Showing posts with label Sumatera Utara. Show all posts
Showing posts with label Sumatera Utara. Show all posts

Monday, 15 August 2011

Tour Mesjid : Kunci Kemakmuran Negeri

Saya @ Masjid Raya Medan Sumatera Utara (February 2011)

Dua tahun lalu saya pernah menuliskan tentang perjalanan mengunjungi 2 mesjid di blog
Cinta Wisata Kita.
Sejak beberapa tahun lalu saya memang menginginkan melaksanakan petualangan beribadah shalat di 99 mesjid di bumi pertiwi ini. Sayang-nya ketika saya berkunjung ke Masjid Raya Medan Sumatera Utara nan indah dan Masjid Besar Makassar Sulawesi Selatan saya sedang berhalangan...nggak bisa shalat disana deh :((

Pada pertengahan Ramadhan ini saya menelusuri 2 laman mengenai perjalanan ke mesjid-mesjid, yakni :
30 Mosques dan Pink Mosques

Sunday, 27 February 2011

Medan : Kamar Hotel Tanpa Jendela



Sama seperti di Jogjakarta, maka di Medan saya juga menginap di 2 hotel yang berada di ibu kota Sumatera Utara ini. Hotel pertama tempat saya bermalam dari tanggal 20 - 23 February 2011 di Hotel My Dream yang terletak di Jl.Surabaya Medan. Sebenarnya saya merasa nyaman di hotel yang belum genap setahun di Medan ini. Di lobby-nya saya bisa berselancar internet dengan monitor flat dengan tenang plus gratis, bahkan saat saya perlu mentransfer files dari MP3 ke flashdisk petugas front office-nya membantu di PC business centre-nya dengan gratis pula.Lantai kamar tanpa karpet, granit (?) hitam, tapi tamu disediakan sandal jepit oranye yang unik.Tanpa lemari tetapi ada semacam partisi untuk meletakkan pakaian. Terdapat jendela mungil yang tidak dapat dibuka, tapi view-nya hanya toko-toko model kuno...Yang mengesankan dari kamar hotel ini adalah ketika petugasnya (yang juga menjemput saya di airport dengan tariff Rp 20.000 ,-...murah khan? ;)) menunjukkan stiker sign kiblat yang terdapat di salah satu sudutnya. Di dinding kamar iuga terdapat foto istana Maimon, salah satu landmark kota Medan - memunculkan aura wisata bagi kamar tersebut.Bravo!

Receptionist Hermes Palace Hotel Medan

Nah, ketika pindah hotel ke Hermes Palace Hotel Medan yang front office desk-nya mirip desk Customer Service suatu bank saya sempat terperanjat melihat kamarnya yang lumayan mewah.Bukan...bukan lantaran saya norak...hotel berbintang 5+ sudah berulangkali saya inapi...hehehe,tapi saya terperanjat karena melihat kamar tersebut yang tidak memiliki jendela! Heleh...heleh...di bioskop lagi tayang film 'Rumah Tanpa Jendela', (katanya) kisah rakyat miskin yang menginginkan jendela di rumahnya - eh kok kamar hotel yang tarif semalamnya setengah juta rupiah (1 malam bisa untuk beli jendela sederhana ya? ;-D) nggak memiliki jendela?
Kamar yang saya inapi dari tanggal 23 - 26 February 2011 ini lumayan lengkaplah fasilitasnya, bahkan ada hairdryer segala yang biasanya standard fasilitas bintang 4 - 5, karpet tebal halus bergambar bunga (karena inikah tak disediakan sandal kamar?),wall paper, kulkas, coffee maker, tv flat nempel tembok, sambungan internet (yang sayangnya saat itu saya gak bawa laptop/notebook - kesannya gak niat kerja banget yak?!), perlengkapan bathroom yang bertuliskan Hotel Hermes Banda Aceh (Mungkin yang Medan belum "naik cetak"),AC split (Yang ini mutlak ada!), bed ukuran king yang bedcover-nya empuk abiiiiizzz (bulu angsa walau bukan bulu angsa kwalitas nomor satu....yang jelas ini membuat saya nyyyuuuuaaammmaaaan. Sudah lama tidak tidur berbalut bulu angsa...hahaha,so saya pasang temperatur 18 AC dan meringkel di dalam bedcover...nyeeeesss ;-D). Aaaah,kenapa gak ada jendela sih? Gak bisa mematikan lampu total deh! Keapikkan kamar yang tidak dapat dinikmati oleh orang yang phobi terhadap ruang tertutup, dan tidak dapat menikmati kota Medan dari jendela kamar...yah walaupun KOTA Medan tidak ada indah-indahnya deh. Saat breakfast di rooftop barulah saya puas-puasin menikmati kesemrawutan kota Medan dari atas (di lantai P - diatas lantai 10).

