Sunday 27 May 2018

Berawal dari Zakat Kita Menjadi Kaya dan Sehat

Kopi dan Gula, beralih ke produk pemberdayaan DD. Lebih hemat dan sehat!
Kaya dan sehat adalah impian semua orang yang berada di dunia ini. Semua orang hidup pasti mendambakan hidup kaya lahir bathin dan sehat jasmani rohani. Bahwa sesungguhnya Allah tidak pernah menciptakan umat-Nya untuk hidup miskin dan sakit-sakitan. Salah satu buktinya adalah Allah memberikan kewajiban kepada umat-Nya untuk berzakat (Rukun Islam ke-4) dan pergi ke Baitullah menunaikan haji (Rukun Islam ke-5). Rukun Islam ke-1 hingga ke-3 Allah juga seakan menyatakan bahwa hamba-Nya harus memiliki kekayaan bathin dan waktu. Tidak mampu melaksanakan rukun Islam ke-3 berarti kita harus membayar fidyah. Jelas keinginan Sang Mahakaya menginginkan kita untuk kaya dan sehat.
Sayangnya masih banyak orang miskin di Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kalau menurut Bung Ippho Santosa, Pakar Otak Kanan yang kini sangat mendukung kegiatan wirausaha bersama Dompet Dhuafa, memang banyak orang miskin di Indonesia asalkan bukan kita. Kita harus kaya. Hal yang membuat kita menjadi kaya dan sehat adalah kegiatan zakat, infak dan wakaf (plus sedekah jika kita belum kaya banget secara materi). Tak dapat diingkari, “Perumpamaan orang-orang yang menafkankah hartanya mereka di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus menerus) melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) Lagi Maha Mengetahui.” (QS.Al-Baqarah : 261)

Zakat, Infak dan Wakaf yang kita berikan juga dapat berperan memberdayakan masyarakat yang secara materi masih dalam status ekonomi social yang rendah. Bayangkan deh, potensi tanah wakaf di Indonesia masih sangat besar dengan potensi ekonomi senilai Rp 370 trilyun dan potensi wakaf uang di Indonesia bisa mencapai Rp 7,2 trilyun pertahun jika disimulasikan 20 juta orang Islam mewakafkan uang sebesar Rp 1000/hari atau Rp 30.000/bulan (Republika, 30/12/2016). Bisa dibayangkan khan potensi wakaf ini jika difokuskan dan dikembangkan? Insya Allah pengentasan kemiskinan akan terjadi dan kita menjadi negeri adidaya karena pemberdayaan tersebut.

Salah satu lembaga filantropi besar di Indonesia adalah Dompet Dhuafa

Sekarang ada bawaberkah.org, jadi dari luar negeri aktifitas filantropi sangat terbantu
Tahun 2018 Dompet Dhuafa telah memasuki 25 tahun membentang kebaikan dengan berbagai program-programnya. Selama 25 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan serta CSR. Saya pribadi telah mengenal Dompet Dhuafa sejak tahun 1995 dari Harian Republika. Pernah mengikuti pengajian yang juga mempresentasikan berbagai program-program yang mereka lakukan. Hingga di sekitar tahun 1997 – 1998 saya sedang belajar di negeri Kiwi, New Zealand, negeri yang telah makmur ketika itu. Sulit menemukan orang yang mengalami masalah ekonomi dan memerlukan bantuan. Kegiatan filantropi sudah menjadi habit kedua orang tua kami, sehingga kami sering merasa risih jika memiliki kelebihan materi atau memiliki materi yang belum kami sumbangkan ke orang yang memerlukannya. Ketika itu kewajiban zakat yang saya miliki hanya zakat fitrah yang rutin dibayarkan Ibu saat kami berada di luar negeri. Zakat profesi? Saya belum memiliki penghasilan tetap. Zakat Emas/Kekayaan? Hanya beberapa perhiasan yang saya gunakan setiap hari dan belum mencapai nisab. Tapi dalam sebulan saya masih memiliki kelebihan sedikit uang saku, dan ketika itu ada program dari Dompet Dhuafa yang bisa dibayarkan setiap bulan melalui automatic payment dari bank syariah pertama di Indonesia. Ketika pulang ke Indonesia saya melakukan pengajuan automatic payment setiap bulannya ke Dompet Dhuafa dengan pilihan nominal terkecil, Rp 25.000/bulan. Maklum, masih mahasiswa dan perantauan di negeri seberang...hehehe...

