Showing posts with label Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Bisnis. Show all posts

Monday, 23 November 2015

Mari Menjadi Pengusaha Muda di Industri Kuliner Yang Inovative

Saya menghadiri 14th Leaders Dialogue yang diselenggarakan Entrepreneurship and Leadership Department BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Thema dialog Senin tanggal 16 November 2015 adalah “Explore Foodhype Era With Innovative Culinary Business”. Yooo,usaha kuliner yang tidak pernah tergerus oleh zaman – semua orang perlu makan dan tentunya kita perlu inovasi dalam bisnis ini agar tidak sekedar sebagai pedagang makanan pinggir jalan kebanyakan yang pesaingnya juga berjejer sepanjang jalan di Indonesia.
Thema ini sangat menarik bagi saya, begitu melihat bahwa acara ini “Open for Public” dan diselenggarakan di Student Centre FEB UI (karena beberapa kali saya mengikuti kegitan, kuliah informal dan seminar di ruang tersebut) maka saya segera mendaftar di waktu yang mepet sehingga nggak sempat mengajak teman. It’s okay mah kalau yang namanya merauk ilmu, gak perlu didampingin teman segala...hehehe,,,paling di lokasi sapa sana sini atau pandangan lurus gak peduli kanan kiri. Yang penting nyirep ilmu sendirian kemudian menabur manfaat ke banyak umat. Betul gak?! Awas loh kalau jawab nggak :p

Berhubung nggak ada yang moto2,jd saya juga gak berani moto2 gituh..hehe

Sessie I : Bisnis Kuliner non Restaurant
Yang sharing di sessie pertama ini adalah : Mr.Gary Evano, Brand Manager Puyo Silky Dessert yang masih kuliah di Universitas Prasetya Mulya dan MS.Griselda Valentina, Owner Loco Mama FoodTruck lulusan universitas di Amerika yang kembali ke Indonesia di tahun 2007

LOCO MAMA FOODTRUCK

Dimulai dengan Owner Loco Mama menjelaskan mengenai sejarah foodtruck di Amerika. Foodtruck di USA pada awalnya ada di abad ke-17. Lama banget yak?! Yes, saya jadi ingat film-film klasik USA sering terlihat foodtruck seperti di event circus,dll. Tahun 2008 banyak chef-chef resto dikarenakan resesi mereka membuka foodtruck dengan thema/ciri khas masakan Mexico. Sedangkan di Indonesia perkembangan bisnis food truck baru berkembang di tahun 2013, baru ada 3 foodtruck. Tahun 2014 Indonesia terdapat 14 foodtruck dan 2015 berkembang menjadi 60. Ini akan terus bertambah.
Loco Mama berdiri bulan September 2013 dengan terinspirasi foodtruck di Amerika saat owner kuliah disana. Karena lazim-nya foodtruck menyajikan makanan Mexico, maka Loco Mama juga menjual makanan Mexico karena pasarnya ada, belum terlalu banyak makanan Mexico yang menjual di pasaran serta banyak terbuat dari bahan seperti jagung dan beras yang merupakan makanan pokok kebanyakan orang Indonesia. Untuk lebih menyesuaikan dengan selera orang Indonesia maka menu di Loco Mama dapat di customized, seperti jenis sambel atau topping-nya. Dengan modal terbesar untuk membenahi “truck”-nya, bahkan hingga memakan waktu 6 bulan Loco Mama menggunakan mobil model klasik dengan warna oranye supaya nge-hip! Total modal dana yang dikucurkan di bisnis ini ketika itu adalah sekitar Rp 500 juta.
Tantangan berbisnis foodtruck versi Loco Mama adalah : Masalah perizinan, Memilih lokasi yang tepat, space yang terbatas dan mobile alias berpindah-pindah lokasi sehingga jangan sampai ada bahan yang tertinggal di dapur pusat. Rencana pengembangan bisnis berikutnya masih belum terbayang, tetapi yang jelas jika membuka Loco Mama maka masih menggunakan clasic truck untuk model-nya. Untuk perizinan dalam membuka usaha ini memang masih belum pasti, namun pajak reklame harus dibayarkan. “Jatah preman” toh masih ada aja pasca reformasi, bahkan dilakukan oleh rakyat dan beberapa ormas tertentu. Brand Loco Mama berikut logo dan lainnya telah dipatenkan. Sedangkan soal standard rasa harus ada SOP dan ada training – misalnya bagaimana ukuran timbangan suatu makanan. Untuk main kitchen/central resepnya sih sudah di-“lock” oleh owner-nya, sehingga chef hanya meracik bahan dan bumbu yang telah disediakan oleh main kitchen.

