Tuesday, 1 November 2016

Dari Jumpa Blogger Sun Life : Mari Bersama Kita Cegah,Obati,Lawan Diabetes

Pada tanggal 14 Juli hingga 3 Agustus 2015 Ipsos mengadakan survey kesehatan yang disebut “Sun Life Asia Health Index” .Survey dilakukan secara online di 9 negara, yaitu Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam dengan jumlah responden 4.429 orang Asia berusia 25 – 60 tahun. Survey dilaksanakan untuk mengetahui sikap responden terhadap hidup sejat dan aktif, masalah kesehatan yang menjadi perhatian responden di masa depan dan harapan akan layanan kesehatan.


Pada tanggal 1 Oktober 2016 di XXI Plaza Indonesia Sun Life Financial bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan acara “Jumpa Blogger Sun Life : Cegah, Obati Dan Lawan DIABETES” dengan pembicara yang sangat kompeten di bidangnya.

Pukul 12.00 Blogger telah hadir di tempat acara. Setelah registrasi ulang, kami diberi goodiebag berwarna kuning beserta fotocopy materi yang akan disosialisasikan ke kami. Belum apa-apa saya sudah merasa gembira menerima fotocopy materi tersebut, karena saya yakin ini berguna bagi pengetahuan dan wawasan terhadap diabetes. Ibu saya sudah terkena diabetes, dan yang sangat saya syukuri Ibu di usia-nya yang telah diatas 75 tahun begitu menjaga kesehatan dengan baik sehingga gula darahnya terjaga dan stabil.
Karena sudah waktunya makan siang, maka Blogger yang telah memenuhi ruangan dipersilakan mengambil makanan yang dihidangkan. Menu makanannya termasuk lengkap, dari ikan, sapi, sayur, ayam hingga Sop Kepiting Jagung tersedia. Biarpun menu di depan sangat menarik selera, namun saya tetap menjaga diri dengan mengambil sesuai dengan apa yang tubuh perlukan. Nggak perlu terlalu kalap agar tidak mubazir, atau kalau saya memaksa semua makanan masuk ke mulut/perut justru akan merusak kesehatan. Bukan berarti saya tidak menikmati makanan tersebut. Bersyukur sudah pasti, namun saya menyayangi diri agar menjaga pola makan semaksimal mungkin. Apalagi Ibu saya telah mengidap diabetes, demikian pula 2 orang kakak saya.
Pukul 13.20 acara dimulai oleh MC dengan komunikatif. Setelah menjelaskan mengenai acara tersebut, maka pihak Marketing Sun Life, Sherly memulai acara dengan mempresentasikan mengenai Sun Life Financial. Dilanjutkan oleh edukasi dari dr.Lily S Sulistyowati,MM dari Kementerian Kesehatan RI (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular).
Dokter Lily memaparkan mengenai Diabetes. Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi.

Diabetes memiliki 2 tipe, yaitu :
Diabetes tipe 1 : Biasanya di alamai sehak kanak-kanak dan belum diketahui penyebab tepatnya hingga tidak diketahui pula bagaimana pencegahannya karena penyandang diabetes tipe ini sangat bergantung pada terapi insulin agar kesehatannya senantiasa terjaga.
Diabetes tipe 2 : Diidap oleh sekitar 90 % penderita diabetes di seluruh dunia. Pankreas menghasilkan jumlah yang tidak memadai insulin, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang tersedia dengan benar.
Diabetes bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga memiliki dampak bagi keluarga penyandang diabetes, bagi sistem jaminan kesehatan hingga perekonomian negara akibat biaya kesehatan langsung dan hilangnya produktifitas. Periode 2010 – 2030 kerugian global dari GDP yang disebabkan diabetes diperkirakan mencapai 1,7 trilliun dollar. Masalah inilah diabetes menjadi isu penting bagi masyarakat dunia, pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga kemasyarakatan, sektor swasta dan lembaga antar pemerintah. Bahkan diabetes menjadi salah satu PTM (Penyakit Tidak Menular) yang menjadi fokus dunia.
WHO memiliki Rencana Aksi untuk pencegahan dan pengendalian PTM 2013 – 20125, serta salah satu sasarannya adalah menghentikan pertumbuhan jumlah diabetes dan obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko penyebab diabetes tahun 2025. WHO menjadikan diabetes sebagai tema kampanye HARI KESEHATAN SEDUNIA Tahun 2016.


