Tuesday 21 May 2013

Full Stars in My Heart : Star Trek and Star Wars

Hari yang kami nantikan tiba, menyaksikan Star Trek Into Darkness bersama Indo Star Trek. Sejak beberapa bulan lalu diinformasikan bahwa film STID akan premier tanggal 17 Mei 2013, ternyata tayang di Indonesia saja lebih cepat, yakni tanggal 15 Mei 2013. Beuuuh, kakak saya yang sudah membayar lebih untuk nobar-pun protes karena sudah melunasi pembayaran untuk 8 anggota Kansas 57 tanggal 18 Mei 2013. Menyesal karena harus membayar lebih mahal dan lebih lambat dari perkiraan? Hhhmmm....hahaha, akhirnya justru membuat hati kami penuh bintang kok... :)

Malam menjelang nobar saya agak sulit tidur. Sebenarnya ngantuk, tapi aaah, rasanya kok gimana gitu karena pagi-nya akan menyaksikan film yang saya kenal sejak saya masih balita.Sebelum pukul 7 pagi saya berkemas.Sebelum pukul 8 pagi saya dan Senen Family sudah tiba di depan Gandaria City. Saat saya sedang memilih seat tiba-tiba Sekar muncul membawa print e-ticket. Tepat banget deh! Kami memilih 8 seats di C 1-4 (Cimanggis Family)  dan D 1-4 (Saya dan Senen Family). Di counter ticket sempat diminta untuk nge-like fanpage Nissan Indonesia (Salah satu sponsor nobar) dan nge-tweet berhadiah. Sayangnya saya nggak nge-tweet karena berdasarkan pengalaman di mall tersebut sinyal untuk internetnya kacrut banget, sedangkan wifi-nya lumayan nguras battere.Ikhlas-kan deh hadiah dari sponsor :)

Bisa ketemu dengan Klingon en Borg "beneran"

Selain ada hadiah untuk tweet, juga ada hadiah untuk penonton yang mengenakan pakaian sesuai dresscode. Kami nggak punya, sebelumnya Sekar sih bilang sebaiknya kami mengenakan highneck supaya sedikit mirip dengan Benedict Cumberbatch gituh...hahaha....

