Sunday 20 December 2015

Gali Ilmu di Marketing Conference Terbesar di Asean

Bulan November 2008 saya bergabung menjadi freelancer di Field Department Markplus Insight dengan maksud menggali ilmu dari pakar tingkat dunia di bidangnya, Bapak Hermawan Kertajaya dan Phillip Kotler yang merupakan “Bapak Marketing Dunia”. Tanggal lahir saya yang sama dengan Phillip Kotler membuat saya menjadi “Ibu Marketing Dunia”...hihihi...Ibaratnya di biografi kisah orang sukses selalu mereka bersedia bekerja sebagai apapun juga dengan orang sukses sebelumnya, meskipun pendidikan mereka sudah master tapi untuk menuntut ilmu mereka tidak berkeberatan menjadi sopir, cleaning service atau sekedar ngangkut barang-barang orang sukses yang ingin mereka pelajari kesuksesannya. Sedangkan saya? Nyapu kamar sendiri aja nggak bener, gimana mau ngelamar jadi cleaning service? :p


Seorang freelancer tidak mendapat fasilitas mengikuti ajang marketing terbesar se-Asia Tenggara (bahkan mungkin di Asia) ini. Pelajaran di lapangan selama menjadi freelancer memang sangat menambah kekayaan ilmu dan wawasan saya, termasuk “disirikin” oleh para top managerial yang mengira saya mendapat berbagai fasilitas – khususnya pada saat conference. Di sini saya bisa bertemu dan berdiskusi dengan berbagai petinggi perusahaan raksasa multinasional, international, pemerintahan, BUMN, dan lainnya. Kesempatan yang sangat dahsyat bisa berdiskusi “privat” dengan mereka! Ratusan petinggi atau level diatas manager saya wawancarai semenjak tahun 2008. Bidangnya-pun berlainan, klien-nya juga perusahaan raksasa atau pemerintahan/BUMN. Bersyukur, tp kok yach belum dapet kesempatan ikut conference tahunannya ya? Harga tiket conference Rp 1,200,000 perorang dan biasa diadakan di Ritz Carlton Hotel Pacific Place.
Hingga akhirnya di tahun 2013 saya mendapatkan 2 tiket total nilai Rp 2,400,000 dari sebuah perusahaan kosmetik yang pernah meloloskan saya sebagai 10 Penulis Dreams Terbaik dari 1919 Peserta. Tahun 2014 kembali tiket saya peroleh, dan 2015 lagi-lagi saya memperoleh tiket tersebut. Alhamdulillah...3 tahun berturut-turut saya memperoleh tiket tersebut dari hadiah kuis. Hahaha. Justru bukan dari kerjaan saya disana. Itu-lah, pokoknya kita kerjakan dan berusaha sebaik mungkin apa yang di amanahkan kepada kita, maka rezeki yang kita incar Insya Allah DIA datangkan dari berbagai arah yang kita tidak kira. Lah saya pikir saya bisa memperoleh tiket tersebut karena langsung dari kerjaan saya.

Tahun 2016 konferensi yang dihadiri oleh 5000 peserta dari pebisnis, pelajar, marketeer, akademisi dari Asia dan berbagai belahan dunia terlaksana tanggal 10 December 2016. Turut hadir Bpk Arief Yahya, Menteri Pariwisata yang meraih Marketeer of The Year 2013

Pukul 10-an saya tiba di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, tampak atasan-atasan saya sedang bertugas melayani peserta – termasuk saya...hihihi, kalau saya dapat tiket dari kerjaan,pasti saya datang sebagai mereka dan bukan sebagai peserta yang mereka “hormati”. Jarang-jarang khan dapat kesempatan ini. Alhamdulillah punya atasan-atasan yang nggak bossy, jadi oke-oke aja tuh mereka melihat “kroco”-nya ini menjadi “Yang Mulia Peserta Conference”...hehehe...
Masuk ke ballroom tampak Pak Hermawan sedang berbicara, tentang Donald Trumph yang menurut beliau pemikirannya jauh tertinggal dari Ahok. Donald Trumph yang ketinggalan -  “hari gini” masih mempermasalahkan agama. Kemudian ada penuturan tentang Masyarakat Ekonomi Asean. Yuk Indonesia, terus produktif dan bersaing. Sekarang banyak sopir taksi Vietnam yang sudah belajar bahasa Indonesia dengan maksud menjadi sopir taksi di Indonesia pada saat MEA diaplikasikan. Kebayang khan, kalau kita tidak produktif maka akan kalah bersaing di sektor pekerjaan non formal sekalipun! Please deh ah, jadi tuan rumah di negeri sendiri yuk! Negara tetangga udah pada produktif, eh bangsa kita kok masih aja “bertahan” dan “mempertahankan” diri. Ngaku krisis tapi Louise Vuitton terbaru masih laris aje, gadget yang paling gress udah bak kacang goreng penjualannya.

Setelah itu ruang ballroom disekat menjadi beberapa bagian. Saya menuju “ruang kelas” Netizen : O2O Commerce in Action. Ada 3 speakers siang itu di kelas yang saya ikuti, yakni : Rinaldo Augusta (Head of Omnichannel MatahariMall), William Tanuwijaya (Founder & CEO Tokopedia) dan Adrian Lim (Founder & CEO PopBox). Asyiiik,dapet ilmu dari “gembong2”nya e-commerce secara langsung, apalagi bertepatan dengan hari Belanja Online Nasional. Mau dapet juga ilmu yang mereka dapat? Silakan download aplikasinya deh...kalau bisa...hehehe...soale katanya aplikasi ini khusus peserta Markplus Conference 2016, bukan gratisan :D 


Di kelas berikutnya saya masuk ke New Service Management in Tourism & Hospitalty. Menarik dan bermanfaat, khususnya bagi saya yang sering berkubang di dunia ini....


Saat ballroom dibuka kembali tanpa batas, kami belajar dari seorang doktor beragama Islam dari Inggris. Yap, beliau menggantikan CEO and Founder Stockholm Media House Group dalam The 5-Second Marketing Challenge. Kami juga belajar dari Prof.Rob Wolcott dari Kellogg School of Management yang membawakan Sistributed X : The Future of Marketing. Presentasi Brand Asia 2015 dibawakan oleh Masahiro Toda, President NIKKEI BPC Japan.
Saya hanya sampai jam 16.30, tidak mengikuti “Industri Outlook in Indonesia 2016”. Malamnya juga saya tidak menyaksikan Konser Indonesia Wow. Keesokan hari masih bertumpuk kerjaan/kegiatan menanti.

No comments:

Post a Comment