Bulan Ramadhan 1439 H telah kita
lalui dengan keharuan yang mendalam. Bulan penuh rahmat, ampunan yang bahkan di
dalamnya terdapat 1 malam yang lebih indah dari malam 1000 bulan telah kita
lalui bersama. Insya Allah segala amal ibadah kita selama bulan tersebut
diterima Allah Swt dan kita kembali mulia laksana bayi yang terlahir di dunia.
Aamiin....
Apa saja yang telah kalian
kerjakan di Ramadhan 1439 H? Tentunya kalian sangat memanfaatkan kesempatan
dengan segala kebaikan serta berbagi kebahagiaan kepada dunia bukan? Kalau saya
sih “yess”. Alhamdulillah, walaupun ini Ramadhan pertama tanpa di Ibu (Karena
Ibu saya meninggal dunia di akhir bulan Januari 2018), namun saya sangat
memanfaatkan bulan suci ini dengan menebar kebaikan semata karena Allah Swt. Saya
harus tetap bahagia walaupun Ibu telah mendahului saya ke alam perjalanan
berikutnya menuju pulang ke kampung kami, yaitu kampung akhirat surga nan indah
penuh kebahagiaan. Justru saya harus berbagi kebahagiaan ke lebih banyak orang
yang merupakan salah satu cara agar saya kembali dipertemukan dalam kebahagiaan
bersama kedua orang tua dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami.
Saya berniat untuk membeli istana
di surga bagi kedua orang tua dan keluarga lainnya. Terdengar mustahil?
Jangankan membeli istana di surga, sedangkan membeli rumah di dunia saja
kerepotan menyicil KPR-nya....Itukah yang terlintas di benak sebagian
masyarakat kita? Hehehe...padahal untuk membeli istana di surga justru terasa
lebih ringan, bahkan membahagiakan diri kita sendiri juga loh!
![]() |
Dok.repstatic |
Membeli Istana di Surga Dengan ZISWAF
ZISWAF seakan merupakan mata uang
untuk membeli istana di surga-NYA. Belum tahu apa itu ZISWAF? ZISWAF adalah
Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf. Aktifitas filantropi , yakni berdonasi
terutama kepada mereka yang berhak memerlukannya. Bersedekah ke pengemis di
jalanan atau yang nongkrong di rumah-rumah ibadah dengan wajah memelas? No, BIG
NO. Menurut info terpercaya pengemis di jalanan kota-kota besar telah tersistem
terorganisir. Pengemis diberi wilayah operasional dan menyetor kepada preman
dan oknum tertentu. Seringkali mereka menzhalimi anak-anak, memanfaatkan agar
orang-orang kasihan dan memberinya uang. Sudahlah, yang seperti ini, andaipun
kita jatuh iba maka yang terbaik adalah memberi mereka makanan dan minuman
saja. Jangan uang. Kalau kita terus memberi ke mereka, maka kita memakmurkan
preman dan oknum tertentu tadi. Percaya tidak jika ada mereka ada yang memiliki
deposito diatas Rp 100 juta, Honda CRV dan masih banyak lagi simbol kemakmuran
yang mereka miliki. Hih,mendingan kita bantu pedagang kecil atau penjual jasa
deh daripada memberi uang ke pengemis terorganisir ini.
Kalau saya pribadi dan
menyarankan agar kita sebaiknya berdonasi melalui lembaga-lembaga terpercaya
yang secara berkala arus keuangannya di audit oleh lembaga profesional.
Nah inilah yang saya tingkatkan “transaksi”-nya
di “Kebaikan Ramadhan”. Berbagi kebahagiaan melalui lembaga-lembaga filantropi
terpercaya. Penerima donasi-nya juga pastilah telah disurvey dengan akurat. Masyarakat
pra-sejahtera sesungguhnya tanpa drama seperti pengemis jalanan.