STAR TREK INTO DARKNESS

Live Long and Prosper

Jangan minta saya untuk menuliskan review film ini deh, karena apapun yang terjadi dengan film ini saya pasti akan menilainya secara positif karena serial Star Trek adalah salah satu film yang mengawal kehidupan saya pribadi, sejak balita hingga dewasa kini. Terlepas dari objetive atau tidaknya menilai maka saya berani mengatakan bahwa Star Trek Into Darkness adalah film Amerika terbaik di saat saya dewasa! (TLOTR, Harry Potter en Hobbits beda genre yak, en lagi pula ketiga film ini nggak masuk kategori film Amerika deh :D)
Yang awalnya agak "mengganggu" adalah nama tokoh antogonis-nya, yakni : Khan. Secara nama 'Khan' ini khan marga orang India yang umumnya beragama Islam ... jadi agak-agak gimana gituh. Hahaha, tapi it's okay banget dah, apalah arti sebuah nama menurut si pujangga Inggris itu walaupun menurut Rasul nama adalah doa :) Yang pasti sih, selama menyaksikan STID saya-pun jatuh cinta dengan tokoh antagonis yang diperankan oleh Englishman, Benedict Cumberbatch!(*muaaah ;-p) . Tanpa jaim dan tanpa khawatir mengganggu penonton lainnya saat Benadict Cumberbatch muncul saya jejeritan histeris (mirip anak ayam keiinjek Klingon...*bayangin deh suaranya!).Sumpe dah, kagak bakalan bisa jejeritan gini kalau saya nontonnya nggak bareng Indo Star Trek. Sebagian besar dari yang nobar pagi itu juga jejeritan kok saat tokoh cool yang satu ini muncul :)
Gak usah heran kenapa tokoh antagonis kali ini justru banyak yang menyukai. Menurut saya (selain ganteng, cool and body-nya seksih :D) tokoh Khan ini begitu cerdas dan rasional.Lah, Captain Kirk aja masih suka "galau", eh justru Khan yang terlihat punya sikap. Lelaki sekali khan? hihihi...eits, tapi hebatnya lagi, kekaguman terhadap Khan (Atau Benedict Cumberbatch?!) tidak mengurangi kekaguman saya terhadap Capt.Kirk.Saya nggak emosi saat adegan Spock meneriakkan nama Khan dengan kerasnya saat jari-nya membentuk Vulcan Salute : 'First Contact' menempel ke kaca dengan jari Kirk, karena saya telah mengetahui kapan "masa" Capt.Kirk "tiba" :) .
Jangan pernah menuntut Star Trek seperti film superhero kebanyakan yang penuh missi,kejar-kejaran dengan Alien, tokoh antagonis selalu hancur dan jagoan selalu menang walaupun udah babak belur ancur kacrut! Bagi saya menyaksikan Star Trek seperti menyaksikan wayang yang penuh filosofi - keterkaitan kita sebagai hamba Allah dengan semesta yang juga diciptakan-Nya, tanpa memaksakan bahwa bangsa X yang memiliki karakter tersendiri harus sama dengan karakter bangsa Y yang juga memiliki karakter berbeda. Kalau waktu-nya gugur seseorang...yaaa, gugur aja. Nggak usah di super sakti'in jadi hidup terus. Seperti lakon wayang-lah. Ada sunatullah-nya!
Saya nggak ngerti alasan saya mengapa menyukai scienfic. Yang pasti Star Trek dan Star Wars seolah udah menyatu dalam kehidupan saya, sama seperti hal-nya wayang Jawa. Barangkali kebiasaan melihat ayah dan kakak (terutama yang cowok) yang selalu menyaksikan serial ST saat saya masih balita, kemudian saya kecil yang centil suka berdandan dengan menaikkan alis dan eye shadow sehingga ayah saya menegor dengan kalimat,"Kamu kok jadi seperti Spock sih?!" :)) Saya perempuan kecil yang lebih "menikmati" boneka-boneka berkarakter tokoh Star Trek dan superhero lainnya. Saya perempuan kecil yang lebih merasakan bahagia menghadapi panel cockpit pesawat daripada tombol kompor di dapur. Alhamdulillah sih, ayah saya mensuport saya untuk menyukai music klasik atau traditional, serta mendorong saya untuk selalu belajar piano dan mencekoki saya dengan film musical (seperti : The Sound of Music) sehingga ada sisi seksi wanita dalam jiwa saya :)) Saat di NZ, pria *no mention* yang teramat dekat dengan saya juga sangat menyukai scienfic, jadilah kami selalu menikmati  berbagai film scienfic sebagai pengisi hari kami. Seingat saya, apapun yang bergambar Star Trek di Video Ezy Auckland telah kami sewa untuk ditonton bareng deh ...hehehe...Gak peduli kalau sebenarnya film tersebut telah kami tonton saat kami masih SD.
Ketika film ini selesai kami melakukan standing ovation (Hayooo...asyik banget, secara ini bukan konser musik!). Reaksi dari member Kansas 57 :
  • Kakak saya no.5 langsung mengatakan ke anaknya yang berusia 20 tahun dan lebih mengenal Star Wars : "Tuuuuh, bagus banget khan? Percaya khan kamu kalau Star Trek itu bagus banget?!" (Hahaha, ayo deh cekokin tuh anak dengan Star Trek. Btw kakak saya ini menyaksikan Star Trek Generations di tahun 1995 di bioskop Queen Street Auckland NZ bersama saya dan Mr.*non mention* yang sudah saya sebut diatas.)
  • Keponakan cewek yang berusia 17 tahun membuka kacamata 3D sambil menghapus airmata, dan mengatakan,"Beneran, baru pertama kali nonton film sampai nangis karena terlalu bagus-nya." (You know, padahal keponakan saya ini update banget dengan semua film bagus Hollywood!). Ayo, setelah ini kamu harus menulis buku-buku scienfic yang berkwalitas. Dia beberapa kali pernah menang dalam kepenulisan scienfic dan sudah menulis beberapa buku bestseller.
  • Keponakan cowok yang berusia 15 tahun, nge-fans dengan Star Wars dan semula protes waktu dibilangin oleh kakaknya bahwa selama kita menyaksikan STID harus apresiasif dan dia mengatakan "Hah?Ngeganggu banget sih...", tetapi ternyata selama film diputar dia paling antusias dan heboh applaus-nya...hahaha...
  • Kakak cowok saya langsung mengenakan gantungan nametag "Live Long and Prosper" dari goodiebag yang diletakkan di setiap seat oleh panitia nobar. Bahkan sebelum masuk ke theater kakak saya ini beberapa kali saya lihat meminta berfoto dengan banner Star Trek dan Om Klingon :)) *Jadi balik seperti saat kecil deh...*Biasanya sih mana pernah mau foto2 di banner film, Minta difoto-in sama anaknya pulak....
  • Keponakan saya yang lebih mengenal Star Wars akhirnya juga tertarik untuk mengikuti acara yang diadakan oleh komunitas Star Trek.
  • Buat saya...ini hadiah di bulan ulang tahun, bisa menyaksikan film yang saya gemari dengan aura yang hidup. Kapan lagi saya bisa nonton di bioskop dengan tepok tangan kegirangan begitu melihat Enterprise, jejeritan histeris saat Capt.Kirk dan Khan muncul di layar, bertepok tangan saat Scooty dengan kekonyolan dan cerdas-nya menjadi "penyelamat" ? Kalau nontonnya dengan komunitas lain atau public yang nggak ngerti, pasti saya sudah dilempar ke arah Borg! Seru-nya kakak saya yang udah usia "Admiral","Kapten" dan keponakan saya yang belasan tahun ikut-ikutan jejeritan juga - bukan ngingetin saya untuk diam eh malah mereka jejeritannya lebih keras! Btw ketika kecil saya nge-fans banget sama Mr.Spock, tapi kalau yang berperan Zachary Quinto kesannya Mr.Spock jadi "melambai" dah...hahaha..apalagi waktu adegan Vulcan Salute en dia meneriakkan nama 'Khan'. Cara dia memandang en menempelkan jemarinya ke Chris Pine agak gimaaannnaaa gitchu...hahaha ;p

