Innovative Culinary Business”. Yooo,usaha kuliner yang tidak pernah tergerus oleh zaman – semua orang perlu makan dan tentunya kita perlu inovasi dalam bisnis ini agar tidak sekedar sebagai pedagang makanan pinggir jalan kebanyakan yang pesaingnya juga berjejer sepanjang jalan di Indonesia.
Thema ini sangat menarik bagi saya, begitu melihat bahwa acara ini “Open for Public” dan diselenggarakan di Student Centre FEB UI (karena beberapa kali saya mengikuti kegitan, kuliah informal dan seminar di ruang tersebut) maka saya segera mendaftar di waktu yang mepet sehingga nggak sempat mengajak teman. It’s okay mah kalau yang namanya merauk ilmu, gak perlu didampingin teman segala...hehehe,,,paling di lokasi sapa sana sini atau pandangan lurus gak peduli kanan kiri. Yang penting nyirep ilmu sendirian kemudian menabur manfaat ke banyak umat. Betul gak?! Awas loh kalau jawab nggak :p

Berhubung nggak ada yang moto2,jd saya juga gak berani moto2 gituh..hehe

Sessie I : Bisnis Kuliner non Restaurant
Yang sharing di sessie pertama ini adalah : Mr.Gary Evano, Brand Manager Puyo Silky Dessert yang masih kuliah di Universitas Prasetya Mulya dan MS.Griselda Valentina, Owner Loco Mama FoodTruck lulusan universitas di Amerika yang kembali ke Indonesia di tahun 2007

LOCO MAMA FOODTRUCK

Dimulai dengan Owner Loco Mama menjelaskan mengenai sejarah foodtruck di Amerika. Foodtruck di USA pada awalnya ada di abad ke-17. Lama banget yak?! Yes, saya jadi ingat film-film klasik USA sering terlihat foodtruck seperti di event circus,dll. Tahun 2008 banyak chef-chef resto dikarenakan resesi mereka membuka foodtruck dengan thema/ciri khas masakan Mexico. Sedangkan di Indonesia perkembangan bisnis food truck baru berkembang di tahun 2013, baru ada 3 foodtruck. Tahun 2014 Indonesia terdapat 14 foodtruck dan 2015 berkembang menjadi 60. Ini akan terus bertambah.
Loco Mama berdiri bulan September 2013 dengan terinspirasi foodtruck di Amerika saat owner kuliah disana. Karena lazim-nya foodtruck menyajikan makanan Mexico, maka Loco Mama juga menjual makanan Mexico karena pasarnya ada, belum terlalu banyak makanan Mexico yang menjual di pasaran serta banyak terbuat dari bahan seperti jagung dan beras yang merupakan makanan pokok kebanyakan orang Indonesia. Untuk lebih menyesuaikan dengan selera orang Indonesia maka menu di Loco Mama dapat di customized, seperti jenis sambel atau topping-nya. Dengan modal terbesar untuk membenahi “truck”-nya, bahkan hingga memakan waktu 6 bulan Loco Mama menggunakan mobil model klasik dengan warna oranye supaya nge-hip! Total modal dana yang dikucurkan di bisnis ini ketika itu adalah sekitar Rp 500 juta.
Tantangan berbisnis foodtruck versi Loco Mama adalah : Masalah perizinan, Memilih lokasi yang tepat, space yang terbatas dan mobile alias berpindah-pindah lokasi sehingga jangan sampai ada bahan yang tertinggal di dapur pusat. Rencana pengembangan bisnis berikutnya masih belum terbayang, tetapi yang jelas jika membuka Loco Mama maka masih menggunakan clasic truck untuk model-nya. Untuk perizinan dalam membuka usaha ini memang masih belum pasti, namun pajak reklame harus dibayarkan. “Jatah preman” toh masih ada aja pasca reformasi, bahkan dilakukan oleh rakyat dan beberapa ormas tertentu. Brand Loco Mama berikut logo dan lainnya telah dipatenkan. Sedangkan soal standard rasa harus ada SOP dan ada training – misalnya bagaimana ukuran timbangan suatu makanan. Untuk main kitchen/central resepnya sih sudah di-“lock” oleh owner-nya, sehingga chef hanya meracik bahan dan bumbu yang telah disediakan oleh main kitchen.

