Textbook is Not Your Boss!!

Yes, Textbook is Not Your Boss! Kalimat ini menjadi salah satu pedoman jika kita ingin menjadi Teacher for Adult/Business Learner. Saya mengikuti seminar ini di Twin Plaza Hotel Jakarta dari pukul 9.00 - 15.00. Acara yang diselenggarakan oleh Oxford University Press ini berlangsung ontime dan lancar.

Banyak yang saya dapatkan di seminar dengan 2 Speaker, yakni Grant Trew (Oxford Teacher 's Academy Trainer and Author dan Natasha Buccianti (Oxford University Press SEA Product Manager)

Teaching Business English To Low Level Students Can Be Challenging.

Di slide tertulis kalimat tersebut, kemudian peserta seminar diminta mendiskusikan antar teman (In English tentunya) tentang 'What are the 3 biggest challenges of teaching low level business English?'. Bermacam jawabannya, antara lain : hambatan motivasi, perbendaharaan kata yang terbatas, ketidak percayaan diri students untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan alasan waktu (bilangnya sibuk terus gitu....hihihi...daku kalau lagi sibuk-sibuknya malah suka ngoceh sendiri di kamar pakek bahasa Inggris tuh ;-D)

Understanding The Needs of Lower Level Business Students. Nah, kita harus memulainya dengan practical real-world skills (contohnye : introduction, basic telepohone English, request and offers).

Kemudian kita juga membahas perbedaan business culture di tiap negara, salah satu contoh adalah kebiasaan ngaret orang Indonesia yang berbeda dengan Jepang ;-D 

Additionally :

Many business students will also be studying to take standardized test.

The most commonly accepted test of workplace English is the TOEIC.

Yang saya sangat sukai dari perkataan Mr.Grant Trew (tentunya dikatakan in English) adalah Kita harus memberi power ke orang lain dengan memberikan skills kepada pekerjaan mereka. Mereka, para eksekutif di dunia bisnis bekerja untuk mendapatkan kehidupan mereka (maksudnya mendapatkan uang dari hasi kerja mereka.Nafkah gitu bahasa singkatnya ;-D), maka para guru bahasa Inggris (termasuk saya ;-p) harus memberikan skill yang baik. Tidak mengajari bahasa Inggris dengan mutlak testbook! Textbook hanya sebagai guide! Textbook is Not Your Boss, Wahai Para Pengajar Bahasa Inggris!
Jangan semua materi di textbook diberikan kepada murid Anda, You should : concider what your students need most, evaluate their weak points and chose 2 or 3 activities yang benar-benar ingin mereka kuasai/senangi.
Saat diberikan Case Studies mengenai : Limewood Spa saya dan Mrs.Arum justru sibuk berdebat ;-D (Still in English sih debatnya.)

SESSIE Ke-2 : How To Teach English for Specific Purposes?
Kami di beri beberapa tugas, awalnya diskusi mengenai : English Spesific Purpose and You. Pada sessie ini saya meninggalkan tempat seminar untuk melaksanakan shalat Dzuhur, karena saat makan siang tadi ramai banget. Mushollah di lantai bawah juga penuh dan nggak nyaman untuk shalat. Duuuh, please dong, wahai pengelola hotel/gedung...buatlah tempat shalat yang adem dan nyaman.
Pada sessie ini kami diberi handout paper setelah selesai seminar. Kalau pengen mengerti lebih lengkapnya, silakan hubungi saya melalui email saja ya :)
Oh ya, peserta juga diharuskan mengikuti beberapa test. Salah 1 test tertulis adalah mencocokkan kosa kata dari berbagai bidang. Saya mencocokkan kata IP dengan Information Technology, Aviation dan Automotive dikarenakan saya menebak IP dengan singkatan Internet Protocol. Ternyata jawaban yang benar adalah IP singkatan dari Instrument Panel yang lebih cocok dengan  bidang Aviation dan Automotive. Blah?! Kenapa saya jadi blank gini yaaa?? Maklum deh, biasa ngutak-atik instrument panel-nya di microsoft simulator sih, jadi pikiran malah ke bidang Information Technology untuk kosa kata IP ;)

Beauty Class Sophie Paris

Terima sms lagi dari Ibu BC Erna yang terbaca : 

