Showing posts with label Sport. Show all posts
Showing posts with label Sport. Show all posts

Tuesday, 15 May 2018

Gaya Hidup Sehat Bersama Allianz Sweat Challenge


Bergaya Hidup Sehat di Allianz Ecopark (Dok.Yulia R)
Sabtu di minggu kedua bulan Mei 2018, tepatnya tanggal 12 saya bersama dengan 4 rekan datang ke Allianz Ecopark di kawasan Ancol Jakarta Utara. Ini kunjungan saya kesekian kalinya ke Ecopark Ancol, tetapi ini pertama kalinya sejak penambahan nama “Allianz” di depan nama “Ecopark”. Penambahan nama tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Allianz Indonesia untuk memperkuat proposisi dalam hal kesehatan dengan mendorong orang untuk menjalani gaya hidup sehat. Ya, selain Ecopark memiliki area terbuka hijau berkonsep nature sport edutainment di kawasan Ancol, kini Ecopark menjadi tempat kepada masyarakat Jakarta untuk beraktifitas meningkatkan gaya hidup sehatnya. Allianz Ecopark juga menyediakan beberapa zona dengan fingsi dan fasilitas berbeda-beda seperti zona untuk berlari, jalan kaki dan bersepeda. Di tahun pertama kemitraannya ini, Allianz ingin memberikan tempat dan fasilitas tujuan bagi setiap orang yang ingin memulai  gaya hidup sehat dan juga ingin mengisi waktu berkualitass bersama orang-orang tercinta melalui kegiatan yang dilakukan secara regular di minggu kedua dan keempat setiap bulan. Disamping itu juga diadakan setiap 2 bulan program Tematik yang berkaitan dengan olahraga, kesehatan, budaya, konser atau pertunjukan .

Allianz Sweat Challenge
Meja registrasi ulang sebelum sessie exercise di mulai (Dok.Pribadi)

Di akhir pekan ke-2 bulan Mei 2018 itulah saya bersama 4 rekan hadir di program regular Allianz Indonesia yang diberi nama “Allianz Sweat Challenge”. Allianz Sweat Challenge adalah acara yang dipersembahkan Allianz untuk mengajak Indonesia sehat besama.  Setiap minggu kedua dan keempat Allianz Sweat Challenge diadakan dengan tema olah raga yang berbeda-beda. Pada kedatangan kami itu, kami melakukan kegiatan yoga sekaligus bincang-bincang dengan topik bahasan “Healthy Nutrition During Fasting”. Oh ya, “Allianz Sweat Challenge” ini sudah terselenggara sejak bulan November 2017 dan akan berakhir di bulan Desember 2018.
Aktifitas apa saja saat program reguler ini berlangsung ? Kita dapat melakukan latihan zumba, yoga, pound fit, running exercise dan cardio. Aktifitas ini ada instruktur profesional-nya loh, dan free alias tanpa membayar. Ketika kami mengikuti sessie yoga, semua peserta dipinjamkan matras yoga tanpa dikenakan biaya. Syaratnya memberikan jaminan KTP. 

Gaya Hidup Sehat
Peserta sessie Yoga di minggu ke-2 bulan Mei (Dok.Pribadi)

Wednesday, 10 May 2017

Yoga Class Di Best Western Premier The Hive Bersama Wanita Indonesia

Walaupun tidak rutin, tetapi saya suka melakukan aktifitas yoga. Kegiatan yoga pertama yang saya lakukan nggak tanggung-tanggung loh, yakni di Namaste Festival bersama yogi dari berbagai negara. Plis deh, padahal waktu itu senam pagi saja sudah jarang saya lakukan, eh ini kok malah yoga dengan pakarnya yang kaliber international. Namun seperti juga yang dituturkan Ibu Ayu, instruktur yoga di Best Western Premier The Hive, bahwa yoga bukanlah kompetisi. Bukan diperlombakan jago-jagoan gaya. Fokus pada pikiran kita sendiri.

Yoga Class Best Western Premier The Hive
Akan saya ceritakan bahwa pada hari Rabu 26 April 2017 pukul 16.00 saya mendapat keberuntungan dengan diundang oleh Marketing Communications Best Western Premier The Hive Jakarta Timur untuk mengikuti acara Yoga Class kolaborasi BWP The Hive dengan Tabloid Wanita Indonesia.

