Tuesday, 13 August 2019

Belajar Menjadi Manusia Unggul di The 5th Congress of Indonesian Diaspora


Di Hari Arafah 1440 H (Sabtu, 10 Agustus 2019) Saya mendapatkan kesempatan menangguk ilmu yang Insya Allah bermanfaat di masa depan . Sesuatu hal yang banget2 Saya syukuri ini . So menjalankan Puasa Arafah sambil menggali ilmu dari berbagai pakar berpengalaman dengan niat ibadah serta doa terus dalam hati selama menyimak pembahasan mereka yang berdiskusi serta berbagi ilmu dalam acara "The 5th Congress Of Indonesian Diaspora". Dihadiri partisipan dari 77 negara, 79 pembicara dan 20 sessions. Terselenggara di The Kasablanka Jakarta Selatan. The 5th Congress of Indonesian Diaspora mengangkat thema “Empowering Indonesia’s Human Capital”.


Saya hadir bersama Galuh yang baru 2 tahun kembali dari Berkeley USA, dia di USA mendapatkan kesempatan beasiwa LPDP dan magang di perusahaan besar di Amerika – hitungannya masih diaspora deh ya...hahaha. Sedangkan Saya juga Alhamdulillah sempat merasakan menjadi student plus bekerja paruh waktu di Belanda dan Selandia Baru. Pernah diterima di satu perusahaan di Parnell Auckland Selandia Baru, tetapi kalau kondisi yang tidak mengizinkan akhirnya kesempatan tersebut Saya lepas dengan ikhlas. Kami berdua sampai lokasi acara tepat parallel sessions akan dimulai. Kami berdua memang sengaja tidak menghadiri grand opening dan main session yang dimulai pada pukul 10 pagi hingga pukul 12.30.

Monday, 5 August 2019

Menata Rumah Mungil dan Meja Kerja Generasi Millenial

Indonesia Properti Expo hadir kembali di tahun 2019! Sebuah pameran besar properti yang hampir setiap tahunnya Saya kunjungi untuk survey dan mengantar saudara dan kerabat yang berniat membeli properti. Sudah  sekitar 3 – 4 properti kami beli di pameran yang kami kunjungi di JCC setiap tahunnya. Saya yang telah bertempat tinggal di tengah kota Jakarta tetap sangat tertarik untuk hadir dalam Indonesia Properti Expo karena keluarga kami memiliki kegemaran mengumpulkan  instrumen investasi di properti. Selain itu kami gemar menata decor rumah agar rumah selalu nyaman dan aman. Proyeksi Saya kedepan salah satunga juga memiliki banyak properti untuk disewakan oleh nomaden citizen atau traveler. Seperti system yang dilakukan oleh AirBnB. Tentunya tipe rumah mungil atau unit studio/2 rooms apartemen yang akan Saya investasikan di sektor properti, karena model caravan atau tiny house belum popular di Indonesia.


IPEX 2019 berlangsung tanggal 27 Juli hingga 4 Agustus 2019. IPEX 2019 bernama Pesta KPR BTN. BTN, bank BUMN yang sejak zaman orang tua kita memiliki company branding sebagai pemberi KPR bagi rumah mungil (dahulu terkenal dengan istilah RS atau Rumah Sederhana), tahun ini menjadi sponsor utama Indonesia Properti Expo. Walaupun generasi millenial adalah generasi yang gemar bertualang dan nomaden, janganlah pernah mengabaikan pentingnya kepemilikan rumah. Sekecil apapun rumah tersebut, maka kita harus memilikinya. Dengan memiliki rumah maka kita akan memiliki kesempatan beramal baik kepada sesama, misalnya kehidupan rukun bertetangga, memuliakan tamu, merawat rumah hingga rumah menjadi “rumahku surgaku” yang kesemuanya dapat menjadi ladang amal kebaikan kita dan kesempatan tersebut dapat kita raih apabila kita memiliki rumah. Dalam setiap kali penyelenggaraan IPEX banyak promo bertaburan, yang ditawarkan antara lain : DP 0% , FREE biaya administrasi, FREE AJB, FREE biaya KPR, bayar DP langsung huni, subsidi KPR hingga BELI APARTMENT GRATIS APARTMENT!


Alhamdulillah, kesempatan menghadiri IPEX 2019 bersamaan dengan acara Talkshow & Blogger Gathering bertajuk “Serba Serbi Menata Rumah” dengan pembicara Zata Ligouw menyajikan topik Tip & Trick Menata Ruang Kerja Di Rumah dan Adelya Vivin dengan topik  Tip & Trick Menata Rumah Mungil. Sebagai moderator adalah blogger sekaligus founder ISB, Ani Berta. Talkshow ini berlangsung di hari ke-5 IPEX 2019.

Saturday, 20 July 2019

Koboy Kampus, Kisah Pidi Baiq Menggelitik Negeri



Satu lagi film digarap oleh MNC Pictures, yang kali ini berkolaborasi dengan 69 Production.  Film ini merupakan kisah sang penulis dan sutradara semasa kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Dengan produser kreatifnya adalah Sekar Ayu Asmara dan Viva Westi membuat saya semakin bersemangat untuk menyaksikan film Koboy Kampus. Tentang sekelompok mahasiswa FSRD ITB era tahun 1995 - 1998 yang tidak puas dengan kinerja pemerintah dan serunya mereka membentuk negara sendiri. Kritis, politis dan kocak abis!!! Karena kekritisan dan aktifitasnya, kuliah mereka terhambat bahkan nyaris drop - out. Mereka mendirikan negara dengan nama negara Republik The Panasdalam yang terdiri dari berbagai agama dan saling menghargai.


Penulis Koboy Kampus adalah Pidi Baiq yang karyanya Dilan begitu berat untuk dilupakan oleh penggemar film Indonesia. Pidi menulis dan menyutradari Koboy Kampus bersama Tubagus Deddy.  Jika film Dilan mengambil setting di SMA maka Koboy Kampus mengambil setting semasa perguruan tinggi. Kedua-nya mengambil lokasi di kota yang sama, ibu kota Jawa Barat, Bandung. Membaca nama penulis, sutradara, produser dan pemainnya saya memutuskan untuk menyaksikan film ini. Awalnya saya kira hanya film berthema monoton dan ringan ala asmara di kampus, tetapi begitu menyaksikannya ... wow, beda thema dengan kebanyakan film Indonesia. Dikemasnya juga begitu ringan, padahal sesungguhnya yang dihadapi oleh Pidi Baiq dan kawan-kawan saat kuliah itu masalah serius. Ketidak puasan terhadap pemerintah dan berbagai peristiwa dengan catatan tinta hitam di era reformasi dapat disuguhkan ke penonton dengan ringan dan seru tanpa memberi rasa ketakutan. Bahkan lelucon yang keluar begitu segar, tanpa merendahkan pihak lain.

