Thursday 3 October 2019

Wake Up Wakaf! Wakaf Produktif Tercipta Wisata Kreatif


Alhamdulillah, kesempatan kedua berkunjung ke Zona Madina Dompet Dhuafa yang berlokasi di Jalan Raya Parung Bogor KM.42 Jampang, Kecamatan Kemang Bogor – Jawa Barat. Kunjungan pertama saya ke Zona Madina ini pada bulan Desember 2017. Pada Hari Batik 2019 saya berkunjung ke Zona Madina Dompet Dhuafa bersama-sama 50 blogger. Hampir 30 blogger berangkat dari Philantropy Building Jati Padang Jakarta, sedangkan sebagian lagi langsung menuju Zona Madina Bogor.

Sesampainya di Parung Bogor kami langsung menuju Auditorium SMART School Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa. Acara seru bertajuk “Blogger Meet Up! Waqf Productive Sharing Session & Visit” merupakan rangkaian kampanye “Wake Up Wakaf!”. Ya, kami semua disadarkan bahwa banyak masyarakat yang mengenal wakaf hanya sekedar untuk lahan masjid, makam atau madrasah. Padahal wakaf memiliki arti yang lebih luas dan tidak terbatas hanya 3 hal tersebut. Wakaf dapat lebih ditingkatkan manfaat dan pemberdayaan potensinya.
Pemberdayaan potensi wakaf telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa sebagai organisasi nirlaba terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1993, yang mengangkat martabat dan pengabdian manusia dengan memanfaatkan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf serta dana sosial lainnya baik individu, kelompok dan perusahaan.
Pagi itu kami dibagikan “Wake Up! Wakaf Katalog” dari 4 Pilar Program Wakaf Dompet Dhuafa, yakni : Kesehatan , Pendidikan , Pemberdayaan Ekonomi dan Social. 4 Pembicara dari masing-masing program menjelaskan kepada kami berbagai program nyata yang telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Saya lumayan terkejut mengetahui bahwa RS Kartika Pulomas yang terletak di perumahan tempat tinggal saya ( 2 keponakan lahir di RS ini, saat saya masih duduk di bangku SMP  Kartika Pulo Mas Hospital merupakan Rumah Bersalin premium , kemudian konsepnya dirubah menjadi RS Ibu dan Anak) ternyata kini dikelola oleh Dompet Dhuafa sejak tahun 2018.


Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan menyaksikan langsung beberapa lokasi wakaf Dompet Dhuafa. Selain Zona Madina Bogor, saya juga hadir dalam peresmian RS Aka Medika Sribhawono Lampung Timur  yang dihadiri juga oleh Bapak Parni Hadi dan Bapak Bambang Widjojanto, serta Gedung WTMC & Gedung Jannah di Kompleks Perum Villa Ilhami Islamic Village -  Karawaci Tangerang yang kini digunakan untuk Institute Kemandirian Dompet Dhuafa. Di bidang pemberdayaan ekonomi juga saya pernah berkunjung ke lahan Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa yang terletak di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Subang Jawa Barat.
Di zaman sekarang kita tidak perlu menunggu berlimpah harta asset property untuk melakukan wakaf. Dengan Rp 10,000 saja kita sudah dapat melakukan wakaf produktif  loh! Investasi akhirat-lah. Kebayang khan dengan harga kurang dari secangkir kopi kita dapat turut membangun masjid, sekolah, pondok pesantren, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya. Atau jika kita ingin menikmati kopi kekinian, maka kita bisa membeli kopi kekinian tersebut di industri kopi penerima manfaat wakaf pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa .Seperti siang itu kami mencicipi produk Kopi Susu Dingin dari Madaya Coffee yang merupakan bagian dari mitra binaan Dompet Dhuafa. Jujur aja, kopinya fresh. Kopi tersebut berasal dari Temanggung dan Aceh yang di-blend menggunakan gula aren dan susu segar. Tanpa pengawet loh! Katanya sih Madaya Coffee ini juga sudah ada cafe-nya di dekat Zona Madina. Sayangnya karena padatnya acara, kemarin kami belum sempat mampir kesana. Nexttime boleh-lah.
Setelah menikmati makan siang dan kopi dari Madaya Coffee kami berkeliling Bumi Pengembangan Insani di area berdirinya Sekolah SMART Ekselensia Indonesia, Sekolah Guru Indonesia dan aneka fasilitas pendidikan lainnya. Bersih dan rapih, bahkan toilet dan tempat wudhu wanita yang kami gunakan sangat bersih tanpa aroma apapun. Membuat nyaman saat mengambil air wudhu, air-nya juga dingin segar. Satu sudut favorit saya di area pendidikan ini adalah Perpustakaannya yang tidak terlalu luas namun cozy maksimal. Pemanfaatan setiap sudut juga terasa maksimal namun tidak bikin sumpek. Gedung berlantai 2 ini juga dilengkapi dengan audio visual.