Sunday, 30 August 2015

Jerman Fest :Hadiri Program Budaya dan Kesempatan Terbang ke Hanover



“Atas kepentingan yang meningkat, Indonesia akan menjadi Negara Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair pada bulan Oktober ini. Dalam konteks ini, Goethe-Institut Indonesien, Kedutaan Besar Jerman Jakarta dan EKONID mempertimbangkan, bahwa hanya berfokus pada tataran budaya saja, akan tetapi juga menghadirkan gambaran yang komprehensif terhadap hubungan bilateral keduanya. Oleh karena itu,kani telah memulai mengembangkan Jerman Fest di musim semi 2014 lalu.” Demikian penuturan Dr.Georg Witschel, Duta Besar Jerman untuk Indonesia pada siaran pers Jerman Fest yang pembukaannya akan diadakan tanggal 5 September 2015. Acara di buka di Teater Jakarta dengan ditandai pemutaran film bisu mahakarya Fritz Lang “Metropolis”, diiringi oleh Film Orchestra Babelsberg.
Disusul selama 3 bulan berikutnya dengan berbagai acara-acara berkualitas tinggi di beberapa kota di Indonesia. Variasi acara diantaranya paduan suara asal Jerman dan Indonesia, seniman Indonesia – Jerman berkolaborasi menciptakan karya-karya unik hingga seminar dan konferensi tentang isu-isu politik dan ekonomi. Untuk kita ketahui bahwa Jerman dan Indonesia merupakan negara-negara penting di wilayahnya masih-masing dan bagian dari keanggotaan G20. Kedua negara ini tentunya bersedia dan siap membentuk masa depan dengan menghadapi tantangan yang berada di hadapan.
Untuk sosialisasi penyelenggaraan Jerman Fest tahun 2015 di Indonesia, diadakan Blogger Gathering di Goethe-Institute Jakarta Pusat. Sebagai Pembicara dalam Blogger Gathering tersebut adalah Mr. Heinrich Blömeke (Direktur Goethe-Institut Indonesien), serta Pangeran Siahaan (Narasumber Ahli Sepak Bola dan Juri Jerman Fest Football Competition) dan Ade Dharmawan (Seniman, Direktur, Co-Founder Ruang Rupa, Market Share Project).
“Kerjasama dan Inovasi” adalah moto dari program-program kebudayaan di acara Jerman Fest. Pihak Jerman ingin memfasilitasi hubungan kerja langsung antara seniman-seniman Indonesia dan Jerman yang luar biasa dan mencoba format-format baru, misalnya kolaborasi antara musisi muda dan kom[onis Indonesia dengan Ensemble Modern yang sudah terkenal di dunia atau kerja sama antara teater boneka Papermoon (Jogjakarta) dan Retrofuturisten (Berlin), Teater Garasi dan Rimini Protokol berkolaborasi untuk proyek ‘100 % Yogyakarta’ yang merefleksikan masyarakat urban dan juga mengikutsertakan masyarakat umum selama pementasan di panggung.
Masih menurut Direktur Goethe-Institut Indonesien,”Undangan kepada 4 penulis Jerman ke Indonesia untuk program residensi selama satu bulan adalah sebuah jembatan untuk peran Indonesia sebagai Negara Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015 : para penulis akan berbagi pengalaman mereka selama di Jawa, Sulawesi atau Lombok selama Book Fair tersebut serta dengan media-media penting di Jerman. Beberapa hari proyek yang di prakarsai oleh Jerman Fest juga akan dihadirkan sebagai bagian dari IndonesiaLAB, sebuah festival seni pertunjukan,”
Berbagai info mengenai Jerman Fest bisa didapatkan di : www.jermanfest.com / www.deutschesaison.com / www.germanseason.com

 Jerman Fest Football Competition
Ingin menyaksikan pertandingan persahabatan sepak bola tim nasional Jerman dan tim nasional Belanda di Hanover pada bulan November 2015? Saya juga kepengen nih, secara kalau tim nasional Indonesia dan tim nasional Belanda saya pernah menyaksikan langsung, yang ceritanya di link ini :)
Ikut kontesnya yuk! Nggak kok kamu nggak harus menjadi pemain bola, tetapi cukup kirimkan video berdurasi 90 detik yang memperlihatkan dukungan kamu kepada tim nasional Jerman dengan sekreatif mungkin. Keterangan lebih lanjut tentang persyaratan kontes ini bisa di dapatkan di : deutschesaison.com/wp/football

