Bulan November 2008 saya
bergabung menjadi freelancer di Field Department Markplus Insight dengan maksud menggali ilmu
dari pakar tingkat dunia di bidangnya, Bapak Hermawan Kertajaya dan Phillip
Kotler yang merupakan “Bapak Marketing Dunia”. Tanggal lahir saya yang sama
dengan Phillip Kotler membuat saya menjadi “Ibu Marketing Dunia”...hihihi...Ibaratnya
di biografi kisah orang sukses selalu mereka bersedia bekerja sebagai apapun
juga dengan orang sukses sebelumnya, meskipun pendidikan mereka sudah master
tapi untuk menuntut ilmu mereka tidak berkeberatan menjadi sopir, cleaning
service atau sekedar ngangkut barang-barang orang sukses yang ingin mereka
pelajari kesuksesannya. Sedangkan saya? Nyapu kamar sendiri aja nggak bener,
gimana mau ngelamar jadi cleaning service?
:p
Seorang freelancer tidak mendapat
fasilitas mengikuti ajang marketing terbesar se-Asia Tenggara (bahkan mungkin
di Asia) ini. Pelajaran di lapangan selama menjadi freelancer memang sangat
menambah kekayaan ilmu dan wawasan saya, termasuk “disirikin” oleh para top
managerial yang mengira saya mendapat berbagai fasilitas – khususnya pada saat
conference. Di sini saya bisa bertemu dan berdiskusi dengan berbagai petinggi
perusahaan raksasa multinasional, international, pemerintahan, BUMN, dan lainnya.
Kesempatan yang sangat dahsyat bisa berdiskusi “privat” dengan mereka! Ratusan
petinggi atau level diatas manager saya wawancarai semenjak tahun 2008.
Bidangnya-pun berlainan, klien-nya juga perusahaan raksasa atau
pemerintahan/BUMN. Bersyukur, tp kok yach belum dapet kesempatan ikut
conference tahunannya ya? Harga tiket conference Rp 1,200,000 perorang dan
biasa diadakan di Ritz Carlton Hotel Pacific Place.
Hingga akhirnya di tahun 2013
saya mendapatkan 2 tiket total nilai Rp 2,400,000 dari sebuah perusahaan
kosmetik yang pernah meloloskan saya sebagai 10 Penulis Dreams Terbaik dari
1919 Peserta. Tahun 2014 kembali tiket saya peroleh, dan 2015 lagi-lagi saya
memperoleh tiket tersebut. Alhamdulillah...3 tahun berturut-turut saya
memperoleh tiket tersebut dari hadiah kuis. Hahaha. Justru bukan dari kerjaan
saya disana. Itu-lah, pokoknya kita kerjakan dan berusaha sebaik mungkin apa
yang di amanahkan kepada kita, maka rezeki yang kita incar Insya Allah DIA
datangkan dari berbagai arah yang kita tidak kira. Lah saya pikir saya bisa
memperoleh tiket tersebut karena langsung dari kerjaan saya.
Tahun 2016 konferensi yang dihadiri oleh 5000 peserta dari pebisnis, pelajar, marketeer, akademisi dari Asia dan berbagai belahan dunia terlaksana tanggal 10 December 2016. Turut hadir Bpk Arief Yahya, Menteri Pariwisata yang meraih Marketeer of The Year 2013.
Pukul 10-an saya tiba di Ballroom
Ritz Carlton Pacific Place, tampak atasan-atasan saya sedang bertugas melayani
peserta – termasuk saya...hihihi, kalau saya dapat tiket dari kerjaan,pasti
saya datang sebagai mereka dan bukan sebagai peserta yang mereka “hormati”.
Jarang-jarang khan dapat kesempatan ini. Alhamdulillah punya atasan-atasan yang
nggak bossy, jadi oke-oke aja tuh mereka melihat “kroco”-nya ini menjadi “Yang
Mulia Peserta Conference”...hehehe...
Masuk ke ballroom tampak Pak
Hermawan sedang berbicara, tentang Donald Trumph yang menurut beliau
pemikirannya jauh tertinggal dari Ahok. Donald Trumph yang ketinggalan - “hari gini” masih mempermasalahkan agama. Kemudian
ada penuturan tentang Masyarakat Ekonomi Asean. Yuk Indonesia, terus produktif
dan bersaing. Sekarang banyak sopir taksi Vietnam yang sudah belajar bahasa
Indonesia dengan maksud menjadi sopir taksi di Indonesia pada saat MEA
diaplikasikan. Kebayang khan, kalau kita tidak produktif maka akan kalah
bersaing di sektor pekerjaan non formal sekalipun! Please deh ah, jadi tuan
rumah di negeri sendiri yuk! Negara tetangga udah pada produktif, eh bangsa
kita kok masih aja “bertahan” dan “mempertahankan” diri. Ngaku krisis tapi
Louise Vuitton terbaru masih laris aje, gadget yang paling gress udah bak
kacang goreng penjualannya.
Setelah itu ruang ballroom disekat
menjadi beberapa bagian. Saya menuju “ruang kelas” Netizen : O2O Commerce in Action. Ada 3 speakers siang itu di kelas yang saya ikuti, yakni : Rinaldo
Augusta (Head of Omnichannel MatahariMall),
William Tanuwijaya (Founder & CEO
Tokopedia) dan Adrian Lim (Founder
& CEO PopBox). Asyiiik,dapet ilmu dari “gembong2”nya e-commerce secara langsung, apalagi
bertepatan dengan hari Belanja Online Nasional. Mau dapet juga ilmu yang mereka
dapat? Silakan download aplikasinya deh...kalau bisa...hehehe...soale katanya
aplikasi ini khusus peserta Markplus
Conference 2016, bukan gratisan :D
Di kelas berikutnya saya masuk ke New Service Management in Tourism &
Hospitalty. Menarik dan bermanfaat, khususnya bagi saya yang sering
berkubang di dunia ini....
Saat ballroom dibuka kembali
tanpa batas, kami belajar dari seorang doktor beragama Islam dari Inggris. Yap,
beliau menggantikan CEO and Founder
Stockholm Media House Group dalam The
5-Second Marketing Challenge. Kami juga belajar dari Prof.Rob Wolcott dari Kellogg School of Management yang
membawakan Sistributed X : The Future of
Marketing. Presentasi Brand Asia 2015
dibawakan oleh Masahiro Toda, President NIKKEI BPC Japan.
Saya hanya sampai jam 16.30,
tidak mengikuti “Industri Outlook in Indonesia 2016”. Malamnya juga saya tidak
menyaksikan Konser Indonesia Wow. Keesokan hari masih bertumpuk
kerjaan/kegiatan menanti.
No comments:
Post a Comment