Beberapa hari ini lagi ramai dibicarakan mengenai "plagiat". Bapak DR.Anggito A dituding melakukan plagiat. Salah satu beritanya ada di Kompas. Sebenarnya apa sih definisi plagiat?
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan
atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan
menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.[1]
Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta
orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat
hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku
plagiat disebut sebagai plagiator.
(Ini saya ambil dari id.wikipedia.org. Tuh saya bilang ya, berarti definisi plagiat ini saya tidak sedang menjadi Plagiator :D)
Mengapa tiba-tiba saya menuliskan tentang Plagiat or Plagiator di blog ini? Karena beberapa hari yang lalu saya sudah berpesan ke keponakan saya untuk menghubungi anak kandung Bapak Anggito A yang secara ksatria mengundurkan diri dari UGM - walaupun beliau boleh dikatakan "kesandung" dalam hal ini.
Mengapa saya berpesan ke keponakan saya untuk menghubungi anak kandung Bapak Anggito A? Karena sebelum berita ini ramai dibicarakan saya akan mengajak "kerjasama" dalam urusan naskah saya mengenai tanah suci. Dengan Bapak Anggito-pun saya pernah bertemu langsung di SMA Taruna Nusantara Magelang. Saya menengok keponakan, dan beliau menengok ke anaknya. Cerita saya ke Magelang nih....
Bpk Anggito, saya, anak Bpk Anggito dan Keponakan saya |
Berbicara mengenai plagiat juga nih. Beberapa hari lalu saya mengikuti lomba blog. Setelah saya posting dan memasukkan link ke list peserta lomba blog, keesokan harinya saya melihat seseorang posting dan mendaftar lomba blog yang sama. Doh! Kalimat yang dia tulis memang berbeda, soal sumber juga saya ada yang mengutip dari media lain. Namun saya melihat dengan matahati bahwa postingannya setipe - bahkan menjiplak dari ide saya. Saya membaca postingannya yang lain. Doh! Ternyata nih orang yang menang juara pertama dalam lomba blog beberapa bulan lalu. Yang konsepnya juga mengambil dari konsep tulisan saya. Awalnya saya tidak peduli, toh selama ini saya nge-blog bukan maksud berharap dibaca orang banyak - apalagi berharap menang dalam suatu lomba. *Nggak berharap saja udah sering menang kok!hehe, karena saya menulis dari hati dan saya senang. Nggak ada yang baca juga saya nggak pernah mempermasalahkan. Berpartisipasi dalam lomba juga tidak memaksakan diri. Yaaa walaupun jika tulisan saya bermanfaat bagi banyak umat, maka saya lebih bersyukur lagi.
Alhamdulillah, juri lomba beberapa hari lalu itu menilai secara profesional. Si plagiat ide itu sama sekali tidak menang dalam lomba blog tersebut. Saya menang 2 kategori, yakni : Pemenang Hiburan dan Penghargaan khusus Foto. Sedangkan juara 1 - 3 memang tulisannya orisinil dan pastinya bagus.
So buat apa sih ngebela-belain jadi "plagiator ide" dalam suatu lomba? Ngincer hadiah? Ketenaran? Iiiih....nyantai aja :p
No comments:
Post a Comment