Monday, 15 July 2019

Sociotrip Kurban Ke Saung Ternak Kahadean Kelompok Ternak Al – Ikhwan Cianjur

Begitu waktu cepat berlalu, hingga Hari Raya Idul Adha 1440 H akan berlangsung bulan Agustus nanti. Hanya menghitung hari! Calon jamaah haji Indonesia sudah mulai berangkat ke Tanah Suci. Bagaimana persiapan kita di tanah air untuk memperingati hari raya ini? Tentunya sebagai umat Islam yang mampu kita akan lebih bahagia jika melaksanakan salah satu ibadah dalam agama kita agar lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, Sang Pemilik Hidup. Ibadah tersebut adalah kurban.  Ibadah kurban merupakan bentuk kepasrahan dan keikhlasan seorang hamba kepada Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kita disyaratkan berkurban saat hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijah, sehari setelah Tamu Allah berwukuf di Arafah.


Alhamdulillah, di keluarga saya setiap tahun selalu melaksanakan ibadah kurban. Bahkan lebih dari 3 tahun terakhir dari sisa usia-nya di dunia Almarhumah Ibu (meninggal dunia Januari 2018) dan Almarhumah Keponakan (meninggal dunia Maret 2019) mempercayakan ibadah kurbannya melalui Dompet Dhuafa. Dua perempuan dekat dengan saya ini setiap tahunnya melaksanakan ibadah kurban melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa karena kemudahan layanannya dan distribusi hewan kurban ke tepat sasaran yang berhak menerima. Penyebaran hewan kurban hingga berbagai pelosok Indonesia, bahkan ke mancanegara seperti Timor Leste, Filipina, Myanmar, Vietnam, Palestina, Thailand dan Bangladesh.


Almarhumah melalui kanal kurban online melakukan pemilihan hewan kurban, yakni : Kambing Standard (Berbobot 23 – 28 kg), Kambing Premium (29 – 35 kg), Sapi (250 – 300 kg). Alhamdulillah, walaupun seorang janda lansia yang ditinggal meninggal dunia oleh Ayah sudah puluhan tahun,  Ibu saya selalu memilih “Kambing Premium” saat beliau berkurban. Harga nilai kurban kambing premium di kanal Dompet Dhuafa tahun ini senilai Rp 2.975.000 ,- . Saat ini Dompet Dhuafa telah bekerjasama dengan e-commerce dan fintech dalam mengembangkan sistem digitalisasi pengelolaan zakat dan kurban. Karena digitalisasi memudahkan pengumpulan dan pengelolaan zakat, serta kurban. Terakhir Almarhumah Ibu melakukan pembayaran kurban ke Dompet Dhuafa masih dengan transfer bank yang dilakukan oleh Almarhumah Keponakan saya. Insya Allah tahun 2019 dan seterusnya semangat #JanganTakutBerkurban bersama Dompet Dhuafa akan terus bergelora di diri hingga akhir hidup saya pula. Aamiin....Apalagi saat ini banyak kanal-kanal kemudahan layanan berkurban seperti QR Code, payment online, e-commerce, jemput kurban dan masih banyak lagi.

Peternakan Pemberdayaan Dompet Dhuafa


Bersyukur pula saya dapat melihat langsung ke peternakan pemberdayaan Dompet Dhuafa. Tahun 2018 saya beruntung dapat berkunjung ke peternakan yang berlokasi di Subang Jawa Barat. Tahun 2019 saya kembali mengikuti sociotrip ke Saung Ternak Kahadean  Kelompok Ternak Al – Ikhwan di Kelurahan Cikondang Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. (Jujur, ini bukan kampungya artis kondang Justin Bieber). Perjalanan dari Filantrophy Building di Warung Jati hingga Saung Ternak Kahadean memakan waktu hingga hampir 6 jam! Sejujurnya saat pulang terasa lelah, karena perjalanan kembali juga memerlukan waktu hampir 6 jam juga, sedangkan kita di area peternakan hanya 3 jam saja. Tetapi sungguh saya sangat merasa senang dan bahagia bisa melongok peternakan  hewan-hewan yang akan menjadi kendaraan kita menuju surga (Aamiin). Saya jadi lebih menghayati ibadah kurban tersebut. Kalau hanya mentransfer uang untuk pembelian hewan kurban khan kurang berkesan ibadahnya, apalagi kita nggak menyaksikan langsung penyembelihannya. Tetapi nggak perlu khawatir juga bagi kalian yang berkurban melalui Dompet Dhuafa, karena saya sudah menyaksikan sendiri kok bagaimana peternakan hewan kurban kita di budidayakan dengan QC yang sesuai standard kesehatan dan syariah tentunya. Melalui pendekatan pemberdayaan peternak lokal yang mandiri dan telah melalui tahapan seleksi, peternak dapat memastikan kualitas hewan kurbannya di dampingi oleh tim program Dompet Dhuafa.

Monday, 10 June 2019

Semarak Berlibur Dan Berbelanja Di Jakarta Fair Kemayoran 2019

Horeee libur telah tiba! Apalagi liburan menyambut Lebaran. Bersyukurnya Lebaran tahun ini tepat di bulan Juni, bulan yang sama dengan ulang tahun ibu kota tercinta, DKI Jakarta. Yeaay, kota kelahiranku, kota dimana aku dibesarkan dan kota dimana aku beranjak dewasa. Kampung halamanku, oleh karenanya setiap Lebaran aku tidak mengenal pulang ke kampung halaman. Justru “top of mind” saya di bulan lahir ibu kotaku ini adalah Jakarta Fair Kemayoran. Setiap saudara saya dari luar kota datang ke Jakarta saat libur sekolah pertengahan tahun, maka wajib kami mengantar mereka ke Jakarta Fair Kemayoran.