Sebagai warga masyarakat yang baik, maka kita harus turut membantu program peningkatan kwalitas hidup yang baik dengan menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan pribadi dan orang-orang terdekat kita. Oleh karenanya maka kita harus melakukan hal yang dapat mengurangi risiko perilaku penyebab terjadinya diabetes. Faktor risiko perilaku penyebab terjadinya diabetes yang harus diperbaiki, yaitu : 20,1 % penduduk kurang beraktifitas fisik, 36,3%  penduduk usia > 15 tahun yang merokok, dan perempuan usia > 10 tahun  (1,9%) , 93,5% penduduk > 10 th kurang konsumsi buah dan sayur, 4,6% penduduk > 10 th minum-minuman beralkohol (Sumber : Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2013)


Selain menghindari faktor risiko perilaku penyebab terjadinya diabetes, maka kita perlu melakukan diet sehat. Tidak sulit kok, bahkan lebih hemat...

Diet sehat untuk orang dewasa :
  • Konsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, sumber karbohidrat lain (Beras merah, gandung, jagung)
  • Setidaknya 400 gr (5 porsi) dari buah-buahan dan sayuran sehari.
  • Kurang dari 10% dari total asupan energi dari gula yang setara dengan 50 g (atau sekitar 4 sendok makan) untuk orang dari berat badan yang konsumsi sekitar 2000 kalori perhari.
  • Kurang dari 30% total asupan energi dari lemak. Lemak tak jenuh lebih baik dari lemak jenuh.
  • Lemak industri (makanan olahan/cepat saji/makanan ringan, makanan gorengan/pizza beku/pie/kue/margarin) bukanlah bagian dari diet sehat.

Dies sehat untuk bayi dan anak-anak :
Bagi bayi dan anak-anak, terpenting adalah bayi harus disusui secara ekslusif di usia 6 bulan pertama kelahirannya. Kemudian hingga usia 2 tahun terus disusui dengan ASI dan diberikan makanan tambahan yang sesuai dengan usianya. Dari usia 6 bulan harus diberikan nutrisi pendamping. Garam dan gula tidak boleh ditambahkan ke makanan pendamping tersebut.

LAKUKANLAH AKTIFITAS FISIK
CHECK KESEHATAN SECARA RUTIN


Pada sessie berikutnya sebagai pembicara adalah Prof.Sidartawan Soegondo,MD,PdD,F.A.C.E yang memberi materi mengenai diabetes sangat mengasyikkan. Berbagai cerita dan kasus diabetes di Indonesia dikupas tuntas oleh beliau. Hingga waktu berjalan begitu cepat, kami mendapat ilmu dan wawasan mengenai diabetes. Saya-pun gembira karena mendapatkan ilmu yang banyak mengenai penyakit yang diidap oleh Ibu saya. Terhibur pula oleh pernyataan Prof.Sidartawan yang menyatakan bahwa dirinya sesungguhnya dari keluarga “pabrik gula” alias genetik diabetes begitu kuat padanya, namun beliau dapat tetap lincah, gaya dan energik di usia-nya yang menginjak 71 tahun! Awet sehat, itulah dambaan semua orang sesungguhnya. Awet muda dari wajah namun dalam fisik penuh penyakit tidak ada gunanya! Yuk, jaga kesehatan kita bersama....

Untuk lebih mendukung dan menambah wawasan/pengetahuan mengenai diabetes, silakan kunjungi : http://www.beatdiabetes.id

Tanggal 14 November diperingati sebagai hari Diabetes sedunia. Sejak tahun 2006 saya mengikuti Global Diabetes Walk yang diselenggarakan di seluruh dunia, bahkan meraih rekord dunia


No comments:

Post a Comment