Satu lagi film digarap oleh MNC
Pictures, yang kali ini berkolaborasi dengan 69 Production. Film ini merupakan kisah sang penulis dan
sutradara semasa kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi
Bandung. Dengan produser kreatifnya adalah Sekar Ayu Asmara dan Viva Westi membuat
saya semakin bersemangat untuk menyaksikan film Koboy Kampus. Tentang
sekelompok mahasiswa FSRD ITB era tahun 1995 - 1998 yang tidak puas dengan
kinerja pemerintah dan serunya mereka membentuk negara sendiri. Kritis, politis
dan kocak abis!!! Karena kekritisan dan aktifitasnya, kuliah mereka terhambat
bahkan nyaris drop - out. Mereka mendirikan negara dengan nama negara Republik
The Panasdalam yang terdiri dari berbagai agama dan saling menghargai.
Penulis Koboy Kampus adalah Pidi
Baiq yang karyanya Dilan begitu berat untuk dilupakan oleh penggemar film
Indonesia. Pidi menulis dan menyutradari Koboy Kampus bersama Tubagus Deddy. Jika film Dilan mengambil setting di SMA maka
Koboy Kampus mengambil setting semasa perguruan tinggi. Kedua-nya mengambil
lokasi di kota yang sama, ibu kota Jawa Barat, Bandung. Membaca nama penulis,
sutradara, produser dan pemainnya saya memutuskan untuk menyaksikan film ini.
Awalnya saya kira hanya film berthema monoton dan ringan ala asmara di kampus,
tetapi begitu menyaksikannya ... wow, beda thema dengan kebanyakan film Indonesia.
Dikemasnya juga begitu ringan, padahal sesungguhnya yang dihadapi oleh Pidi
Baiq dan kawan-kawan saat kuliah itu masalah serius. Ketidak puasan terhadap
pemerintah dan berbagai peristiwa dengan catatan tinta hitam di era reformasi
dapat disuguhkan ke penonton dengan ringan dan seru tanpa memberi rasa
ketakutan. Bahkan lelucon yang keluar begitu segar, tanpa merendahkan pihak
lain.
Film Koboy Kampus dimeriahkan
oleh Jason Ranti, Ricky Harun, Bisma Kharisma, Miqdad Addausy, David John
Schaap, Danilla Riyadi , Vienny Jkt 48, Steffi Zamora, Christi Colondam,
Jennifer Lepas, Anfa Safitro, Chicha Koeswoyo, Ria Irawan. Ini pertama kalinya
Jason Ranti berakting loh...dan penampilannya sungguh natural ngeselinnya!
Hahahaha... Jason Ranti tetap bermusik, memetik gitar dengan lirik yang
menggelitik. Membangkitkan semangat cinta tanah air sekalipun mereka “makar”
mendirikan negeri di dalam negeri.
Yuk ah, lebih baik langsung ditonton
di cinema mulai tanggal 25 July 2019. Jarang - jarang loh bisa nonton film
mahasiswa kritis politik sambil ngikik nggak habis – habis. Saya sudah menonton tanggal 18 July 2019 di Epicentrum XXI, tetapi ayuk aja deh kalau nonton lagi.... :)
NKRI harga mati...tetapi buat
warganegara The Panasdalam saat itu NKRI
harga naik #glek
"Kampusmu adalah kampusmu,
tetap yang terbaik. Orang2 harus tahu. Semuanya adalah romantisme , sisanya
adalah perjuangan." (Pidi Baiq)
No comments:
Post a Comment