Kopi dan Gula, beralih ke produk pemberdayaan DD. Lebih hemat dan sehat! |
Sayangnya masih banyak orang
miskin di Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kalau menurut Bung Ippho
Santosa, Pakar Otak Kanan yang kini sangat mendukung kegiatan wirausaha bersama
Dompet Dhuafa, memang banyak orang miskin di Indonesia asalkan bukan kita. Kita
harus kaya. Hal yang membuat kita menjadi kaya dan sehat adalah kegiatan zakat,
infak dan wakaf (plus sedekah jika kita belum kaya banget secara materi). Tak
dapat diingkari, “Perumpamaan orang-orang yang menafkankah hartanya mereka di
jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada
setiap butir seratus biji. Allah (terus menerus) melipat gandakan bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) Lagi Maha Mengetahui.”
(QS.Al-Baqarah : 261)
Zakat, Infak dan Wakaf yang kita berikan juga dapat berperan memberdayakan masyarakat yang secara materi masih dalam status ekonomi social yang rendah. Bayangkan deh, potensi tanah wakaf di Indonesia masih sangat besar dengan potensi ekonomi senilai Rp 370 trilyun dan potensi wakaf uang di Indonesia bisa mencapai Rp 7,2 trilyun pertahun jika disimulasikan 20 juta orang Islam mewakafkan uang sebesar Rp 1000/hari atau Rp 30.000/bulan (Republika, 30/12/2016). Bisa dibayangkan khan potensi wakaf ini jika difokuskan dan dikembangkan? Insya Allah pengentasan kemiskinan akan terjadi dan kita menjadi negeri adidaya karena pemberdayaan tersebut.
Zakat, Infak dan Wakaf yang kita berikan juga dapat berperan memberdayakan masyarakat yang secara materi masih dalam status ekonomi social yang rendah. Bayangkan deh, potensi tanah wakaf di Indonesia masih sangat besar dengan potensi ekonomi senilai Rp 370 trilyun dan potensi wakaf uang di Indonesia bisa mencapai Rp 7,2 trilyun pertahun jika disimulasikan 20 juta orang Islam mewakafkan uang sebesar Rp 1000/hari atau Rp 30.000/bulan (Republika, 30/12/2016). Bisa dibayangkan khan potensi wakaf ini jika difokuskan dan dikembangkan? Insya Allah pengentasan kemiskinan akan terjadi dan kita menjadi negeri adidaya karena pemberdayaan tersebut.
Salah satu lembaga filantropi besar di Indonesia adalah Dompet Dhuafa
Sekarang ada bawaberkah.org, jadi dari luar negeri aktifitas filantropi sangat terbantu |
Tahun 2018 Dompet Dhuafa telah
memasuki 25 tahun membentang kebaikan dengan berbagai program-programnya. Selama
25 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan
ummat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan serta CSR. Saya
pribadi telah mengenal Dompet Dhuafa sejak tahun 1995 dari Harian Republika.
Pernah mengikuti pengajian yang juga mempresentasikan berbagai program-program
yang mereka lakukan. Hingga di sekitar tahun 1997 – 1998 saya sedang belajar di
negeri Kiwi, New Zealand, negeri yang telah makmur ketika itu. Sulit menemukan
orang yang mengalami masalah ekonomi dan memerlukan bantuan. Kegiatan filantropi
sudah menjadi habit kedua orang tua kami, sehingga kami sering merasa risih
jika memiliki kelebihan materi atau memiliki materi yang belum kami sumbangkan
ke orang yang memerlukannya. Ketika itu kewajiban zakat yang saya miliki hanya
zakat fitrah yang rutin dibayarkan Ibu saat kami berada di luar negeri. Zakat profesi?
Saya belum memiliki penghasilan tetap. Zakat Emas/Kekayaan? Hanya beberapa
perhiasan yang saya gunakan setiap hari dan belum mencapai nisab. Tapi dalam
sebulan saya masih memiliki kelebihan sedikit uang saku, dan ketika itu ada
program dari Dompet Dhuafa yang bisa dibayarkan setiap bulan melalui automatic
payment dari bank syariah pertama di Indonesia. Ketika pulang ke Indonesia saya
melakukan pengajuan automatic payment setiap bulannya ke Dompet Dhuafa dengan
pilihan nominal terkecil, Rp 25.000/bulan. Maklum, masih mahasiswa dan
perantauan di negeri seberang...hehehe...
