Sunday 26 May 2019

Hitung Tepat Zakat Dengan Kalkulator Zakat



Setiap bulan Ramadhan umat Muslim senantiasa berlomba-lomba meraih keberkahan dari Allah Swt dengan melakukan apapun yang Allah senangi. Kamu begitu nggak? Kalau saya sih “iya” banget! Kebayang banget deh betapa Allah memberikan kemudahan bagi umat-NYA untuk meraih kekayaan akhirat di bulan nan suci ini. Bulan untuk berinvestasi akhirat. Semaksimal mungkin melakukan segala perbuatan yang Allah senangi.


Apa saja yang menjadi ciri khas di bulan Ramadhan ini? Yang pasti melaksanakan kewajiban berpuasa kemudian shalat Taraweh – baik di masjid maupun di rumah. Lantas apalagi? Bukber? Hahaha...oke, apabila diniatkan untuk menjalin silaturahim dengan teman-teman atau kerabat lainnya. Di akhir Ramadhan umat Islam juga wajib menunaikan zakat fitrah yaa... Zakat fitrah sudah kita lakukan sejak dahulu bukan? Walaupun belum memiliki penghasilan, biasanyanya orang tua akan membayarkan zakat fitrah atas nama kita. Nah, sekarang jika kita telah memiliki penghasilan dan memiliki harta benda – maka kita wajib membayar zakat maal. Pernah khan? Sudah kamu lakukan khan? Zakat maal membuat amal ibadah di bulan Ramadhan semakin maksimal loh!
Apa tuh zakat maal? Zakat yang dibayarkan di mall-mall saat kita bukber atau belanja gituh? Hihihi...yaa bukan kaliii, walaupun memang pada saat ini lembaga filantropi seperti Dompet Dhuafa sudah membuka gerai-nya di banyak mall. Jadi saat ini zakat maal memang dapat dibayarkan di gerai-gerai lembaga filantropi di mall-mall. Jika kamu memiliki penghasilan dan memiliki harta lainnya, maka memiliki kewajiban untuk membayar zakat mall atau zakat kekayaan. Yaaa...Alhamdulillah, Insya Allah alam sadar kita akan terbentuk mengirim vibrasi bahwa kita memang kaya raya jika kita  zakat maal secara rutin di bulan Ramadhan. Aamiin.
Sama halnya dengan ibadah wajib lainnya, maka zakat maal juga memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku. Ada perhitungannya! Perlu kita ketahui juga bahwa ZAKAT hukumnya WAJIB, berbeda dengan SEDEKAH yang hukumnya SUNAH. Sedekah bisa dibayarkan dengan senyuman, tetapi zakat tidak dapat kita bayarkan hanya dengan senyum-senyum saja.... Zakat adalah kewajiban yang memiliki dampak besar bagi perkembangan bangsa dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dll.

Friday 10 May 2019

Novel Yorick, Novel Genre Motivasi Bisnis Berdasarkan Kisah Nyata


Seorang rekan di WAG memberi informasi mengenai Novel Yorick yang awalnya kurang menarik di hati karena warna cover-nya yang cenderung “suram”. Maklumlah, walaupun saya termasuk gemar membaca buku, namun daya tarik sampul buku merupakan salah satu yang membuat saya lebih berhasrat membaca buku tersebut. Apalagi begitu mengetahui bahwa novel ini berdasarkan kisah nyata. Pasti suram dan sedih! Ampuuuun...kondisi saya sejak awal tahun 2018 “sebatang kara”, Ibu kandung meninggalkan dunia ini di bulan Januari 2018 , assisten rumah tangga yang paling setia kepada Ibu meninggal dunia di bulan September 2018, petugas keamanan rumah  yang selama ini juga menjaga perumahan sejak masa Ayah saya masih ada juga meninggal dunia bulan Desember 2018, terakhir keponakan pertama (Usianya nyaris sebaya dengan saya)  yang merupakan teman bermain sejak kecil meninggal dunia di bulan Maret 2019. Selama 2 tahun terakhir beruntun saya ditinggal oleh orang-orang dekat dalam kehidupan. Waah, bisa nangis bombay saya membaca novel ini!
Tetapi setelah melihat dan membaca sampul belakang buku ini, Saya tertarik untuk membacanya karena ada warna negeri Rusia. Rusia, negeri yang terdapat dalam rencana wisata saya di tahun 2019 – 2020 bersama kakak kandung yang ditinggal suaminya pada bulan September 2018. Meninggal dunia juga... Jadi saya berharap mendapatkan referensi dari novel Yorick mengenai situasi dan kondisi Rusia secara mendalam. Akhirnya di awal Mei 2019 saya membeli buku ini di Gramedia Matraman Jakarta Timur, toko buku favorit terdekat dengan tempat tinggal.