PUYO SILKY DESSERT
Ini pudding benar-benar kreatifitas dari kaum muda. Founder-nya kakak beradik, Adrian (21 tahun) dan Eugene (19 tahun). Baru hadir di pasar pada bulan July 2013 dan kini mereka telah memiliki 16 stores dan dalam waktu yang singkat akan berdiri 1 store lagi. Bisnis mereka dimulai melalui Instagram, kemudian bulan Agustus 2013 mengikuti bazaar, bahkan pernah bazaar di UI dan nggak laku! Baru-lah saay mengikuti event bazaar Museum Market pudding mereka laris habis. Bulan Oktober 2013 Puyo membuka gerai-nya di Living World dengan alasan dekat dengan rumah founder-nya, kemudian membuka lagi di Gandaria City. Modal awal yang mereka keluarkan adalah 5 juta rupiah saja! Soal kehalalan Puyo sedang mengurus sertifikat halal-nya di MUI, tetapi ternyata ini membutuhkan prosedur yang tidak sebentar. Yang jelas sih produk mereka terbuat dari bahan nabati dan bahan-bahan yang sudah ada sertifikat halal, termasuk susu-nya yang bahkan seorang vegan-pun masih dapat menkonsumsi produk Puyo.
Brand Manager Puyo menyarankan dengan tegas kepada yang masih kuliah dan sudah mulai terjun di dunia bisnis, sambung-sambungin deh antara kuliah dan bisnis. Jangan berhenti kuliah! Selesaikan dulu deh paling nggak tuh kuliah.
Strategi marketing Puyo yang paling memiliki pengaruh adalah soal tempat. Produk harus merata penyebarannya sehingga mudah di dapatkan dan menguasai pasar. Harga lebih mahal bukan masalah untuk menghadapi persaingan selama produk mudah di dapatkan. Misalnya saja ada pesaing yang harganya lebih murah tetapi sulit di dapat, sehingga pelanggannya harus naek angkot dulu disambung ojeg dan masih jalan kaki pula untuk mendapatkan produk tersebut. Meskipun lebih murah kebanyakan orang lebih memilih produk yang mudah di dapat walaupun sedikit lebih mahal. Untuk promosi Puyo juga banyak bekerja sama dengan beberapa instansi, misalnya Fuji, Gojek,Dagelan,dll. Tidak ada target market tertentu yang berdasarkan usia atau social ekonomi pelanggan. Pokoknya semua target pasar. Banyak ibu-ibu yang belanja Puyo untuk anak-anaknya. Tetap sih pelajar dan mahasiswa sebagai perkiraan target pasar karena para ibu itu belanja Puyo untuk diberikan kepada anak-anaknya yang pelajar dan mahasiswa. Eeeeit, jangan salah nih, justru ibu-ibu usia 30-an banyak yang beli ini itu untuk dirinya sendiri loh, atau seperti banyak kerabat saya yang berusia 45-55 tahun ternyata mereka membeli jajanan atau makanan justru untuk orang tua mereka. Apalagi untuk lansia, pudding ini cocok karena rata-rata gigi mereka sudah nggak kuat makan makanan yang keras...hehehe..
Tantangan terbesar Puyo justru di HRD. Staff di lapangan banyak yang “konyol”, gak tauk diri. Sepertinya ini sih tantangan terbesar bangsa Indonesia deh,,,hihihi....Saya pribadi juga sering ngalamin masalah ini. Orang tuh banyak yang memerlukan pekerjaan tetapi sebenarnya mereka “belum bisa kerja”, udah gitu sering banget minta gaji yang nggak sesuai sama kerjaan dia. Hadeuuuh...Yuk ah, kalau kita kerja jujur,disiplin dan loyal juga yang namanya duit ntar datang ke kita kok. Selain ini tantangan Puyo adalah produksi yang saat weekend masih suka keteteran.
Tips dan Triks dari Owner Loco Mama : Build network dan persistensi dengan memiliki passion terhadap bisnis tersebut.
Tips dan Triks dari Brand Manager Puyo : Bikin network/peluang, kenal banyak orang, cari inspirasi dan dapetin teman yang benar yaitu teman yang memiliki visi yang sama dengan kita.


