Berbekal undangan dari Jeng Laura Khalida (Manager Media EHI) saya merasa mantap hadir dalam Launching Buku Money Therapi yang ditulis oleh Teh Irma Rahayu (Soul Healer). Ternyata acara-nya boleh untuk umum toh? Saya terlanjur sudah mendaftar sebagai Blogger...Alhamdulillah, dapat rezeki goodiebag yang salah 1 isi-nya adalah buku yang akan dilaunching sore itu. Waduh, maaf nih, saya bukan berharap buku gratisan sehingga terdaftar sebagai Blogger. Sungguh deh, apalah arti Rp 38.000,- untuk sebuah buku yang bermanfaat seperti Money Therapy??? Apalagi bagi saya yang banyak mendapatkan "imbal balik" dari dampak menulis dan membaca :)
Tepat dugaan saya mengenai isi buku yang cuma semalam saya lahap di Room 1721 Menara Peninsula Hotel. Bahasa yang digunakan oleh Teh Irma begitu lugas, saklek dan straight to the point. Cocok untuk saya, tetapi barangkali tidak cocok untuk pembaca yang "bermental menya menye". Orang yang tidak gemar membaca bisa langsung mendapatkan inti yang ingin disampaikan oleh buku 142 halaman ini.
Buku ini memang tidak tebal, dan tidak menjual mimpi atau kata-kata yang panjang. Makna "kaya" yang dimaksud oleh Teh Irma adalah bagaimana kita berjiwa kaya raya atau barokah. Tercapai segala hal yang kita inginkan (lebih tepatnya apa yang kita perlukan). Yup, memang lebih bahagia hidup dengan meraih apa yang kita perlukan/inginkan yang berguna bagi kehidupan kita. Daripada memiliki uang Rp 500 juta di bank, namun belum mengerti untuk apa uang itu digunakan. Nah, kalau uang tersebut masih di rekening buku kita khan sebenarnya uang tersebut belum berwujud, belum kita gunakan dan berarti bukan rezeki kita kaliiii...
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Republika. Penulis Pendamping : Uni Laura Ariestiyanty.
Royalti dari buku ini akan disumbangkan melalui Dompet Dhuafa loh :)
I Love U, Dad....
Salah satu langkah untuk mengikuti therapy adalah dengan melakukan "Family Therapy" yakni menulis minimal 20 hal yang membuat kita bangga terhadap Ayah, dalam segala hal, termasuk pekerjaan dan keuangan. Hohohoho...saya-pun langsung jumpalitan kegirangan! Di buku ini ditulis bahwa ayahlah yang mewakili energi uang, sebagai pencari nafkah di rumah dan yang menanamkan belief system tentang uang kepada kita. Aiiih, senang deh - senang saya! Karena, jujur aja nih, saya adalah pengagum sosok ayah walaupun ayah saya telah meninggal dunia. Sosok ayah adalah The One and Only dalam kehidupan saya.
Testimonial
Pada akhir acara Launching Buku Money Therapy dan juga di halaman-halaman terakhir buku (sebelum biodata mengenai Penulis) muncul beberapa alumni EHI. Testimonial-nya nyantai, nggak "dagang" seperti para pemberi testimonial di buku-buku sejenis yang karena terlalu semangatnya jadi terkesan lebay. Kalau 3 diantara pemberi testimonial di launching-nya Money Therapy logis and "manusiawi" kok, tapi kok ya cewek semua sih,Teh?hehehe....
