Welcome To Grand ITC Permata
Hijau
Foto bersama Blogger dan Pengelola Grand ITC PH (Sumber : Arum's Gadget) |
Saya seringkali melintas di depan
Grand
ITC Permata Hijau yang dibangun pada tahun 2004, namun belum ada
kesempatan untuk berkunjung dan berbelanja disana. Padahal gaya arsitektur
property ini sudah membuat jatuh hati bagi yang melintas dan melihatnya. Gaya
arsitekturnya berbeda dengan bangunan ITC lainnya yang ada di Indonesia
(Khususnya Jakarta). Grand ITC Permata Hijau memiliki desain ala kolonial, aura
“welcome”-nya terlihat bagi pedestrian dan pengunjung yang
mengendarai kendaraan umum. Pengunjung yang menggunakan moda transportasi
pribadi juga disediakan lahan parkir yang nggak “ribet”. Kita ngerti-lah betapa
kejamnya mencari parkiran di banyak pusat perbelanjaan di Jakarta, andai sudah
mendapatkan parkir-pun jaraknya dengan pintu masuknya jauuuh banget. Sedangkan
di Grand ITC Permata Hijau parkir kendaraan tersedia begitu dekat dan
asyik-asyik aja tuh kalau membawa jinjingan belanjaan bulanan dari Carrefour
yang terdapat di sana. Demikian juga
bagi pengunjung yang menggunakan transportasi umum dari ojeg sampai trans
Jakarta semua-nya benar-benar dekat pintu masuk utama. Saya tanggal 7 Februari
2016 datang ke sana dengan mengendarai taksi juga mudah turunnya, langsung
turun di depan pintu utama tanpa diusir-usir atau diklaksonin kendaraan yang
antri. Kalau di banyak pusat pertokoan lainnya??? Waduh, dari hipermarket ke tempat
parkir rasanya repot bangeeet....demikian juga bila naik kendaraan umum dan
Trans Jakarta yang terkadang harus berjalan ratusan kilometer dari pintu masuk.
Grand ITC Permata Hijau (Sumber : sinarmasland.com) |
Seperti halnya dengan ITC lain Grand
ITC Permata Hijau dikembangkan oleh Sinar Mas Land – developer property papan atas di
Indonesia yang projectnya juga sudah lintas negara. Yang berbeda adalah
penggunaan kata “Grand” yang hanya dapat kita temukan di ITC Permata Hijau.
Dikelola secara profesional oleh PT
Matra Olah Cipta, properti ini memiliki konsep mix-used-complex terdiri dari Hight
Rise Residential (2 tower), Shop-Home-Office
(Kantor dan Toko) dan International Trade
Centre (ITC Mall). Lokasinya sangat strategis, yakni jalan yang
menghubungkan wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan (Senayan, Arteri Pondok
Indah,Kebayoran Lama,Simprug dan Gandaria). Boleh dikatakan sepanjang jalan
dari wilayah Jakarta Barat (Daan Mogot) hingga Jakarta Selatan (Lebak Bulus)
Grand ITC Permata Hijau tidak memiliki kompetitor di kelas-nya. Menyasar kelas
menengah tentu harga lebih kompetitif dalam harga jual/sewa property maupun
harga barang-barang yang di jual di sana. Kondisi lingkungan juga aman dan
bersih sehingga kaum menengah lebih merasanya nyaman berbelanja di Grand ITC
Permata Hijau. Dengan harga kompetitif/terjangkau di tempat yang lebih nyaman
tetapi bukan berarti barang yang dijual barang berkwalitas “murahan” loh.
Beberapa brand busana muslim kelas menengah (SES C+ hingga SES B, berusia 17-40
tahun) terlihat memiliki outlet di sana dan mudah ditemukan. Penataan outlet
juga terasa lapang jika dibandingkan dengan ITC lainnya. Jalannya tidak
membingungkan, begitu masuk ke pusat pertokoannya maka akan langsung terlihat
meja information/resepsionist sehingga pengunjung dapat langsung bertanya
apabila mencari sesuatu.
Yang saya paling suka lagi adalah
Grand
ITC Permata Hijau memberikan fasilitas WiFi bagi pengunjung
tanpa menggunakan PIN atau kode yang ribet login-nya. Koneksi-nya termasuk
lancar. Walaupun setiap 20 menit kita harus refresh untuk login namun hal ini
tidak mengganggu. Fasilitas internet ini saya rasa menggunakan jasa provider
dari holding company yang sama dengan
property developernya, Sinar Mas
Group yang juga memiliki provider telekomunikasi.