Sessie Ke-2 dengan pembicara dari Cake A Boo dan Goedkoop. Nah, yang ini restaurant yang berkonsep dan memang menetap di satu lokasi tertentu. Nexttime aja saya nulis tentang bisnis kuliner dengan sistem restaurant ya :)

Friday, 4 September 2015

Event : Google Bisnis Go Online

Sebagai salah satu pelaku bisnis UKM, saya mendapatkan undangan dari Google Indonesia untuk hadir dalam ‘Google Bisnis Go Online’ yang diadakan di Aryaduta Hotel depan Tugu Tani Jakarta Pusat tanggal 20 Agustus 2015 jam 9 pagi. Lokasi berlangsungnya acara sangat strategis bagi saya. Paling hanya 15 menitan kalau nggak macet di area Senen. Praktis-nya lagi nih, saya berangkat dengan memesan GoJek melalui tablet yang masih promo dan kredit saya-pun masih numpuk. Ternyata 20 menitan saya sudah tiba di lokasi. Turun di pintu gerbang hotel disaksikan oleh para security yang menyambut ramah. Benar-benar ramah, walaupun kentara sekali saya turun dari ojeg! Biasanya kalau saya naik mobil pribadi justru diperiksa buka sana sini tuh. Malah pernah tuh di hotel berbintang 5 saya dari dalam mobil pribadi jerit-jeritan gara-gara anjing pelacak-nya mau lompat masuk melalui pintu bagasi. Kali ini tanpa diembus-embus anjing pelacak dan tanpa ribet cari parkir saya memasuki lobby. Ternyata peserta ‘Google Bisnis Go Online’ telah berbaris dengan rapih, mengular antri registrasi ulang. Alhamdulillah, cukup tertib, walaupun saya sempat melirik syirik ke meja registrasi media yang sepi. Akhir-akhir ini saya sering hadirnya sebagai media atau blogger, jadi seolah registrasi di meja peserta sudah tidak menjadi kebiasaan...hehehe...

Bpk Rudiantara (Menteri Kominfo RI) in action. Duduk di depan saya...tadinya saya niat jahil untuk colek2 tuh...:P

Setelah registrasi ulang kami masuk ke ruangan. Saya langsung duduk paling depan, di deretan kedua, sedangkan di deretan pertama adalah kursi para pembicara. Sambil menanti peserta lainnya saya mengambil beberapa jajanan dan secangkir kopi. Oh ya, sebenarnya di undangan saya boleh mengajak 1 orang teman, tetapi teman yang diajak juga harus memiliki UKM dan juga terdaftar. Sayangnya karena waktu mepet, saya tidak sempat mengajak teman memiliki UKM (Ngajak seorang teman Blogger, tapi dianggapnya materi-nya terlalu “berat”). Padahal ilmu yang di-sharing sangat bermanfaat. Saya sempat berkenalan dengan beberapa peserta pria yang hadir, sebelah saya duduk seorang pria yang memiliki usaha aplikasi untuk online shop, mengajar homeschooling karena dia sarjana pendidikan dari universitas negeri di Indonesia, wawasan IT-nya saya nilai (Ketika kami mengobrol) diatas rata-rata. Ternyata dia nyambi menjadi driver GoJek!
Acara dibuka oleh Ibu Shinto Nugroho,Head of Public Policy & Government Relations, Google Indonesia. Kemudian Bapak Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berbicara mengenai konsesn pemerintah RI untuk IT. Beliau dengan santainya membahas mengenai internet di Indonesia yang kemudian dikaitkan dengan UKM.

Saya action di depan logo Google,,,eh per-September 2015 logo Google berubah yak!

