Dalam rangkaian Hari Ulang Tahun
Perum LKBN Antara diadakan berbagai kegiatan, diantaranya adalah Seminar
Terbatas yang di selanggarakan di Auditorium Adhyana Wisma Antara Jln Merdeka
Selatan 17 Jakarta Pusat pada tanggal 10 November 2016. Dengan mengundang
Birokrat Kementerian Koperasi dan UKM, Birokrat
Kementerian Desa Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tertinggdal
dan Transmigrasi, Mahasiswa dari berbagai universitas negeri dan swasta serta
wartawan media umum serta blogger – dan tentunya juga dihadiri oleh wartawan
dan redaktur Kantor Berita Antara acara seminar berlangsung dengan sukses.
Beruntungnya blogger dari
Indoblognet mendapat kesempatan untuk menghadiri seminar yang dimoderatori oleh
Duta Koperasi dan UKM, Tubagus Dedi Suwandi Gumelar (Beliau dulu dikenal juga
sebagai pelawak dan kini merupakan anggota DPR). Dengan panggilan ngetop “Miing”
beliau memandu acara dengan membuat suasana menjadi lebih segar. Auditorium
Adhyana Wisma Antara merupakan ruang serba guna penyelenggara acara, kebetulan
sahabat saya beberapa tahun lalu mengadakan resepsi pernikahannya di ruang ini
dan dulu saya juga pernah 2 – 3 kali mengikuti pengajian lepas kerja di
Auditorium Adyana. Hal ini memudahkan
saya hadir dalam seminar ini, apalagi dari rumah menuju ke Wisma Antara hanya
memerlukan waktu 20 menit dengan ojeg online. Tarifnya juga hanya Rp 9,000.
Pukul 09.10 saya telah tiba di
lokasi acara. Acara dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Drs.Anak Agung Gede
Ngurah Puspayoga. Sebelum beliau menyampaikan kata sambutannya terlebih dahulu
Panitia seminar dan Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat
memberi kata sambutan kepada hadirin. Dengan Seminar Terbatas bertema Sinergi
Koperasi dan BUMDES untuk memberdayakan masyarakat desa ini diharapkan program
sinergi tersebut semakin tersosialisasikan lebih luas dan mencapai pengembangan
yang berarti.
Beberapa waktu sebelum
diselenggarakannya seminar , Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggdal dan Transmigrasi sudah melakukan inisiasi
pengembangan daerah-daerah melalui sinerfi koperasi dan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES). Disamping itu Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dan Menteri
Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi Eko Putro Sandjojo
juga telah melakukan kesepakatan mengembangkan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa melalui koperasi dan BUMDES. Memorandum of Understanding (MoU)
antara kedua kementrian negara ini ditandatangani di Wonosobo Jawa Tengah
sekaligus menandai bahwa Wonosobo merupakan wilayah percontohan program ini
untuk pertama kalinya. Tentunya kerjasama ini akan membuat usaha milik rakyat
semakin kuat. Secara teknis saham dari perusahaan induk yang akan dibentuk bisa
berasal dari saham koperasi atau dana desa yang dianggarkan Rp 1 milliar dari
APBN. Hal ini juga merupakan bentuk kongkrit guna mendukung program unggulan
desa dalam rangka menggerakkan ekonomi pedesaan dengan strategi membentuk
holding.
Menteri Koperasi dan UKN
menjelaskan,”Koperasi itu kita akan jadikan holding, sahamnya koperasi dan
sahamnya milik desa itu sendiri, jadi koperaso bisa kuat dengan membuat holding
koperasi itu.” Ditambahkan,”Bumdes ini akan mendorong koperasi sebagai salah
satu lembaga yang bisa mengoptimalkan unit-unit desa misalnya potensi
pertanian.”
Menurut beliau pula salah satu fungsi
holding untuk mencari peluang pasar dimana Kemenkop dan Kemenkes PDT juga akan
melibatkan mitra lainnya, misalnya lembaga pembiyaan perbankan. Diharapkan juga
bisa menjadi proyek percontohan yang luar biasa. Kementerian Koperasi dan UKM
tidak sendiri, melainkan juga melibatkan stakeholder lain. Tentunya dari pihak
Kemendes PDT sudah seharusnya menyambut baik kerjasama dan sinerfi badan usaha
tersebut sehingga semakin banyak pihak berperan dan berpartisipasi aktif dalam
membangun desa dan memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia lebih luas lagi.
Pembicara seminar terbatas adalah
I Wayan Tirta (Deputi Bidang Produksi dan Pemasara Kementerian Koperasi dan
UKM) , Samsul Widodo (Kepala Biro Perencanaan Kementerian PDT dan Transmigrasi)
dan Andi Iswandi (Sanama)
Pada seminar pagi itu Samsul
Widodo dari Biro Perencanaan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi membawakan materi Membangun Ekonomi Desa Melalui BUM Desa dan BUM
Desa Bersama. Dijelaskan mengenai Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan
Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa
melalui penyertaan secara langsung yang beasal dari kekayaan desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Tertera pula mengenai mekanisme
pembentukan BUM Desa beserta konsep BUM Desa. BUM Desa terdiri dari unit-unit
usaha berbadan hukum yang dibentuk atas dasar komitmen bersama masyarakat desa
untuk menggalang kekuatan ekonomi rakyat.
Berdasarkan tujuan-tujuan
tersebut tentunya bisa saling bersinergi dengan pihak lain demi kesejahteraan
rakyat. Beliau mengatakan bahwa perlunya surat khusus secara birokrasi dalam
kerjasama mewujudkan kesejahteraan antara Kemenkop dan Kemendes PDT, dan BUM
Desa akan mendirikan koperasi apabila masing-masing BUM Desa berkenan. Selama
ini BUM Des dan koperasi telah saling memiliki filosofi dan tujuan usaha yang
sama, yaitu semangat membangun kekeluargaan dan kesejahteraan anggotanya. Namun
beberapa kegiatan usaha rakyat desa seperti pengelolaan tanah bengkok dan
pengelolaan kas desa dari pembangunan pipa air tidak boleh sampai diambil alih
oleh BUM Des atau pihak lain, karena BUM Des hanya mengayomi kegiatan usaha
tersebut. Samsul Widodo menambahkan,”Semua tidak mudah. Jika diperdebatkan
terus tidak akan membuat Kemendes bekerja, apalagi usia kementerian ini baru 2
tahun di kabinet. Sehingga sulit memposisikan diri di pemerintahan. Kabinet di
pemerintahan butuh orang baik, kalau orang baik tidak mau diperintah tentu
susah. Tetap mendukung koperasi, tetap mendukung BUM Des.”
Andi Iswandi dari Sanama
berbicara di akhir dari ketiga pembicara. Beliau berbagi cerita mengenai UKM di
Bandung yang dilibatinya, bergerak di bidang konveksi hingga mengembangkan
usaha distro di Bandung serta membina banyak pesantren dan menjadikan santri
entrepreneur.
Pokoknya siapapun kita, sebagai
warga negara Indonesia yang baik maka harus saling bersinergi dalam
memberdayakan masyarakat sesuai dengan salah satu program prioritas
pemerintahan saat ini, yakni pemberdayaan masyarakat desa.
Kami Blogger yang siap bersinergi memberdayakan masyarakat desa (Foto : Buncha) |
No comments:
Post a Comment