Pada tanggal 14 Juli hingga 3
Agustus 2015 Ipsos mengadakan survey kesehatan yang disebut “Sun Life Asia
Health Index” .Survey dilakukan secara online di 9 negara, yaitu Cina, Hong
Kong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam
dengan jumlah responden 4.429 orang Asia berusia 25 – 60 tahun. Survey
dilaksanakan untuk mengetahui sikap responden terhadap hidup sejat dan aktif,
masalah kesehatan yang menjadi perhatian responden di masa depan dan harapan
akan layanan kesehatan.
Pada tanggal 1 Oktober 2016 di
XXI Plaza Indonesia Sun Life Financial bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia mengadakan acara “Jumpa Blogger Sun Life : Cegah, Obati Dan
Lawan DIABETES” dengan pembicara yang sangat kompeten di bidangnya.
Pukul 12.00 Blogger telah hadir
di tempat acara. Setelah registrasi ulang, kami diberi goodiebag berwarna kuning
beserta fotocopy materi yang akan disosialisasikan ke kami. Belum apa-apa saya
sudah merasa gembira menerima fotocopy materi tersebut, karena saya yakin ini
berguna bagi pengetahuan dan wawasan terhadap diabetes. Ibu saya sudah terkena
diabetes, dan yang sangat saya syukuri Ibu di usia-nya yang telah diatas 75
tahun begitu menjaga kesehatan dengan baik sehingga gula darahnya terjaga dan
stabil.
Karena sudah waktunya makan
siang, maka Blogger yang telah memenuhi ruangan dipersilakan mengambil makanan yang
dihidangkan. Menu makanannya termasuk lengkap, dari ikan, sapi, sayur, ayam
hingga Sop Kepiting Jagung tersedia. Biarpun menu di depan sangat menarik
selera, namun saya tetap menjaga diri dengan mengambil sesuai dengan apa yang
tubuh perlukan. Nggak perlu terlalu kalap agar tidak mubazir, atau kalau saya
memaksa semua makanan masuk ke mulut/perut justru akan merusak kesehatan. Bukan
berarti saya tidak menikmati makanan tersebut. Bersyukur sudah pasti, namun
saya menyayangi diri agar menjaga pola makan semaksimal mungkin. Apalagi Ibu
saya telah mengidap diabetes, demikian pula 2 orang kakak saya.
Pukul 13.20 acara dimulai oleh MC
dengan komunikatif. Setelah menjelaskan mengenai acara tersebut, maka pihak
Marketing Sun Life, Sherly memulai acara dengan mempresentasikan mengenai Sun
Life Financial. Dilanjutkan oleh edukasi dari dr.Lily S Sulistyowati,MM dari
Kementerian Kesehatan RI (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular).
Dokter Lily memaparkan mengenai
Diabetes. Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam
darah tinggi.
Diabetes memiliki 2 tipe, yaitu :
Diabetes
tipe 1 : Biasanya di alamai sehak kanak-kanak dan belum diketahui
penyebab tepatnya hingga tidak diketahui pula bagaimana pencegahannya karena
penyandang diabetes tipe ini sangat bergantung pada terapi insulin agar
kesehatannya senantiasa terjaga.
Diabetes
tipe 2 : Diidap oleh sekitar 90 % penderita diabetes di seluruh dunia.
Pankreas menghasilkan jumlah yang tidak memadai insulin, atau tubuh tidak mampu
menggunakan insulin yang tersedia dengan benar.
Diabetes bukan hanya masalah
kesehatan, tetapi juga memiliki dampak bagi keluarga penyandang diabetes, bagi
sistem jaminan kesehatan hingga perekonomian negara akibat biaya kesehatan
langsung dan hilangnya produktifitas. Periode 2010 – 2030 kerugian global dari
GDP yang disebabkan diabetes diperkirakan mencapai 1,7 trilliun dollar. Masalah
inilah diabetes menjadi isu penting bagi masyarakat dunia, pemangku
kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga kemasyarakatan, sektor swasta dan
lembaga antar pemerintah. Bahkan diabetes menjadi salah satu PTM (Penyakit
Tidak Menular) yang menjadi fokus dunia.