PUYO SILKY DESSERT
Ini pudding benar-benar kreatifitas dari kaum muda. Founder-nya kakak beradik, Adrian (21 tahun) dan Eugene (19 tahun). Baru hadir di pasar pada bulan July 2013 dan kini mereka telah memiliki 16 stores dan dalam waktu yang singkat akan berdiri 1 store lagi. Bisnis mereka dimulai melalui Instagram, kemudian bulan Agustus 2013 mengikuti bazaar, bahkan pernah bazaar di UI dan nggak laku! Baru-lah saay mengikuti event bazaar Museum Market pudding mereka laris habis. Bulan Oktober 2013 Puyo membuka gerai-nya di Living World dengan alasan dekat dengan rumah founder-nya, kemudian membuka lagi di Gandaria City. Modal awal yang mereka keluarkan adalah 5 juta rupiah saja! Soal kehalalan Puyo sedang mengurus sertifikat halal-nya di MUI, tetapi ternyata ini membutuhkan prosedur yang tidak sebentar. Yang jelas sih produk mereka terbuat dari bahan nabati dan bahan-bahan yang sudah ada sertifikat halal, termasuk susu-nya yang bahkan seorang vegan-pun masih dapat menkonsumsi produk Puyo.
Brand Manager Puyo menyarankan dengan tegas kepada yang masih kuliah dan sudah mulai terjun di dunia bisnis, sambung-sambungin deh antara kuliah dan bisnis. Jangan berhenti kuliah! Selesaikan dulu deh paling nggak tuh kuliah.
Strategi marketing Puyo yang paling memiliki pengaruh adalah soal tempat. Produk harus merata penyebarannya sehingga mudah di dapatkan dan menguasai pasar. Harga lebih mahal bukan masalah untuk menghadapi persaingan selama produk mudah di dapatkan. Misalnya saja ada pesaing yang harganya lebih murah tetapi sulit di dapat, sehingga pelanggannya harus naek angkot dulu disambung ojeg dan masih jalan kaki pula untuk mendapatkan produk tersebut. Meskipun lebih murah kebanyakan orang lebih memilih produk yang mudah di dapat walaupun sedikit lebih mahal. Untuk promosi Puyo juga banyak bekerja sama dengan beberapa instansi, misalnya Fuji, Gojek,Dagelan,dll. Tidak ada target market tertentu yang berdasarkan usia atau social ekonomi pelanggan. Pokoknya semua target pasar. Banyak ibu-ibu yang belanja Puyo untuk anak-anaknya. Tetap sih pelajar dan mahasiswa sebagai perkiraan target pasar karena para ibu itu belanja Puyo untuk diberikan kepada anak-anaknya yang pelajar dan mahasiswa. Eeeeit, jangan salah nih, justru ibu-ibu usia 30-an banyak yang beli ini itu untuk dirinya sendiri loh, atau seperti banyak kerabat saya yang berusia 45-55 tahun ternyata mereka membeli jajanan atau makanan justru untuk orang tua mereka. Apalagi untuk lansia, pudding ini cocok karena rata-rata gigi mereka sudah nggak kuat makan makanan yang keras...hehehe..
Tantangan terbesar Puyo justru di HRD. Staff di lapangan banyak yang “konyol”, gak tauk diri. Sepertinya ini sih tantangan terbesar bangsa Indonesia deh,,,hihihi....Saya pribadi juga sering ngalamin masalah ini. Orang tuh banyak yang memerlukan pekerjaan tetapi sebenarnya mereka “belum bisa kerja”, udah gitu sering banget minta gaji yang nggak sesuai sama kerjaan dia. Hadeuuuh...Yuk ah, kalau kita kerja jujur,disiplin dan loyal juga yang namanya duit ntar datang ke kita kok. Selain ini tantangan Puyo adalah produksi yang saat weekend masih suka keteteran.
Tips dan Triks dari Owner Loco Mama : Build network dan persistensi dengan memiliki passion terhadap bisnis tersebut.
Tips dan Triks dari Brand Manager Puyo : Bikin network/peluang, kenal banyak orang, cari inspirasi dan dapetin teman yang benar yaitu teman yang memiliki visi yang sama dengan kita.


Sessie Ke-2 dengan pembicara dari Cake A Boo dan Goedkoop. Nah, yang ini restaurant yang berkonsep dan memang menetap di satu lokasi tertentu. Nexttime aja saya nulis tentang bisnis kuliner dengan sistem restaurant ya :)

Saturday, 2 May 2015

Wisata Wisuda di Bogor

Winahyu, keponakan saya yang menjadi anak yatim tahun lalu lulus dari kuliah S1-nya di Institut Pertanian Bogor. Alhamdulillah hari Rabu, 29 April 2015 ia mengikuti “Graduation Ceremony” alias wisuda di Graha Widya Wisuda Institut Pertanian Bogor bersama dengan 800an Wisudawan/ti dari program Sarjana, Magister, Profesi Kedokteran Hewan dan Doktor.

Dikarenakan Ayah-nya yang meninggal dunia setahun lalu, maka kali ini saya, kakak pertama saya dan suami-nya yang berarti Bude dan Pak De-nya mengantarkan Mbak Nana, ibu-nya ke Bogor. Sekalian plesiran-lah, seperti saat pernikahan Bimo di Banyuwangi dan kami plesiran keluarga besar ke Bali. Cerita-nya di : Perjalanan di Hari Kiamat  – Pernikahan : Journey Banyuwangi Jatim  – Christmas Holiday in Bali en Lombok .
Selasa siang, 28 April 2015 setelah bezoek Sofia, anggota keluarga besar kami yang lahir 22 April 2015 kami berempat (Saya, Mbak Nana, Mbak Wien dan Suami) berangkat menuju kota Bogor melalui jalan biasa, Jln Raya Bogor via Cibinong. Yang mengendarai Mazda 2 baru adalah Mbak Wien, sedangkan suaminya duduk manis di sampingnya...hehehe, masih nuansa Ibu kita Kartini nih :p Memasuki area Warung Jambu kami mulai mencari arah ke hotel bakal tempat bermalam. Yang kami temukan justru Hotel Sofyan Sri Gunting yang berhadapan dengan Hotel Mirah, kami sempat menanyakan rate di kedua hotel tersebut melalui front office. Saya meyakinkan Mbak Wien kalau hotel lebih murah kalau booking melalui online, khususnya melalui banner di blog saya ini...hihihi.....(Silakan yang mau booking hotel, dari blog ini aja ya..tuh klik banner hotel di sidebar :D). Karena suami Mbak Wien alias Mas Yono sudah lapar, akhirnya kami mampir di Kedai Kita – rumah makan dekat kedua hotel tadi. Ini kedua kalinya saya makan di Kedai Kita, pertama dengan Mpok Siti, sohib saya alumni Jepang yang kini dosen di IPB. Waktu itu saya makan sesuai menu andalan, Pizza yang dimasak dengan kayu bakar. Bulan February 2015 Mulia juga membawakan saya pizza ini saat ia berkunjung ke Bogor. Tapi kunjungan kedua ini saya justru makan Noodles Homemade-nya!