Monday, 4 May 2015

Sport Event : EU on The Move 5 K



Ketika kegiatan “Run 5K – 10K” semarak di tahun 2014 saya sudah bertekad untuk berpartisipasi. Sudah mendaftar event lari-nya BUMN terbesar di Indonesia, eh belum sempat transfer uang pendaftaran. Pernah memenangkan kuis di majalah kesehatan International dengan mendapatkan free pendaftaran event 5K developer property yang mengadakan event lari , eh saya terlambat konfirmasi kemenangan kuis tersebut karena 2 hari nggak ngecheck Twitter.

Memang Allah sudah mengatur semua hingga akhirnya saya diizinkan-NYA untuk mengikuti event “European Union on The Move 5K”. Penyelenggaranya lembaga yang lebih mendunia dari 2 lembaga yang saya tidak dapat mengikutinya. Anugerah banget! Saya-pun mendapatkan medali “Finisher” dari EU “menemani” medali “Tower Round The Bays Running for the Children” yang saya peroleh di Auckland New Zealand tahun 1997. Sebelumnya, di tahun 1994 saat duduk di English School saya memperoleh Certificate of Merit Run Round The Bays juga. Jarak yang kami tempuh waktu itu adalah 8,5 km dengan rute Quay Street menuju St.Heliers. Yiiihhaaa, ternyata lebih dari 5 km!

Serifikat dan Medali yang saya peroleh saat Round The Bays Auckland NZ tahun 1994 dan 1997
Berdasarkan pengalaman tersebut maka saya optimis “EU on The Move 5K” dapat terlalui. Dua malam sebelumnya sih niat bandel sama Lia (Saudara saya) untuk melompat jalur  atau menyeberang jembatan halte busway agar kami cepat tiba di garis finish tanpa capek...hihihi. Alhamdulillah, justru saat sudah start kami bertekad jujur kepada diri sendiri. Khan pengen sehat jiwa dan raga loooh...hehehe. Eh, ternyata di kilometer 2,5 (Bundaran Senayan)  Runners/Walkers diberikan wristband atau gelang pertanda bahwa peserta telah mencapai 2,5 km. Lah kalau kita nerabas pagar jalan Sudirman atau menyebrang melalui jembatan penyeberangan berarti khan ketahuan kalau kita curang. Nggak ada gunanya juga curang :D Toch saya sama sekali nggak ada ambisi untuk memenangkan pertandingan lari ini. Gimana mau menang kalau waktu saya masih beberapa meter dari garis start (tepatnya di depan Universitas Atmajaya) ternyata dari jalur sebelah terdengar sirine meraung-raung mengiringi Male Runner berasal dari Afrika yang beberapa meter lagi tiba di garis finish (berseberangan dengan garis start). Hebat, Male Runner asal Kenya tersebut hanya memerlukan waktu 16 menitan untuk menempuh 5 km, tepatnya 5,3 km. Kalau saya mah Cuma lari-lari cantik duangan. Bahkan selepas dari jembatan Semanggi Lia izin untuk lari meninggalkan saya yang “keberatan sepatu”, sepatu yang saya kenakan memang bukan sepatu khusus berlari. Oh iya, sebenarnya saya pernah ikut dalam event “Fun with Your Heels” alias kompetisi lari menggunakan sepatu tinggi. Seru!
Sekitar 1 jam-an saya baru tiba di garis finish. Mengambil medali Finishers kemudian langsung duduk di depan stage. Lia yang sudah sampai terlebih dahulu berdiri di depan blower, mendinginkan diri...hahaha... Alhamdulillah saya nggak merasa capek tuh. Lebih capek “lari dari kenyataan” daripada lari 5 km...hahaha. Kemarin saya sudah minta doa’in My Lovely di New Zealand agar saya kuat. Dia justru wanti-wanti supaya saya jika ikut kegiatan nggak meniatkan untuk dapat hadiah....Ah, gimana sih, kalau Ibu saya justru mendorong saya mengikuti berbagai kegiatan salah satunya untuk dapat hadiah. Hahaha... Keyakinan diri aja deh, terserah Allah mau kasih saya hadiah dalam bentuk apa. Yang terpenting kalau ikut aneka kegiatan harus bermanfaat bagi diri sendiri yang kemudian ilmu serta pengalamannya bisa di-sharing sebagai ladang amal.
Finish : dihibur oleh nyanyian Italia Solo Mio...asyeeek, backsound saya kalau lagi flight simulator nih! Juga dihibur dengan berbagai lagu era tahun 90-an (Ketahuan banget deh usia kita2 yg jingkrak2 demen sama lagu2 ini...hehehe). Ambil medali dan photoboth. Beberapa stand Eropa yang tidak sempat saya sambangi satu persatu juga ada loh...