Saya juga mau kasih testimonial setelah membaca buku Money Therapy nih....Begini cerita-nya....sehari setelah membaca buku ini, saya bertekad untuk membereskan kamar yang luas-nya melebihi unit apartment type 28! (Alhamdulillah yah, kamar saya luasnya ngelebihin unit apartment milik ibu saya di Kalibata City - belum lagi bathroom di kamar saya yang air-nya belum diaktifin padahal ada bathub-nya segala.Terus lemari pakaian/sepatu saya juga berada di ruang terpisah yang luasnya juga melebihi rumah type 21....*jiaaah,gw malah cerita tentang kamar!). Dengan luas demikian saya nyaris putus asa gimana membereskan kamar ini, karena PRT yang saya percaya khusus membereskan kamar pribadi saya sedang tidak ada. Tahap awal saya bereskan tas-tas yang jumlahnya belasan deh, rata-rata dibeli di luar negeri (Tapi jarang beli sendiri! Hadiah dari kakak or teman...tapi saya nggak ngemis loh dapetinnya ::D). Belum lagi kerepotan dengan buku-buku, majalah, cd saya yang jumlahnya ribuan. Terus hadiah-hadiah goodie bag yang selalu saya dapatkan jika datang ke undangan acara....waw....waw...waw. Baru saja saya mengeluarkan "sampah" (nota/struk belanja/ATM/transaksi debet or creditcard,brosur,dll) yang belum sempat saya keluarkan selama ini ,eh saya nemu uang Rp 50rb yang masih halus mulus yang sudah saya "lupakan"....Alhamdulillah, langsung saya gunakan untuk lunch dengan makanan yang saya inginkan! Terasa berkah en lebih bermanfaat dibanding uang ratusan juta yang sekedar di bilyet deposito atau tercantum di buku tabungan yang masih "blank" mau digunakan untuk apa.
Nah, hal yang pualing "merepotkan" saya dan harus dilakukan jika kita akan melakukan Money Therapi adalah menyingkirkan barang-barang lama, apalagi yang ada kenangannya dengan masa lalu. Waw...waw...waaaw,padahal mantan-mantan saya tuh kalau ngasih hadiah ke saya selalu mahal, original branded , parfum - parfum branded yang sekarang saya cuma mampu ngejualin (Untuk beli pakek uang sendiri mah mikir-mikir dah. Jadi seringan saya jadi Reseller atau Agent ajah....yeee, emang loe aje yang doyan dagang :p)
BBB : Bukan Bintang Biasa?? Bukan! - Beli, Baca dan Barokahlah!
Sekalipun kamu nggak suka baca, tetapi ingin mendapatkan kekayaan yang sesuai dengan keperluanmu, maka bacalah buku ini....Yang nggak gemar membaca masih tetap bisa menangkap isi buku ini dengan mudah deh. Kalau masih nggak ngerti juga? Berdoa dulu aja gih sono, supaya dapet hidayah!
Sebenarnya sih "kunci" dari kekayaan itu adalah "PASSION", seperti yang tertulis di cover/judul : "Do Your Passion and Money Will Follow...."
Alhamdulillah saya sudah menemukan passion saya, yakni : Menulis, Research, Traveling, Volunteer, Mengajar and....Sex (Sssttttt....;p)
Teh Irma en Uni Laura |
Buku ini memang tidak tebal, dan tidak menjual mimpi atau kata-kata yang panjang. Makna "kaya" yang dimaksud oleh Teh Irma adalah bagaimana kita berjiwa kaya raya atau barokah. Tercapai segala hal yang kita inginkan (lebih tepatnya apa yang kita perlukan). Yup, memang lebih bahagia hidup dengan meraih apa yang kita perlukan/inginkan yang berguna bagi kehidupan kita. Daripada memiliki uang Rp 500 juta di bank, namun belum mengerti untuk apa uang itu digunakan. Nah, kalau uang tersebut masih di rekening buku kita khan sebenarnya uang tersebut belum berwujud, belum kita gunakan dan berarti bukan rezeki kita kaliiii...
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Republika. Penulis Pendamping : Uni Laura Ariestiyanty.
Royalti dari buku ini akan disumbangkan melalui Dompet Dhuafa loh :)
I Love U, Dad....
Salah satu langkah untuk mengikuti therapy adalah dengan melakukan "Family Therapy" yakni menulis minimal 20 hal yang membuat kita bangga terhadap Ayah, dalam segala hal, termasuk pekerjaan dan keuangan. Hohohoho...saya-pun langsung jumpalitan kegirangan! Di buku ini ditulis bahwa ayahlah yang mewakili energi uang, sebagai pencari nafkah di rumah dan yang menanamkan belief system tentang uang kepada kita. Aiiih, senang deh - senang saya! Karena, jujur aja nih, saya adalah pengagum sosok ayah walaupun ayah saya telah meninggal dunia. Sosok ayah adalah The One and Only dalam kehidupan saya.
