Saturday 27 March 2010

(Hotel)Wisata Kapuk di Bandung

Seperti di tulisan saya sebelumnya (Bandung, I'm Coming...), dimana saya menulis sekilas perjalanan ke Bandung, yang awalnya ingin menghirup kesegaran udara daerah perkebunan Pengalengan namun terdampar di tengah kota Bandung dan Lembang. Jadilah kami terdampar di 2 hotel berbintang 4 tanpa terencana sama sekali. Suatu keterdamparan yang menyenangkan, tentunya ;-D Kalau terdamparnya harus tidur di trotoar jalan atau halte bus full preman khan tidak menyenangkan, sedangkan terdampar di hotel bintang empat??? Nikmatin aja deeeeh....


GARDEN PERMATA HOTEL (*4)
Mengetahui hotel ini saat melihat bilboard di jalan toll memasuki Bandung. Begitu menelpon hotel tersebut ternyata sebelumnya Mas Tunggal sudah menyimpan nomor telepon hotel tersebut di phone book hape-nya. Entah kapan menyimpannya.
Memasuki halaman hotel, terkesan bukan hotel baru nan modern – tetapi begitu memasuki lobby-nya barulah terasa ‘welcome’ banget nih hotel! Pelayanannya nggak banyak basa – basi namun tetap bersikap ramah terhadap para tamu. Kesan traditional pada interior-nya juga kental. Beberapa lukisan yang terpajang dijual, terlihat dari nilai nominal yang dicantumkan di bingkai lukisan tersebut. Sofa di lobby juga cozy untuk tamu yang ingin leyeh-leyeh menanti keluarganya yang masih berada di luar maupun turun dari kamar. Bahkan begitu selesai check in Mbak Rita langsung turun dari kamar yang kami tinggali di lantai 3 untuk duduk-duduk di lobby. Malam-nya dan paginya saya juga membawa buku bacaan yang saya bawa dari Jakarta, kemudian membacanya di lobby tersebut. Membaca atau menelpon beberapa teman di Cimanggis – Jawa Barat dan Sidoarjo – Jawa Timur.
Hari pertama di Bandung kami dinner di dekat Gedung Sate bersama Om Fakih sekeluarga. Naik Xenia berkapasitas muatan Alphard...hahaha....Mobil Tavera khan ngadat sehingga harusnya mengalami ‘rawat inap’ di Bandung.
Usai breakfast di resto-nya saya menuju lobby...duduk-duduk sambil ngobrol melalui sambungan telepon dengan Rahyudhy (Jakarta) dan Ardian Yunianto (Surabaya). Sederetan dari tempat saya duduk terlihat Sekar dan keluarga Om Fakih tengah bermain bilyard. Om Fakih sempat menawarkan saya bermain bilyar, masih ada tongkat yang tersisa – tetapi berhubung saya perlu merefresh tatacara permainan bilyard, dengan halus saya mengatakan bahwa saya nggak perlu dilibatkan dalam permainan mereka...;-) Hati kecil sih sebenarnya pengen juga....;-D
Siang itu kami pindah ke Lembang. Kali ini saya, Owien dan Mas Tunggal sekeluarga naik mobil Om Yanuar yang datang bersama keluarga. Tavera kami titipkan ke security Garden Permata Hotel. Bravo banget deh untuk para security hotel tersebut yang menolak tips karena sudah dititipkan mobil. Dengan kejujuran dan tanggung jawab mereka menjaga mobil Tavera tanpa berharap materi. Serah terima dan meminta tanda tangan ke Mas Tunggal ketika mobil kami angkut dengan jasa pengangkutan, mereka dengan halus menolak tips yang disodorkan. Oke banget deh, padahal saat mobil ditinggal itu khan kami sudah tidak bermalam di hotel tersebut. So dengan system begitu kami berharap jika kami ke Bandung akan menginap di hotel ini lagi, at least kami akan rekomendasikan ke rekan.

Kalau mau honeymoon di hotel ini juga asyik loh ;-) Check aja di : SINI

HOTEL PUTRI GUNUNG LEMBANG (*4)
Naik Kijang-nya Om Yanuar dan keluarga menuju Lembang. Sempat mampir untuk lunch di Warung Nasi Ampera. Sesampainya diparkiran Hotel Putri Gunung Lembang petugas hotel menyambut kami dengan membawa gerobak! “Lucu” yah? Gerobak tersebut untuk mengangkut bawaan kami, travel bag dan aneka pernak-pernik lain sehingga kami jalan menuju ke kamar hanya dengan menenteng camera plus handphone – pokoknya apa saja deh yang emang mau kita tenteng ndiri. Sekar dan beberapa anak-anak dari para Om membawa PS, netbook, hape, camera digital pocket dan aneka gadge yang mereka pelototin begitu sampai di ‘living room’ depan bawah kamar kami.
Hotel-nya asyik – Iyalah, bintang 4 gitu loh! Owner-nya masih merupakan teman dari salah satu karib Om Pramugara yang sedang bersama kami, jadilah kami menginap disana dengan “harga teman”...hehehe....Saya satu kamar dengan Owien. Walau bintang 4, kamar kami tanpa AC...udaaah diiingiiin gituh,en bahkan udaranya segar. Begitu membuka pintu balkon dihadapan kami terhampar farm dan lambaian pohon Cemara. Berada disana kami seakan membooking area hotel tersebut...area kamar kami memang agak terpisah dari kamar public.
Menjelang sore kami menuju “farm” milik hotel. Aneka tumbuhan sayuran, buah-buahan ditanam di area tersebut. Waw...segar dan sejuk...andaikan semua hotel di Indonesia mengembang biakkan aneka tanaman seperti hotel ini, tentu Indonesia semakin asri dan memiliki ciri khas wisata (apalagi andai tanamannya macam ‘apotik hidup’ atau sayuran tropis!). Bahkan di area hotel terdapat semacam rumah tanaman dengan aneka jenis bunga-bungaan, diantaranya bunga Anggrek.

Tak jauh dari rumah tanaman tersebut, terdapat kandang kuda. Jadilah rombongan kami, yang kebanyakan anak-anak dengan kegirangan tersendiri memberi makan kuda milik hotel tersebut. Pawang-nya juga membuat kuda tersebut beratraksi! Hehehe...so berasa lihat lambang Ferari deh kita....

Foto : Di satu sudut kamar Garden Permata Hotel

No comments:

Post a Comment