City of Lights
Tahun ini saya mendapat undangan dari bagian Promotion & Sponsorship PT Jiexpo untuk berkunjung ke Jakarta Fair 2019. Tentunya undangan ini saya sambut dengan riang gembira, saya bersama 20 family blogger memenuhi undangan tersebut di akhir bulan Mei 2019. Anggap saja “gladi resik” sebagai tour guide JFK 2019 bagi saudara-saudara dan teman-teman yang biasanya sering meminta diantarkan ke festival tahunan terbesar, terlama dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara yang di tahun ini diselenggarakan untuk yang ke-52 kalinya. Jakarta Fair 2019 merupakan ke-4 kalinya digelar bertepatan dengan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri. Wow asyik banget khan berbelanja keperluan lebaran di sini?
Di Stand Wings Indonesia
Setelah Lebaran menerima banyak uang lebaran kita juga bisa berbelanja keperluan sekolah dan keperluan rumah tangga lainnya. Pokoknya lengkap deh berbelanja di Jakarta Fair 2019. Sejak dahulu keluarga saya membeli berbagai keperluan di Jakarta Fair. Saya masih ingat, semasa saya SD dan SMP Ayah saya membeli mobil di festival tahunan ini. Beberapa tahun lalu Ibu dan kakak membeli motor matic dan kursi roda di Jakarta Fair. Tahun lalu saya membeli alat pel mop, setrikaan, sepatu League, bantal bulu angsa hingga mie instan dan kopi di sini. Pokoknya keperluan dari ujung kaki hingga ujung rambut tersedia di Jakarta Fair.

Ini di JFK 2019 loh! Seperti di Jepang ya? Hehehe
Di Jakarta Fair Kemayoran kita tidak sekedar berbelanja saja, tetapi kita bisa mendapatkan berbagai hiburan rekreasi, hiburan musik, kuliner.....wah pokoknya semarak sekali deh menikmati liburan di Jakarta Fair Kemayoran. Pengalaman ini tidak bisa diperoleh di mall-mall semewah apapun di Indonesia! Tahun ini terdapat City of Lights yang berpijar cantik dan instagramable. Untuk keluarga yang masih anak-anak juga bisa bermain di Snow Park.


Buka Puasa Bersama di Expo Resto GPN

Saat kami diundang ke Jakarta Fair 2019 masih di bulan Ramadhan 1440 H. Kami berbuka puasa di EXPO Resto Gedung Pusat Niaga GPN. Berbagai menu khas Nusantara ditawarkan di resto yang terletak dekat gerbang dan loket 9 area Jakarta Fair Kemayoran. Kami langsung memilih berbagai menu di meja-meja seperti stall yang berada di pesta-pesta pernikahan. Minuman kami pesan melalui waitress yang melayani kami. Berbagai pilihan minuman tersedia, seperti ice lemon tea, ice tea, black coffee, dan lain-lain. Kami makan dengan lahap, maklumlah setengah jam sebelumnya kami harus berlari-lari di stand Wings Group mengikuti shopping race yang diselenggarakan ekslusif untuk kami. Berbagai produk dari Wings Group harus kami temukan dan kami beli di stand tersebut sesuai instruksi.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan pengunjung akan mendapatkan cashback 30% apabila melakukan pembayaran dengan menggunakan aplikasi DANA. DANA memang merupakan sponsor di acara Jakarta Fair 2019, sehingga apabila kita membayar tiket masuk dengan menggunakan aplikasi DANA, maka kita akan mendapatkan potongan harga 50%

Sunday, 26 May 2019

Hitung Tepat Zakat Dengan Kalkulator Zakat



Setiap bulan Ramadhan umat Muslim senantiasa berlomba-lomba meraih keberkahan dari Allah Swt dengan melakukan apapun yang Allah senangi. Kamu begitu nggak? Kalau saya sih “iya” banget! Kebayang banget deh betapa Allah memberikan kemudahan bagi umat-NYA untuk meraih kekayaan akhirat di bulan nan suci ini. Bulan untuk berinvestasi akhirat. Semaksimal mungkin melakukan segala perbuatan yang Allah senangi.


Apa saja yang menjadi ciri khas di bulan Ramadhan ini? Yang pasti melaksanakan kewajiban berpuasa kemudian shalat Taraweh – baik di masjid maupun di rumah. Lantas apalagi? Bukber? Hahaha...oke, apabila diniatkan untuk menjalin silaturahim dengan teman-teman atau kerabat lainnya. Di akhir Ramadhan umat Islam juga wajib menunaikan zakat fitrah yaa... Zakat fitrah sudah kita lakukan sejak dahulu bukan? Walaupun belum memiliki penghasilan, biasanyanya orang tua akan membayarkan zakat fitrah atas nama kita. Nah, sekarang jika kita telah memiliki penghasilan dan memiliki harta benda – maka kita wajib membayar zakat maal. Pernah khan? Sudah kamu lakukan khan? Zakat maal membuat amal ibadah di bulan Ramadhan semakin maksimal loh!
Apa tuh zakat maal? Zakat yang dibayarkan di mall-mall saat kita bukber atau belanja gituh? Hihihi...yaa bukan kaliii, walaupun memang pada saat ini lembaga filantropi seperti Dompet Dhuafa sudah membuka gerai-nya di banyak mall. Jadi saat ini zakat maal memang dapat dibayarkan di gerai-gerai lembaga filantropi di mall-mall. Jika kamu memiliki penghasilan dan memiliki harta lainnya, maka memiliki kewajiban untuk membayar zakat mall atau zakat kekayaan. Yaaa...Alhamdulillah, Insya Allah alam sadar kita akan terbentuk mengirim vibrasi bahwa kita memang kaya raya jika kita  zakat maal secara rutin di bulan Ramadhan. Aamiin.
Sama halnya dengan ibadah wajib lainnya, maka zakat maal juga memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku. Ada perhitungannya! Perlu kita ketahui juga bahwa ZAKAT hukumnya WAJIB, berbeda dengan SEDEKAH yang hukumnya SUNAH. Sedekah bisa dibayarkan dengan senyuman, tetapi zakat tidak dapat kita bayarkan hanya dengan senyum-senyum saja.... Zakat adalah kewajiban yang memiliki dampak besar bagi perkembangan bangsa dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dll.