Oleh-oleh goodiebag + Total Film Indonesia Magazine
Setelah menyaksikan STID berarti ada lagi PR untuk saya , yakni menyaksikan (lagi) :



Star Trek II: The Wrath of Khan (1982) - daku nonton saat masih kecil banget, jadi cuma sekilas gituh karena yang saya perhatiin adalah Mr.Spock.


Star Trek VII: Generations (1994) - saya nonton di NZ. Kenapa saya harus nonton lagi 2 film ini??? Karena ada beberapa adegan di STID yang berkaitan dengan film tersebut. Berasa lagi belajar sejarah nabi-nabi dah asyiknya :)) *Satu alasan lagi kenapa saya suka Star Trek!
Kalau sampai STID nggak masuk ke cinema di Indonesia, wah saya belain deh ke negeri  tetangga seperti rencana saya menyaksikan Harry Potter beberapa waktu lalu :)

STAR WARS DAY


Hikmah berikutnya karena nobar STID tanggal 18 Mei 2013 yaitu : kami dapat sekaligus datang ke acara Star Wars Day di Balai Kartini. Scienfic yang film berikutnya juga bakal digarap oleh JJ Abrams! Setelah makan siang bersama di Eat & Eat Gandaria City kami ber-8 menuju Central Park, nganterin dan ngedrop Sekar yang mau les di Wallstreet. Mbak Nana en Mas Ferry gak ikutan karena kondisi kesehatan Mas Ferry yang nggak boleh capek...hehe, tapi tetap ya, kalau nonton Star Trek sih dibela-belain biar jauh juga :D

Begitu sampai saya langsung ngejegat ngajak mereka foto bareng

Yang nge-fans berat dengan Star Wars keponakan saya yang berusia 15 tahun, Seno. Dia beli topeng Storm Trooper di event ini, harga awalnya @ Rp 250rb-an, tapi setelah di discount jadi sekitar @ Rp 100an berapa gituh. Emaknya geleng-geleng kepala en komentar,"Kira'in sih harganya 50-an.Habis deh uang dia untuk barang-barang seperti ini..." . Whehehe...sedangkan ayahnya alias kakak saya sih ngerti banget 'kelakuan' Kansas 57, bahkan ayahnya niat beli Light Saber yang dijual seharga @ Rp 750rb.
Owien beli kaos seharga @ Rp 90rb. Sedangkan saya??? Untuuuuung nggak bawa banyak duit, en stand yang barangnya banyak saya taksir nggak bisa pakai kartu kredit. Aman :D


Sebagian barang yang dipamerkan, tapi nggak termasuk yang berjilbab ya :p

IMPERIAL ACADEMY, Pilot Institute - Coruscant
Saya ikutan ngantri disini untuk nambah jam terbang dan sertifikat kenang-kenangan (souvenir)...hehehe.Hanya dengan membayar Rp 20rb saya bisa mendapatkan :
  • Learn to Pilot Your Own Starfighter
  • Receive an Official Certificate of Course Completion
  • Take a Photo in Imperial Uniform
  • Antri sama cowok-cowok seusia sekolah dasar. Sumpe dah, sepertinya ngantri lebih dari 1 jam yang tante2 cuma saya deh :p
Penyerahan sertifikat Imperial Academy. Haiiyaaah, kenapa eike cengengesan yak? Harusnya khan gagah en sok sangar. Nah itu Instruktur-nya waktu ngasih instruksi en ngomong sama aku ketawaketiwi, eh di foto langsung sok wibawa gituh ..hihihi...

Ini sih patung...ada yang orang beneran, cosplay, tapi si Darth Vader emang sibuk dikerubutin fans, jadi saya gak sempat foto sama doski. Iiiih, padahal keren banget loh yg ada orangnya.

