Monday, 27 June 2016

SMESCO Digipreneur Day : Saat Netizen Berkolaborasi Dengan Entrepreneur Untuk Memajukan UKM

Dunia digital dan kewirausahaan merupakan 2 hal yang saya gemari. Sayangnya saya sempat rehat dalam dunia kewirausahaan  beberapa tahun, padahal kini kedua bidang tersebut dapat berkolaborasi kerja sehingga menghasilkan produktifitas yang positif bagi pelakunya. Bahkan SMESCO sebagai lembaga layanan pemasaran KUKM saat ini selalu berupaya meningkatkan perannya dalam menjembatani UKM yang memiliki produk berkualitas menuju market yang kompetitif. Pada tanggal 18 Juni 2016 diadakan Smesco Digipreneur Day di Galeri Indonesia Wow, Gedung SME. Dengan antusias saya datang dengan niat menggali ilmu dengan beberapa pengusaha binaan UKM yang sudah berhasil...hiks, kalau dilihat dari waktu sebenarnya saya lebih dahulu terjun ke dunia UKM dari mereka, oleh karenanya saya harus lebih belajar lagi kepada siapapun juga. Termasuk kepada orang-orang “baru”. Ingat saja dengan salah satu poster di meja kerja saya, bahwa : “Seribu tahun kehidupan dapat dikalahkan oleh satu tahun kehidupan yang diisi dengan sangat maksimal.” Yoook belajar, toch menuntut ilmu yang positif merupakan kewajiban seorang muslim, apalagi di bulan Ramadhan ini. Wuuuih, amalan yang seru bukan?


Smesco Digipreneur Day adalah sebuah event atau wahana beraktifitas para profesi digitalpreneur di bidang promosi dan marketing dengan tujuan mempromosikan produk-produk UKM Smesco, pengusaha binaan UKM, program dan kegiatan Smesco yang dipromosikan di media digital netizen seperti blog, facebook, instagram, twitter dan youtube (digital media promotion). Event ini merupakan kolaborasi antara Smesco bersama MB Communication-Indoblognet dan Deboer Kreasi Asia. Dengan mengambil tema ‘One Shoot for UKM Go World’ Smesco mengundang profesional vidografer Bening Kharisma Buwana dan Yosa Tobing untuk melatih teknis pembuatan video dan content promosi kepada 40 netizen, youtuber dan pegiat sosial media. Audio visual perannya semakin diperhitungkan dan memberikan pengaruh kuat dalam dunia promosi, serta video marketing dinilai banyak kalangan pebisnis paling pas menarik perhatian masyarakat.”Disinilah peran Smesco menjadi jembatan bagi akselerasi UKM yang memiliki produk berkualitas di Smesco untuk menjadi jembatan bagi akselerasi UKM yang memiliki produk berkualitas di Smesco untuk tampil lebih maksimal,” tutur Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-UKM) Ahmad Zabadi.
Selain berlangsungnya Video Coaching, juga diadakan talkshow bisnis bertema ‘One Day, One Goal for UKM Go Global’ yang berlangsung di lantai 2 Galeri Indonesia Wow. Talkshow bisnis ini yang saya ikuti sejak awal hingga akhir.

Koleksi Sarung Celana Taj'maul (Dok. Taj'maul Website)
Talkshow Pertama menghadirkan Tajudin Maulana, pemilik brand taj’maul merupakan celana sarung yang memiliki tagline ‘Depan Sarung, Belakang Celana’. Ia membuka usahanya baru di tahun 2012 dengan produksi awal 10 helai celana sarung yang ditawarkan kepada teman-teman terdekatnya. Ide pembuatan celana sarung karena melihat pengguna kain sarung untuk ibadah shalat kebanyakan adalah orang tua. Ia berpikir agar remaja menggunakan sarung tanpa harus ribet serta terkesan modis dan trendi, yang anti ribet dan anti melorot. Ternyata banyak yang menyukainya hingga produk Taj’maul berproduksi hingga sekarang. Proses produksinya benar-benar dilakukan sendiri oleh Tajudin, dari pemilihan bahan hingga pemasaran, namun untuk menjahit celana sarung tersebut ia harus menggunakan penjahit lainnya.
Walaupun Taj’maul belum memiliki HAKi namun setelah bergabung menjadi binaan UMKM Sudin Jakarta Taj’maul mengikuti beberapa pameran dan bazaar di Jakarta atau di luar Jakarta. Setelah melewati akurasi yang sangat ketat, barulah celana sarung bisa di pajang di Smesco dan tentunya Tajudin sebagai pemiliknya menjadi UKM binaan Smesco.
Taj’maul sempat membuka toko offline di Pusat Grosir Cililitan, namun toko tersebut tutup pada bulan Fenruari 2016 karena ternyata penjualan lebih banyak dari toko online-nya, yakni facebook dan instagram. Menurutnya web-nya di www.tajmaul.com terbengkalai karena lebih banyak penjualan melalui 2 media social tersebut. Webnya hanya menunjukkan foto-foto produk saja.
Kini celana sarung Taj’maul sudah dipakai oleh beberapa keluarga public figure, salah satunya adalah suami kedua diva Krisdayanti. Kiat-kiat Tajudin menjalankan bisnis online agar pembeli merasa aman, diantaranya ia memasang foto-foto aktifitas offline-nya, misalnya saat pameran/bazaar, saat pelatihan dan sejenisnya. Bahkan pada Smesco Digipreneur Day Tajudin berharap netizen yang hadir mengabadikan momennya menjadi pembicara sebagai salah satu promosinya. Baiklah,Pak...kami semua sudah memotret Pak Tajudin kok... ;D
Media Social Taj’maul :
Website : www.tajmaul.com
Facebook : Celana Sarung Taj maul
Istagram : celanasarung_tajmaul