Dari Intiland Tower (Finish) saya berdua Lia menyeberang Jalan Sudirman dengan santai (beuh jarang-jarang nih bisa seperti ini di hari biasa). Kami memarkir motor di depan Standard Chartered Building – pernah parkir disitu juga seharian saat meeting Oriflame. Kemudian kami ke Bakmi Gondangdia di Cikini. Beuh, disana banyak pengunjung yang jersey-nya sama dengan yang kita pakai. Iya, mereka juga peserta EU On The Move 5K. Ibu waitress-nya sampai nanya-nanya ke saya.
Setelah lunch di Bakmi Gondangdia kami ke Inan Salon sebelum pulang. Saya hanya melakukan treatment menicure & pedicure. Benerannya mau juga sih luluran atau body treatment lainnya, tetapi karena nggak bawa pakaian ganti dan harus antri...mendingan besok-besok deh saat tugas dari kantor sudah tuntas (berkuranglah, malah jangan sampai tuntas ah! Hihihi)


Saya masih berminat ikut event olah raga lainnya, supaya semakin sehat dan seksih! Bahkan semakin antusias...5 kilometer aja mah hayuuuuh. Apalagi nih di FB teman-teman lama saya banyak yang posting foto-foto mereka mengikuti berbagai aktifitas olah raga, sampai Jepang dan berbagai negara lainnya. Ah, nggak ngiri ah...khan saya sudah sejak dari dulu-dulu melakukan aktifitas tersebut, walau foto gak bisa di-“pamerin” karena belum mengenakan kerudung...hehehe..

Terpenting, dana yang terkumpul di sedekahkan kepada anak-anak yang membutuhkan seperti yang  tertera di medali ini. EU on The Move 5 K 2015 benefitnya juga diperuntukkan bagi Yayasan Rumah Rachel, Sanggar Anak Akar dan Yayasan Bakti Luhur

Oh iya, satu hal yang paling membedakan ikutan event Running antara di Auckland dan Jakarta adalah : 
Di Jakarta sepanjang jalan ada tukang jualan cilok, mendoan, cireng, kue cucur, teh botol dan lainnya. Sedangkan di Auckland? Boro-boro deh, mesin penjual minuman kaleng aja saya nemu hanya di Mission Bays.

Wednesday, 25 June 2014

Fun Weekend with Yukmakan at Transera Waterpark Bekasi


Kembali yukmakan mengadakan acara seru. Bagi yukmakaners yang beruntung mereka diundang dalam acara tersebut hari Sabtu 7 Juni 2014. Acaranya seru, gratis dan “asyik plus” karena seringkali yukmakaners dilimpahi berbagai hadiah.