Setelah Bapak Rudiantara berbicara, maka hadir di stage 3 pembicara dari Deloitte, yakni : Ibu Claudia Lauw Lie Hoeng (President Director of PT Deloitte Konsultan Indonesia), Bapak (Atau Mister) Dr. Ric Simes (Director, Deloitte Access Economics) dan Mr. John O'Mahoney (Director, Deloitte Access Economics).Mereka bertiga mempresentasikan laporan.Laporan ini membahas hasil riset terbaru yang menyoroti pengaruh digital terhadap UKM dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Empat UKM yang sukses juga hadir dalam panel diskusi pembahasan hasil riset ini ,yakni :
Brodo (http://bro.do.en/) , Holycow! Steakhouse by Chef Afit, HijUp (http://hijup.com/) , 8Villages (http://www.8villages.com/) . Mereka berempat sharing wawasan dan pengalaman dari awal mereka membangun bisnis hingga sekarang dianggap telah sukses di UKM.  Banyak hal menarik yang mereka sampaikan, seperti Yuka, founder Brodo yang mengatakan bahwa footware Indonesia memiliki market terbesar di dunia, kemudian dari 8 Villages yang membuat social media bagi petani, nelayan dan pengusaha mikro, dijembatani ke para ahli di universitas atau kementrian.

Coffee Time and Lunch Meal

Sharing hari itu sangat menarik. Hanya waktunya kurang lama, hanya sekitar 2-3 jam. Setelah itu kami makan siang prasmanan bersama. Pulangnya, peserta mengisi dan mengembalikan questionnaire ke meja registrasi diberikan flashdisk Google. Alhamdulillah, makin banyak aja nih flashdisk saya...hehehe...

Monday, 3 December 2012

Success Seminar 2012 Oriflame Indonesia


"Halaaah, kalau cuma stay di hotel bintang 4 aja mah cincay buat loe,An! Dari loe mbrojol ke dunia ortu juga udah sering nginepin loe di hotel-hotel bintang 5.Kalau loe stay di hotel melati sih bukannya loe stay disitu, tapi ortu loe bisa aja malah ngebeli'in tuh hotel (melati) buat loe!"

Kesannya sombong tingkat dewa ya andai ada orang mengatakan hal tersebut? Tetapi itulah kenyataan yang ada, beberapa teman yang sudah mengenal saya lama pasti akan berkomentar demikian jikalau saya cerita bahwa saya baru saja menginap di hotel berbintang.
Nah, sekarang ada yang berbeda doooong! Yaitu, kali ini saya mendapat kesempatan stay di hotel berbintang 4 dari Oriflame Indonesia, perusahaan MLM dari Swedia itu. MLM?? Yup, Multi Level Marketing. Bidang yang seringkali mendapat pandangan "nggak banget" ini justru memberi kesempatan menginap bagi para members-nya. Level kita nggak perlu tinggi kok untuk bisa dapat kesempatan tersebut, asalkan kita mampu menunjukkan etikat dan kinerja yang baik kepada jaringan maka kita bisa mendapatkannya. Terbukti ada 1200-an members yang difasilitasi hotel tersebut dari Oriflame Indonesia. Mereka tersebar di 4 hotel : Swiss Bel Hotel, The Media Hotel, Novotel dan Le Grandeur Hotel.
Saya mendapat jatah menginap di Le Grandeur Hotel yang menempel dengan Orion Mangga Dua. Tentunya bersama dengan Upline saya, Mrs.Endah Nurhayati yang setahun belakangan ini resign dari pekerjaannya di bidang Accounting karena penghasilannya di perusahaan MLM kecantikan dan kesehatan ini telah berlipat ganda dari gaji bulanan di kantor lamanya. Beliau juga yang membimbing jaringan saya sehingga saya dapat "digiring" ke hotel ini :D

Check In at Kirana Room
Saya amati dari timeline Facebook banyak members Oriflame yang sedang packing untuk segera check in ke hotel-hotel tersebut. Kok sepertinya bawaan mereka banyak sekali ya? Sedangkan saya dengan cuek-nya hanya membawa goodiebag sebagai penampung pakaian dan tas yang saya pakai kesehariannya. Hihihi, saya sempat bawa baju untuk renang atau fitness looowwh ;-p
Yang berbeda saat check in kali ini adalah : saya check in di ruangan yang sudah ditentukan, yaitu Kirana Room di Lantai 2. Biasanya yang namanya check in khan di Front Office, tapi kali ini semua keyroom dan pembagian kamar sudah diatur oleh EO yang di-hire oleh pihak Oriflame Indonesia. Siiip dah!
Saat check in kami diberikan : schedule acara, gift voucher, lunch voucher dan gelang oranye dan pin yang harus tetap kami pakai selama acara berlangsung.
Di Kirana Room Mbak Endah, upline plus roommate saya sudah tiba terlebih dahulu. Saya dikenalkan dengan beberapa members Oriflame lainnya, kemudian kami-pun segera menuju ke kamar di lantai 10.

