Sunday, 19 May 2013

Ethography, Ajang Saya Berlatih Menjadi Backpacker

Sebelum menuliskannya lebih lanjut saya akan menuliskan mengenai definisi Ethnography bersumberkan dari Wikipedia berbahasa Indonesia :

Etnografi (Yunani ἔθνος ethnos = rakyat dan γραφία graphia = tulisan) adalah strategi penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi[1], juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi etnis lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal, karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka [2]. Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang masyarakat dan budaya mansia. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan seseorang, sebuah ethnos) melalui tulisan.[3] Dalam biologi, jenis studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan kasus", keduanya digunakan sebagai sinonim umum untuk "etnografi".[4] 

Jadi saya kembali menjadi 'Observer' alias team yang terjun melakukan penelitian ini. Alhamdulillah, saya menyukai pekerjaan ini. Menantang , penuh petualang dan menambah kekayaan wawasan dan pengalaman! :) Banyak orang yang menanyakan kenapa sih saya nggak pilih pekerjaan yang "nyaman dan tentram"? Jawabannya simple, saya sudah terbiasa hidup nyaman dan tentram sesungguhnya sejak saya lahir, oleh karena-nya jika saya melakukan suatu pekerjaan (apapun itu!) maka semata karena hasrat saya untuk mengabdi kepada Allah Swt dengan bermanfaat bagi banyak umat. Materi dan jabatan mah nggak terlalu saya perlukan deh untuk saat ini.Alhamdulillah, semua tercukupi sesuai keperluan pribadi :)

Nah,kali ini, mumpun saya bisa memanfaatkan diri dan diberi waktu saya menerima tawaran Mbak Nina untuk membantu-nya melakukan observasi etnography di 2 tempat yang .... hhhmmmm kalau naik kendaraan  umum tentunya membutuhkan ekstra energi. Apalagi pihak client minta kami menginap semalam di rumah 'Participant' (Orang yang akan di-observasi kehidupannya). Masing-masing 'Participant' kami amati selama 3 hari (2 hari weekdays dan 1 hari weekend/holiday). 

Pendapat saya :
  • Ini-lah ajang saya berlatih menjadi 'Backpacker'...hehehe, karena selama ini jikalau liburan saya selalu mendapatkan rezeki yang serba nyaman dan berbintang :) . Menjadi 'Backpacker' di negeri sendiri sambil menambah kekayaan wawasan budaya, menuliskan laporan (Writing is my passion!), menambah portfolio dan referensi (surat tugas) dari MarkPlus.Inc yang di dunia marketing bereputasi International serta....dibayar!
  • Tekad saya untuk menjadi 'Traveler Sejati' adalah mengunjungi seluruh dunia - bumi Allah ke 'setiap sudut', bukan sekedar tempat-tempat wisata yang terkenal. Untuk wilayah Indonesia saya sampai memiliki buku : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2005 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan. Yang pasti berguna untuk mendata dan mengetahui wilayah mana saja di Indonesia yang sudah saya kunjungi, dan saya berpegang pada sistem KELURAHAN. Pengennya sih, saya dapat berkunjung ke setiap kelurahan yang ada di Indonesia. Kalau begitu khan nggak akan malu-maluin jika menyatakan bahwa saya pernah berkeliling Indonesia. Lucuk kalau ngaku pernah ke Jogjakarta, tetapi baru ke Malioboro atau Candi Borobudur (Padahal Candi Borobudur adanya di wilayah Magelang Jawa Tengah...hehehe,beda propinsi!)   
Saya melakukan observasi etnografi ini di 3 kelurahan : 
1 . Kelurahan Bojong Pondok Terong - Depok , Jawa Barat

Gerbong CL Tebet - Citayam  yang lega, bersih dan nyaman :)
Saat memberikan diary yang harus diisi oleh Partcipant saya dan Mbak Rissa naik motor. Saya dijemput Mbak Rissa di ITC Depok, jadi nggak seberapa jauh. Tetapi kembali-nya kami ke Jakarta ...waaaw, Citayam - Gudang Peluru (Tebet) kami tempuh dengan motor dan saya digoncengin tanpa helm! Nekad banget ya? Tapi bener-bener terpaksa deh, bukan bermaksud meremehkan peraturan yang sebenarnya baik bagi diri sendiri dan bukan mentang-mentang Mbak Rissa bersuamikan dan memiliki mertua polisi. Saya tobaaat kok.... :D
Observasi di kelurahan ini membuat saya menggunakan jasa Commuter Line. Asyik kok, selama 5 - 6 kali menggunakan jasa CL saya selalu mendapatkan gerbong yang nyaman. Pertama kali memang saya masuk ke gerbong campur cowok dan cewek. Alhamdulillah, walaupun saya nggak duduk tetapi leluasa berdiri, bahkan lebih baik saya berdiri karena saya dapat lepas melihat ke station. Baru pertama kali ke Station Citayam, jadi jangan sampai kebablasan...hehehe...Di Station Citayam Participant menjemput saya dengan motor-nya. Kami menuju rumahnya sekitar 1.5 km dari station.
Setelah mengetahui "strategi"-nya saya selalu memilih gerbong khusus wanita. Bisa gelosoran di gerbong...hahaha, seat-nya berwarna Pink, bersih, nyaman, AC-nya dingin dan banyak cewek yang dengan tenang menggunakan gadget-nya, seperti Tablet,iPad,iPhone...dan gadget senilai > 5 juta-an. Tenaaaang aja!
Naik CL juga ternyata lebih cepat daripada saya bawa kendaraan pribadi/taksi tuh. Hari Selasa-nya CL yang saya tumpangi baru melaju dari Station Tebet. Tiba-tiba Yoko, cewek Jepang yang jadi penerjemah client menelpon saya dan meminta ancer-ancer untuk ke Kelurahan Bojong Pondok Terong. Mereka sudah berada di Margonda Depok. Waduuuh, Client yang cowok Jepang bisa sampai lebih dahulu dari saya nih. Gawat, bisa dianggap nggak disiplin nih! Eaaalaaah, horay banget, ternyata saya lebih dahulu sampai ke rumah Participant! Lebih cepat sekitar 15 menitan dari Client :)

2. Kelurahan Margosari , Kecamatan Karawaci - Tangerang, Banten
Ternyata lebih dekat dengan Cimone. Mbak Wiwik yang sempat menyamperi saya di hari ke-2 saja sampai 'teriak2' karena lokasi yang jauh, katanya,"Mending gw ke Jawa sekalian deh..." Hahaha...
Seumur hidup nih saya ke Cimone naik kendaraan umum (bus umum). Syukurnya sih ternyata ada bis AC no.119 AJA dari Kampung Melayu dan langsung menuju lokasi, depan perumahan Bogel Indah. Dari situ naik becak Rp 5000 sampai depan rumah Participant. Saya sempat 'jiper' deh kalau harus menginap di rumah ini, walaupun hanya sehari. Tetapi Alhamdulillah saat saya harus menginap di rumah tempat tinggal Partcipant di sebuah perumahan yang dibangun developer.

3. Kelurahan Gembor, Kecamatan Pasar Kamis - Tangerang, Banten
Menginaplah saya disini....yang ampunya ternyata menempuh perjalanan hampir 1 jam dari rumah orang tua Participant. Lokasi rumah tersebut di Perumahan Permata Regency II. Jadiiii....Alhamdulillah, bersih dan masih baru.Saya jadi bisa mandi dan makan dengan tenang :)

No comments:

Post a Comment