Di Kedai Kita melalui tablet saya booking plus membayar dengan kartu kredit 2 kamar deluxe di Arch Hotel by Horison Bogor. Booking-nya klik banner di blog saya ini loh supaya saya dapat komisi juga...hehehe. Mengenai cerita mini hotel-nya saya tulis terpisah nanti, di Cinta Wisata Kita

Wisuda @ Graha Widya Wisuda IPB
Setelah breakfast kami berempat menuju GWW IPB. Hanya saya dan Mbak Nana yang akan masuk dan menghadiri wisuda-nya Owien, sedangkan Mbak Wien dan Mas Yono kembali ke hotel untuk breakfast dan menunggu Mbak Lien, kakak saya lainnya yang akan segera menyusul ke Bogor naik Commuter Line dari Jakarta.
Alhamdulillah Owien lulus menjadi Sarjana Kehutanan dengan predikat “Sangat Memuaskan”. Kami sempat melelehkan air mata, karena tiba-tiba di akhir pelantikan mereka sebagai alumni IPB seorang vocalis cowok muncul menyanyikan lagu “Ayah”-nya Ebiet G.Ade. Huaaa...gimana nggak mewek kalau kami bertiga memang sudah tidak memiliki Ayah di dunia dan kenangan manis bersama Ayah begitu membludak. Ya Allah...beri kebahagian kepada Ayah kami di alam kuburnya...Apalagi inget Owien yang baru setahun ditinggal Ayah-nya meninggal dunia. Kisahnya saya posting di SINI.

Keluar dari GWW...ruaaammeee puoool! Ada yang bawa tabuhan ala-ala marching band menyambut rekan-rekan mereka satu fakultas. Salah satu yang paling rame ya fakultas-nya Owien. Alhamdulillah Owien banyak mendapatkan bunga dan boneka, padahal tadi saya sempat berpikir untuk membelikannya – tapi belum kebeli...hihihi...



Nge-Ramen di Daiji Raamen Bogor
Selesai acara wisuda, foto-foto dan Owien dibanjiri aneka ucapan/bunga dan boneka dari rekan/adik kelas kami bertiga menuju parkiran rektorat. Mbak Wien, Mas Yono dan Mbak Lien sudah menanti disana. Disambut Mbak Lien yang memberikan hadiah parfum aroma green tea dari brand ternama.
Mbak Wien dan Mas Yono menanyakan Owien mau makan apa dan dimana. Makan siang kali ini bebas Owien yang menentukan! Ternyata dia pilih tempat makan ramen...secara gitu nggak pilih resto yang premium sekalian,Wien :p


Sesuai nama dan penampakan teman makannya maka ini adalah tempat makan yang menyediakan berbagai makanan Jepang, khususnya Rameen. Tapi nggak menyediakan sushi. Perlu saya tulis juga review resto ini??? Kalau sempat deh ya, di Berita Kuliner ....hehehe...

Sunday, 2 November 2014

Financial Planning Specialist : Profesi Baru Bergengsi di Industri Asuransi


Great Eastern Life Indonesia mengundang Bloggers untuk menghadiri acara FPS Media Workshop – Financial Planning Specialist : The Next Big Thing in Insurance Business. Bertempat di Mercantile Atletic Club Jakarta, kami para Bloggers mendapat tambahan pengetahuan tentang sebuah karir di dunia asuransi. Sebuah profesi yang bermasa depan cerah sebagai : Financial Planning Specialist.

“Aaah, itu sih cerita lama! Saya setiap kali melamar di perusahaan asuransi ujung-ujungnya pasti jadi agen asuransi. Nawar-nawarin premi sampai kehabisan ongkos untuk transport, pulsa nelpon calon nasabah, bahkan untuk nongkrong di cafe nunggu prospek yang sialnya setelah ditunggu lama mereka nggak muncul juga. Keburu uang saya habis untuk pengeluaran ngeprospek orang dong.”

Hayooo, siapa tuh yang langsung nyeletuk seperti itu sebelum kabar baik ini saya ceritakan kepada kalian? Awalnya saya juga menduga seperti itu kok, tetapi pencerahan segera datang bertepatan dengan Hari Blogger Nasional, 27 Oktober 2014.