Selain fasilitas wifi tersedia
pula fasilitas ibadah, yakni mushola yang terletak di lantai 2. Saya dan Arum
(Blogger dari Bintaro yang saya kenal pada event Kompasiana di salah satu hotel
berbintang 4 di Pondok Indah Jakarta Selatan) sempat melaksanakan shalat Dzuhur
di mushola Grand ITC Permata Hijau. Mushola-nya representatif, tidak seperti
banyak mall yang meletakkan mushola di tempat yang pengap dan sulit dijangkau. Mushola
Grand ITC Permata Hijau mudah ditemukan, cukup luas, tempat wudhu-nya
dekat dan terpisah antara ruangan pria dan wanita, terdapat banyak mukena.
Saran saya kepada pengelola hanya satu, yakni mukena-nya lebih rutin dicuci
agar lebih bersih lagi, walaupun bukan berarti mukena di sana kotor loh, tetapi
yang jelas bisa lebih bersih lagi. Penyediaan mushola juga sudah merupakan
nilai tambah bagi pengunjung karena mereka tidak perlu gelisah dan buru-buru
pulang untuk melaksanakan shalat wajib apabila waktu shalat tiba. Seusai shalat
khan mereka masih bisa melanjutkan belanja, makan-makan, hangouts atau
melakukan aktifitas bisnis lainnya di Grand ITC Permata Hijau.
Selain pusat perbelanjaan Grand
ITC Permata Hijau memiliki 108 unit kantor, 26 lantai apartment (2 tower) dan
1559 unit kios (4 lantai). Di depan area saya melihat terdapat Bank Syariah
Mandiri dan DBS Bank untuk kantor layanan perbankan, kemudian Baso Lapangan
Tembak Senayan, Seven Eleven,dll. Per-November 2015 occupancy penyewa adalah
sebesar 65% dan pihak pengelola optimis Grand ITC Permata Hijau bergerak maju
melalui berbagai gebrakan kegiatan promosi.
Event at Grand ITC Permata Hijau
: FORTUNE MARKET
Nah salah satu gebrakan kegiatan
promosi di awal 2016 adalah acara FORTUNE MARKET yang berlangsung dari
tanggal 16 Januari 2016 hingga tanggal 14 Februari 2016. Keberuntungan para
blogger karena mendapat undangan pada
tanggal 7 Februari 2016 dari Grand ITC Permata Hijau untuk menghadiri acara
menyambut Imlek 2567.
Program promosi dan acara pada FORTUNE
Market di bulan Januari 2016 sampai Februari 2016 adalah :
Tanggal 22 – 29 Januari 2016
Atraksi Wushu
Tanggal 07 – 08 Januari 2016
Lomba Cici Koko
Tanggal 23 & 30 Januari dan 06
Februari 2016 Dewa Uang
Tanggal 06,07,08 Februari 2016 Barongsai Meja
Para Blogger mendapat kesempatan
menyaksikan “Barongsai Meja”. Pengunjung mall tampak sangat antusias
menyaksikan atraksi tersebut, sampai saya kesulitan mengambil sudut pandang
yang bagus untuk memotretnya. It’s okay
bagi saya tidak mendapatkan sudut pandang yang terbaik, karena menyaksikan
pengunjung multiras di Grand ITC Permata Hijau saja sudah merupakan hal yang
menggembirakan....Oh ya, barongsai-nya ternyata nggak hanya beratraksi di meja
kok...hehehe...ternyata barongsai berkeliling ke setiap lantai Grand ITC
Permata Hijau.
Diselenggarakannya FORTUNE
Market yang mempunyai arti “Pasar
Keberuntungan” diharapkan bagi kita umumnya dan pengelola Grand ITC Permata
Hijau agar di awal tahun baru Imlek ini akan membawa keberentungan bagi kita
semua,khususnya pedagang, pembeli dan pengelola Grand ITC Permata Hijau. FORTUNE
Market terdiri atas 2 konsep, yaitu Kuliner dan Multiproduk.
Bagi pengunjung yang berbelanja
minimal Rp 100,000 juga diperkenankan mengambil amplop di pohon angpao. Akan
diberikan berbagai hadiah sesuai dengan apa yang tertera di angpao yang
diambilnya. Sayangnya saat itu saya tidak sempat memanfaatkan kesempatan ini.
Nggak apa-lah, nexttime saya akan berkunjung ke sana lagi untuk mengikuti
berbagai event yang setiap bulannya diselenggarakan dengan berbagai thema
menarik dan tentunya menguntungkan bagi pengunjung maupun pengusaha di Grand
ITC Permata Hijau.
Tiba waktunya makan siang para
blogger setelah kongkow bareng , dijamu makan oleh Grand ITC Permata Hijau.
Mrs.Hastari
Sugesti, Lease Promotion Grand ITC Permata Hijau sebagai nyonya rumah
telah menyambut kami dengan keakrabannya sejak dari awal dan mempersilakan kami
menikmati kuliner yang ada di FORTUNE Market. Kami menyebar
memilih berbagai makanan yang tersedia. Bayarnya tidak menggunakan uang loh,
karena pembeli harus menukarkan uangnya dengan voucher card sebagai pengganti alat jual beli. Voucher card dapat ditukar dengan "pecahan" Rp 100.000 , Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000 dan Rp 5,000.