Salah 1 bazaar yang diikuti Hijab All's Scarf (Dok.FB All's Scarf)
Talkshow kedua menghadirkan Ahmad Rafik, pemilik brand  All’s Scarf dengan produk hijab sejak tahun 2012 berkonsep desain ‘Ingin membuat semua Muslimah bangga akan hijab yang dipakai, dan terlihat indah serta bergaya namun tetap syar’i.” Disamping konsep desain tersebut All’s Scarf juga memiliki ciri khas pada material berkualitas yang di gunakannya. Terdapat beberapa desain yang pembuatannya dengan sistem hadmade seperti payet dan bordir dipadu padankan pada hijab yang awalnya bermodel sederhana.
Kegiatan promosi dan penjualan yang dilakukan oleh All’s Scarf cukup beragam. Selain melalui online (Web, Facebook Fan Page,Instagram,Twitter) All’s Scarf juga sering mengadakan kegiatan promosi dan penjualan secara offline, misalnya mengikuti berbagai bazaar/pameran, konsinyasi ke toko-toko besar, aktif dan bergabung di komunitas hijaber dan kewirausahaan serta memiliki toko fisik yang juga sebagai kantor yang terletak di Jln.Pondok Kelapa L 10 No. 3 B Jakarta Timur. Dalam hal bergabung di komunitas hijaber tentunya Ahmad Rafik didukung oleh sang istri dikarenakan untuk berperan aktif di komunitas tersebut sebagai syarat adalah mereka yang menggunakan hijab. Nggak mungkin khan kalau sang suami yang bergabung di komunitas tersebut?? :D Sedangkan sang suami bergabung dengan komunitas kewirausahaan yang juga terkenal dengan kegiatan sosialnya, komunitas Tangan Di Atas (TDA). Dari pemaparan yang disampaikannya tertangkap bahwa apa yang dilakukan oleh All’s Scarf dalam berwirausaha bukan sekedar meraih hal duniawi – melainkan juga segalanya demi pengabdiannya sebagai hamba Allah.
Media Sosial All’s Scarf :
Facebook : All’s Scarf
Instagram : allsscarf
Twitter : alls_scarf

bDigital (Dok.Pribadi)
Setelah kedua pembicara tersebut peserta talkshow dipersilakan untuk melakukan shalat Dzuhur. Kemudian dilanjutkan dengan talkshow dari praktisi digital marketing Bdigital yakni Andi Silalahi dan co-founder Bdigital Jose Ricardo Santos. Nathan pemilik Zulu dengan produknya helm ber-bluetooth serta Rubie Limpoyie, director startup e-commerce Apana.id. 
Opid Adisuryo,Chief Marketing Officer Pawoon
Berikutnya acara ditutup dengan talkshow yang menghadirkan Opid Adisuryo, Chief Marketing Officer Pawoon, kasir aplikasi untuk UKM. Didirikan tahun 2014, bermula dari project akselerasi oleh Indosat, IDEABOX. Penggunaan nama Pawoon sebenarnya terdengar unik untuk nama sebuah aplikasi untuk UKM. Aplikasi kasir online ini berbasis cloud server yang dibuat untuk membantu UMK dalam hal manajemen keuangan, persediaan barang dan Costumer Relation Management
CEO & Founder Pawoon, Ahmad Gadi menjelaskan Pawoon (Dok.Indoblognet)
Dengan aplikasi ini diharapkan pelaku UKM mendapatkan :
  • Keamanan terkait keuangan karena setiap transaksi tercatat. 
  • Monitoring persediaan barang secara up to date, sehingga dapat melakukan perencanaan pembelian dengan baik. 
  • Memantau analisa penjualan, seperti konsumen mana yang memiliki repeat order dan juga analisa waktu penjualan.
Untuk mendapatkan fasilitas/fitur tersebut diatas pelaku UKM dengan cara melakukan download aplikasi di google play. Asyiknya lagi nih, Pawoon sudah bekerjasama dengan aplikasi pembukuan Indonesia nomor 1 bernama Zahir sehingga UKM dapat memiliki laporan keuangan yang diperlukan sebagai syarat minimal pengajuan kredit ke bank/lembaga keuangan. Dengan kerjasama yang dikembangkan oleh Pawoon dengan pihak bank (yang telah terjalin dengan pihak Mandiri) , pelaku UKM yang menggunakan Pawoon akan memiliki kesempatan mengajukan kredit modal pada bank.
Cloud-based Point of Sale App (Dok.Website Pawoon)
Akhir tahun 2016 Pawoon memiliki target 10.000 pengguna yang merupakan pelaku bisnis, mulai dari sektor UKM hingga yang bergerak di skala menengah, seperti bidang ritel, waralaba, Food & Beverage,Fashion,dan sebagainya. Doa-kan saja ya agar saya menjadi salah satu pengguna aktifnya di tahun ini. Aamiin. 
Media Social Pawoon :
Website : www.pawoon.com
Instagram : @pawoon.com

No comments:

Post a Comment