Room 1023 Le Grandeur Hotel



Kami mendapat kamar yang one bed. Nggak ada sofa tambahannya, kamarnya standard hotel berbintang 4-lah, bahkan nggak ada hiasan dindingnya. Bathroom-nya? Untunglah masih ada bathub-nya :)
Setelah foto sana sini kami berdua ngobrol panjang lebar mengenai hal yang agak-agak pribadi. Ba'da Maghrib alias jam 6-an kamu sudah harus mengumpul di lobby hotel untuk menuju ke event Welcome Dinner. Dengan masih memiliki waktu nggak sampai 1 jam saya-pun segera 'hotel travel'...cuma sempat ke swimming pool-nya di lantai 3 sih. Dengan waktu terbatas dan yang berenang hanya ada anak-anak kecil maka saya mengurungkan niat berenang. Lucu kali kalau saya berenang di tonton ibu-ibu yang anaknya pada berenang.
Kembali ke kamar ternyata ada "tamu", Mbak Ella yang sebenarnya mendapat kamar lain. Berhubung flatmate-nya belum datang, jadinya dia bertamu supaya ada yang nemenin ngobrol. Hehehe...beda banget ya sama saya yang justru senang menikmati dan mensyukuri 'kesendirian' kalau stay di hotel :D
Sesuai dengan waktu yang ditentukan kami menuju ke lobby hotel.
Jam 7 kami berangkat menuju ke Segarra Ancol yang menjadi lokasi Welcome Dinner tahun ini. Saya nggak sempat menghitung berapa banyak bis yang berangkat dari Le Grandeur Hotel. Macet-pun tidak kami rasakan karena kami bertiga di pojok belakang ngoceh-ngoceh rameee...hehehe...sepertinya yang ngerumpi di bis kita bertiga doang deh...hihihiihi...

Welcome Dinner @ Segarra Ancol



Tibalah rombongan Oriflame Indonesia dari Le Grandeur Hotel. Sepertinya kami yang paling terlambat dibandingkan rombongan dari 3 hotel lainnya deh...hehehe...tetapi oke-oke aja tuh. Pihak management Oriflame tetap menyambut kami dengan ramah.
Melihat jumlah peserta 'Welcome Dinner' yang pastinya juga mendapat 'jatah' menginap di hotel berbintang 4-5 dari Oriflame Indonesia saya mengambil kesimpulan bahwa bisnis ini dapat dijalankan oleh siapapun juga dengan mudah. Jangankan buat yang mau bekerja keras, untuk saya yang sekedar "menikmati dan mensyukuri" saja bisa mendapatkan aneka bonus dan hadiah.Bagi saya di bisnis ini nggak perlu kerja keras, tetapi yang terpenting adalah fokus dan istiqomah...hehehe...sorry kalau saya agak nyeleneh soal ini. Bisa ditimpukin oleh para upline nih sepertinya ;D Yaaa, gimana dong, kalau saya kerja keras di bisnis ini berarti saya nggak menikmati apa yang saya jalankan. Sedangkan saya di Oriflame sangat ingin menikmati aneka fasilitas dan produk-nya...hehehe...
Di Segarra Ancol kami juga menikmati Mr.Amir bergoyang Gangnam Style dengan management Oriflame lainnya. Seruuuu...apalagi saya lagi nge-fans juga dengan Bang Amir inih...*iiih apa-an seh?! ;-p
Berikutnya kami dibagikan balon! Terbangkan impian kita ke langit Jakarta...agar semesta mewujudkan impian tersebut. Saya sempat lirak lirik balon milik yang lainnya....duuuh, impian mereka : Menghajikan orang tua, Mengajak orang tua keliling dunia, Keliling dunia, Membeli Mobil....dooooh,semua Alhamdulillah sudah terlaksana dalam kehidupankuh....!
Saya berusaha fokus, mengingat apa sebenarnya yang saya inginkan dengan bergabung di bisnis Oriflame Indonesia ini. Eureka! Saya hanya mau : memperdalam ilmu di bidang kesehatan/kecantikan atau healing /wellbeing dan memiliki klinik, dan honey moon kesekian kalinya dengan My Mr.Right di Cape Town Afrika Selatan dan tempat Pangeran Inggris dan Kate Middleton berhoney moon di Seychelles. Itu semua dengan mudah akan saya dapatkan jika saya meraih level Executive di Oriflame Indonesia. Jadilah saya menuliskan impian saya : Executive Oriflame Indonesia di tahun 2014!
Andaipun level itu belum tercapai, namun saya yakin saya dapat mewujudkan impian tersebut dari bonus bulanan dan penjualan dari Oriflame Indonesia :)
Mau ikutan juga ke Cape Town dan Seychelles??
Info peluang bisnis Oriflame, hubungi : LINE : @balqis57 atau Facebook saya :)