Tentang Great Eastern Life

Sebelum berbicara mengenai FPS mari kita mengenal Great Eastern Life terlebih dahulu. PT.Great Eastern Life Indonesia adalah bagian dari Great Eastern Holdings Ltd, group asuransi tertua dan termapan di Singapore dan Malaysia. Group ini juga beroperasi di Vietnam, Brunei dan bekerjasama di China membuka kantor perwakilan di Myanmar.
Melalui 3 saluran distribusi yang sukses dan berupa satu kesatuan, yakni : Agency, Bancassurance dan perusahaan penasehat keuangan, Great Eastern Financial Advisor (Posisi FPS berada di sini)
Great Eastern Life memiliki aliansi strategis ekslusif untuk bancassurance dengan Bank OCBC NISP.
. Seringkali meraih berbagai penghargaan di bidang financial, seperti : Best Life Insurance Company 2013 pada Indonesia Insurance award 2013,dll. Great Eastern Life pula merupakan Pelopor Profesi Financial Planning Spesialist!






Nah, sekarang mari kita berbicara mengenai profesi Financial Planning Specialist atau disingkat dengan FPS. Great Eastern Life Indonesia resmi meluncurkan platform FPS sebagai bagian jangka panjang dari Great Easteren Life Agency Strategy. Pada awal terbentuknya (tahun 2013) hanya memiliki 20 FPS, dan terus menerus meningkat hingga lebih dari 300-an di tahun 2014. Nah, jika benar-benar konsisten, maka akan terbentuk Group Insurance yang "eksis" pada tahun 2018.


Untuk mencapai target tersebut di tahun 2018 Great Eastern Indonesia Life memberikan peluang kepada masyarakat Indonesia untuk berperan serta dan menjadikan FPS sebagai profesi. Prospek menjadi FPS benar-benar menjanjikan masa depan yang cerah, ini merupakan profesi baru dan bergengsi. Apalagi dilihat dari segi pendapatan. Pendapatannya mampu menyaingi profesi dokter, arsitek dan lainnya. Bahkan sama seperti profesi dokter yang bisa sekaligus menjadi pengusaha (Kalau dokter khan bisa menjadi pengusaha juga andai dokter tersebut membuka klinik yang di kelolanya bersama management-nya sendiri), profesi FPS juga dapat mengantar kita sebagai PENGUSAHA setelah 2 tahun kita bergabung sebagai FPS.
Setelah 2 tahun seorang yang telah bergabung di Great Eastern Life Indonesia dapat memilih, apakah kita ingin menjadi seorang Profesional atau Pengusaha.



Ini-lah yang membedakan FPS Program dari Great Eastern Life Indonesia dengan tranditional Agent Asuransi di berbagai perusahaan asuransi di Indonesia. Di Indonesia Great Eastern Life  merupakan perusahaan asuransi jiwa yang menawarkan program FPS ini. Padahal di berbagai negara besar profesi FPS sudah berkembang sehingga profesi FPS merupakan profesi bergensi di masa yang akan datang.
Jadi nggak perlu khawatir kamu akan kehabisan ongkos atau biaya operational lainnya untuk memprospek jika berprofesi sebagai FPS. Karena setiap bulannya sebagai FPS akan mendapatkan pendapatan tetap dan terus berkarir di kantor.


Perbedaan Financial Planning Specialist dengan profesi agen Asuransi pada umumnya, antara lain :
  • FPS mendapat fixed income
  • FPS mendapatkan Variable Compensation (Commision, Quarterly Production Bonus,dll)
  • FPS memberikan Konsultasi Perencanaan Keuangan
  • FPS mendapatkan Enhanced Training Program
  • FPS memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sebagai Profesional Certification (ChFC, CFP,RFP)
  • FPS menawarkan Overseas Training Convention
  • FPS menawarkan menjadi profesional di industri asuransi atau pengusaha di dunia keuangan ,dll


Syarat menjadi Financial Planning Specialist adalah :
  • Pria atau Wanita
  • Berusia 25 - 35 tahun
  • S1 segala jurusan
  • Pengalaman 2 tahun di dunia perbankan/keuangan
Beberapa waktu yang lalu saya mendengar "keluhan" dari seorang berprofesi Financial Planning Consultant yang merasa kesal dengan Traditional Insurance Agent yang menyatakan diri-nya sebagai "Financial Planning" dikarenakan untuk menjadi "Financial Planning" tidak sekedar menjadi agen asuransi. Nah, tenaaaang, di Great Eastern Life Insurance inilah kita bisa mencapai gelar dan profesi "Financial Planning Spesialist" dengan berbagai fasilitas yang telah saya sebutkan diatas.

