Thursday 12 January 2017

3 Bangunan di Auckland Yang Harus Dikunjungi Pecinta Wisata Sejarah

New Zealand tersohor karena wisata alamnya yang indah? Yess banget! Apalagi sejak shooting film-film kesohor mengambil lokasi di beberapa bagian daerah di New Zealand, negeri Kiwi ini sampai menciptakan kawasan wisata khusus layaknya kampung di film tersebut. Wisata olah raga yang memerlukan adrenalin ekstra juga banyak disediakan oleh negeri ini.
Bersyukurnya saya sudah berkeliling North Island, baik melalui darat maupun udara ketika tinggal disana. Berkeliling di udara dengan pesawat terbang Cessna seharian-nya tanpa membayar loh, karena ketika itu saya diajak oleh rekan Indonesia yang sedang sekolah penerbangan di Flightline Flying School Papakura Auckland. Serunya lagi, saya diperkenankan memegang kemudi diatas pantai PIHA yang ombaknya seksi itu. Horse Riding juga pernah saya lakukan bersama rekan-rekan dan guru dari Kiwi English Academy. Asyiknya maksimal berkuda di New Zealand, saat menyaksikan The Last Samurai dan beberapa film yang berlokasi di NZ asli deh saya merasa kembali ke masa lalu nan indah itu. Berkuda di bukit-bukit hijau dengan domba-domba laksana aksesorisnya. Beraneka aktifitas fisik seringkali saya lakukan bersama rekan-rekan, termasuk trekking di Waitakere, sailing ke Devonport,dll.
Sekarang sudah banyak wisatawan Indonesia yang berkunjung ke New Zealand, dari yang luxury style hingga backpackers komplit ramainya! Banyak juga yang menyusuri New Zealand dengan caravan. Tetapi sayangnya saya jarang mendengar atau membaca wisatawan Indonesia yang berkunjung ke tempat bersejarah di negara Hobbit ini.  Padahal banyak tempat yang layak dikunjungi , khususnya bagi pecinta budaya, sejarah atau wisata yang tidak menguras daya tahan fisik. 

Berikut saya tuliskan 3 tempat tersebut yach, yakni :  
Howick Historical Village , Highwic House and Garden dan Ewelme Cottage Parnell
Mohon maaf sebelumnya, karena saya berkunjung kedua (plus 1) tempat ini sudah lebih dari 10 tahun lalu,maka tugas kalian untuk menuliskan kembali pengalaman berkunjung ke ketiga tempat ini dan lainnya. Demikian pula untuk fotonya, saya menggunakan beberapa foto dari berbagai sumber karena  ketika ke sana saya belum berkerudung (Agak gimana gitu kalau majang foto tanpa itu sekarang...hehehe). Doa-kan juga agar saya kembali ke sana dalam waktu dekat :)

Howick Historical Village – A Living History Museum of The Fencible Period
Pic : FB Howick
Saya berkunjung ke Howick Historical Village ketika Ibu dan kakak ke-5 saya ke New Zealand. Dengan diantar oleh Mr. Abeth yang mengendarai QT (Nama mobil Honda yang biasa mengantarkan saya kuliah dan kerja) kami menuju ke lokasi. Ini adalah museum sejarah bersetting kehidupan di New Zealand pada abad ke-19. Jadi kami seakan berkunjung ke sebuah perkampungan New Zealand di masa lampau, antara tahun 1840 hingga 1880. Berdasarkan informasi di lokasi ini terdapat bangunan kolonial dengan area seluas 7 acre. Terdapat bangunan sekolah, gereja, toko, tempat tinggal dan bengkel pandai besi. Bangunan tersebut asli loh yang dipindahkan dan di kumpulkan di area ini.
Village sesungguhnya dibangun oleh Fencibles (Pensiunan para tentara Inggris). Beruntungnya kami ketika mampir ke Howick Historical Village pada saat berlangsung “Live Days” sehingga saya benar-benar merasa dilempar ke masa lampau, saya lihat kehidupan mereka di abad ke-19. Termasuk mereka menggunakan pakaian tentara Inggris masa itu dan penduduk yang mengenakan pakaian di masa itu juga.
Kami bertiga memang hanya sekejab mampir di sini karena Mr.Abeth menunggu di mobil. Kasihan juga kalau nunggu kita kelamaan...hehehe...Tetapi saya bertekad suatu saat akan kembali lagi ke Howick. Oh ya, informasi tentang Howick ini justru saya dapatkan dari tulisan di badan bis yang rute-nya melewati flat tempat tinggal saya di Ellerslie Auckland loh! Yang pasti Howick Historical Village sangat oke banget untuk berfoto ria (Doyannya turis Indonesia nih..hihihi).