Friday, 10 May 2019

Novel Yorick, Novel Genre Motivasi Bisnis Berdasarkan Kisah Nyata


Seorang rekan di WAG memberi informasi mengenai Novel Yorick yang awalnya kurang menarik di hati karena warna cover-nya yang cenderung “suram”. Maklumlah, walaupun saya termasuk gemar membaca buku, namun daya tarik sampul buku merupakan salah satu yang membuat saya lebih berhasrat membaca buku tersebut. Apalagi begitu mengetahui bahwa novel ini berdasarkan kisah nyata. Pasti suram dan sedih! Ampuuuun...kondisi saya sejak awal tahun 2018 “sebatang kara”, Ibu kandung meninggalkan dunia ini di bulan Januari 2018 , assisten rumah tangga yang paling setia kepada Ibu meninggal dunia di bulan September 2018, petugas keamanan rumah  yang selama ini juga menjaga perumahan sejak masa Ayah saya masih ada juga meninggal dunia bulan Desember 2018, terakhir keponakan pertama (Usianya nyaris sebaya dengan saya)  yang merupakan teman bermain sejak kecil meninggal dunia di bulan Maret 2019. Selama 2 tahun terakhir beruntun saya ditinggal oleh orang-orang dekat dalam kehidupan. Waah, bisa nangis bombay saya membaca novel ini!
Tetapi setelah melihat dan membaca sampul belakang buku ini, Saya tertarik untuk membacanya karena ada warna negeri Rusia. Rusia, negeri yang terdapat dalam rencana wisata saya di tahun 2019 – 2020 bersama kakak kandung yang ditinggal suaminya pada bulan September 2018. Meninggal dunia juga... Jadi saya berharap mendapatkan referensi dari novel Yorick mengenai situasi dan kondisi Rusia secara mendalam. Akhirnya di awal Mei 2019 saya membeli buku ini di Gramedia Matraman Jakarta Timur, toko buku favorit terdekat dengan tempat tinggal.

“Aku bangga, walaupun aku tidak punya apa-apa, tidak punya keluarga seperti yang lain, tidak diajari dan dimentori, tapi aku punya Nenek yang tidak dimiliki orang lain. Nenek, adalah “maha guru” dengan seribu pelajaran”

Beberapa bagian dari kisah berselang seling antara kisah saat Yorick dewasa dan Yorick masih bersekolah dan mengaji di Desa Panjalu Ciamis propinsi Jawa Barat. Namun setelah itu alur kisah kembali tentang Yorick bocah Panjalu yang secara bertahap berkelana hingga ke ibukota Jawa Barat, Bandung. Walaupun membaca secara runut dan seolah mengetahui akhir dari kisah Yorick dewasa namun saya tetap tidak dapat menduga jalan cerita kehidupan Yorick sebelum saya membaca lembar demi lembar novel ini. Saya merasa dituntun untuk mengarungi kisah Yorick secara bertahap, dari ia masih belajar dan membantu Nenek Encum hingga akhirnya menjadi konglomerat sukses (Aih Yorick nanganin program cryptocurency juga seperti saya yang sedang senang mengamati dunia cryptocurency...hehehe). Saya menemukan hal lain dari kisah Yorick, yakni kisah yang antimainstream dalam “prinsip” orang Indonesia pada umumnya, dimana orang Indonesia pada umumnya selalu mengobarkan “Harta Yang Paling Berharga Adalah Keluarga”. Tidak bagi Yorick,   saya membaca bagi Yorick  harta yang paling berharga dalam kehidupannya adalah sebagai “Hamba Allah” yang walaupun bagi umumnya masyarakat Indonesia melihat kasat mata bahwa Yorick dan Nenek Encum adalah orang-orang yang lemah, tetapi justru mereka berdua memiliki kekuatan yang sangat kuat! Kekuatan sebagai Hamba Allah yang mencintai Allah dan selalu memenuhi panggilan-NYA bila telah memasuki waktu shalat. Ini hakekat kebahagiaan seseorang. Bahagia tanpa syarat, bahagia yang bukan sekedar menjadi suami/istri, ayah/ibu,anak, tetapi murni sebagai Hamba Allah. (Lah daku kok jadi pengen ceramah kayak Ustadzah sih, mentang-mentang bulan Ramadhan :p)


“Menggantungkan hidup pada orang lain hal yang ia hindari. Prinsipnya adalah bekerja mengimbangi, memberi dan memberi. Maka semua akan kembali dengan takaran yang sama, bahkan lebih, bila niat baik menjadi modal utama dalam melakukan setiap pekerjaan.”
 (halaman 196)

Pesan moral dari kisah Yorick sangat kuat dengan bahasa tutur tanpa terkesan menggurui sedikitpun dari penulisnya, Kirana Kejora yang memang memiliki kekuatan dari ketrampilan menulis kisah-kisah inspiratif. Pada awalnya saya sempat sedikit berpendapat bahwa karakter pada tokoh di novel ini tidak terlalu kuat. Hanya tokoh Yorick dan Nenek Encum memiliki penggambaran karakter yang kuat. Namun saya mengerti bahwa jika sebab musabab kisah perpisahan kedua orang tua kandung Yorick dan 2 wanita yang pernah menjadi kekasih Yorick di ceritakan secara mendalam, hal ini justru akan mengaburkan kisah Yorick sebagai dirinya sendiri. Apalagi sepertinya novel ini bukan bertema romance ala sepasang kekasih umumnya. Bahkan saya seakan membaca bahwa novel ini merupakan novel bergenre “Motivasi Bisnis  yang sangat inspiratif. Langkah demi langkah perjuangan Yorick dalam membangun bisnisnya sangat kuat tertulis sehingga dapat menjadikannya pembelajaran bagi kita yang ingin berbisnis. Kuncinya adalah keyakinan dan tetap menjadi Hamba Allah yang tidak “terganggu” oleh tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Tetapi jelas ada pesan moral kuat dari kisah Yorick dalam hubungan berkeluarga, yaitu sangat menghargai dan menjunjung tinggi orang yang merawat serta mendidiknya sejak ia masih kecil, yakni Sang Nenek.

Friday, 3 May 2019

Ambu, Kasih Sayang Ibu Berlatar Sosial Budaya Baduy

Malam sebelum menyaksikan film Ambu Semesta Pertama Dan Terakhirku saya sudah menduga bahwa saya akan menitikkan air mata dalam press screning di XXI Plaza Senayan (Rabu, 01/05/2019). Maklumlah, baru 15 bulan Ibu kandung tercinta saya meninggalkan dunia fana ini. Serta baru bulan lalu keponakan perempuan (Yang usianya tidak terpaut jauh dengan saya) menyusul Ibu dan meninggalkan seorang anak perempuan.