 
Di “Fun Weekend with Yukmakan at Trasera Waterpark” saya dan Lia menjadi peserta. Transera Waterpark berada di Timur Jakarta, terletak di dalam Kota Harapan Indah, kota mandiri baru di gerbang Bekasi Barat berbatasan dengan Cakung – Cilincing Jakarta Timur. Kebetulan 7 bulanan yang lalu saya melakukan riset marketing di perumahan ini selama beberapa hari – mengendarai Suzuki Spin sendiri euy dari Pulomas. Janjian dengan beberapa teman di Carrefour-nya, so jadi familiarlah saya dengan perumahan ini karena kami konvoi “blusukan” ke cluster yang ada disana. Nah, makanya dengan yakin saya berangkat ke event ini naik motor berdua Lia. Wuuuih, ternyata busway sekarang sudah sampai di kawasan tersebut. Namanya masih TransJakarta gak ya, mengingat halte-nya sudah masuk ke wilayah Bekasi...hehe. Saya juga merasa dekat dengan kota mandiri baru ini karena jaraknya tidak jauh dari Pulo Gadung,kecamatan tempat saya bermukim :)
Jam 14.47 saya tiba di depan loket masuk Transera Waterpark. Mendaftar ulang di meja panitia, mendapat name tag – keterangan games dan pita yang menandakan kelompok. Saya mendapat kelompok Ungu, Lia kelompok Pink. Dipisah??? Malah seru karena kita jadi berinteraksi dengan orang-orang baru. Sambil menunggu, kami berganti pakaian. Dresscode-nya sih celana pendek,  tapi nggak mungkin kali ye daku bercelana pendek ria :p Pokoke yang enak buat nyebur di air dah, saya pilih semacam celana kaos – bukan pakaian renang muslimah.


First Game – Tanga Looma
Meluncur dari ketinggian dengan menggunakan ban...wuuuiiing, asyiiiik! Persaingan kelompok dengan kecepatan waktu sebagai penilaian utama. Mayan deh untuk saya yang belum sempat warming up harus lari-lari di tangga mencapai ketinggian membawa ban peluncur. Sampai atas malah meluncur ke bawah lagi, disambut teman kelompok yang bersorak sorai menjadi sponsor. Ampun deh, meluncurnya malah asyik tapi yang bikin ngos-ngosan nafas justru lari ke atasnya, Bro! Hohohooho...
Second Game – Ducky Dungs
Saya jadi supporter aja. Dari 7 anggota kelompok hanya diwakili oleh 2 orang.
Games 3 - Crazy Cone
Yiiihaaa, yang ini kusuka. Jadi tuh kita diwajibkan meluncur dari ketinggian, trus meliuk-liuk di tabung peluncur, di dalam tabung tersebut kita diombang-ombing macem kapal kena ombak. Sempat “macet” yang bikin saya en tandemmate saya ndorong-dorong badan agak panik karena khawatir ketubruk yang belakang. Hahaha, ternyata itu memang sengaja dibuat seperti itu. Halaaah...
Tapi beneran deh, saat badan kita rileks dan mengikuti arus saya justru merasa enjoy menikmati wahana ini. Pas mau meluncur sempat ditahan karena mau di-shooting dulu...hahaha...mesem-mesem campur aduk deh di depan camera. Permainan selesai kami berdua malah heran en protes,”Kok udahan sih? Mau lagi dooong....”
Games 4 - Mosi Oa Tunya
Awalnya saya berniat untuk mengikuti semua games yang ada, seberapapun mengerikannya wahana tersebut. Bersyukur dong masih diberi kesehatan prima dari Tuhan, makanya lakukan apa yang kita bisa selagi itu tidak merugikan orang lain dan bermanfaat bagi kita. Buat nambah kekayaan pengalaman pula. Taaaappiiii, di games ke-4 ini kami yang cewek-cewek dari kelompok Ungu terpaksa nggak ikutan! Saya pribadi merasa harus fokus jika bermain di wahana ini, bertumpu ke lengan dan kepala. Haduh, kalau daku nggak fokus khan kepala bisa benjut, sedangkan saya masih menata detak jantung yang tak teratur bukan karena takut, tapi karena lari-lari mendaki ketinggian/tangga sambil membawa ban. Next deh, kalau sudah warming up dan detak jantung lebih teratur saya akan bermain di wahana ini.