Dompet Dhuafa Social Enterprise
Tambak Ikan Hias Program Pemberdayaan DD di Bogor (Dok.Pribadi)
Tak terbayangkan oleh saya ketika itu bahwa Dompet Dhuafa kini terus berkembang dan memberdayakan masyarakat Indonesia dan bantuan kemanusiaan ke mancanegara. Bahkan sejak tahun 2015 saya sering mendapat berita dari rekan-rekan di New Zealand bahwa Dompet Dhuafa sering melakukan berbagai aktifitas dan bekerjasama dengan komunitas-komunitas Islam di New Zealand.
Program pemberdayaan dalam bidang ekonomi yang telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa yang saya kagumi adalah Social Entrepreneurship, yakni sebuah visi kewirausahaan yang berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuannya bukan sekedar profit atau keuntungan materi, tetapi benefit atau kebermanfaatan bagi masyarakat.
Dompet Dhuafa Enterprise hadir sejak tahun 2005 hingga kini terus fokus mengembangkan bisnis guna mengubah mustahik (penerima ZISWAF) menjadi muzzaki (pemberi ZISWAF). Sementara ini saya merasakan manfaat dari program pemberdayaan yang dijalankan oleh PT Karya Masyarakat Mandiri (KMM). Salah satu lini bisnis yang digalakkan oleh KMM adalah Kebun Buah Naga Indonesia Berdaya di Subang Jawa Barat. Seperti yang ditulis di Majalah Swara Cinta  Edisi 85 Maret – April 2018 di lahan seluas 10 hektar tersebut KMM menyemai ratusan bibit pohon buah naga, nanas subang, pepaya kalifornia dan penggemukan domba hias dan kurban. Gua semut, kopi Kemloko, beras berlogo Berlian SAE juga merupakan produk binaan KMM.

Buah Naga Merah Hasil Pemberdayaan Dompet Dhuafa (Dok.Pribadi)
Ketika menghadiri Blogger Gathering Dompet Dhuafa “Ramadhan Spesial 25 Tahun Membentang Kebaikan” saya dapat melihat langsung berbagai produk pemberdayaan DDSE yang dijual di stand khusus pada acara tersebut. Saya meyakini bahwa produk-produk pemberdayaan DDSE memiliki kwalitas yang baik bagi kesehatan kita. Contohnya berbagai buah yang diproduksi secara organik, tanpa menggunakan pupuk/pestisida kimiawi. Selain proses pertaniannya yang organik, sesuai dengan kondisi alami, tentunya dana sebagai modal didapatkan dari zakat/wakaf para donatur Dompet Dhuafa yang Insya Allah halal dan berkah. Bukan modal ribawi atau disalurkan kepada tengkulak. Berbagai hasil perkebunan dan produksi tersebut disalurkan ke berbagai tempat dan juga dijual melalui PT Daya Dinamika Niaga (DD Niaga) yang menaungi 6 minimarket Dayamart yang tersebar di kota Padang Sumatera Barat, 1 Dayamart di Zona Madina Parung Bogor. DD Niaga juga memiliki 1 minimarket De Fresh di Pasar Minggu Jakarta Selatan.


Kita Kaya dan Sehat
Berawal dari zakat hingga wakaf itu-lah kita akan kaya berkah. Membantu para petani/peternak Indonesia agar lebih memiliki jiwa kewirausahaan, maka Insya Allah mereka akan lebih kaya raya. Bagi kita yang menjadi donatur, Insya Allah lebih kaya raya lagi karena janji Allah di Surat Al Baqarah yang di awal tulisan saya tuliskan. Dengan melakukan kegiatan filantropi ini kita juga akan semakin sehat, apalagi di dukung dengan produk dari DDSE yang pertanian/peternakannya sangat memperhatikan hal yang membantu peningkatan kesehatan kita (contohnya dengan menjauhi pestisida).
Tidak sampai sebulan lagi kita lebaran, yuk membeli beras dan buah-buahan hasil pemberdayaan Dompet Dhuafa!

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Berawal Dari Zakat, #25thnMembentangKebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa"


No comments:

Post a Comment