Pengeeeen punya bantal-bantal di kamar pribadi saya seperti ini, juga dengan tokoh-tokoh en pesawat Star Trek. Apalagi kalau ada yang mirip Khan versi STID....eike peluk siang malem dah tuh :p
Ternyata Star Wars awal ditayanginnya tanggal 25 Mei 1977 ya, berarti sebentar lagi ulang tahun dooong :)

Sunday 19 May 2013

Ethography, Ajang Saya Berlatih Menjadi Backpacker

Sebelum menuliskannya lebih lanjut saya akan menuliskan mengenai definisi Ethnography bersumberkan dari Wikipedia berbahasa Indonesia :

Etnografi (Yunani ἔθνος ethnos = rakyat dan γραφία graphia = tulisan) adalah strategi penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi[1], juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi etnis lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal, karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka [2]. Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang masyarakat dan budaya mansia. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan seseorang, sebuah ethnos) melalui tulisan.[3] Dalam biologi, jenis studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan kasus", keduanya digunakan sebagai sinonim umum untuk "etnografi".[4] 

Jadi saya kembali menjadi 'Observer' alias team yang terjun melakukan penelitian ini. Alhamdulillah, saya menyukai pekerjaan ini. Menantang , penuh petualang dan menambah kekayaan wawasan dan pengalaman! :) Banyak orang yang menanyakan kenapa sih saya nggak pilih pekerjaan yang "nyaman dan tentram"? Jawabannya simple, saya sudah terbiasa hidup nyaman dan tentram sesungguhnya sejak saya lahir, oleh karena-nya jika saya melakukan suatu pekerjaan (apapun itu!) maka semata karena hasrat saya untuk mengabdi kepada Allah Swt dengan bermanfaat bagi banyak umat. Materi dan jabatan mah nggak terlalu saya perlukan deh untuk saat ini.Alhamdulillah, semua tercukupi sesuai keperluan pribadi :)

Nah,kali ini, mumpun saya bisa memanfaatkan diri dan diberi waktu saya menerima tawaran Mbak Nina untuk membantu-nya melakukan observasi etnography di 2 tempat yang .... hhhmmmm kalau naik kendaraan  umum tentunya membutuhkan ekstra energi. Apalagi pihak client minta kami menginap semalam di rumah 'Participant' (Orang yang akan di-observasi kehidupannya). Masing-masing 'Participant' kami amati selama 3 hari (2 hari weekdays dan 1 hari weekend/holiday). 

Pendapat saya :
  • Ini-lah ajang saya berlatih menjadi 'Backpacker'...hehehe, karena selama ini jikalau liburan saya selalu mendapatkan rezeki yang serba nyaman dan berbintang :) . Menjadi 'Backpacker' di negeri sendiri sambil menambah kekayaan wawasan budaya, menuliskan laporan (Writing is my passion!), menambah portfolio dan referensi (surat tugas) dari MarkPlus.Inc yang di dunia marketing bereputasi International serta....dibayar!
  • Tekad saya untuk menjadi 'Traveler Sejati' adalah mengunjungi seluruh dunia - bumi Allah ke 'setiap sudut', bukan sekedar tempat-tempat wisata yang terkenal. Untuk wilayah Indonesia saya sampai memiliki buku : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2005 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan. Yang pasti berguna untuk mendata dan mengetahui wilayah mana saja di Indonesia yang sudah saya kunjungi, dan saya berpegang pada sistem KELURAHAN. Pengennya sih, saya dapat berkunjung ke setiap kelurahan yang ada di Indonesia. Kalau begitu khan nggak akan malu-maluin jika menyatakan bahwa saya pernah berkeliling Indonesia. Lucuk kalau ngaku pernah ke Jogjakarta, tetapi baru ke Malioboro atau Candi Borobudur (Padahal Candi Borobudur adanya di wilayah Magelang Jawa Tengah...hehehe,beda propinsi!)   
Saya melakukan observasi etnografi ini di 3 kelurahan : 
1 . Kelurahan Bojong Pondok Terong - Depok , Jawa Barat

Gerbong CL Tebet - Citayam  yang lega, bersih dan nyaman :)
Saat memberikan diary yang harus diisi oleh Partcipant saya dan Mbak Rissa naik motor. Saya dijemput Mbak Rissa di ITC Depok, jadi nggak seberapa jauh. Tetapi kembali-nya kami ke Jakarta ...waaaw, Citayam - Gudang Peluru (Tebet) kami tempuh dengan motor dan saya digoncengin tanpa helm! Nekad banget ya? Tapi bener-bener terpaksa deh, bukan bermaksud meremehkan peraturan yang sebenarnya baik bagi diri sendiri dan bukan mentang-mentang Mbak Rissa bersuamikan dan memiliki mertua polisi. Saya tobaaat kok.... :D
Observasi di kelurahan ini membuat saya menggunakan jasa Commuter Line. Asyik kok, selama 5 - 6 kali menggunakan jasa CL saya selalu mendapatkan gerbong yang nyaman. Pertama kali memang saya masuk ke gerbong campur cowok dan cewek. Alhamdulillah, walaupun saya nggak duduk tetapi leluasa berdiri, bahkan lebih baik saya berdiri karena saya dapat lepas melihat ke station. Baru pertama kali ke Station Citayam, jadi jangan sampai kebablasan...hehehe...Di Station Citayam Participant menjemput saya dengan motor-nya. Kami menuju rumahnya sekitar 1.5 km dari station.
Setelah mengetahui "strategi"-nya saya selalu memilih gerbong khusus wanita. Bisa gelosoran di gerbong...hahaha, seat-nya berwarna Pink, bersih, nyaman, AC-nya dingin dan banyak cewek yang dengan tenang menggunakan gadget-nya, seperti Tablet,iPad,iPhone...dan gadget senilai > 5 juta-an. Tenaaaang aja!
Naik CL juga ternyata lebih cepat daripada saya bawa kendaraan pribadi/taksi tuh. Hari Selasa-nya CL yang saya tumpangi baru melaju dari Station Tebet. Tiba-tiba Yoko, cewek Jepang yang jadi penerjemah client menelpon saya dan meminta ancer-ancer untuk ke Kelurahan Bojong Pondok Terong. Mereka sudah berada di Margonda Depok. Waduuuh, Client yang cowok Jepang bisa sampai lebih dahulu dari saya nih. Gawat, bisa dianggap nggak disiplin nih! Eaaalaaah, horay banget, ternyata saya lebih dahulu sampai ke rumah Participant! Lebih cepat sekitar 15 menitan dari Client :)