PASAR LIFE INSURANCE DI INDONESIA

Sebagai FPS kalian tidak perlu khawatir akan pasar life Insurance di Indonesia. Pada saat FPS Media Workshop Mr.Albert Koh ChFC,CLU,IARFC,FTC memaparkan berbagai hal yang mendasari FPS ini “terbentuk” di Indonesia.
Beliau sebagai konsultan Great Eastern Holdings dan bergabung di Great Eastern Life Indonesia sejak February 2013 menjelaskan (diantaranya)  apa yang terjadi di Indonesia. Seperti :
  • Pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas menengah yang pertumbuhannya sampai mencapai 170 juta di tahun 2030. Hal ini tentu-nya akan merubah lifestyle serta menciptakan pasar yang lebih luas (Sumber : Mc Kinsey 2012).
  • Kenaikan upah minimum, yang biasa kita kenal dengan UMR yang semula Rp 1.5 juta menjadi Rp 2.2 juta sejak 2013. Kenaikan upah minimum ini mencapai 30 % dari selam 2010 hingga 2013
    Dari berbagai data statistik (khususnya pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup) yang terjadi di Indonesia, maka diperlukan perencana keuangan dan life insurance semakin meningkat maka FPS menjadi profesi yang sangat dibutuhkan dan bermasa depan cerah. FPS berbeda dengan Agent Asuransi biasa :) Siap melamar menjadi Financial Planning Specialist? Silakan kirimkan lamaran kamu melalui online :) * Pekerjaannya FULLTIME dan FULLHEART yaaa :) Kabar gembiranya lagi nih, pemerintah Indonesia tidak membuka pendaftaran CPNS dalam 5 tahun ini, justru inilah kesempatan kita untuk belajar dan bekerja bersama Great Eastern Life Indonesia yang telah menyusun sistem untuk kesuksesan FPS dalam kurun waktu 2 tahun :) Suuukseeeesss....GOOD LUCK!



Foto/ilustrasi : Materi FPS Media Workshop, 27 October 2014 & FB Grat Eastern Life Indonesia

Thursday, 20 February 2014

Plagiat...Oh Plagiat...

Beberapa hari ini lagi ramai dibicarakan mengenai "plagiat". Bapak DR.Anggito A dituding melakukan plagiat. Salah satu beritanya ada di Kompas.  Sebenarnya apa sih definisi plagiat? 

Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.[1] Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
(Ini saya ambil dari id.wikipedia.org. Tuh saya bilang ya, berarti definisi plagiat ini saya tidak sedang menjadi Plagiator :D)

Mengapa tiba-tiba saya menuliskan tentang Plagiat or Plagiator di blog ini? Karena beberapa hari yang lalu saya sudah berpesan ke keponakan saya untuk menghubungi anak kandung Bapak Anggito A yang secara ksatria mengundurkan diri dari UGM - walaupun beliau boleh dikatakan "kesandung" dalam hal ini.
Mengapa saya berpesan ke keponakan saya untuk menghubungi anak kandung Bapak Anggito A? Karena sebelum berita ini ramai dibicarakan saya akan mengajak "kerjasama" dalam urusan naskah saya mengenai tanah suci. Dengan Bapak Anggito-pun saya pernah bertemu langsung di SMA Taruna Nusantara Magelang. Saya menengok keponakan, dan beliau menengok ke anaknya. Cerita saya ke Magelang nih....

Bpk Anggito, saya, anak Bpk Anggito dan Keponakan saya
Berbicara mengenai plagiat juga nih. Beberapa hari lalu saya mengikuti lomba blog. Setelah saya posting dan memasukkan link ke list peserta lomba blog, keesokan harinya saya melihat seseorang posting dan mendaftar lomba blog yang sama. Doh! Kalimat yang dia tulis memang berbeda, soal sumber juga saya ada yang mengutip dari media lain. Namun saya melihat dengan matahati bahwa postingannya setipe - bahkan menjiplak dari ide saya. Saya membaca postingannya yang lain. Doh! Ternyata nih orang yang menang juara pertama dalam lomba blog beberapa bulan lalu. Yang konsepnya juga mengambil dari konsep tulisan saya. Awalnya saya tidak peduli, toh selama ini saya nge-blog bukan maksud berharap dibaca orang banyak - apalagi berharap menang dalam suatu lomba. *Nggak berharap saja udah sering menang kok!hehe, karena saya menulis dari hati dan saya senang. Nggak ada yang baca juga saya nggak pernah mempermasalahkan. Berpartisipasi dalam lomba juga tidak memaksakan diri. Yaaa walaupun jika tulisan saya bermanfaat bagi banyak umat, maka saya lebih bersyukur lagi.
Alhamdulillah, juri lomba beberapa hari lalu itu menilai secara profesional. Si plagiat ide itu sama sekali tidak menang dalam lomba blog tersebut. Saya menang 2 kategori, yakni : Pemenang Hiburan dan Penghargaan khusus Foto. Sedangkan juara 1 - 3 memang tulisannya orisinil dan pastinya bagus.
So buat apa sih ngebela-belain jadi "plagiator ide" dalam suatu lomba? Ngincer hadiah? Ketenaran? Iiiih....nyantai aja :p


Friday, 27 April 2012

Happy Saturday : Melangkah ke Karier Baru


Sebenarnya judul acaranya Siap Melangkah di Karier Kedua, tetapi saya khan Manusia 1001 Karier yang bukan penganut 'Single Karier', kalau 'Single Happy' sih memang benar! Mungkin ada peserta yang sempat melongo saat Pak Rhenald Kasali menanyakan dengan bergurau kepada saya,"Tetapi suami cuma satu khan?". Dengan semangat saya menjawab,"Belum punya suami...." Hahaha...really betapa happy-nya saya menjawab ini di komunitas majalah Pesona yang pembaca-nya berusia 35+
Saya berencana datang ke Kempinski Hotel pada acara ini sebenarnya ingin bersilaturahim dengan Rika, sohib di Auckland New Zealand. Tetapi ternyata Rika ketiduran...hahaha. Hikmahnya saya bisa dapat new network dan ketemu teman SMA!