Blogger meninjau RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Kemudian kami menuju RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Pada kunjungan pertama saya sudah menyaksikan setiap ruangan di sana dengan detail, dan dikarenakan saya masih “alergi” berada di RS (Maklum selama hampir 2 tahun ini beruntun ditinggal orang-orang terdekat di RS) , maka saya dengan beberapa blogger hanya duduk di kursi yang berderet disana. Waktu Ashar saya shalat berjamaah di Masjid Al Madina yang berada di samping RS tersebut.
Waktu kembali ke Jakarta segera tiba, Kami berkumpul di Desa Wisata Djampang yang terletak di samping masjid. Di kunjungan pertama, kami melakukan latihan silat dan kali ini di waktu yang sangat sempit saya mencoba meluncurkan 1 panah di lapangan panahan. Sayangnya abang pelatihnya seperti nggak antusias mengajarkan saya, padahal dengan blogger cowok sebelumnya ia tampak serius memberi pengarahan. Iya deh, Bang, besok-besok saya kesini lagi berlatih panah sungguh-sungguh dan nggak sekedar “nyicip”...hahaha....Menurut informasi yang disampaikan di sini kita dapat berlatih panah traditional dan modern dengan pelatif bersertifikasi international, dan yang saya “pegang”  tadi adalah panah tradisional.

"Mencicipi" melepas anak panah
Berlatih Pencak Silat di Desa Wisata Djampang


Program Wakaf Produktif Menjadi Wisata Edukatif
Sehari setelah saya berkunjung ke Zona Madinah Parung Bogor, Saya berwisata ke kota Hua Hin Thailand yang memiliki waktu tempuh 3 jam transportasi darat dari Bangkok saat jalanan lancar. Hua Hin merupakan kota liburan favorit keluarga kerajaan Thailand, bahkan istana kerajaan Thailand dibangun di kota tersebut untuk keluarga kerajaan beristirahat dari kepenatan kota Bangkok atau saat keluarga kerajaan berlibur.
Menyaksikan beberapa lokasi wisata baru di kota Hua Hin yang dikembangkan oleh pihak swasta dan dapat menjadi terkenal ke banyak turis mancanegara, saya jadi berpikir bahwa berbagai lahan wakaf produktif yang dikembangkan oleh Dompet Dhuafa dapat dijadikan berbagai wahana wisata. Melihat infrastruktur dan fasilitas Zona Madinah, maka area tersebut dapat dikembangkan menjadi desa wisata dengan berbagai sektor, antara lain : wisata agro , wisata pendidikan, wisata rohani, bahkan wisata kesehatan. 


RS AKA Medika - Ruang Anak (Dok.Pribadi 2017)


Yess, wisata kesehatan dapat juga dikembangkan di RS AKA Medika Sribhawono Lampung Timur – apalagi kita mengetahui bahwa jarak tempuh rumah sakit wakaf di Lampung Timur tersebut hanya memerlukan waktu tempuh sekitar  2 jam dari Taman Nasional Way Kambas yang terkenal dengan hewan gajah. RS Kartika Pulo Mas Jakarta Timur yang kini dikelola oleh Dompet Dhuafa sangat dekat dengan Jakarta International Equestrian, Velodrome International, BMX Tracks yang merupakan terbaik di ASIA (bahkan di dunia), disekitarnya sudah banyak hotel berbintang,  letaknya juga sangat strategis serta mudah di jangkau dari berbagai gerbang Jakarta. Apakah kesannya mengada-ada? Saya kira ini realitis untuk pengembangan lahan wakaf produktif Dompet Dhuafa membantu perekonomian umat sekaligus perekonomian Indonesia. Penang Malaysia telah melakukan pengembangan wisata kesehatan (hospital tourism) di sana, dan mereka dengan kekuatan marketing-nya menawarkan wisata kesehatan ini ke berbagai negara.


Sedangkan lahan wakaf Dompet Dhuafa di sektor perkebunan, pertanian dan peternakan dapat belajar dari Thailand. Oh ya, di Thailand terdapat kawasan wisata baru dimana pengunjung dapat menyaksikan dan memberi makan domba-domba yang diternakkan disana. Mereka menyatakan bahwa tempat tersebut merupakan “New Zealand-nya Asia". Saya yang sudah pernah berkunjung ke Kampung Ternak Cianjur dan Subang binaan Dompet Dhuafa sekaligus pernah tinggal di New Zealand merasa optimis bahwa kita bisa lebih baik lagi menjadikan lahan wakaf produktif sebagai area wisata agro dan edukatif yang terkenal hingga mancanegara. Sekaligus bisa berdakwah wakaf ke masyarakat muslim dunia bukan?

Yang saya tuliskan ini baru sekelumit loh! Mau berbicara tentang hasil pertanian binaan Dompet Dhuafa? Wah ini lebih potensial lagi...bahkan hasil pertanian wakaf produktif ini dapat tercipta hasil pertanian organik terbaik.
Jadi tambah yakin khan berwakaf produktif melalui Dompet Dhuafa??? Kalau Anna sih YESS!!!


 ðŸš¢ðŸš£

Oke deh, semoga masih ada waktu dan kesempatan untuk berkunjung ke setiap lahan wakaf Dompet Dhuafa yang potensinya sangat luar biasa. Asalkan kita bersama gemar berwakaf. Yeekaan?! Beneran deh, wakaf itu bikin ketagihan. Nggak percaya? Yaa, silakan dicoba aja....wakaf sambil mencicipi berbagai produk pemberdayaan ekonomi wakaf Dompet Dhuafa. Wakaf melalui online dapat ke : donasi.tabungwakaf.com

#WakeUpWakaf2019 

No comments:

Post a Comment