WHO memiliki Rencana Aksi untuk
pencegahan dan pengendalian PTM 2013 – 20125, serta salah satu sasarannya
adalah menghentikan pertumbuhan jumlah diabetes dan obesitas yang menjadi salah
satu faktor risiko penyebab diabetes tahun 2025. WHO menjadikan diabetes
sebagai tema kampanye HARI KESEHATAN SEDUNIA Tahun 2016.
Sebagai warga masyarakat yang
baik, maka kita harus turut membantu program peningkatan kwalitas hidup yang
baik dengan menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang dapat memberikan
dampak buruk pada kesehatan pribadi dan orang-orang terdekat kita. Oleh karenanya
maka kita harus melakukan hal yang dapat mengurangi risiko perilaku penyebab
terjadinya diabetes. Faktor risiko perilaku penyebab terjadinya diabetes yang
harus diperbaiki, yaitu : 20,1 % penduduk kurang beraktifitas fisik, 36,3% penduduk usia > 15 tahun yang merokok, dan
perempuan usia > 10 tahun (1,9%) ,
93,5% penduduk > 10 th kurang konsumsi buah dan sayur, 4,6% penduduk > 10
th minum-minuman beralkohol (Sumber : Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2013)
Selain menghindari faktor risiko
perilaku penyebab terjadinya diabetes, maka kita perlu melakukan diet sehat.
Tidak sulit kok, bahkan lebih hemat...
Diet sehat untuk orang dewasa :
- Konsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, sumber karbohidrat lain (Beras merah, gandung, jagung)
- Setidaknya 400 gr (5 porsi) dari buah-buahan dan sayuran sehari.
- Kurang dari 10% dari total asupan energi dari gula yang setara dengan 50 g (atau sekitar 4 sendok makan) untuk orang dari berat badan yang konsumsi sekitar 2000 kalori perhari.
- Kurang dari 30% total asupan energi dari lemak. Lemak tak jenuh lebih baik dari lemak jenuh.
- Lemak industri (makanan olahan/cepat saji/makanan ringan, makanan gorengan/pizza beku/pie/kue/margarin) bukanlah bagian dari diet sehat.
Dies sehat untuk bayi dan
anak-anak :
Bagi bayi dan anak-anak,
terpenting adalah bayi harus disusui secara ekslusif di usia 6 bulan pertama
kelahirannya. Kemudian hingga usia 2 tahun terus disusui dengan ASI dan
diberikan makanan tambahan yang sesuai dengan usianya. Dari usia 6 bulan harus
diberikan nutrisi pendamping. Garam dan gula tidak boleh ditambahkan ke makanan
pendamping tersebut.
LAKUKANLAH AKTIFITAS FISIK
CHECK KESEHATAN SECARA RUTIN
Pada sessie berikutnya sebagai
pembicara adalah Prof.Sidartawan Soegondo,MD,PdD,F.A.C.E yang memberi materi
mengenai diabetes sangat mengasyikkan. Berbagai cerita dan kasus diabetes di
Indonesia dikupas tuntas oleh beliau. Hingga waktu berjalan begitu cepat, kami
mendapat ilmu dan wawasan mengenai diabetes. Saya-pun gembira karena
mendapatkan ilmu yang banyak mengenai penyakit yang diidap oleh Ibu saya. Terhibur
pula oleh pernyataan Prof.Sidartawan yang menyatakan bahwa dirinya sesungguhnya
dari keluarga “pabrik gula” alias genetik diabetes begitu kuat padanya, namun
beliau dapat tetap lincah, gaya dan energik di usia-nya yang menginjak 71
tahun! Awet sehat, itulah dambaan semua orang sesungguhnya. Awet muda dari
wajah namun dalam fisik penuh penyakit tidak ada gunanya! Yuk, jaga kesehatan
kita bersama....
Untuk lebih mendukung dan
menambah wawasan/pengetahuan mengenai diabetes, silakan kunjungi : http://www.beatdiabetes.id
Tanggal 14 November diperingati sebagai hari Diabetes sedunia. Sejak tahun 2006 saya mengikuti Global Diabetes Walk yang diselenggarakan di seluruh dunia, bahkan meraih rekord dunia |
No comments:
Post a Comment