Besok ikutan acara beauty class yuks d BC NENENG HASANAH sama saya d daerah kebon jeruk,rabu/21 maret, kumpul d pramuka jam stgh 12 siang yah.Thx (SMS 20/03/2012 19:16)

Yuk yak yuk, kebetulan saya memang berniat ke Sophie untuk membeli katalog terbaru! Rabu siang ,jam 12-an saya-pun muncul di BC Pramuka. Mbak Erna si pemilik BC tampak sibuk dengan barang-barang pesanannya. Tak lama kemudian muncullah 2 member Sophie berseragam pink yang berangkat bersama kami ke Jln Panjang Jakarta Barat. Kami berangkat berlima (Xenia dikendarai oleh suami Ibu BC Erna - ekeh baru ngerti bahwa yang nyetir adalah suaminya saat di BC Neneng lowh! Maaf yah,Pak :D)

Beauty Class dimulai pukul 13.30 pas! Sebelumnya peserta dipersilakan makan siang, tapi kami rombongan dari Jln Pramuka makan siang-nya setelah acara Beauty Class selesai pukul 15.00

Semula saya mengira bahwa saya hanya mengamati para peserta, eh ternyata diminta menggunakan perlengkapan dan mengikuti acara dandan-dandan gitu deh. Beeuh, ngeeekuuut deh!

Motret diri...Mirror,mirror on the table,who is most beautifull girl on this mirror?...Off course YOU! ;p

Di akhir Beauty Class dipilih 3 Terbaik. Khusus saya, sepertinya nggak dinilai deh ;-D Yaaa, saya pikir emang saya khan cuma Pengamat saja awalnya. Apalagi saya nggak menggunakan pakaian seragam. Masih ada 3 hadiah untuk Penjawab Pertanyaan. Saya pikir lagi, saya nggak akan ikutan dikarenakan toh saya hanya "anak bawang". Tetapi saat pertanyaan pertanyaan diajukan oleh Pihak Sophie Paris Pusat ,"Apa fungsi dari Base Make Up yang tadi sudah saya jelaskan?" . Nggak ada yang tunjuk tangan tanda mampu menjawab.Looowh?? Ditunggu sepersekian detik, masih nggak ada yang menunjukkan tangan. Akhirnya saya-pun "pasrah" menunjuk tangan dan menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban benaaaar dong! Saya-pun mendapatkan goodiebag berisikan katalog terbaru dan pouch cantik kosmetik. Alhamdulillah...heran deh, kenapa pada nggak ngerti jawabannya sih?? Beda banget sama ibu-ibu member Sophie juga saat event Launching Katalog bulan Februari 2012 

Alhamdulillah, saya mendapat hadiah menjawab pertanyaan! :)

Dari BC Neneng Jln.Panjang Jakarta Barat kami berlima kembali lagi ke BC Sri Ernawati Jln.Pramuka Jakarta Pusat. Ibu Erna meminta kami berfoto ria terlebih dahulu di dalam counter-nya. Salah satu ibu yang bersama kami nyeletuk,"Duuuh, kita emak-emak kok narsis gini sih?!" Huaaaa...sorry ye,Bu, ekeh mah Single Happy! Bukan termasuk ibu-ibu yang doyannya gosip or ngomongin suami sendiri diantara ibu-ibu lainnya...;-D

Jebakan Marilyn Monroe

Bergaya dan berfoto ala Marilyn Monroe,Bo’…keinginan lama saya tuh. Kalau berfoto dengan KW1-nya pernah saya lakukan di USS. Karena keinginan bergaya ala Marilyn Monroe ini maka dengan suka cita saya bersiap-siap ketika salah satu majalah fashion yang bermarkas di bilangan Menteng Jakarta Pusat .

Taraaa..dress putih dan pantofel vintage putih saya temukan di kamar Amel. Ternyata itu milik Tias, Abi’s girl friend. Tante pinjam dulu ya ;-D

Pemotretan dilakukan di rumah kakak ke-7 saya di perumahan elite Cibubur Jakarta Timur. Rumah yang belum 1 tahun keluarga mereka tinggali ini semula tempat tinggal Ian Kasela dan keluarganya, vokalis band Radja. Pas deh, wallpaper klasik dengan sofa yang harganya sama dengan 1 unit studio apartment. Ngomongin soal rumah yang mau saya jadikan lokasi pemotretan ini, rumah ini pernah diliput oleh media interior dan rumah ketika masih ditinggali sang vokalis.