Pesan moral film Ambu sangatlah kuat. Demikian pula karakter para tokoh-tokoh yang ada di film ini. Pada sosok Ambu Misnah yang diperankan oleh Widyawati kita tidak menemukan karakter monoton yang biasanya tergambar dalam film yang menggambarkan sosok ibu pada umumnya. Sosok dalam film Ambu adalah seorang Ibu yang jutek, tidak merangkul atau menunjukkan kasih sayang pada anak cucunya secara nyata serta berani tegas bersikap terhadap anaknya. Sedangkan tokoh Fatma (Diperankan oleh Laudya Cyntia Bela) adalah sosok anak yang berani menentang orang tuanya demi seorang lelaki yang akhirnya menjadi suami (Diperankan oleh Baim Wong)  dengan konsekwensi  "dibuang" oleh Ibu kandung dan keluarga besar suku-nya. Hingga akhirnya Fatma menjadi Ibu dan memiliki anak remaja bernama Nona (Diperankan oleh Luthesa). Fatma setelah menjadi Ibu justru digambarkan sebagai Ibu yang lemah lembut terhadap Ambu dan anaknya yang bersikap tidak ramah terhadapnya.

Thursday, 2 May 2019

Menunggu Waktu Buka Puasa Dengan Nonton BukaTawa di Bukalapak



Bukalapak berkolaborasi dengan Comika.id membuat program tontonan yang segar dan menghibur bertajuk BukaTawa by Bukalapak. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, Bukalapak memiliki komitmen untuk mendukung industri kreatif. BukaTawa merupakan langkah nyata dari Bukalapak untuk mendukung industri kreatif di Tanah Air.


Sebagai aksi nyata dalam dukungan tersebut pada tanggal 19 – 20 April 2019 berlangsung acara BukaTawa yang dipandu oleh Pandji Pragiwaksono. Acara yang berlangsung selama 3 malam ini diramaikan oleh 15 Komika terbaik di Indonesia. Setiap malam 5 Komika tampil meramaikan panggung di Nusa Indah Room Balai Kartini Jakarta. Mereka adalah Ridwan Remin, Gilang Bhaskara, Babe Cabiita, Adjis Doalbu, Marshel Widianto, Uus, Rigen, Awwe, Ryan Adriandhy, Wawan Cikuk, Rahmet, Kukuh, Popon Kerok, Sammy Notaslimboy dan sebagai satu-satunya komika wanita adalah Sakdiyah. 




Saya mendapatkan kesempatan menyaksikan BukaTawa secara langsung pada hari Jumat (19/04/2019). Jujur, sangat menghibur, dan saya sampai terpingkal-pingkal dari kursi VIP ruangan tersebut. Terbayang banget dong yach, betapa segarnya kita menyaksikan stand up comedy sambil menantikan waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan. Pastinya rasa lapar dan haus akan terlupa walaupun sudah tertawa terpingkal-pingkal. Diharapkan pula BukaTawa menjadi ajang komunikasi yang positif bagi kita, membangun dan tentunya menghibur. Tuh, kebayang banget asyiknya jika kita dapat menyaksikan secara langsung acara BukaTawa saat live di Balai Kartini bukan? Tetapi bukan berarti kamu ketinggalan kok jika kamu tidak sempat hadir atau berada di luar Jakarta pada tanggal 19 – 21 April 2019 lalu. 



Thursday, 18 April 2019

Kelebihanmu Kecantikanmu Dengan Kulit Sehat Terawat


Menurutmu apakah definisi cantik?! Kalau menurutku kecantikan itu tidak saja diukur dengan tipe fisik tertentu. Bagaimana kalau ada yang berpendapat bahwa cantik itu adalah seorang wanita yang memiliki kulit putih, tubuh langsing semampai dengan rambut terurai panjang? Pendapat tersebut tidak salah dan juga tidak benar, karena karakter seseorang khan berbeda.


Semua wanita diciptakan oleh Mahapencipta dengan kelebihan masing-masing individu. Kita harus menemukan kelebihan diri kita dan merawatnya agar senantiasa sehat. Dengan merawat, mengembangkan potensi kelebihan kita dan bersyukur, maka kita akan semakin cantik. Aura terpancar pada diri berapapun usia kita.
Natur-E Indonesia mengadakan kampanye untuk kita wanita : Kelebihanmu Kecantikanmu. Ya apapun kelebihan dari dirimu maka akan menjadi kecantikanmu. Tentunya kelebihan yang positif dan bermanfaat bagi dirimu dan orang-orang sekitarmu.

Sunday, 24 March 2019

Berkunjung Ke Institut Kemandirian Dompet Dhuafa di Karawaci Tangerang

Banyak lokasi dan bidang yang diberdayakan untuk kaum dhuafa, dan lembaga filantropi Islam terbesar di Indonesia adalah Dompet Dhuafa yang melakukan pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan melalui kegiatan filantropis (welas asih) dengan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship).
Sudah dua dasawarsa pula saya mengenal Dompet Dhuafa ini. Tidak sekedar menjadi amil zakat, namun kita sering diundang untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan, misalnya pengajian selepas kerja, kegiatan seminar, pelatihan, dan lain-lain. Amil zakat tidak sekedar menyalurkan donasi-nya ke Dompet Dhuafa, tetapi mereka juga menjalin silaturahim serta menambah wawasan kepada amil zakat sehingga amil zakat juga dapat menyaksikan secara langsung apa dan bagaimana donasi mereka dikelola oleh Dompet Dhuafa.


Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya dhuafa, disabilitas dan yatim, Dompet Dhuafa mengajak kami untuk menyaksikan Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa yang terletak di area Karawaci Tangerang – Banten. Dalam kunjungan ke sana kami juga disadarkan untuk tidak takut berbagi terhadap sesama, kapanpun dan dimanapun. Dengan semangat tidak takut berbagi maka Dompet Dhuafa mengusung thema “ JanganTakut Berbagi” sebagai tagline menyambut Ramadhan 1440 H.

Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa Karawaci
Dari Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa Karawaci ini, kami dapat menyaksikan wujud hasil dari sosok yang selalu berbagi kepada dhuafa , difabel dan anak yatim.  Sosok tersebut adalah Alm.Prof.Drs. Amir Radjab Batubara dan istrinya yang saat aktif bekerja selalu memberikan waktu akhir pekannya untuk mengajar pada anak-anak yatim dan dhuafa di rumahnya. Demikian pula saat  berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia, beliau selalu mencari anak yatim yang dapat dibantu hingga tidak terhitung lagi jumlahnya anak-anak yatim yang beliau sekolahkan diberikan biaya hidup. Yayasan Wakayapa merupakan yayasan milik Bapak Amir Batubara yang dikelola oleh Dompet Dhuafa dan akhirnya menjadi Institut Pemberdayaan Dompet Dhuafa Karawaci yang telah mencapai 6877 orang penerima manfaat. Lahan dan bangunan diwakafkan di tahun 2011 senilai Rp 60 milyar.