2. Kelurahan Margosari , Kecamatan Karawaci - Tangerang, Banten
Ternyata lebih dekat dengan Cimone. Mbak Wiwik yang sempat menyamperi saya di hari ke-2 saja sampai 'teriak2' karena lokasi yang jauh, katanya,"Mending gw ke Jawa sekalian deh..." Hahaha...
Seumur hidup nih saya ke Cimone naik kendaraan umum (bus umum). Syukurnya sih ternyata ada bis AC no.119 AJA dari Kampung Melayu dan langsung menuju lokasi, depan perumahan Bogel Indah. Dari situ naik becak Rp 5000 sampai depan rumah Participant. Saya sempat 'jiper' deh kalau harus menginap di rumah ini, walaupun hanya sehari. Tetapi Alhamdulillah saat saya harus menginap di rumah tempat tinggal Partcipant di sebuah perumahan yang dibangun developer.

3. Kelurahan Gembor, Kecamatan Pasar Kamis - Tangerang, Banten
Menginaplah saya disini....yang ampunya ternyata menempuh perjalanan hampir 1 jam dari rumah orang tua Participant. Lokasi rumah tersebut di Perumahan Permata Regency II. Jadiiii....Alhamdulillah, bersih dan masih baru.Saya jadi bisa mandi dan makan dengan tenang :)

Saturday 11 May 2013

Perjalanan Di Hari Kiamat

Penyebar hoax terbesar di dunia sepanjang masa adalah Suku Maya! Gimana nggak hoax kalau seluruh dunia sudah sibuk merayakan terjadi-nya kiamat pada tanggal 21 December 2012 tetapi ternyata masih aman tentram?
Saya termasuk orang yang sangat tidak percaya dengan kabar tersebut? Apalagi keluarga besar saya tepat ditanggal tersebut justru melakukan perjalanan, sebagian melalui udara dengan Lion Air dan Wings Air : Cengkareng - Surabaya - Banyuwangi. Sedangkan saya dan My Bro Family (4 orang) akan melalui penerbangan dengan Citilink, Cengkareng - Surabaya. Dilanjutkan perjalanan darat Surabaya - Banyuwangi. Nah, sebenarnya kami berlima juga perjalanan udara Surabaya - Banyuwangi, namun apa mau dikata jika pada tanggal 28 November 2012 kami menerima sms dengan tulisan : "Pelanggan Yth.Penerbangan Surabaya - Banyuwangi tgl 21 DEC MZ3510 Cancel/Batal terbang.Hub 08041 621621.Mohon maaf & Terima Kasih.Merpati Airlines".
Penerbangan Surabaya - Banyuwangi nggak bisa kami alihkan ke Wings Air karena waktu-nya nggak kekejar, pagi My Bro masih ada urusan di sekolahnya Sekar di SMA Negeri 28 Ragunan. Jadilah kami perjalanan darat Surabaya - Banyuwangi dengan KIA Pregio milik travel saudaranya Silvi, calon member Kansas 57 per-22 December 2012.
Saya sudah tiba di Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta pukul 9 pagi lewat beberapa menit. Sengaja naik Damri dari terminal bis Rawamangun supaya cepat! Kalau berangkat bareng mobil rombongan kakak saya pasti memerlukan waktu yang lebih lama karena saya harus ke Ragunan terlebih dahulu. Dugaan saya benar! Rombongan kakak saya macet di toll Gatot Subroto. Seru banget deh...awalnya sms kakak saya perjam 09:47 masih ,"Macet nih.Kalau jam 10:45 kita blm sampai, cek in dulu aja!Ke counter penjualan tiket Citilink, ngeprint tiket.Kode booking XXXYYY dan AAABBB". Sampai akhirnya kakak saya SMS nyuruh saya terbang langsung sendiri saja kalau mereka belum datang. Huaaa.....
Entah kenapa saya kok merasa tenang-tenang aja ya, apalagi melihat belum ada tulisan "boarding" di screen, padahal penerbangan tinggal 10 menit lagi. Hingga 5 menit sebelum jadwal terbang muncul Sekar dan ayah-nya berlari-lari ala atlet marathon...melesat...hingga sampai ke ruang tunggu penerbangan dikabarkan : penerbangan delay 20 menit! Yeaaay....doa saya terkabul euy. Thanks,God :) *Jarang-jarang khan berdoa minta delay penerbangan...hehehe..Waktunya tepat pula, delay nggak sampai 1 jam - kesempatan untuk rombongan kakak saya menghela nafas dari sport jantung menembus kemacetan, kesempatan untuk membeli minuman di vending mesin...serta Alhamdulillah, kita penerbangan Merpati di-cancel karena kalau setiba-nya di Surabaya waktu-nya sudah nggak terkejar.