Saya sangat gembira dan merasa
beruntung dapat berkuliner ria ala jajanan pasar di FORTUNE Market. Mengapa??
Karena walaupun saya penggemar makanan – cenderung food addict – tetapi saya tidak bisa jajan di penjual makanan atau
warung pinggir jalan dengan sembarangan. Bukannya sombong dan bukannya congkak
(berasa sambil nyanyi nih...hihihi) dengan habit saya yang satu ini. Saya agak
sensitif dengan hal higienis atau kebersihan. Toch kebersihan sebagian dari
iman bukan? Jadi saya suka dengan makanan jajanan khas pasar selama makanan
tersebut bersih, baik tempatnya,penjualnya apalagi makanannya. Hal pertama yang
saya perhatikan apabila ingin membeli makanan adalah kebersihan tersebut!
Biarpun banyak yang mengatakan makanan tersebut enak,lezat sampai pembelinya
ruaaamaaai, tetapi kalau saya melihat salah satu unsurnya ada yang tidak bersih
maka saya tidak akan membelinya. Nah saat di FORTUNE Market ini saya
melihat kriteria kebersihan-nya terpenuhi, dan lagi harga makanannya muraaaahhh
meriaaah...hahaha, girang banget deh saya mendapatkan jajanan yang bersih dan
murah. Salah satu hal yang membuat saya bisa mengatakan jajanan di FORTUNE
Market ini bersih berdasarkan penglihatan saya terhadap petugas/penjual
makanannya, saya duduk di samping penjual toge goreng dan saya melihat cara
memasaknya yang “rapih” dan memakai sarung tangan plastik bersih saat mengambil
bahan makanan. Selain itu mereka tidak menerima uang yang kita bayarkan, yang
menerima uang dan yang memasak banyak yang berbeda orang. Lagipula dengan
memakai voucher card kebersihan-nya lebih baik daripada menggunakan
uang yang sudah beredar kemana-mana hingga banyak kuman (bahkan virus yang
menempel di uang tersebut)....hiiiih, selera saya bakal drop drastis melihat penjual makanan yang
menerima uang dan tanpa mencuci tangan langsung meracik makanan, kemudian
mengambil bahan makanannya dengan menggunakan tangan telanjang. Hadeuuuh,
makanan seenak apapun tak akan pernah saya makan jika melihat kondisinya
demikian!
Jadi pada event FORTUNE
Market ini saya dapat leluasa dan merasa nyaman membeli jajanan,
diantaranya : Nasi Bakar Ayam, Lumpia, Soto Mie, Cakwe Jumbo, Arum Manis
(Rum...ini bukan kamu yach, ini jajanan yang disebut juga sebagai “rambut nenek”...hehehe),
Rujak Bebeg (Penjualnya menulis dengan “Rujak Bebek”...hehehe, Bang, ini bukan
bebek yang unggas itu khan?), Tahu Genjrot, Kerak Telor, Es Selendang Mayang. Aaaaah, sorga banget deh,
benar-benar pasar keberuntungan! Harganya-pun harga “pinggir jalan” yang
masing-masing tidak lebih dari Rp 20.000! Biarpun menyambut Imlek makanan yang dijual Insya Allah tidak mengandung hewan yang diharamkan kok :)
Mau menikmati jajanan murah dan
bersih seberuntung saya? Datang saja pada event yang diadakan Grand
ITC Permata Hijau. Walaupun bukan di “pasar keberuntungan”, namun tetap
saja acara di Grand ITC Permata Hijau akan memberikan keberuntungan bagi yang
mau memanfaatkan. Dengan aneka kompetisi dan program promosi tidak hanya
pengusaha yang diuntungkan, pengunjung juga dapat diuntungkan. Saya yang tinggal tidak dekat dengan area Permata Hijau saja masih akan berkala berkunjung dan berbelanja di Grand ITC Permata Hijau, khususnya pada saat property ini mengadakan event :)
Update terus
event dan program promosi yang diselenggarakan di Grand ITC Permata Hijau
yach....dapat melalui media sosialnya
juga loh, yakni :
Facebook, Twitter (@GrandITC_PH) dan Instagram (@granditc_permatahijau)
Facebook, Twitter (@GrandITC_PH) dan Instagram (@granditc_permatahijau)
Kalau kamu mau menyewa kios
atau space di sana juga dapat ditanyakan ke kantor pengelola yang beralamat di
:
PT Matra Olah Cipta
Grand ITC Permata Hijau Lt 8
Telp +62 21 53663888
Yuuuk...semoga keberuntungan dan
kemakmuran tercurah kepada kita di awal tahun ini.... :)
Prosperity Journey
Prosperity Journey
No comments:
Post a Comment