Bpk Rhenald Kasali : Wirausaha Andal Strategi Memulai dan Mengelola Usaha
Pak Rhenald Kasali memulai talkshow sebagai Pembicara pertama. Di awal beliau menanyakan kepada hadirin siapakah diantara kami yang kalau pulang dari beraktifitas melalui jalan yang berbeda-beda setiap hari-nya. Diantara hadirin yang berada di Ballroom Kempinski Hotel pagi itu hanya saya seorang yang menunjuk tangan!!! Pak Rhenald Kasali menanyakan kepada saya kenapa saya melakukan hal tersebut. Jawaban saya : Karena saya ingin suasana baru, bervariasi, tidak rutin di salah 1 jalan dan kebetulan akses jalan menuju rumah saya ada beberapa alternatif (Saya tidak menambahkan dengan jawaban yang ada kaitannya dengan pengetahuan saya yang pernah mendengar sunah Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa sebaiknya kita berusaha mencari jalan yang berbeda dari/ke tempat ibadah agar dapat bersilaturahim dengan orang yang berbeda pula. Atau saya juga tidak menyebutkan bahwa transportasi yang saya gunakan berbeda-beda setiap hari-nya saat beraktifitas).
Yeaaay, Alhamdulillah justru sesuai penjelasan Pak Rhenald bahwa saya adalah orang yang hidupnya tidak terjebak dalam rutinitas, dan sesungguhnya hidup ini bukan rutinitas.Manusia bisa berubah. Banyak orang yang terperangkap dalam karier pertama, bekerja tidak sesuai passion.
Ciri orang yang bekerja tidak sesuai dengan passion adalah : Banyak Mengeluh dan Tidak Berprestasi Optimal. Banyak dosen di Indonesia yang mengajar hanya karena IPK mereka yang tinggi ketika kuliah, bukan karena passion merekaa untuk mengajar..
(THANKS,GOD...Saya bisa MENULIS, MENGAJAR, BERAKTIFITAS SOSIAL, BERNYANYI, BERJUALAN /BERUSAHA (Apa aja diusahakan ;-p) dan BERINTERNET sangat sesuai dengan passion saya :))
Alhamdulillah, apa yang dipresentasikan oleh Pak Rhenald Kasali telah teraplikasikan dalam kehidupan saya, semoga saya bisa lebih baik dan lebih baik lagi menjalankan kehidupan ini sehingga memiliki kebebasan : Menikmati Hidup (Enjoy Life, Menjalankan Hobby). #sujudsyukur

Note : Tidak ada genius yang ribet. Genius adalah orang yang mampu menyederhanakan hal-hal rumit ke dalam tindakan sederhana.
Berpikirlah simple! Waw, ternyata ke-2 anak Pak Rhenald Kasali bersekolah di New Zealand. Sama dong,Pak dengan saya ;-D

Be A Driver, Not A Passenger.
How to start? 
  • Open Your Eye
  • Open Your Ears
  • ACTION, take a small-medium risk

Bpk Rudy Hadisuwarno : Perfect Healthy Hair Just in Minute
Akhirnya bisa ketemu dan "berguru" dengan pakar rambut Indonesia yang mendunia nih. Beliau-lah pencipta teknik creambath di dunia. Tahun 70-an beliau terinspirasi dengan ibu-ibu Indonesia yang gemar pijat dengan menggunakan minyak cem-cem-an sampai akhirnya beliau menciptakan treatment ini. Hehehe...emang benar, selama saya melakukan perawatan rambut di salon terkenal di luar negeri (khususnya di NZ) saya belum pernah menemukan creambath ini di menu-nya. 
Beliau menjelaskan berbagai permasalahan rambut, antara lain : rusak, berketombe, rontok. Umumnya orang mencuci rambut/keramas 2 hari sekali. Bagi wanita berkerudung/jilbab seperti saya sebaiknya mencuci rambut setiap hari karena keringat dan lembab. Beuuuh, saya belum sempat,Pak kalau harus keramas setiap hari :)  Kita boleh keramas setiap hari namun dengan menggunakan : Daily Shampoo. Shampoo bertugas membuka kutikula pada kulit kepala, sedangkan conditioner akan menutupnya kembali. Oleh karenanya pakai kedua-nya ya :) 
Bpk Rudy Hadisuwarno menjelaskan mengenai 5 Actions Treatment, untuk damage defense. Ternyata uban tidak dapat diobati/dihentikan, jadi cara yang paling ampuh adalah diwarnai saja! Jangan dicabut karena dapat merusak kutikula.
Beberapa kali beliau mengatakan bahwa produk-produk yang ditampilkan bukan bermaksud promosi, tetapi hanya memberi contoh mengenai produk yang dapat mengatasi permasalahan rambut dan membuat rambut sehat. Promosi-pun nggak masalah kok,Pak,selama tidak ada pemaksaan membeli. Toh, jika telah terbukti baik kami akan menceritakan kepada teman-teman. Sekaligus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri khan,Pak :) Supaya produksi Indonesia semakin mendunia :)