Pada kesempatan hari Kamis siang (21 Maret 2019) para blogger visit ke Institut Kemandirian mendengar cerita kesaksian dari Ustadz Syahroni yang merupakan anak asuh Bapak Amir Batubara. Ustadz Syahroni kini menjadi dosen atau ustadz di sekolah tinggi Islam, beliau bisa berkuliah karena kegiatan wirausahanya yang selalu dimotivasi oleh Bapak Amir Batubara. Diceritakan bahwa Bapak Amir yang seorang banker selalu memotivasi anak-anak asuhnya agar mereka cakap berwirausaha. Pak Amir, penyantun anak yatim agar bebas dari belenggu kemiskinan selalu mendoktrin anak-anak asuhnya untuk membuka usaha sendiri daripada menjadi orang gajian. Menurutnya harta orang gajian dapat dibaca jumlahnya oleh orang lain, tetapi pengusaha tidak dapat dibaca pendapatannya oleh orang lain.

Thursday, 31 January 2019

Meraih Financial Freedom Melalui Bisnis Online

Seorang rekan pernah memiliki pengalaman "membakar uang" ketika awal memasuki dunia bisnis. Eiiit dah, kira'in hanya ada bakar bunga atau kemenyan, ternyata bakar uang udah sempat kejadian sebelumnya.
Ceritanya bermula dari orang tua-nya yang memberikan uang kepada masing-masing anak. Terserah masing-masing uang tersebut untuk apa digunakan. Mau buat lanjutin kuliah S2, berwirausaha, menikah atau menunaikan ibadah haji. Dengan tekad bulat Mila menggunakan untuk memulai usaha, biar dapet titel mentereng sebagai "pengusaha" ceritanya, dan pastinya untuk menggapai financial freedom seperti yang selalu didengung-dengungkan oleh motivator yang selalu ia dengar dan teriakkan jika mengikuti seminar atau training motivasi.

Sayang sekali, usahanya tersebut hanya berjalan sekitar 2 tahun dan bangkrut. Padahal dana yang digunakan olehnya sekitar 100 juta rupiah. Lumayaaaan banget uang segitu di saat krisis ekonomi. Nggak disaat krisis aja juga lumayan yach...hihihi...
Yang bikin dia "nangis darah" juga karena saat ini orang-orang seusianya banyak yang usahanya tengah menukik ,padahal dirinya lebih awal memulai usaha dan modal dana yang dikeluarkan lebih banyak. Diantara pengusaha-pengusaha muda yang sukses itu bermodalkan hanya 10% dari yang Mila keluarkan. Atau bahkan ada yang hanya bermodalkan hanya seadanya, dalam artian hanya ada laptop dan smartphone yang terkoneksi dengan kuota bulanan. Serta meluangkan waktu total  1 – 2 jam perharinya.  Wah gimana caranya itu?!
Kamu berminat? Saya juga dong....hahaha...dan saya beruntung karena di pertengahan January 2019 mendapatkan pencerahan mengenai bisnis yang kekinian sekali. Bisa meraih financial freedom tanpa harus ngoyo, tetapi tetap fokus dong ya menjalankan bisnis ini. Mau tauk caranya? Hanya dengan mengenal dan bergabung dengan Geti dan Detalase maka kita akan dapat menggapai “financial freedom” dengan relatif mudah.

Saturday, 26 January 2019

Memanfaatkan Kalkulator Akal Fisik Sosial Agar Si Kecil Hebatnya Beda

Banyak orang tua yang merasa bangga akan kemampuan lebih yang dimiliki anak-anaknya, namun banyak pula orang tua yang merasa gelisah apabila anaknya terlihat (secara kasat mata) terlambat kemampuannya dibandingkan anak lainnya. Sebenarnya manakah yang ideal bagi si anak? Tentunya kemampuan yang sesuai dengan usia sang anak? Selain itu menurut Dr.dr. Ahmad Suryawan, SpA (K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial mengatakan bahwa tumbuh kembang akal fisik dan sosial anak harus digunakan dan dikembangkan dengan baik karena keseimbangan Akal, Fisik, dan Sosial anak yang sinergis dapat berpengaruh besar terhadap kepintaran dan perilaku anak kita. Perkembangan dan kemampuan Akal, Fisik, Social masing-masing anak berbeda satu dengan yang lainnya loh. Jadi kita nggak perlu khawatir atau membanding-bandingkan satu anak dengan anak lainnya.


Dahulu seringkali orang tua yang mampu ekonomi langsung membawa anaknya ke psikolog apabila menurutnya si anak terlihat berbeda dengan teman-temannya. Beruntungnya kita sekarang yang sangat mudah menemukan jawaban-jawaban jika melihat terdapat sesuatu pada anak kita yang berbeda dengan teman sebayanya. Salah satu cara yang memudahkan kita dalam mengetahui perkembangan si Kecil adalah internet. Jadi sebelum membawa anak ke psikolog atau pendidik lainnya, kita bisa mengamati dan mempelajari terlebih dahulu tentang kebiasaan dan kebisaan si Kecil. Khan kita yang setiap hari berinteraksi dengan mereka secara langsung.
Saya membaca e-newsletter yang dikirimkan oleh Parenting Club ID minggu lalu. Newsletter tersebut memberikan informasi mengenai Kalkulator Akal Fisik Social (Kalkulator AFS)
 
Dok.Parenting Club ID
Kalkulator Akal Fisik Sosial adalah tools terbaru dari Parenting Club ID untuk anak - anak kita yang berusia 6 bulan hingga 7 tahun. Tools ini dikreasikan dan divalidasi oleh Dr. Ahmad Suryawan, dr., SpA(K), Dokter Spesialis Anak - Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial.
Cara memanfaatkan Kalkulator AFS hanya dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kalkulator ini. Untuk memulainya kita hanya harus terdaftar sebagai anggota Parenting Club ID di www.parentingclub.co.id , kemudian klik link http://bit.ly/Kalkulator-AFS dan memasukkan/memilih nama serta tanggal lahir si Kecil yang akan kita ketahui kemampuan atau tingkat sinergi “Akal Fisik Social” sesuai dengan usianya. Bahkan kita juga akan mendapatkan rekomendasi yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan si Kecil pada periode emasl. Praktis dan mudah bukan?

