Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Wednesday, 22 February 2017

[Book] Jelajah 3 Daulah : Journey to Andalusia


Judul Buku: Jelajah Tiga Daulah : Journey to Andalusia

Penulis: Marfuah Panji Astuti

Photografer : Muhammad Herlambang

Penyunting: Marina Ariyani

Desain Cover : Yanyan Wijaya

Ilustrasi Cover : Arkhan Studio

Penerbit: Bhuana Ilmu Populer

Terbit: 2017

Tebal: 190  hlm.

ISBN: 978-602-394-391-3

Tidak banyak generasi muda Muslim yang masih mengetahui jejak sejarah Andalusia. Sebenarnya Andalusia adalah sejarah yang paripurna, negeri sejuta cahaya, tempat segala hal hebat berawal. Islam pernah menyinari negeri itu dengan ilmu pengetahuan, peradaban dan kemanusiaan selama 800 tahun. Lebih dari 2/3 sejarah Islam ada di sana.
Kalkulus, algoritma, trigonometri, aljabar adalah hasil pemikiran ilmuwan muslim bagi kemajuan peradaban. Tanpa penemuan-penemuan itu, tidak akan ada revolusi digital yang kita nikmati saat ini. Catatan perjalanan ini bukan sekedar menjelaskan bahwa Islam pernah berada di Andalusia, wilayah yang kini bernama Spanyol, Portugal, dan sebagian Perancis – bukan di Turki – tapi juga mengingatkan bahwa benderang itu bersumber dari Islam.

Demikian yang tertulis di cover buku seri pertama ‘Jelajah Tiga Daulah’ . Daulah atau dinasti adalah keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga. Tiga daulah besar yang pernah menguasai peradaban dunia adalah : Daulah Umayah (Damaskus 661 – 750 , Andalusia 711 – 1492), Daulah Abbasiyah (750 – 1258) dan Daulah Utsmani atau Ottoman (1299 – 1923). Tiga daulah ini-lah yang dibukukan oleh Penerbit BIP – Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) dengan seri pertama adalah ‘Journey to Andalusia’ yang ditulis oleh Marfuah Panji Astuti.
Penulis yang dikenal juga dengan nama Uttiek Herlambang memiliki background sebagai wartawan di Kelompok Kompas Gramedia. Menurut saya hal ini menguatkan tulisannya dalam buku ini. Uttiek menyusun tulisannya secara runut, cerita perjalanannya – berawal dari prolog, diceritakan bahwa ia sangat terkesan oleh dongeng pengantar tidur dari Papi-nya. Memiliki favorit cerita mengenai perjuangan Shalahuddin Al-Ayubi dalam membebaskan Al-Quds (Yess,Mbak Uttiek, kita sama-sama kagum akan perjuangan Shalahuddin Al-Ayubi, namun saya berawal dari film-nya!). Timbullah impian itu, berkunjung ke negeri-negeri “dongeng” yang sesungguhnya nyata di masa lalu. Satu persatu negeri tersebut terkunjungi, hingga terwujudlah buku ‘Jelajah Tiga Daulah : Journey to Andalusia’

Saturday, 3 September 2016

Jihad Selfie Jihad Masa Kini?

Beberapa tahun lalu saya selalu membaca berbagai buku berthema Islam, tanpa melihat aliran atau kelompok manakah penulis/penerbit buku tersebut meyakini. Semakin sering membaca buku-buku tersebut tanpa bimbingan khusus guru, maka saya semakin bingung. Ada yang menuliskan bahwa amalan harus dilakukan dengan lemah lembut, ada pula yang menceritakan bahwa jihad adalah melakukan bom bunuh diri atau melemparkan batu-batu ke musuh hingga sang musuh benjol. Padahal belum tentu korban bom tersebut adalah pribadi yang mendzolimi mereka (Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk berziarah ke Palestina ketika  masih kuliah. Saat itu saya bisa duduk dengan santai bersama tentara2 Israel yang ganteng2 dengan senjata pistolnya ,tetapi mereka sedang menunggu instruksi dari atasannya agar kami mendapat izin melaksanakan ibadah shalat di kompleks Masjidil Aqsa dan Dome of The Rock. Kemudian kami berkunjung ke tempat kelahiran Nabi Isa Almasih di Betlehem yang dijaga oleh tentara muslim Palestina, dan melihat langsung saudara/i Kristiani dari berbagai penjuru dunia melakukan ibadah di gereja tersebut. Kami umat Islam tetap berdoa dan tenang, tidak mengusik mereka yang tengah beribadah di gereja tsb.) .Suatu hari saya juga pernah “diculik” oleh seseorang dan ternyata dipertemukan dengan seseorang yang berpenampilan ala eksekutif central business Jakarta namun menceramahi dengan berbagai tafsir. Ujung-ujungnya saya diajak untuk ba’iat dengan membayar sejumlah uang, dan katanya nggak akan masuk surga orang yang tidak diba’iat bersama kelompok mereka. Yeeee, emang surga situ yang punya?!