Ibu Wulan Tilaar : 7 Days of  Relaxing  Work Experiences

Ms.Anna R.Nawaning S & Mrs.Wulan Tilaar Widarto

Dengan Pejabat di Martha Tilaar Grup ini saya pernah memiliki pengalaman diwawancara oleh beliau saat saya menjadi 10 Terbaik Caring Colours Care For Your Dream. Kali ini beliau menjelaskan mengenai 7 hal yang bisa kita lakukan sehingga kita bisa menjadi tenang (relaks) setelah melakukan treatment yang sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Perawatan spa dengan menggunakan produk Dewi Sri Spa. Saya juga punya pengalaman dengan produk ini loh ;-D Beberapa tahun yang lalu ada pria yang akan menikahi saya. Pada saat lamaran saya mengajukan syarat 'peningset', yakni pihak keluarga pria harus membawa barang-barang yang saya perlukan. Dalam 1 parcel saya mengajukan agar mereka mengisi-nya dengan paket Dewi Sri Spa. Mereka menyanggupi dan....yaa akhirnya saya dapat deh produk Dewi Sri Spa tersebut yang kemasannya berbeda dengan sekarang. Sudah lama saya tidak menggunakan produk ini. Oleh karena-nya ini moment yang tepat nih untuk menggunakan produk asli buatan Indonesia ini nih.

Kami diberi tempat kecil berisikan cream/oil produk ini dan mencoba aneka keharuman yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Setiap hari berbeda aroma.
  • Monday : Aroma Manggis, setelah kami mengoleskan ke tangan kami dijelaskan mengenai 'How to Motivate Yourself'
  •  Tuesday : Spa Ocean - Meeting Marathon 'Prepare Your Meeting' . Tips Sukses from Ibu Martha Tilaar : Disiplin, Jujur, Inovasi+Iman, Tekun, Ulet.
  • Wednesday : Fun Wednesday Outdoor. Menggunakan Foot Spa. Tips bekerja outdoor : gunakan bahu dengan bahan yang nyaman dan bebas bergerak, make up natural, gunakan sunblock/ tabir surya.
  • Thursday : One Minute Stress - Free Therapy. Kami diajarkan memberi aromatherapy dan memijat kening searah jarum jam. Deadline.Tips menghadapi deadline : Mengatur waktu kerja, jangan menunda pekerjaan, tetap semangat, pandai memilih prioritas, buat  evaluasi diri.
  • Friday : Hangout After Office Hout : Body Mist - Citrus Paradise.
  • Romantic Saturday.
  • Sunday to Socialize : Yoga Time.
Kami mempraktekan Yoga asli Jawa : Mayonggo Seto . Hhmmm..mungkin ini keselarasan Yin Yang gitu ya? Mayanggo Seto untuk memancarkan "aliran putih" gitu.

Bpk Alviko Ibnugroho : Mempersiapkan Mental dan Financial Untuk Karier Kedua
Sebagai pembuka Pak Alviko menanyakan kepada beberapa diantara kami apakah cita-cita kami saat kecil dan saat ini kami menjadi apa (apakah cita-cita masa kecil tersebut terwujud). Saya malah njawab bahwa saya lupa apa yang saya cita-citakan ketika kecil (karena terlalu banyaknya) dan menurut saya saat ini saya "bebas mewujudkan' cita-cita saya ke dalam tulisan.Whehehe, padahal waktu kecil saya pernah pengen jadi penyanyi loh. 
Ada seorang ibu yang ditanya keinginan karier kedua-nya. Beliau menjawab dokter. Tetapi kenapa Pak Alviko yang justru under estimate ya? Kalau menurut saya pribadi keinginan karier ibu tersebut baik loh dan saya saja merasa yakin bahwa ibu itu bisa mewujudkan, sekalipun ibu tersebut mungkin telah berusia 50 tahun. Pak Alviko sangsi,"Yakin,Bu? 8 tahun loh untuk jadi dokter?". Why not??? Let's say ibu itu berusia 50 tahun, berarti untuk menjadi dokter beliau masih berusia 58 tahun (bahkan sekarang bisa hanya 6 tahun). Bukankah ibu itu masih bisa memanfaatkan hidup ini dengan hal yang bermaanfaat bagi orang banyak dengan menjadi dokter?Memanfaatkan sisa hidup ini dengan berbagi dan produktif, bahkan dengan tulus tanpa memikirkan mencari materi lagi. Amal yang sangat berharga! Bahkan ibu tersebut Insya Allah nggak akan pikun, nggak akan kesepian di masa tua-nya. Contoh nyata : Bunda Teresa yang masih terus berbagi dan berkarya dengan menjadi "dokter" hingga akhir hayatnya, usia 87 tahun! Please deh ah, justru jangan pernah membunuh amal baikmu karena usia :)

Anda harus menemukan jalan hidup Anda (Find the Way)
Karier kedua harus sesuai dengan jalan hidup
Jalan hidup menentukan akhir kehidupan anda 
- Alviko - Financologist -

