Alhamdulillah, kesempatan kedua berkunjung ke Zona Madina Dompet Dhuafa yang berlokasi di Jalan Raya Parung Bogor KM.42 Jampang, Kecamatan Kemang Bogor – Jawa Barat. Kunjungan pertama saya ke Zona Madina ini pada bulan Desember 2017. Pada Hari Batik 2019 saya berkunjung ke Zona Madina Dompet Dhuafa bersama-sama 50 blogger. Hampir 30 blogger berangkat dari Philantropy Building Jati Padang Jakarta, sedangkan sebagian lagi langsung menuju Zona Madina Bogor.
Sesampainya di Parung Bogor kami
langsung menuju Auditorium SMART School Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa. Acara
seru bertajuk “Blogger Meet Up! Waqf Productive Sharing Session & Visit”
merupakan rangkaian kampanye “Wake Up Wakaf!”. Ya, kami semua disadarkan bahwa
banyak masyarakat yang mengenal wakaf hanya sekedar untuk lahan masjid, makam
atau madrasah. Padahal wakaf memiliki arti yang lebih luas dan tidak terbatas
hanya 3 hal tersebut. Wakaf dapat lebih ditingkatkan manfaat dan pemberdayaan
potensinya.
Pemberdayaan potensi wakaf telah
dilakukan oleh Dompet Dhuafa sebagai organisasi nirlaba terkemuka di Indonesia
yang didirikan pada tahun 1993, yang mengangkat martabat dan pengabdian manusia
dengan memanfaatkan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf serta dana sosial
lainnya baik individu, kelompok dan perusahaan.
Pagi itu kami dibagikan “Wake Up!
Wakaf Katalog” dari 4 Pilar Program Wakaf Dompet Dhuafa, yakni : Kesehatan ,
Pendidikan , Pemberdayaan Ekonomi dan Social. 4 Pembicara dari masing-masing
program menjelaskan kepada kami berbagai program nyata yang telah dilakukan
oleh Dompet Dhuafa. Saya lumayan terkejut mengetahui bahwa RS Kartika Pulomas
yang terletak di perumahan tempat tinggal saya ( 2 keponakan lahir di RS ini,
saat saya masih duduk di bangku SMP Kartika Pulo Mas Hospital merupakan Rumah
Bersalin premium , kemudian konsepnya dirubah menjadi RS Ibu dan Anak) ternyata
kini dikelola oleh Dompet Dhuafa sejak tahun 2018.
Saya sangat bersyukur mendapat
kesempatan menyaksikan langsung beberapa lokasi wakaf Dompet Dhuafa. Selain Zona
Madina Bogor, saya juga hadir dalam peresmian RS Aka Medika Sribhawono Lampung
Timur yang dihadiri juga oleh Bapak
Parni Hadi dan Bapak Bambang Widjojanto, serta Gedung WTMC & Gedung Jannah
di Kompleks Perum Villa Ilhami Islamic Village - Karawaci Tangerang yang kini digunakan untuk
Institute Kemandirian Dompet Dhuafa. Di bidang pemberdayaan ekonomi juga saya
pernah berkunjung ke lahan Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa yang terletak di
Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Subang Jawa Barat.
Di zaman sekarang kita tidak
perlu menunggu berlimpah harta asset property untuk melakukan wakaf. Dengan Rp
10,000 saja kita sudah dapat melakukan wakaf produktif loh! Investasi akhirat-lah.
Kebayang khan dengan harga kurang dari secangkir kopi kita dapat turut
membangun masjid, sekolah, pondok pesantren, rumah sakit dan fasilitas umum
lainnya. Atau jika kita ingin menikmati kopi kekinian, maka kita bisa membeli
kopi kekinian tersebut di industri kopi penerima manfaat wakaf pemberdayaan
ekonomi Dompet Dhuafa .Seperti siang itu kami mencicipi produk Kopi Susu Dingin
dari Madaya Coffee yang merupakan bagian dari mitra binaan Dompet Dhuafa. Jujur
aja, kopinya fresh. Kopi tersebut berasal dari Temanggung dan Aceh yang
di-blend menggunakan gula aren dan susu segar. Tanpa pengawet loh! Katanya sih
Madaya Coffee ini juga sudah ada cafe-nya di dekat Zona Madina. Sayangnya
karena padatnya acara, kemarin kami belum sempat mampir kesana. Nexttime
boleh-lah.
Setelah menikmati makan siang dan
kopi dari Madaya Coffee kami berkeliling Bumi Pengembangan Insani di area
berdirinya Sekolah SMART Ekselensia Indonesia, Sekolah Guru Indonesia dan aneka
fasilitas pendidikan lainnya. Bersih dan rapih, bahkan toilet dan tempat wudhu
wanita yang kami gunakan sangat bersih tanpa aroma apapun. Membuat nyaman saat
mengambil air wudhu, air-nya juga dingin segar. Satu sudut favorit saya di area
pendidikan ini adalah Perpustakaannya yang tidak terlalu luas namun cozy
maksimal. Pemanfaatan setiap sudut juga terasa maksimal namun tidak bikin
sumpek. Gedung berlantai 2 ini juga dilengkapi dengan audio visual.