Permainan usai...selanjutnya kami berganti baju dengan dresscode putih, shalat Maghrib kemudian memotret Lampion Park untuk di lombakan di Twitter. Lantas berkumpul kembali di Te Ta Cafe. Duduk satu meja bersama kelompok games di wahana waterpark tadi. Serulah karena kita menikmati makan malam dengan sorak sorai dan tawa keceriaan. Yang menjadi pemenang games di waterpark tadi adalah kelompok Pink, kelompoknya Lia. Hihihi, lumayan hadiahnya khan, Li?
Saya nggak menang satu-pun contest malam ini? Aku rapopo...karena sebelumnya saya terlalu sering menang dalam berbagai contest/competisi/games/lomba : )



Acara yang diadakan yukmakan dan pada acara tersebut saya memenang kompetisinya,antara lain :

Monday, 5 August 2013

3 Hari Mengejar Arsenal : Arsenal Asia Tour 2013


"Kamu Gooners,Na'?" tanya seorang kawan.
Saya menggeleng dan menjawab,"Nemenin kakak en saudara aja..." (Walaupun sebenarnya mereka menyaksikan Arsenal bersama dengan kerabat lainnya.)
Selain itu, Alhamdulillah, saya memang mendapatkan rezeki undangan selama 3 hari berturut untuk "memantau" kegiatan Arsenal selama berada di Indonesia :) Allah swt yang Mahabaik juga mengizinkan saya, dengan "membebaskan" saya untuk tidak berpuasa dan bertarawih di hari ke-3 sampai ke-5 bulan Ramadhan 1434 H. Asyiknyaaa jadi wanita :)

Gala Dinner @ Ballroom Grand Hyatt Hotel

Kabar mendapatkan undangan Gala Dinner Arsenal Asia Tour 2013 hanya 4 jam sebelum acara dimulai. Untungnya saya sudah pulang dari kantor Gudang Peluru, sehingga ketika dikabari saya sedang berada di kamar sambil menanti waktu berbuka puasa hari ke-3.
Saya menanyakan dresscode acara gala dinner malam ini, tetapi pemberi kabar juga belum mengetahui dresscode dikarenakan beliau dalam perjalanan mengambil undangan yang hukumnya wajib untuk dibawa. Beruntung banget deh mendapatkan kesempatan dinner bersama dengan para petinggi Arsenal. Saya merasakan keberkahan Ramadhan :) 
Saya dan kakak saya yang penggemar Arsenal kasak kusuk mengenai dress yang akan kami kenakan. Gimana nih? Berdasarkan tempat dan nama acara sepertinya kami harus mengenakan gaun resmi, tetapi kami justru khawatir dresscode-nya ala pemain atau supporter sepak bola. Duuuh, jangan sampai saltum dah ih! Inget tulisan/cerita saya ketika hadir di event "Malam Final Miss Indonesia 2013"??? Saat itu juga terlintas soal dress! Kali ini saya mengambil jalur aman, yakni mengenakan batik ala pegawai pulang ngantor...hehehe, memang pas hari kerja khan tuh - hari Jumat pula dan motif batik cenderung fleksibel, bisa digunakan di event formal atau non formal. Lagipula yang hadir pasti banyak orang asing-nya yang tidak memiliki kapasitas mencela ciri khas Indonesia.
Yeaay, ternyata banyak tamu undangan yang mengenakan dress batik. Yang pria juga banyak yang mengenakan jas, khususnya para petinggi Arsenal dan petinggi RCTI. Yang menyalahi aturan dresscode mengenakan kaos dan pernak pernik Arsenal. Oh ya dresscode : Formal Simple. Saya nggak merasa saltum deh ;) Rombongan saya yang datang : Mas Tunggal, Mbak Rita, Sekar, Seno,Rifki, Mbak Nana dan saya...jadi kami bertujuh. Datangnya sih terpencar-pencar, bahkan kami terbagi di 2 meja. Saya, Mas Tunggal dan Mbak Nana duduk di meja 23 bersama dengan 3 pria dari Sumatera Utara dan seorang ibu muda en seksi bersama anaknya yang terlihat blasteran. Ternyata ibu berwajah Indonesia dan dress seksi ini khusus datang ke Indonesia dari Bahrain untuk menyenangkan anak-nya (Usianya sekitar 6 tahun) yang nge-fans berat dengan Arsenal! Spesial dari Bahrain ke Indonesia untuk menyaksikan pertandingan Arsenal vs Indonesia. Cool banget deee.... :D


Dahsyat RCTI dan Coaching Clinic


Pagi , saat baru tidur selama 2 jam saya sudah diuprak-uprak oleh Oma Gooner alias Mbak Nana! Pokoknya nih seharian kami ngikutin jadwalnya Arsenal! Dari acara Dahsyat RCTI sampai selesai Coaching Clinic. Walaupun hari itu saya nggak puasa, tapi karena kurang tidur jadi berasanya ikutan maen bola deh. Dari Senayan, kami ke Gandaria City beli 12 tiket nonton Pacific Rim di IMAX, kemudian keluyuran di GanCy. Saya dan Mbak Rita sempat lunch di Solaria. Kemudian kami balik lagi ke Senayan untuk Coaching Clinic, malamnya balik lagi untuk nonton bersama keluarganya Om Ar.Nonton ber-12....