Cengkareng - Juanda

Kalau emang kiamat,apakah aturan yang terdapat di safetycard ini harus saya turuti?Atau berdoa aja tanpa bertindak apa-apa? Hehehehe...apapun, dan walau kita ribuan kali terbang tetap aja kok saya senang mengamati card ini ya?

Kami duduk terpisah-pisah, tetapi saya dan Sekar mendapat seat yang sesuai dengan keinginan kami, near window :) Kalau nggak salah saya duduk di seat nomer 5A dan Sekar 7A.
Dalam penerbangan kami tidak mendapat makanan dan minuman, maklumlah LCC gitu loh ;-p Bersyukur pesawatnya bagus dan terawat. Penumpangnya juga bersih dan wangi kok...hehe...Pramugari-nya sih kelihatan usia-nya sudah diatas 30-an (bahkan 40-an) tahun. Saya suka penerbangan yang pramugari/pramugaranya separuh baya karena ngelayanin-nya "netral" dan lebih terkesan tulus. Kalau dilayanin sama yang 20-an berasa dilayanin PRT or robot or petugas resto fastfood yang ucapannya sudah saya ketahui sebelum dia ucapkan...hahaha...
Cuaca di atas awan begitu cerah. Nggak ada tanda-tanda kiamat akan terjadi :D Saya mah yakin bahwa kiamat nggak akan terjadi karena saya masih lebih sering berinteraksi dengan orang-orang yang baik hati, bersahaja dan lebih mencintai Tuhan daripada harta dunia. Bukankah kiamat akan terjadi jikalau orang-orang seperti itu sudah habis? ;-)


Di beberapa daerah sempat hujan sih, apalagi saat pesawat sudah mendekati kota tujuan. Saya melihat pelangi mengibar di dekat jendela seat yang saya duduki....Subhanallah....sungguh, bahagia-nya berdampingan dengan pelangi. Berasa jadi bidadari banget deh...hahaha...
Kami tiba dengan selamat di Juanda International Airport. Sopir yang ditugaskan menjemput bolak balik menelpon saya. Saya bilang kami sedang menunggu bagasi, eh dia laporan ke Bimo bahwa kami sedang di Bekasi.Hahaha....
Setelah bagasi komplit kami makan di Rumah Makan Singgalang yang masih di Juanda Airport, sebelumnya beli minuman dulu di Quickly di dekat pintu keluar terminal.

Surabaya - Banyuwangi
Perjalanan justru terasa lebih "hard adventure" kala kami menempuh Surabaya - Banyuwangi. Masalahnya AC tiba-tiba nggak berfungsi dengan maksimal saat kami berada di area lumpur Lapindo Sidoarjo. Berhenti sejenak di daerah Bangil. Loh kami malah cekikikan mengingat beberapa tahun lalu juga berhenti di daerah Bangil - di jalan yang sama, tahun 2003 ban mobil kami bocor dalam perjalanan Malang - Denpasar. Ketika itu kami berwisata bersama Bimo, dan Bimo duduk di kursi paling belakang diantara koper-koper kami (Ketika itu kami naik Isuzu Panther). Kejadian yang nyaris sama terulang setelah 9 tahun kemudian, dan kali ini perjalanan kami menuju Banyuwangi dalam rangka pernikahan Bimo di Banyuwangi. Tuhan Maha Pengatur segala-nya :)

== Mampir KFC Probolinggo untuk makan malam (Check in di Foursquare)