Success Seminar 2012


Setelah sarapan pagi kami-pun berkemas menuju JIExpo di Kemayoran. Sekalian check-out, oleh karena itu semua barang turut dibawa. Andai-pun boleh dititipkan di hotel saya akan membawa-nya, karena JIExpo lebih mendekat dengan rumah saya...hehehe...praktis bisa langsung pulang.
Mengenai reportase Success Seminar 2012,nanti saya link dari blog downline saya yaaa...hehehe...
*Foto lainnya juga nanti saya susulkan beberapa hari lagi :) 

Saturday, 25 August 2012

Beauty and Business Journey

Ada keputusan yang sepertinya sepele namun ternyata berdampak keyakinan dalam hati saya, yakni dimana saya ingin menikmati masa tercapainya impian bersama Oriflame, sebuah perusahaan MLM asal Swedia.

Diantara pertimbangannya begini :
Saya mengikuti sebuah contest di produk yang sama dengan Oriflame, dan keduanya sama peduli lingkungan, peduli sosial dan visi misi-nya sejalan dengan pribadi saya. Saya sudah menulis essay sebaik mungkin karena jika saya terpilih menjadi "duta" di produk tersebut maka saya harus menuliskan segala produk yang saya gunakan di blog dan social media. Tetapi rezeki saya tidak berada di produk tersebut, walaupun saya telah menyukai dan menggunakan sejak saya kuliah di New Zealand. Saya tidak masuk sebagai "duta" dari produk tersebut. Entahlah apa yang jadi pertimbangan...
Tidak ada rasa kecewa, tetapi saat mengirimkan tulisan pengajuan ke produk tersebut saya merasa bahwa saya sangat memenuhi kriteria dari semua persyaratan, dan saya juga sudah berketetapan andai  tidak terpilih menjadi duta produk tersebut berarti saya harus serius menjalankan bisnis MLM Oriflame yang terbengkalaikan selama ini :) Toh visi dan misi kedua brand ini memiliki banyak kemiripan, dan sama-sama produk import (Khusus produk bodycare dan cosmetic lokal saya juga telah memiliki brand andalan)
Setelah saya tinjau dan  membuat keputusan, ternyata Alhamdulillah dengan mengaktifkan keanggotaan saya di Oriflame saya mendapat benefit lebih selain dari kesesuaian visi misi yang saya tulis diatas. Diantara benefit itu adalah :

Study at Oriflame Academy



Yeaaay, passion saya untuk selalu belajar terasah di Oriflame Academy. Kalian boleh check di academy sebelah berapa yang harus kita bayar andai belajar Bisnis, Kesehatan dan Kecantikan. Nggak cukup sejuta atau 2 juta rupiah! Apalagi yang statusnya diakui oleh dunia international. Bukan berarti saya pelit spending money untuk urusan pendidikan ya? :) Tetapi kalau ada yang menawarkan manfaat kerjasama yang saling menguntungkan tanpa mengeluarkan uang - bahkan kita mendapatkan uang apalagi kwalitas pendidikan bereputasi international  kenapa tidak diterima? Apalagi belajarnya sambil bersenang-senang :)
Oke selama ini saya "menolak" beasiswa dengan alasan bahwa banyak yang lebih membutuhkan beasiswa (khususnya di LN) tersebut,sedangkan saya Alhamdulillah keluarga yang saya cintai masih bisa mendukung dari segi apapun. Jadi saya lebih bahagia "menyumbangkan" kuota tersebut ke orang yang tidak seberuntung saya. Tetapi di Oriflame, walaupun saya mendapatkan fasilitas pendidikan bertaraf international ini semua orang masih dapat kesempatan yang sama. Bahkan semakin banyak saya mengajak orang untuk belajar di Oriflame Academy, semakin banyak bermanfaat bagi orang lain juga.