Landasan menentukan career : Kesiapan mental dan financial.
3 hal yang perlu dipersiapkan :
  1. Set up your life (Perenungan jiwa, Pergolakan jiwa, pencerahan jiwa)
  2. Set up your paradigm (Karier bukan milik dunia kerja, berbisnis itu karier, IRT sama dengan wanita karier, karier adalah keputusan hidup kita, sukses karier bukan dilihat dari materi, sukses karier lahir dari jiwa (rasional) bukan emosional)
  3. Set up your financial (Siapkan buffer financial, siapkan dana darurat, hitung casflow anda, estimasi situasi keuangan)
Acara ditutup dengan Lunch (Jam 14.00!! Hahaha...keasyikan meraih ilmu sih ya? Salut untuk para ibu yang masih meraih ilmu dan wawasan, meskipun telat makan siang dan ikut acaranya bayar @ Rp 125.000 ,- . Kalau ngebandingin sama ilmu yang di dapat ... waaah, ilmu para pakar ini terlalu tinggi harganya, namun kalau ngebandingin sama isi goodiebag...hihihi,sorry to say, kok banyakan isi goodiebag acara gratisan ya? ;-D *huuus! Yang penting khan ilmu dari para pakar itu...hmmm tapi kalau isi goodiebag-nya lebih banyak khan lebih "sempurna" tuh ...xixixixi...besok-besok kasih voucher spa dooong ;-D

Luch di tempat saat kami mengikuti talkshow

3 Bestdress (Ketiga dari kanan)



Monday, 13 February 2012

#akberdepok06 : TV Production 101


Pernah dengar tentang Akademi Berbagi? Kalau belum pernah dengar, silakan check website-nya : AKADEMI BERBAGI
Nah, tanggal 12 February 2012 saya mendapat kesempatan untuk mengikuti salah satu kelas yang menjadi minat saya - hhmmm sebenarnya materi kelas yang diselenggarakan oleh Akademi Berbagi merupakan minat saya. Boleh dikatakan hal tersebut merupakan passion saya. Ahad, 12 February 2012 berlangsung di Akber Depok kelas TV Production dengan Ibu Guru, Sita Sidharta. Bagi pecinta dunia tulis menulis dan broadcasting di Indonesia pasti kenallah nama ibu yang satu ini :)



Saya datang tepat saat kelas dimulai. Sebagai pembukaan peserta dijelaskan mengenai Sekilas Sejarah Televisi. TV pertama berada di Eropa tahun 1925, kemudian Amerika nggak mau kalah - menyatakan bahwa telah ditemukan pesawat televisi di tahun 1927. Tahun 1934 Vladimir Aworykin mengembangkan. Kemudian tanggal 2 November 1936 muncullah station BBC, menyusul ABC, CBS dan NBC mengudara di tahun 1948. Sedangkan TVRI, station televisi pertama Indonesia mengudara di tahun 1965. Beuh,ketinggalan banget yak?

Program siaran tipi terbagi 2, yakni : News and Non-News. Siang itu kami dijelaskan mengenai salah satu bagian dari Non-News, lebih tepatnya Program Drama. Deeeebz...AC mati, OHP gelap. Kena pemadaman bergilir ,Bo'. Buka jendela deh ;-D
Materi slide-nya nanti silakan dilihat di Akber Depok seandainya sudah di-upload ya ;-) Yang barangkali nggak ditulis di slide adalah durasi shooting sinetron. Untuk memproduksi sinetron masa tayang 1 jam (potong iklan jadi hanya 43 menit) maka diperlukan 1 minggu untuk shooting. Sedangkan untuk durasi setengah jam rata-rata diperlukan 3 hari shooting.
So far kalau di Indonesia saya termasuk orang yang jarang nonton tipi, tetapi setelah dipikir-pikir...kita nggak bisa "menolak perkembangan" masa sekarang. Nggak pernah nonton tivi jadi kurang update dengan lingkungan. Bukannya sebaiknya kita justru tergerak melakukan perubahan yang baik, nggak sekedar ngomel-ngomel dengan acara tivi yang kurang mendidiklah - nggak logislah - presenternya begolah - produksinya nggak kreatiflah! Lebih baik kita melakukan perubahan : Aktif menyaksikan tivi dan protes ke station tivi tersebut andai melihat tayangan yang siarannya nggak banget ;-D Kalau kita nggak nonton tivi en cuek...nanti dipikirnya kita suka dengan program tersebut, akhirnya program yang "nggak banget" tersebut terus ditayangkan dan akhirnya nggak ada arah perbaikan untuk masyarakat deh :(


Kelas yang berlangsung selama 2 jam ditutup dengan makan siang bersama di Buku Cafe. Siang itu ada Volunteer Akademi Berbagi yang mentraktir peserta untuk makan siang. Terima kasih ya, Hamba Allah yang nggak mau disebut namanya :) Jadi inget saat kuliah di UI deh, saya sering dibayarin makan siang sama orang tapi nggak ngerti siapa yang ngebayarin. Saat mau bayar ,eh katanya udah ada yang ngebayarin. Sampai saat ini nggak ngerti juga siapa yang sering ngebayarin saya. Emang ya, masih banyak orang yang mau berbagi tanpa pamrih dari orang lain :) Semoga Tuhan membalas kebaikan tersebut dengan sebaik-baiknya.