"Hard Adventure" berikutnya adalah kami mengalami macet yang cukup serius. Beuuh, saya di Jakarta nyaris nggak pernah mengalami macet semenjak jam kerja saya fleksible...eh kok ya di ujung Timur pulau Jawa saya mengalami kemacetan. Tepatnya di Watu Dodol....bener-bener dodol deh ;-p Dalam kemacetan tersebut saya sih justru terlelap, malah di Piton yang gemerlap listriknya kece itu saya sempat memaksakan melek karena ingin menyaksikan gemerlapnya Piton yang gak terkalahkan oleh dunia gemerlapnya metropolitan. Nah di Watu Dodol ini malah kebaca SMS dari Mr.Zaki, pilot Lion Air asal Banyuwangi yang saya kenal di New Zealand : "Kl k bwi sbaiknya hindari penyebrangan ketapang gilimanuk,td siang macet parah,ada penumpukan kendaraan yg mau nyebrang k bali."
Selain sms dari Zaki juga ada sms dari Bimo yang kok minta naik mobil bareng kita.Sampai hotel di Banyuwangi saya baru ngerti kalau Bimo berada di ferry dari Bali saat kami di Watu Dodol. Bimo landing di Bali dari Makassar. Beuuuh, calon mempelai cowoknya aja baru sampai Banyuwangi jam 3 pagi!
Pokoknya seru deh perjalanan kami!

Note : Journal yang kelamaan teronggok di draft :D

Wednesday 1 May 2013

Imagine Concert : Jakarta Concert Orchestra and Batavia Madrigal Singers


Awalnya saya mencari satu  informasi di media sosial Majalah Pesona, dan tiba-tiba pandangan saya mengarah ke tulisan-tulisan tentang The Beatles. Ternyata majalah dengan pasar wanita dewasa ini mengadakan kuis untuk mendapatkan tiket "Imagine Concert : Jakarta Concert Orchetra". Beeuh, langsung deh mupeng berat! Ngecheck dateline-nya, tinggal beberapa jam lagi! Doooh! Nih, kalau pertanyaan kuis-nya : Apakah yang terlintas di benak anda jika Anda melihat pamflet acara ini?? Maka jawaban spontan saya adalah : Mas Bowie! Secara saya baru minta temenin Mas Bowie untuk menyaksikan Palestine National Orchestra. 

Tetapi sayangnya pertanyaan kuis tersebut bukan itu, tetapi :
Mengapa Anda berhak untuk memenangkan tiket ini ?
Eeeeh, jawabannya kok masih sama??? Karena hanya itu yang terlintas dipikiran, makanya saya menjawab bahwa saya akan mengajak Om yang satu ini untuk menyaksikan konser Imagine. Yaaa, saya sih nggak menyebutkan nama dong :)
Maka melajulah saya menulis mengapa saya berhak untuk memenangkan tiket ini, ya intinya untuk diberikan kepada seseorang yang .... ya pokoknya gak bakalan rugi deh kalau kasih ke dia.
Selesai nulis apakah langsung saya kirim??? Nggak, karena tiba-tiba laptop yang saya gunakan ngambek. Duaar, please deh,jangan sampai saya mengulang tulisan tersebut lagi dan batas waktu pukul 12.00 tinggal beberapa menit lagi. Jadilah saya mondar mandir antara laptop dan PC untuk mengirimkannya. Alhamdulillah, sended pada pukul 11.57!! Yes! Saya yakin dapat! Nggak sengaja loh terkirim jam 11.57 yang juga 3 menit sebelum batas waktu pengiriman.


Alhamdulillah akhirnya saya-pun bisa mendapatkan tiket kursi Gold seharga @ Rp 500.000 x 2 yang dimenangkan oleh 2 orang.Jam 10 pagi ditelepon dan dikabarin oleh Majalah Pesona.

Gold Ticket - BG 1 dan BG 2
Seat telah ditentukan di tiket yang sudah kami pegang. Saat melihat posisi-nya saya agak "ngenes" sih karena kok dapatnya di pojokan, nomor 1 dan 2. Bayangannya tuh seperti nonton film bioskop aja yang nontonnya mojok, kurang asyik. Apalagi bulan Oktober 2012 saya juga ada acara di sini dan dapat tempat di pojok kanan...hih pegal! Eeeeh, Alhamdulillah di posisi BG 2 malam  ini malah nggak kehalang dengan kursi lain plus saya bisa mengamati jemari pemain piano-nya! Hehehe...saya emang seneng banget ngamatin tarian jemari pianis loh...sambil dilihat udah pakek cincin belum tuh pianis #halah! Ternyata juga nih, saya menyaksikan konser ini nggak merasa pegal seperti acara bulan October 2012. Ya eyaaalah, harga tiket yang sekarang 500 ribu, jadi pasti ditata ergonomic-laaah! :)