Indonesia Dream Team vs Arsenal FC


Nah, ini sebenarnya puncak acara dari 3 hari ,yakni menyaksikan pertandingan Indonesia Dream Team melawan Arsenal FC. Udah pada nonton di RCTI? Khan siaran langsung tuh....jadi saya nggak perlu cerita ya, apalagi saya benar-benar sebagai team penggembira aja...hehehe. Yang Gooners banget tuh Mr.Arif and Mrs.Nana yang bersama kami...Oh ya, sebelum ke GBK kami bukber dulu di Cempaka Putih, syukuran keponakan saya diterima di FH UGM bertepatan dengan ultah ke-1 Banyu alias anak Mr.Arif...beuuuh, berasa yang dikasih hadiah bapaknya ya dengan kedatangan Arsenal :)) Dari Cempaka Putih kami berangkat bertujuh (Saya, Arif, Mbak Nana, Mas Tunggal, Mba Rita, Sekar dan Seno), di pelataran Kantor Pengelola GBK kami parkir dan janji ketemuan dengan Om Fakih dan Rifki (Gooners). Trus janjian serah terima tiket dengan temannya Mas Tunggal beserta anak cowoknya.

Tuesday, 11 June 2013

Garuda vs Oranje, Berkobar di Gelora Bung Karno

Pertandingan antara team sepak bola peringkat 5 dunia melawan team sepakbola peringat 100an dunia. Nggak usah berharap menang walaupun di kandang sendiri. (Yeee, emangnye kite binatang pakek kata kandang2 segala :p) Seharusnya inilah ajang terbaik bagi pemain sepakbola dan supporter Indonesia untuk belajar. Kesempatan yang sangat baik, bisa belajar dari 5 terbaik dunia dan dikunjungi oleh pemain-pemain bola tingkat dunia.
Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan secara langsung laga yang bersejarah di dunia persepakbolaan Indonesia :) Awalnya mendapat undangan "Latihan Terbuka Tim Nasional Belanda" tanggal 6 Juni 2013 di Gelora Bung Karno Jakarta. Saya sudah bersyukur dengan kesempatan tersebut, eh Allah masih memberikan hadiah ulang tahun saya dengan tiket VIP (Harga tiket @ Rp 1.5 juta/orang)  pertandingan keesokan harinya.
Jadilah saya bagian sejarah, seperti yang tertera pada banner dan web event  ini! 
Are you ready to be a part of history?



Latihan Terbuka Tim Nasional Belanda



Saya penasaran, gimana sih tim yang menjadi Runner Up Piala Dunia 2010 ini mempersiapkan tim-nya untuk sebuah pertandingan? Pukul 19.00 penonton memasuki stadion melalui pintu VIP Barat GBK.Tertib!
Tim Negeri Kincir muncul di lapangan, kami bersorak sorai. Asyiiik, akhirnya bisa satu "ruang" dengan selebrities dunia, seperti Van Persie, Sneijder,Robben,dll. Kalau dengan Ruud Gulit saya pernah bertemu dengannya saat beliau masih menjadi Pemain Sepak Bola (Sekarang sudah menjadi Pelatih), bahkan saya berdekatan - bersama mengaduk barang belanjaan di Sarinah Thamrin...hehehe...
Kebetulan 6 Juni merupakan tanggal lahir Presiden RI Pertama, Soekarno alias Bung Karno yang menjadi nama bagi stadion yang sedang kami duduki. Berasa merayakan ultah beliau deh :D