Di kedua hotel ini saya mendapat tarif corporate, karena yang booking hotelnya juga pihak klien. Sayangnya, walau hotel ini konon milik orang Aceh,tapi kok nggak ada aura keindonesiaannya ya? Bahkan sign arah kiblat ngumpet di dalam laci...hhmmm...

Sunday, 20 February 2011

Ini Medan,Bung!

Sebelum saya menceritakan kisah perjalanan tugas saya di kota-kota sebelumnya, maka izinkan saya memberi kabar bahwa hari ini saya telah tiba dengan selamat di ibukota Sumatera Utara, MEDAN. Ini kunjungan pertama saya di kota ini, padahal banyak kerabat bahkan 'Sang Mantan' lahir di kota ini.

Pesawat Lion Air tujuan Banda Aceh mampir ke Medan untuk menurunkan saya (dan penumpang lain yang tujuan Medan, tentunya). Ampun dah di pesawat tadi saya menjadi penumpang seat terakhir, seat nomer 39F - pojok belakang mentok dan memang merupakan nomer terakhir di aircraft tersebut! Hendra, cowok di sebelah saya senantiasa mengajak saya mengobrol - padahal dia ber-5 dengan teman-temannya yang mirip 'Sm*sh Separuh Baya'...hehehe. Pakek ngoceh-ngoceh bahasa Hokian pulak!

Pesawat yang dikaptenin oleh Capt.Luki Lukardi mendarat dengan baik walaupun sempat mengalami 2x masuk dalam kondisi cuaca buruk. Dengan cepat pula saya menemukan tas saya di conveyor bagage. Mudah pula menemukan cowok yang bertuliskan nama hotel dan nama saya di depan pintu masuk....Duh,Guuuusstttiiii,ganteng en manis juga nih cowok yang menjemput. Dengan kecentilan di mobil saya duduk di sampingnya.Eh, setelah check in dia kok masih megangin tas saya. Ampun dah, ternyata dia pula yang mengantar saya masuk ke kamar...weleh,weleh,untung imanku kuat (weks!).

Saya langsung mandi dan pukul 07:17 PM ada SMS masuk ke nomer GSM : Mba anna,sudah tiba dihotel mba?

Yup, SMS dari Natasha, Promotion Executive perusahaan klien untuk wilayah Medan - yang dengan berbaik hati mem-booking-kan saya hotel. Saya pesan 2 hotel sekaligus, salah satunya hotel yang sekarang saya berada yaitu : My Dream Hotel Medan.

Meja kerja saya selama di My Dream Hotel, Medan SUMUT

Sekarang saya mau cari makanan dulu deh, di cafe hotel ini sepertinya harga makanan tak terlalu mahal. Barusan udah jalan sebentar ke Jln Semarang yang jadi salah satu pusat kuliner Medan. Tapi saya agak "curiga" karena suasana pecinan-nya sangat kental.Besok aja deh kelilingnya setelah tanya-tanya ke klien. Barusan Dian yang kelahiran sini aja menelpon dan waktu saya tanya dia gak ngerti apa dan bagaimana kota ini, alasannya : "Aku khan cuma mbrojol disana, jadi udah gak ingetlah...."