Stage
Stage konser ini terlihat fresh and asyik di pandangan. Image band legendaris dan orchestra yang biasanya orang berpikir jadul dan "serius" jadi lebih segar, muda dan energic. Benerannya dari awal saya penasaran juga dengan sebuah grup orchestra yang seringnya membawakan musik klasik barat plus traditional Indonesia akan membawakan musik The Beatles yang fresh hingga kini. Penata artistik panggungnya bakal gimana tuh?? Juga pengen lihat bagaimana lagu-lagu pop ini dinyanyikan oleh seorang Soprano ...
Fullcolours dan di depan kami pas terdapat mobil Mini Cooper edisi lama yang sudah digambar dengan cat khusus. Weeeh, jadi ingat apa yang sudah saya tanam di mindset dan sudah saya ikhlaskan nih. Mas Bowie sempat memotret Mini Cooper tersebut sebelum petugas memberi tahu bahwa ada larangan memotret :)) (Kenapa, Mas? Mau mobil seperti itu? Insya Allah dan doa-kan aja kalau memang rezeki suatu saat aku bisa ngehadiahin kamu mobil yang "livery"-nya persis seperti itu :) Baca aja postingan-ku ini tentang Mini Cooper .... "gantungan kunci"-nya sudah aku simpan kok sejak tahun lalu.)

The Long and Winding Road & Here Where Everywhere
 Saya termasuk orang yang menyukai sesuatu nggak "freak". Jika menyukai sesuatu...ya sekedar nge-favorit, nggak "tergila-gila". Demikian pula dengan The Beatles, saya sih familiar dengan lagu-lagunya. Kakak ke-3 saya sering menyanyikan lagu Yesterday jika ada acara-acara (Walaupun sering menyanyikan lagu ini, tetapi kakak saya masih suka nyari teks tuh kalau mau nyanyi :D)
Dan di konser ini ada hal yang "ngegeplak" saya banget deh. Tentang 2 lagu, The Long and Winding Road dan Here Where Everywhere. Dua lagu yang sering menyusup jadi backsound mimpi-mimpi saya selama di New Zealand, dan selalu mengikuti kemanapun saya melangkah. Laaah, kok baru saya sadar kalau itu lagu-lagunya The Beatles. Oke-lah, kalau Paul McCartney saya memang menyukai-nya sejak SMP, bahkan termasuk favorit! Baru ngerti juga kalau pencipta utama lagu-lagu band legendaris ini berzodiac Gemini...Tuuuh khan?
Setelah dari sini saya jadi bolak balik muter kedua lagu ini nih, jadi ingat juga kalau George Michael pernah menyanyikan The Long and Winding Road dengan cihuuuy banget! Sayang ye elu gay, George :D
Akhirnya saya-pun bisa "membaca" apa yang ada di lagu ini untuk keindahan masa depan. Lagunya emang terdengar sedih, pun liriknya...tetapi kalau kita iqro maka kita bisa mendapatkan petunjuk-NYA :)

Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers
Kalau mau info lebih jelasnya , silakan check aja di web atau media social-nya. Dalam konser kali ini juga The Resonanz Children Choir membawakan medley : With a Little Help from My Friend - I Want to  Hold Your Hand dan Drive My Car. Bukti bahwa lagu The Beatles juga asyik dan adaptable dinyanyikan untuk anak-anak.
Penyanyi lainnya : Soprano Bernadeta Astari yang tahun lalu menyelesaikan studi Master di bidang vokal klasik.Belajar musik aja sampai Utrecht di didik oleh seorang profesor. Hadeuh, saya jadi pengen diajarin nyanyi sama profesor deh. Kemudian ada Elisabeth Dwi Purna, Teddy Panelewen dan Teza Sumendra - salah satu finalis Indonesian Idol. Pianis Janice Wijaya yang akan melanjutkan studi musiknya di Amerika September 2013. Saya sekarang salut dengan orang-orang yang belajar musik dengan serius, dalam artian ketika kuliah (tamat SMA) mereka bersikap langsung masuk ke pendidikan musik yang lebih profesional. Hebat orang-orang seperti itu! Salut juga untuk orang tua yang mengizinkan anaknya kuliah di jurusan tersebut. Nggak seperti zaman era sebelum 90-an yang kalau nggak kuliah di Teknik,Ekonomi,Hukum,Politik atau Kedokteran dianggap "nggak serius belajar".Kuno banget deh loe andai masih bersikap ala manusia dulu.Ujung-ujungnya malah duit yang dikejar.*Lah kok malah curhat!?
Ya udah, supaya nggak semakin nambah curhat, mendingan udahan dulu ya. Oh ya, satu lagi...yang pegang 'Concert Master' di koneser ini adalah Michelle Siswanto (Biola 1) yang juga ikut sebagai violis The Palestine National Orchestra di Indonesia.Aktif di UPH Conservatory of Music.Hhhmmm, jadi ingat keponakan saya yang lulusan UPH Fakultas Musik (Gimana ya dia bisa ngerayu kakak sepupu saya yang sepengetahuan saya mindset-nya "PNS" banget? :)))
Tanpa jeda istirahat, apalagi jeda iklan Imagine Concert berjalan mulus.Sekitar 20-an lagu The Beatles yang dibawakan. Bersyukur juga sih saya familiar dengan semua lagu...yang malah anehnya "nggak kenal" sama 2 lagu backsound kehidupan pribadi yang ternyata lagu grup ini :))