Friday, 9 November 2018

POPBOX, Smart Locker Keren Buat Kirim dan Titip Barang

Dalam beberapa bulan terakhir ini saya merasa terganggu oleh kedatangan kurir yang mengantar barang belanjaan kami. Walaupun kami tidak membiarkan rumah dalam keadaan kosong (tak ada orang) dalam jeda waktu lebih dari 2 jam, tetapi bagi kami rumah adalah tempat istirahat yang nyaman dan tenang. Saya tinggal di area perumahan yang memiliki team security yang ketat sehingga jika ada orang tak dikenal mengetuk pintu pagar atau menekan bel dalam waktu lebih dari 10 menit, maka pihak security akan menghampiri orang tersebut. Kami jadi tidak enak hati dengan security tersebut. Sedangkan kami juga tidak dapat terburu-buru menemui mereka karena rumah yang luasnya hampir mencapai 1000 meter seringkali “terlambat” mengetahui keberadaan tamu, kami harus berlari-lari dari kamar atau ruangan belakang menuju pintu gerbang atau saya harus bergegas mengenakan jilbab. Apalagi jika diantara kami sedang di kamar mandi atau memasak, tentunya kami tak bisa secepatnya menerima barang yang diantar kurir – kurir tersebut. Bahkan tamu yang mengetuk gerbang atau memencet bel saja tidak akan kami bukakan pintu apabila mereka tidak membuat perjanjian. Memang demikianlah peraturan security perumahan kami agar tidak membukakan pintu kepada orang yang dikenal sekalipun berseragam PLN atau PAM. Jika memesan makanan melalui Go Food, Grab Food atau delivery lainnya, petugas security perumahan juga akan menghampiri untuk meyakinkan bahwa mereka memang datang karena sesuai pesanan kami atau bukan.

Yang menyebalkan lagi, waktu atau jam kurir datang tidak memiliki jadwal tetap. Terkadang pagi jam 10 saat saya sudah keluar rumah, terkadang jam 12 saat assisten rumah tangga sedang ke warung membeli makanan untuk makan siang kucing-kucing kami, dan baru 3 hari lalu kurir datang pada pukul 5 sore saat kami tidak memiliki janji untuk menerima tamu. Huh deh....Terkadang kurir meminta izin untuk menitipkan barang tersebut ke pihak security. Oh no, saya tidak mau merepotkan security tersebut yang tugasnya berat menjaga keamanan perumahan kami. Saya seringkali minta kurir memasukkan barang tersebut ke kotak pos di depan rumah. Heraaan saya, kurir masa kini tuh sudah tidak mengerti fungsi kotak post yach?


Wednesday, 7 November 2018

Menjaga Kesehatan Mata Dengan Teknologi Baru Interlaced Optics Dari Signify

World Sight Day yang diperingati setiap bulan Oktober merupakan peringatan tahunan tentang kesadaran untuk memfokuskan perhatian global pada kebutaan dan pengurangan kemampuan penglihatan karena lebih dari 75% dari semua kebutaan dan pengurangan kemampuan penglihatan moderat dan parah dapat dihindari.


Tahun 2018 Signify (Euronext : LIGHT) sebagai pemimpin dunia di bidang pencahayaan bagi para profesional dan konsumen serta pencahayaan untuk Internet of Things, memanfaatkan moment ini dengan meluncurkan lini baru bohlam Phillips MyCare LED dengan teknologi Interfaced Optics terpatenkan sehingga semakin meningkatkan kenyamanan mata.


Saya menghadiri acara yang diadakan di Kunstkring Paleis kawasan Menteng Jakarta Pusat pada hari Selasa (30 Oktober 2018). Kebetulan sekali saya memang sedang sangat memperhatikan pencahayaan di rumah agar rumah semakin nyaman dan aman. Saya ingin pencahayaan di rumah dapat diatur agar desain interior di rumah terlihat lebih bersih serta elegan, dan tentunya membuat pandangan kita nyaman serta tetap terjaga kesehatannya. Home sweet home...apalagi saya akan membuat ruang baca khusus atau perpustakaan di rumah dengan kondisi yang nyaman. Tentunya nggak sekedar kursi, sofa atau bantal yang nyaman sebagai tempat baca. Pencahayaan berkwalitas baik dan sehat untuk mata sangat penting! Oleh karenanya beruntung sekali saya dapat diundang dan menghadiri acara ini.

Sunday, 14 October 2018

Liam Dan Laila , Kisah Adat Antara Minang Dan Perancis

Satu lagi karya anak bangsa dengan mengangkat kearifan lokal budaya Indonesia hadir menghiasi layar sinema Indonesia. Terinspirasi dari kisah nyata, film Liam dan Laila menampilkan kisah dengan latar sosial budaya Minangkabau Sumatera Barat. 

Laila diperankan oleh Nirina Zubir, dikisahkan sebagai seorang wanita Minang berusia 31 tahun berstatus single, pendidikan S2 dan beraktifitas memiliki online shop yang sukses dengan pelanggan dari berbagai penjuru dunia. Dengan kecerdasannya, Laila tetap dapat menjalin networking secara luas dengan memanfaatkan internet, walaupun ia tidak pernah meninggalkan kampung halamannya di Bukittinggi.
Hingga akhirnya Laila memiliki kedekatan dengan Liam (Diperankan oleh Jonatan Cerrada, French Idol 2003), seorang pria peternak sukses asal Rouen kota kecil di Utara Perancis. Liam yang awalnya berkenalan dan bertanya mengenai Islam melalui internet datang ke Indonesia untuk lebih mengenal agama serta budaya masyarakat Indonesia. Sekaligus ingin mempersunting Laila yang keluarga besarnya masih memegang adat istiadat Minang.
Walaupun kita menyaksikan pertentangan ideologis pada keluarga besar Laila, namun di film ini kita tidak merasa digurui untuk mengenal lebih dekat adat keluarga suku Minang , salah satu suku besar yang berada di Indonesia. Keadaan yang rumit karena pertentangan ideologis itu membuat Jamil (David Chalik) yang merupakan salah satu paman Laila dan adik Laila bernama Pian (Praz Teguh) menelusuri dan terlibat dalam urusan antara Liam dan Laila. Satu persatu masalah dapat terurai dengan pesan bahwa siapapun kita maka jika urusan ingin lancar harus mentaati segala aturan yang berlaku. Namun disaat segala urusan Liam yang disiplin pada aturan terselesaikan , tiba-tiba muncul Haris (Gilang Dirga) pria yang jelas asal keturunannya pernah melamar Laila untuk menikah.