Artikel tentang rumah vokalis yang kini dimiliki oleh My Sis and her Fam

Menurut 1 media : Sang vokalis pindah ke rumah yang lebih besar. Hehehe…sedangkan kakak saya ke-7 dan keluarga-nya pindah dari rumah/lahan warisan ortu kami yang luasnya 3000 meter2 karena lahan tersebut akan digunakan untuk klinik bersalin oleh sang suami.

Loh...ternyata Sang Vokalis Lyla, Naga menikah di perumahan Cibubur juga tanggal 27 January 2012, padahal tanggal 25 January-nya saya motretin dia di Dahsyat Award. Ngerti gituh saat menikah saya "tongkrongin" rumah calon istri yang digunakan sebagai tempat menikah ya?hehehe...

Terpenyelenggara meminta supaya peserta yang sudah mendaftar juga mengirimkan foto kami ala MM. Tanpa disuruh kirim foto dulu saya-pun tetap akan berfoto ria untuk mencari gaya yang pas! Foto terlaksana dengan kilat dengann sang fotografer : Ariel, keponakan saya. Sayangnya blower di lokasi pemotretan agak nggak kompak.Or emang kami yang belum menguasai arah angin ya?Jadi rok lebar dress yang saya pakai terbangnya justru ngesamping,bukan ke depan atas seperti Si Nenek Cantik Legendaris.

Beberapa hasil foto di Cibubur.

Foto bersama di Central Park pada saat acara berlangsung.

Jiaaah, sebenarnya saya merasa dikerja’in oleh penyelenggara! Lah itu yang jadi pemenang nggak ada gaya ala Marylin Monroe blas! Hanya 1 orang yang konsekwen menggunakan busana ala Marylin Monroe, walaupun akhirnya pihak majalah mereply mention saya di Twitter. Katanya ada perubahan syarat karena banyak peserta yang tidak memiliki dress putih. Agak aneh, sedangkan saya tidak diinformasikan ketika ditelpon oleh pihak majalah. Sampai terakhir di telepon sang penelpon masih mengatakan bahwa saya harus dating menggunakan dress putih,highheels dan lipstick merah ngencrong! Ya sutraaaalah, saya dan Yuli ikut-ikutan event ini juga untuk fun,refreshing,menambah pengalaman dan pengetahuan beauty and fashion sebagai referensi jika ingin membeli produk-produk tersebut dan mengulasnya di blog atau media yang memang sering memuat tulisan saya kok. Cuma kasihan aja dengan Ika yang sudah berusaha membeli kelengkapan dress, berarti dia khan udah sangat menghargai penyelenggara dengan mengikuti dresscode. 

Pelajaran baru untuk kami deh ;)

Toh,sepulang dari sana kami dioleh-olehi goodiebag berisikan :

1. Body Lotion Paris Hilton 200 ml

1.Miniatur Parfum Tease Paris Hilton 7.5 ml

1.Instyle Magazine

Sekian dan terima kasih. Mohon maaf  untuk teman-teman yang bolakbalik menanyakan kenapa sih saat itu Ika dan kami "sewot" dengan event ini ,baru sempat posting event ini. Semoga nexttime event-nya lebih baik lagi – siapapun penyelenggaranya. Walaupun saya nggak pernah ngarep jadi “The Best Dress (Code)” dalam suatu acara, namun saya akan tetap menghargai penyelenggara dengan mengenakan dress yang telah ditentukan (kecuali kalau “kepepet” ya,en kalau penyelenggara mengadakan dresscode : Bikini Party saya akan berpikir ulang untuk hadir ;-D). En dalam menghadiri sebuah acara ,seperti kata Jeng Yuli,”Jangan kayak orang susaaah deh!” So,gak usah ngarep yang gratisan mulu! Maksudnya??? Suatu saat akan saya bahas di tulisan saya dalam serie : Hidup Pas Gaya Millioner!