“Aku bangga, walaupun aku tidak punya apa-apa, tidak punya keluarga seperti yang lain, tidak diajari dan dimentori, tapi aku punya Nenek yang tidak dimiliki orang lain. Nenek, adalah “maha guru” dengan seribu pelajaran”

Beberapa bagian dari kisah berselang seling antara kisah saat Yorick dewasa dan Yorick masih bersekolah dan mengaji di Desa Panjalu Ciamis propinsi Jawa Barat. Namun setelah itu alur kisah kembali tentang Yorick bocah Panjalu yang secara bertahap berkelana hingga ke ibukota Jawa Barat, Bandung. Walaupun membaca secara runut dan seolah mengetahui akhir dari kisah Yorick dewasa namun saya tetap tidak dapat menduga jalan cerita kehidupan Yorick sebelum saya membaca lembar demi lembar novel ini. Saya merasa dituntun untuk mengarungi kisah Yorick secara bertahap, dari ia masih belajar dan membantu Nenek Encum hingga akhirnya menjadi konglomerat sukses (Aih Yorick nanganin program cryptocurency juga seperti saya yang sedang senang mengamati dunia cryptocurency...hehehe). Saya menemukan hal lain dari kisah Yorick, yakni kisah yang antimainstream dalam “prinsip” orang Indonesia pada umumnya, dimana orang Indonesia pada umumnya selalu mengobarkan “Harta Yang Paling Berharga Adalah Keluarga”. Tidak bagi Yorick,   saya membaca bagi Yorick  harta yang paling berharga dalam kehidupannya adalah sebagai “Hamba Allah” yang walaupun bagi umumnya masyarakat Indonesia melihat kasat mata bahwa Yorick dan Nenek Encum adalah orang-orang yang lemah, tetapi justru mereka berdua memiliki kekuatan yang sangat kuat! Kekuatan sebagai Hamba Allah yang mencintai Allah dan selalu memenuhi panggilan-NYA bila telah memasuki waktu shalat. Ini hakekat kebahagiaan seseorang. Bahagia tanpa syarat, bahagia yang bukan sekedar menjadi suami/istri, ayah/ibu,anak, tetapi murni sebagai Hamba Allah. (Lah daku kok jadi pengen ceramah kayak Ustadzah sih, mentang-mentang bulan Ramadhan :p)


“Menggantungkan hidup pada orang lain hal yang ia hindari. Prinsipnya adalah bekerja mengimbangi, memberi dan memberi. Maka semua akan kembali dengan takaran yang sama, bahkan lebih, bila niat baik menjadi modal utama dalam melakukan setiap pekerjaan.”
 (halaman 196)

Pesan moral dari kisah Yorick sangat kuat dengan bahasa tutur tanpa terkesan menggurui sedikitpun dari penulisnya, Kirana Kejora yang memang memiliki kekuatan dari ketrampilan menulis kisah-kisah inspiratif. Pada awalnya saya sempat sedikit berpendapat bahwa karakter pada tokoh di novel ini tidak terlalu kuat. Hanya tokoh Yorick dan Nenek Encum memiliki penggambaran karakter yang kuat. Namun saya mengerti bahwa jika sebab musabab kisah perpisahan kedua orang tua kandung Yorick dan 2 wanita yang pernah menjadi kekasih Yorick di ceritakan secara mendalam, hal ini justru akan mengaburkan kisah Yorick sebagai dirinya sendiri. Apalagi sepertinya novel ini bukan bertema romance ala sepasang kekasih umumnya. Bahkan saya seakan membaca bahwa novel ini merupakan novel bergenre “Motivasi Bisnis  yang sangat inspiratif. Langkah demi langkah perjuangan Yorick dalam membangun bisnisnya sangat kuat tertulis sehingga dapat menjadikannya pembelajaran bagi kita yang ingin berbisnis. Kuncinya adalah keyakinan dan tetap menjadi Hamba Allah yang tidak “terganggu” oleh tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Tetapi jelas ada pesan moral kuat dari kisah Yorick dalam hubungan berkeluarga, yaitu sangat menghargai dan menjunjung tinggi orang yang merawat serta mendidiknya sejak ia masih kecil, yakni Sang Nenek.