Dompet Dhuafa Social Enterprise
Tambak Ikan Hias Program Pemberdayaan DD di Bogor (Dok.Pribadi) |
Tak terbayangkan oleh saya ketika
itu bahwa Dompet Dhuafa kini terus berkembang dan memberdayakan masyarakat
Indonesia dan bantuan kemanusiaan ke mancanegara. Bahkan sejak tahun 2015 saya
sering mendapat berita dari rekan-rekan di New Zealand bahwa Dompet Dhuafa
sering melakukan berbagai aktifitas dan bekerjasama dengan komunitas-komunitas
Islam di New Zealand.
Program pemberdayaan dalam bidang
ekonomi yang telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa yang saya kagumi adalah Social
Entrepreneurship, yakni sebuah visi kewirausahaan yang berorientasi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuannya bukan sekedar profit atau
keuntungan materi, tetapi benefit atau kebermanfaatan bagi masyarakat.
Dompet Dhuafa Enterprise hadir
sejak tahun 2005 hingga kini terus fokus mengembangkan bisnis guna mengubah
mustahik (penerima ZISWAF) menjadi muzzaki (pemberi ZISWAF). Sementara ini saya
merasakan manfaat dari program pemberdayaan yang dijalankan oleh PT Karya
Masyarakat Mandiri (KMM). Salah satu lini bisnis yang digalakkan oleh KMM
adalah Kebun Buah Naga Indonesia Berdaya di Subang Jawa Barat. Seperti yang
ditulis di Majalah Swara Cinta Edisi 85 Maret
– April 2018 di lahan seluas 10 hektar tersebut KMM menyemai ratusan bibit
pohon buah naga, nanas subang, pepaya kalifornia dan penggemukan domba hias dan
kurban. Gua semut, kopi Kemloko, beras berlogo Berlian SAE juga merupakan
produk binaan KMM.
Buah Naga Merah Hasil Pemberdayaan Dompet Dhuafa (Dok.Pribadi) |
Ketika menghadiri Blogger
Gathering Dompet Dhuafa “Ramadhan Spesial 25 Tahun Membentang Kebaikan” saya
dapat melihat langsung berbagai produk pemberdayaan DDSE yang dijual di stand
khusus pada acara tersebut. Saya meyakini bahwa produk-produk pemberdayaan DDSE
memiliki kwalitas yang baik bagi kesehatan kita. Contohnya berbagai buah yang
diproduksi secara organik, tanpa menggunakan pupuk/pestisida kimiawi. Selain proses
pertaniannya yang organik, sesuai dengan kondisi alami, tentunya dana sebagai
modal didapatkan dari zakat/wakaf para donatur Dompet Dhuafa yang Insya Allah
halal dan berkah. Bukan modal ribawi atau disalurkan kepada tengkulak. Berbagai
hasil perkebunan dan produksi tersebut disalurkan ke berbagai tempat dan juga
dijual melalui PT Daya Dinamika Niaga (DD Niaga) yang menaungi 6 minimarket
Dayamart yang tersebar di kota Padang Sumatera Barat, 1 Dayamart di Zona Madina
Parung Bogor. DD Niaga juga memiliki 1 minimarket De Fresh di Pasar Minggu
Jakarta Selatan.
Kita Kaya dan Sehat
Berawal dari zakat hingga wakaf
itu-lah kita akan kaya berkah. Membantu para petani/peternak Indonesia agar
lebih memiliki jiwa kewirausahaan, maka Insya Allah mereka akan lebih kaya
raya. Bagi kita yang menjadi donatur, Insya Allah lebih kaya raya lagi karena
janji Allah di Surat Al Baqarah yang di awal tulisan saya tuliskan. Dengan melakukan
kegiatan filantropi ini kita juga akan semakin sehat, apalagi di dukung dengan
produk dari DDSE yang pertanian/peternakannya sangat memperhatikan hal yang
membantu peningkatan kesehatan kita (contohnya dengan menjauhi pestisida).
No comments:
Post a Comment