Monday, 14 November 2016

Memberdayakan Masyarakat Desa Dengan Sinergi Koperasi dan BUMDES

Dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Perum LKBN Antara diadakan berbagai kegiatan, diantaranya adalah Seminar Terbatas yang di selanggarakan di Auditorium Adhyana Wisma Antara Jln Merdeka Selatan 17 Jakarta Pusat pada tanggal 10 November 2016. Dengan mengundang Birokrat Kementerian Koperasi dan UKM, Birokrat  Kementerian Desa Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tertinggdal dan Transmigrasi, Mahasiswa dari berbagai universitas negeri dan swasta serta wartawan media umum serta blogger – dan tentunya juga dihadiri oleh wartawan dan redaktur Kantor Berita Antara acara seminar berlangsung dengan sukses.



Beruntungnya blogger dari Indoblognet mendapat kesempatan untuk menghadiri seminar yang dimoderatori oleh Duta Koperasi dan UKM, Tubagus Dedi Suwandi Gumelar (Beliau dulu dikenal juga sebagai pelawak dan kini merupakan anggota DPR). Dengan panggilan ngetop “Miing” beliau memandu acara dengan membuat suasana menjadi lebih segar. Auditorium Adhyana Wisma Antara merupakan ruang serba guna penyelenggara acara, kebetulan sahabat saya beberapa tahun lalu mengadakan resepsi pernikahannya di ruang ini dan dulu saya juga pernah 2 – 3 kali mengikuti pengajian lepas kerja di Auditorium Adyana.  Hal ini memudahkan saya hadir dalam seminar ini, apalagi dari rumah menuju ke Wisma Antara hanya memerlukan waktu 20 menit dengan ojeg online. Tarifnya juga hanya Rp 9,000.
Pukul 09.10 saya telah tiba di lokasi acara. Acara dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Drs.Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Sebelum beliau menyampaikan kata sambutannya terlebih dahulu Panitia seminar dan Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat memberi kata sambutan kepada hadirin. Dengan Seminar Terbatas bertema Sinergi Koperasi dan BUMDES untuk memberdayakan masyarakat desa ini diharapkan program sinergi tersebut semakin tersosialisasikan lebih luas dan mencapai pengembangan yang berarti.
Beberapa waktu sebelum diselenggarakannya seminar , Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggdal dan Transmigrasi sudah melakukan inisiasi pengembangan daerah-daerah melalui sinerfi koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Disamping itu Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi Eko Putro Sandjojo juga telah melakukan kesepakatan mengembangkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui koperasi dan BUMDES. Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua kementrian negara ini ditandatangani di Wonosobo Jawa Tengah sekaligus menandai bahwa Wonosobo merupakan wilayah percontohan program ini untuk pertama kalinya. Tentunya kerjasama ini akan membuat usaha milik rakyat semakin kuat. Secara teknis saham dari perusahaan induk yang akan dibentuk bisa berasal dari saham koperasi atau dana desa yang dianggarkan Rp 1 milliar dari APBN. Hal ini juga merupakan bentuk kongkrit guna mendukung program unggulan desa dalam rangka menggerakkan ekonomi pedesaan dengan strategi membentuk holding.
Menteri Koperasi dan UKN menjelaskan,”Koperasi itu kita akan jadikan holding, sahamnya koperasi dan sahamnya milik desa itu sendiri, jadi koperaso bisa kuat dengan membuat holding koperasi itu.” Ditambahkan,”Bumdes ini akan mendorong koperasi sebagai salah satu lembaga yang bisa mengoptimalkan unit-unit desa misalnya potensi pertanian.”
Menurut beliau pula salah satu fungsi holding untuk mencari peluang pasar dimana Kemenkop dan Kemenkes PDT juga akan melibatkan mitra lainnya, misalnya lembaga pembiyaan perbankan. Diharapkan juga bisa menjadi proyek percontohan yang luar biasa. Kementerian Koperasi dan UKM tidak sendiri, melainkan juga melibatkan stakeholder lain. Tentunya dari pihak Kemendes PDT sudah seharusnya menyambut baik kerjasama dan sinerfi badan usaha tersebut sehingga semakin banyak pihak berperan dan berpartisipasi aktif dalam membangun desa dan memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia lebih luas lagi.



Pembicara seminar terbatas adalah I Wayan Tirta (Deputi Bidang Produksi dan Pemasara Kementerian Koperasi dan UKM) , Samsul Widodo (Kepala Biro Perencanaan Kementerian PDT dan Transmigrasi) dan Andi Iswandi (Sanama)
Pada seminar pagi itu Samsul Widodo dari Biro Perencanaan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi membawakan materi Membangun Ekonomi Desa Melalui BUM Desa dan BUM Desa Bersama. Dijelaskan mengenai Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang beasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Tertera pula mengenai mekanisme pembentukan BUM Desa beserta konsep BUM Desa. BUM Desa terdiri dari unit-unit usaha berbadan hukum yang dibentuk atas dasar komitmen bersama masyarakat desa untuk menggalang kekuatan ekonomi rakyat.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut tentunya bisa saling bersinergi dengan pihak lain demi kesejahteraan rakyat. Beliau mengatakan bahwa perlunya surat khusus secara birokrasi dalam kerjasama mewujudkan kesejahteraan antara Kemenkop dan Kemendes PDT, dan BUM Desa akan mendirikan koperasi apabila masing-masing BUM Desa berkenan. Selama ini BUM Des dan koperasi telah saling memiliki filosofi dan tujuan usaha yang sama, yaitu semangat membangun kekeluargaan dan kesejahteraan anggotanya. Namun beberapa kegiatan usaha rakyat desa seperti pengelolaan tanah bengkok dan pengelolaan kas desa dari pembangunan pipa air tidak boleh sampai diambil alih oleh BUM Des atau pihak lain, karena BUM Des hanya mengayomi kegiatan usaha tersebut. Samsul Widodo menambahkan,”Semua tidak mudah. Jika diperdebatkan terus tidak akan membuat Kemendes bekerja, apalagi usia kementerian ini baru 2 tahun di kabinet. Sehingga sulit memposisikan diri di pemerintahan. Kabinet di pemerintahan butuh orang baik, kalau orang baik tidak mau diperintah tentu susah. Tetap mendukung koperasi, tetap mendukung BUM Des.”
Andi Iswandi dari Sanama berbicara di akhir dari ketiga pembicara. Beliau berbagi cerita mengenai UKM di Bandung yang dilibatinya, bergerak di bidang konveksi hingga mengembangkan usaha distro di Bandung serta membina banyak pesantren dan menjadikan santri entrepreneur.
Pokoknya siapapun kita, sebagai warga negara Indonesia yang baik maka harus saling bersinergi dalam memberdayakan masyarakat sesuai dengan salah satu program prioritas pemerintahan saat ini, yakni pemberdayaan masyarakat desa.

Kami Blogger yang siap bersinergi memberdayakan masyarakat desa (Foto : Buncha)

No comments:

Post a Comment