Friday 3 May 2019

Ambu, Kasih Sayang Ibu Berlatar Sosial Budaya Baduy

Malam sebelum menyaksikan film Ambu Semesta Pertama Dan Terakhirku saya sudah menduga bahwa saya akan menitikkan air mata dalam press screning di XXI Plaza Senayan (Rabu, 01/05/2019). Maklumlah, baru 15 bulan Ibu kandung tercinta saya meninggalkan dunia fana ini. Serta baru bulan lalu keponakan perempuan (Yang usianya tidak terpaut jauh dengan saya) menyusul Ibu dan meninggalkan seorang anak perempuan.


Pesan moral film Ambu sangatlah kuat. Demikian pula karakter para tokoh-tokoh yang ada di film ini. Pada sosok Ambu Misnah yang diperankan oleh Widyawati kita tidak menemukan karakter monoton yang biasanya tergambar dalam film yang menggambarkan sosok ibu pada umumnya. Sosok dalam film Ambu adalah seorang Ibu yang jutek, tidak merangkul atau menunjukkan kasih sayang pada anak cucunya secara nyata serta berani tegas bersikap terhadap anaknya. Sedangkan tokoh Fatma (Diperankan oleh Laudya Cyntia Bela) adalah sosok anak yang berani menentang orang tuanya demi seorang lelaki yang akhirnya menjadi suami (Diperankan oleh Baim Wong)  dengan konsekwensi  "dibuang" oleh Ibu kandung dan keluarga besar suku-nya. Hingga akhirnya Fatma menjadi Ibu dan memiliki anak remaja bernama Nona (Diperankan oleh Luthesa). Fatma setelah menjadi Ibu justru digambarkan sebagai Ibu yang lemah lembut terhadap Ambu dan anaknya yang bersikap tidak ramah terhadapnya.

Thursday 2 May 2019

Menunggu Waktu Buka Puasa Dengan Nonton BukaTawa di Bukalapak



Bukalapak berkolaborasi dengan Comika.id membuat program tontonan yang segar dan menghibur bertajuk BukaTawa by Bukalapak. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, Bukalapak memiliki komitmen untuk mendukung industri kreatif. BukaTawa merupakan langkah nyata dari Bukalapak untuk mendukung industri kreatif di Tanah Air.


Sebagai aksi nyata dalam dukungan tersebut pada tanggal 19 – 20 April 2019 berlangsung acara BukaTawa yang dipandu oleh Pandji Pragiwaksono. Acara yang berlangsung selama 3 malam ini diramaikan oleh 15 Komika terbaik di Indonesia. Setiap malam 5 Komika tampil meramaikan panggung di Nusa Indah Room Balai Kartini Jakarta. Mereka adalah Ridwan Remin, Gilang Bhaskara, Babe Cabiita, Adjis Doalbu, Marshel Widianto, Uus, Rigen, Awwe, Ryan Adriandhy, Wawan Cikuk, Rahmet, Kukuh, Popon Kerok, Sammy Notaslimboy dan sebagai satu-satunya komika wanita adalah Sakdiyah. 




Saya mendapatkan kesempatan menyaksikan BukaTawa secara langsung pada hari Jumat (19/04/2019). Jujur, sangat menghibur, dan saya sampai terpingkal-pingkal dari kursi VIP ruangan tersebut. Terbayang banget dong yach, betapa segarnya kita menyaksikan stand up comedy sambil menantikan waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan. Pastinya rasa lapar dan haus akan terlupa walaupun sudah tertawa terpingkal-pingkal. Diharapkan pula BukaTawa menjadi ajang komunikasi yang positif bagi kita, membangun dan tentunya menghibur. Tuh, kebayang banget asyiknya jika kita dapat menyaksikan secara langsung acara BukaTawa saat live di Balai Kartini bukan? Tetapi bukan berarti kamu ketinggalan kok jika kamu tidak sempat hadir atau berada di luar Jakarta pada tanggal 19 – 21 April 2019 lalu.