Informasi lebih lanjut , silakan berkunjung ke web/FB-nya :
Howick Historical Village
Lady Marie Dr
Pakuranga North , Auckland 2010 – New Zealand


Highwic . One of New Zealand's Finest Timber Gothic Houses
Source : Garden to Visit NZ
Bangunan bersejarah, bernama Highwic ini terletak tidak jauh dari area Newmarket yang juga merupakan lokasi saya belajar. Dekat juga dengan homestay saya pertama kalinya di Mt Eden Area dan English academy. Jadi untuk berkunjung ke Highwic saya cukup berjalan kaki bersama-sama dengan kawan-kawan. Bagi pecinta sejarah, arsitektur dan taman, maka tempat ini harus dikunjungi.
Highwic berada di perbatasan Newmarket dan Epsom (Home-staynya Mas Donni, teman perjalanan saya pertama kali ke NZ dan juga Mr.Abeth pernah menyewa flat di daerah Epsom, area yang pertama kali dia “menculik” saya :p) merupakakan Gothic mansion yang dibangun di abad ke 19 oleh Alfred Buckland, seorang pebisnis, petani dan ayah dari 21 anak. Haiiis, saya belum ngecheck lebih lanjut sih mengenai anak-anaknya, apakah anak-anaknya ini anak kandung atau berapa jumlah istrinya. Yang pasti sih Buckland ini kaya raya yaaa...
Salah 1 event yang diselenggarakan di Highwic pada bulan November 2016
Kalau Howick Historical Village merupakan suasana pedesaan, maka barangkali Highwic adalah rumah atau bangunan dan taman tempat tinggal di perkotaan. Kawasan Newmarket saat ini menjadi distrik shopping premier-nya Auckland...eeehm, tongkrongan saya waktu tinggal di Auckland nih...hihihi..Oh ya, pernah saya jadikan setting salah satu di bab novel saya yang berjudul ‘Dentang Denting Kristal’ :D Yuuuk, bikin novel setting New Zealand lagiiih....
Selain berjalan kaki dari Newmarket, Highwic juga dapat ditempuh melalui Mortimer Pass. Naik Link Bus dari CBD atau kereta/train dari Britomart. Kalau naik train turunnya di Newmarket Train Station. Sumpah, bertahun-tahun stay di New Zealand saya belum pernah naik train disana! Jiaaah, padahal sudah sampai keliling North Island pakek pesawat Cessna yak? :p Maklumlah, di Auckland saya khan ada mobil pribadi lengkap dengan driver pribadi-nya...hihihi...Bukan saya loh yang manja minta anter jemput, tapi driver-nya aja tuh yang dengan penuh keikhlasan melakukannya selama saya ikhlas juga membawa berbagai assesoris mobil kalau lagi ke Indonesia. Hai kamu, yang membaca postingan  ini, doakan saya agar segera naik train keliling New Zealand yess...!!! Saya doakan juga kalian yang rajin-rajin membaca postingan saya akan banyak-banyak traveling menyenangkan!
Alamatnya Highwic :
40 Gillies Avenue, Epsom
Auckland – New Zealand
Email : highwic@heritage.org.nz
Phone : 64 9 524 5729

Ewelme Cottage Parnell
Source : Parnell.net.nz
Saat saya menapak tilasi perjalanan keliling Auckland melalui dunia maya, tiba-tiba saya menemukan ‘Ewelme Cottage’ sebagai salah satu bangunan bersejarah yang di-desain dan dibangun oleh the Reverend Vicesimus Lush (1817 – 1882) dan istrinya. Yang membuat saya merasa “culun” adalah ternyata Ewelme Cottage hanya beberapa langkah dari flat-nya Rika dan Anen sahabat saya di area Parnell. Saya seringkali menginap di flat-nya ini, bahkan seolah sudah menjadi tempat tinggal kedua saya saat awal berada di Auckland.
Rumah atau cottage ini memiliki keterikatan dengan komunitas Anglican yang ada di Auckland. Belum bisa nulis banyak tentang Ewelme Cottage ah, karena walaupun puluhan kali melewati depan rumah ini (bahkan kalau nggak salah saya pernah berfoto di depan rumah ini deh!) saya belum pernah sekalipun masuk ke dalamnya. Insya Allah, segera saya datangi Ewelme Cottage sambil bernostalgia saat sahabat kami tinggal disana. Yuuuuk....
Jarak antara Highwic dan Ewelme Cottage nggak terlalu jauh kok, tetapi sayangnya disana nggak ada ojeg atau bajaj. Tetapi asyiknya kalau jalan kaki antara kedua bangunan bersejarah ini, kita bisa sambil ‘cuci mata’/window shopping atau wisata belanja di Newmarket. Istirahat sambil ngopi-ngopi dulu juga boleeeeh...di kawasan Newmarket dan Parnell banyak cafe dan resto yang sering saya tongkrongin loh! Tapi itu dulu...huh masa lalu nan indah! Masa depan??? Lebih gemerlap lagi dooong...Aamiin
Alamatnya Ewelme Cottage :
14 Ayr Street, Parnell
Auckland – New Zealand

4 comments:

  1. Keren nih buat wisata sejarah, tapi jauh banget. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih termasuk dekat kok, Mas...Lbh jauh Eropa atau Amerika...hehehe

      Delete
  2. Replies
    1. Terima kasih sudah berkunjung.
      Blogspotnya Mba Ribka kok nggak bisa kutemu'in yach? :)

      Delete