Testimonial
Pada akhir acara Launching Buku Money Therapy dan juga di halaman-halaman terakhir buku (sebelum biodata mengenai Penulis) muncul beberapa alumni EHI. Testimonial-nya nyantai, nggak "dagang" seperti para pemberi testimonial di buku-buku sejenis yang karena terlalu semangatnya jadi terkesan lebay. Kalau 3 diantara pemberi testimonial di launching-nya Money Therapy logis and "manusiawi" kok, tapi kok ya cewek semua sih,Teh?hehehe....
Saya juga mau kasih testimonial setelah membaca buku Money Therapy nih....Begini cerita-nya....sehari setelah membaca buku ini, saya bertekad untuk membereskan kamar yang luas-nya melebihi unit apartment type 28! (Alhamdulillah yah, kamar saya luasnya ngelebihin unit apartment milik ibu saya di Kalibata City - belum lagi bathroom di kamar saya yang air-nya belum diaktifin padahal ada bathub-nya segala.Terus lemari pakaian/sepatu saya juga berada di ruang terpisah yang luasnya juga melebihi rumah type 21....*jiaaah,gw malah cerita tentang kamar!). Dengan luas demikian saya nyaris putus asa gimana membereskan kamar ini, karena PRT yang saya percaya khusus membereskan kamar pribadi saya sedang tidak ada. Tahap awal saya bereskan tas-tas yang jumlahnya belasan deh, rata-rata dibeli di luar negeri (Tapi jarang beli sendiri! Hadiah dari kakak or teman...tapi saya nggak ngemis loh dapetinnya ::D). Belum lagi kerepotan dengan buku-buku, majalah, cd saya yang jumlahnya ribuan. Terus hadiah-hadiah goodie bag yang selalu saya dapatkan jika datang ke undangan acara....waw....waw...waw. Baru saja saya mengeluarkan "sampah" (nota/struk belanja/ATM/transaksi debet or creditcard,brosur,dll) yang belum sempat saya keluarkan selama ini ,eh saya nemu uang Rp 50rb yang masih halus mulus yang sudah saya "lupakan"....Alhamdulillah, langsung saya gunakan untuk lunch dengan makanan yang saya inginkan! Terasa berkah en lebih bermanfaat dibanding uang ratusan juta yang sekedar di bilyet deposito atau tercantum di buku tabungan yang masih "blank" mau digunakan untuk apa.
Nah, hal yang pualing "merepotkan" saya dan harus dilakukan jika kita akan melakukan Money Therapi adalah menyingkirkan barang-barang lama, apalagi yang ada kenangannya dengan masa lalu. Waw...waw...waaaw,padahal mantan-mantan saya tuh kalau ngasih hadiah ke saya selalu mahal, original branded , parfum - parfum branded yang sekarang saya cuma mampu ngejualin (Untuk beli pakek uang sendiri mah mikir-mikir dah. Jadi seringan saya jadi Reseller atau Agent ajah....yeee, emang loe aje yang doyan dagang :p)
BBB : Bukan Bintang Biasa?? Bukan! - Beli, Baca dan Barokahlah!
Sekalipun kamu nggak suka baca, tetapi ingin mendapatkan kekayaan yang sesuai dengan keperluanmu, maka bacalah buku ini....Yang nggak gemar membaca masih tetap bisa menangkap isi buku ini dengan mudah deh. Kalau masih nggak ngerti juga? Berdoa dulu aja gih sono, supaya dapet hidayah!
Sebenarnya sih "kunci" dari kekayaan itu adalah "PASSION", seperti yang tertulis di cover/judul : "Do Your Passion and Money Will Follow...."
Alhamdulillah saya sudah menemukan passion saya, yakni : Menulis, Research, Traveling, Volunteer, Mengajar and....Sex (Sssttttt....;p)
No comments:
Post a Comment