GARUDA VS ORANJE
Kami (Saya, kakak, kakak ipar, Sekar, Seno dan temannya, Om Fakih dan Rifky) berkumpul di Plaza Senayan karena kami dari berbagai penjuru...hehe. Saya dan kakak ipar naik Xenia dari Kebon Jeruk, Sekar dan Ayahnya naik Honda Accord dari Pasar Minggu, Seno dan temannya naik taksi dari Rafles Hills Cibubur dan Om Fakih beserta Rifky naik mobilnya sendiri dari Ciledug.
Ternyata para supporter lainnya banyak yang makan malam terlebih dahulu di mall yang dekat dengan lokasi pertandingan. Diantara yangterlihat artis dan aktor Indonesia. Lucu-nya kebanyakan yang berkumpul di Plaza Senayan mengenakan kaos berwarna oranye walaupun wajah mereka banyak wajah melayu-nya...hehehe...
Memasuki area Gelora Bung Karno di hari antara 2 Presiden RI berulang tahun (Soeharto berulang tahun 8 Juni. Keduanya berzodiac Gemini!) ada rasa merasuk ke dalam hati saya mendengar lagu Wilhelmus dan Indonesia Raya berkumandang bergiliran. Dua negara yang memiliki arti dalam kehidupan saya pribadi, bukan sekedar negara yang pernah menjajah dan dijajah :)


Jujur saja, saya menyaksikan pertandingan ini bukan seperti menyaksikan 2 timnas sepak bola yang sedang berlaga. Pertandingan ini seakan menjadi hiburan bagi saya yang sudah bertahun-tahun tidak menyaksikan pertandingan sepak bola tingkat nasional/international secara langsung. Berita-berita buruk mengenai pertandingan sepak bola antar timnas kebanggaan tidak saya temukan disini, bahkan saya melihat kekompakan dari semua supporter. Siapapun yang nyaris memasukkan bola ke gawang maka kami beri applaus dengan antusias. Sama sekali nggak ada sisa kebencian atas penjajahan zaman dulu kala...hahaha....
Yang bikin miris khan justru melihat pertandingan sepak bola nasional, seperti Persija melawan Persib atau Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia. Makanya keren banget nih Indonesia, yang menyaksikan team Garuda dan Oranje bertanding. Hohoho, saya nggak perhatikan deh tuh apakah suporter Persija alias Jakmania datang mengenakan warna oranye-nya atau tidak. Or barangkali crew TransJakarta menyaksikan dengan seragam mereka??haha...Eh, sopirnya kakak saya nonton loh, kebetulan kami ada kelebihan tiket kelas 1 (Harganya @ Rp 300.000. Daripada mubazir dan dia cuma pelangapelongo nunggu mobil akhirnya tiket tersebut kami kasih ke sopir tersebut :))
Eh, tapi saya sempat "menyesal" loh karena nggak beli sticker kecil Indonesia seharga @ Rp 500 - 1000!!! Padahal khan harusnya saya membeli dengan niat membantu pedagang sticker itu yang menawarkannya dengan sopan dan jujur. Rp 5000 saja bisa mendapat banyak sticker...hiks, lebih baik saya bersedekah ke mereka khan daripada ke tukang palak walaupun hanya Rp 1000 yang menurut mereka gak bikin kita miskin!!!

Pertandingan Garuda vs Oranje ini disiarkan langsung ke lebih 12 negara di seluruh dunia. Oke banget khan untuk promosi Indonesia? :) Station televisi/negara tersebut adalah :
  • Indonesia (RCTI)
  • Belanda (SBS)
  • Negara-negara Timur Tengah (Al – Jazeera)
  • Perancis (Be In Sport)
  • Amerika Serikat (Be In Sport)
  • Thailand (Cineplex)
  • Singapura (Starhub)
  • Inggris Raya (ESPN)
  • Israel (Charlton)
  • Negara-negara Afrika (Supersport)
  • Negara-negara Ex Yugoslavia (SportKlub)
Pertandingan usai, kami keluar dengan penonton yang "diprioritaskan" sehingga banyak media yang menanti di pintu yang kami lewati. Diantara yang terlihat oleh saya, Bapak Anindya Bakrie yang diwawancara oleh station televisi miliknya...hehehe...
Saya juga sempat berfoto bersama Mr.Nil Maizar, eks Pelatih Timnas Indonesia (PSSI) yang sebelumnya Pelatih Semen Padang .Ramah sangat loh eks Pelatih ini :)

Foto bareng Mr.Nil Maizar, eks Pelatih PSSI