Wednesday, 26 September 2018

Jati Diri Bahari Indonesia Dalam Naskah Nusantara

Seminar International Pernaskahan Nusantara menjadi bagian dari terselenggaranya Festival Naskah Nusantara IV. Saya mendapatkan kesempatan mengikuti seminar international ini di hari Kamis (20 September 2018) , bertajuk : "Jati Diri Bahari Indonesia : Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan". Sebagai narasumber tercantum DR (HC) Susi Pudjiastuti, DR Mukhlis PaEni, M.Pd dan Prof.Dr. Susanto Zuhdi. Sayangnya Susi Pudjiastuti sebagai Mentri Perikanan dan Kelautan berhalangan menjadi narasumber. Dari pemaparan Dr Mukhlis PaEni, M.Pd (Sejarawan - Budayawan Senior  Indonesia , Mantan Ketua Sejarawan Indonesia dan Mantan Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia) terbuka wawasan dan pengetahuan saya mengenai sejarah dan budaya naskah kemaritiman di Indonesia sejak masa lampau.
Tidak saya duga bahwa kondisi kemaritiman bangsa kita saat ini sangat terpuruk dibandingkan di masa lampau. Memprihatinkan bukan? Lantas bagaimana caranya agar jati diri bahari Indonesia dapat jaya kembali di masa depan seperti halnya kejayaan bahari di masa lalu? Mari kita longok terlebih dahulu tentang naskah-naskah nusantara di masa lalu.


Saturday, 11 August 2018

#KurbanDiKitaAja : Nggak Repot dan Sesuai Panggilan Zaman

Gubernur DKI Anies Baswedan melarang saya dan para tetangga membeli dan berkurban di sekitar rumah kami! Bahkan pedagang hewan kurban dan pengurus masjid perumahan yang setiap tahunnya melaksanakan kegiatan kurban dengan “omzet” senilai ratusan juta tahun ini benar-benar dilarang melaksanakan kegiatan kurban. (Haiiis diskriminasi...orang beribadah kok dilarang? Dan aneka tuduhan lainnya berhamburan jika kita tidak mengerti kebaikan dibalik larangan tersebut). Instruksi gubernur nomor 123 tahun 2017 tentang pengendalian dan pemotongan hewan dengan radius 1 (satu) kilometer dari Equestrian Venues Pulomas dalam rangka dukungan penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018. Yess, bahkan perumahan tempat saya tinggal berhadapan langsung dengan Jakarta International Equestrian Park Pulomas. Pagar rumah keluarga saya hanya sekitar 300 meter dari gerbang Pacuan Kuda Pulomas.
Lantas apakah keluarga kami harus demonstrasi terhadap larangan ini? Oh NO, dan saya bersyukur karena dalam 3 tahun terakhir ini Almarhumah Ibu melaksanakan kurban melalui Dompet Dhuafa.


Sunday, 5 August 2018

Healthy Lifestyle With Gadget

Mall Kelapa Gading hingga saat ini menjadi favorit tempat jajan keluarga saya. Lokasinya relatif dekat dari tempat tinggal kami, hingga saya mendengar bahwa Samsung mengadakan acara bertema healthy lifestyle with gadget, maka dengan yakin saya segera menuju Samsung Store by Nasa yang baru saja di-upgrade hingga lebih modern dan elegan di Mall Kelapa Gading 3 Jakarta Utara.


Baru 2 bulan lalu saya ingin memiliki smartwatch bersamaan dengan munculnya niat untuk selalu bergaya hidup sehat dan memperbanyak gerak yang menyehatkan. Waktu adalah kekayaan yang paling berharga, sama halnya dengan kesehatan yang merupakan kekayaan yang paling berharga. Kebayang khan jika kita memiliki keduanya dengan terbaik, maka betapa kaya raya-nya kita.
Beberapa kali saya menanyakan mengenai smartwacht ke seorang teman, tetapi ia mengatakan bahwa untuk memantau aktifitas geraknya dia masih menggunakan smartphone. Wah, saya rasa nggak praktis deh jika berolah raga dengan membawa-bawa smartphone, apalagi saat ini saya mendengar dan membaca peringatan kewaspadaan kita terhadap jambret. Beberapa berita yang diceritakan oleh seorang teman, rekannya dijambret saat sedang melakukan olah raga lari pagi.

🚶🚶🚶

Tuesday, 31 July 2018

Memanfaatkan Teknologi Untuk Hidup Sehat Tanpa Hepatitis

Saya baru mengetahui bahwa Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 28 Juli. Momen ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai penyakit Hepatitis. Jujur saya baru mengetahui penyakit Hepatitis saat mengikuti Forum Diskusi dengan tajuk Peranan Uji Diagnostik  Dalam Memerangi Hepatitis yang berlangsung di Cocowork Plaza Kuningan Jakarta pada tanggal 24 Juli 2018. Sepertinya saya harus lebih peduli terhadap Hepatitis ini karena tidak ada gejala khusus yang ada pada orang yang mengidap Hepatitis. Hanya satu cara untuk mengetahui apakah seseorang terkena penyakit ini, yaitu melakukan test hepatitis khusus. Teknologi kesehatan telah berkembang sangat pesat, maka marilah kita sebagai masyarakat Indonesia memanfaatkan berbagai teknologi ini untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.



Apalagi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan Indonesia bebas Hepatitis pada 2020. Philips Indonesia berkomitmen untuk membantu menciptakan Indonesia yang lebih sehat dengan melakukan edukasi untuk menekankan pentingnya pencegahan penyakit, menular maupun tidak menular. Dengan teknologi tinggi-nya Philips Indonesia telah memasarkan produk kesehatannya yang salah satu-nya alat deteksi atau test Hepatitis ini.
Pada kesempatan forum diskusi siang itu hadir sebagai pembicara Presiden Direktur Philips Indonesia, Suryo Suwignjo beserta 2 pakar di bidangnya, yaitu Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes dan dr. Irsan Hasan SpPD-KGEH , Spesialis penyakit dalam yang juga merupakan Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia


Dalam memperingati Hari Hepatitis Sedunia ini, Philips Indonesia ingin meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau melakukan deteksi dini dengan cara dan alat apa saja, sesuai kemampuan dan kebutuhan mereka. Tidak harus dengan teknologi yang dimiliki Philips Indonesia, karena alat deteksi dini Hepatitis ini umumnya di beli oleh rumah sakit atau klinik kesehatan yang banyak menggunakan alat tersebut. Periksakan diri sedini mungkin hepatitis yang ada dalam diri kita masing-masing karena tahun 2030 dicanangkan sebagai Tahun Eliminasi Hepatitis. Tentunya Indonesia sebagai salah satu pencetus WHA Resolution bersama Brazil dan Columbia harus berkomitmen membersihkan negaranya dari penyakit hepatitis.