![]() |
Blogger meninjau RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa |
Kemudian kami menuju RS Rumah
Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Pada kunjungan pertama saya sudah menyaksikan
setiap ruangan di sana dengan detail, dan dikarenakan saya masih “alergi”
berada di RS (Maklum selama hampir 2 tahun ini beruntun ditinggal orang-orang
terdekat di RS) , maka saya dengan beberapa blogger hanya duduk di kursi yang
berderet disana. Waktu Ashar saya shalat berjamaah di Masjid Al Madina yang
berada di samping RS tersebut.
Waktu kembali ke Jakarta segera
tiba, Kami berkumpul di Desa Wisata Djampang yang terletak di samping masjid.
Di kunjungan pertama, kami melakukan latihan silat dan kali ini di waktu yang
sangat sempit saya mencoba meluncurkan 1 panah di lapangan panahan. Sayangnya
abang pelatihnya seperti nggak antusias mengajarkan saya, padahal dengan
blogger cowok sebelumnya ia tampak serius memberi pengarahan. Iya deh, Bang,
besok-besok saya kesini lagi berlatih panah sungguh-sungguh dan nggak sekedar
“nyicip”...hahaha....Menurut informasi yang disampaikan di sini kita dapat
berlatih panah traditional dan modern dengan pelatif bersertifikasi
international, dan yang saya “pegang” tadi adalah panah tradisional.
![]() |
"Mencicipi" melepas anak panah |
![]() |
Berlatih Pencak Silat di Desa Wisata Djampang |
Program Wakaf Produktif Menjadi Wisata Edukatif
Sehari setelah saya berkunjung ke
Zona Madinah Parung Bogor, Saya berwisata ke kota Hua Hin Thailand yang
memiliki waktu tempuh 3 jam transportasi darat dari Bangkok saat jalanan
lancar. Hua Hin merupakan kota liburan favorit keluarga kerajaan Thailand,
bahkan istana kerajaan Thailand dibangun di kota tersebut untuk keluarga
kerajaan beristirahat dari kepenatan kota Bangkok atau saat keluarga kerajaan
berlibur.
Menyaksikan beberapa lokasi
wisata baru di kota Hua Hin yang dikembangkan oleh pihak swasta dan dapat
menjadi terkenal ke banyak turis mancanegara, saya jadi berpikir bahwa berbagai
lahan wakaf produktif yang dikembangkan oleh Dompet Dhuafa dapat dijadikan
berbagai wahana wisata. Melihat infrastruktur dan fasilitas Zona Madinah, maka
area tersebut dapat dikembangkan menjadi desa wisata dengan berbagai sektor,
antara lain : wisata agro , wisata pendidikan, wisata rohani, bahkan wisata
kesehatan.
![]() |
RS AKA Medika - Ruang Anak (Dok.Pribadi 2017) |
Yess, wisata kesehatan dapat juga dikembangkan di RS AKA Medika
Sribhawono Lampung Timur – apalagi kita mengetahui bahwa jarak tempuh rumah
sakit wakaf di Lampung Timur tersebut hanya memerlukan waktu tempuh
sekitar 2 jam dari Taman Nasional Way
Kambas yang terkenal dengan hewan gajah. RS Kartika Pulo Mas Jakarta Timur yang
kini dikelola oleh Dompet Dhuafa sangat dekat dengan Jakarta International
Equestrian, Velodrome International, BMX Tracks yang merupakan terbaik di ASIA
(bahkan di dunia), disekitarnya sudah banyak hotel berbintang, letaknya juga sangat strategis serta mudah di
jangkau dari berbagai gerbang Jakarta. Apakah kesannya mengada-ada? Saya kira
ini realitis untuk pengembangan lahan wakaf produktif Dompet Dhuafa membantu
perekonomian umat sekaligus perekonomian Indonesia. Penang Malaysia telah
melakukan pengembangan wisata kesehatan (hospital tourism) di sana, dan mereka
dengan kekuatan marketing-nya menawarkan wisata kesehatan ini ke berbagai
negara.
Sedangkan lahan wakaf Dompet
Dhuafa di sektor perkebunan, pertanian dan peternakan dapat belajar dari
Thailand. Oh ya, di Thailand terdapat kawasan wisata baru dimana pengunjung
dapat menyaksikan dan memberi makan domba-domba yang diternakkan disana. Mereka
menyatakan bahwa tempat tersebut merupakan “New Zealand-nya Asia". Saya
yang sudah pernah berkunjung ke Kampung Ternak Cianjur dan Subang binaan Dompet
Dhuafa sekaligus pernah tinggal di New Zealand merasa optimis bahwa kita bisa
lebih baik lagi menjadikan lahan wakaf produktif sebagai area wisata agro dan
edukatif yang terkenal hingga mancanegara. Sekaligus bisa berdakwah wakaf ke
masyarakat muslim dunia bukan?
Yang saya tuliskan ini baru
sekelumit loh! Mau berbicara tentang hasil pertanian binaan Dompet Dhuafa? Wah
ini lebih potensial lagi...bahkan hasil pertanian wakaf produktif ini dapat
tercipta hasil pertanian organik terbaik.
Jadi tambah yakin khan berwakaf
produktif melalui Dompet Dhuafa??? Kalau Anna sih YESS!!!
🚢🚣
#WakeUpWakaf2019
No comments:
Post a Comment