Monday, 4 May 2015

Sport Event : EU on The Move 5 K



Ketika kegiatan “Run 5K – 10K” semarak di tahun 2014 saya sudah bertekad untuk berpartisipasi. Sudah mendaftar event lari-nya BUMN terbesar di Indonesia, eh belum sempat transfer uang pendaftaran. Pernah memenangkan kuis di majalah kesehatan International dengan mendapatkan free pendaftaran event 5K developer property yang mengadakan event lari , eh saya terlambat konfirmasi kemenangan kuis tersebut karena 2 hari nggak ngecheck Twitter.

Memang Allah sudah mengatur semua hingga akhirnya saya diizinkan-NYA untuk mengikuti event “European Union on The Move 5K”. Penyelenggaranya lembaga yang lebih mendunia dari 2 lembaga yang saya tidak dapat mengikutinya. Anugerah banget! Saya-pun mendapatkan medali “Finisher” dari EU “menemani” medali “Tower Round The Bays Running for the Children” yang saya peroleh di Auckland New Zealand tahun 1997. Sebelumnya, di tahun 1994 saat duduk di English School saya memperoleh Certificate of Merit Run Round The Bays juga. Jarak yang kami tempuh waktu itu adalah 8,5 km dengan rute Quay Street menuju St.Heliers. Yiiihhaaa, ternyata lebih dari 5 km!

Serifikat dan Medali yang saya peroleh saat Round The Bays Auckland NZ tahun 1994 dan 1997
Berdasarkan pengalaman tersebut maka saya optimis “EU on The Move 5K” dapat terlalui. Dua malam sebelumnya sih niat bandel sama Lia (Saudara saya) untuk melompat jalur  atau menyeberang jembatan halte busway agar kami cepat tiba di garis finish tanpa capek...hihihi. Alhamdulillah, justru saat sudah start kami bertekad jujur kepada diri sendiri. Khan pengen sehat jiwa dan raga loooh...hehehe. Eh, ternyata di kilometer 2,5 (Bundaran Senayan)  Runners/Walkers diberikan wristband atau gelang pertanda bahwa peserta telah mencapai 2,5 km. Lah kalau kita nerabas pagar jalan Sudirman atau menyebrang melalui jembatan penyeberangan berarti khan ketahuan kalau kita curang. Nggak ada gunanya juga curang :D Toch saya sama sekali nggak ada ambisi untuk memenangkan pertandingan lari ini. Gimana mau menang kalau waktu saya masih beberapa meter dari garis start (tepatnya di depan Universitas Atmajaya) ternyata dari jalur sebelah terdengar sirine meraung-raung mengiringi Male Runner berasal dari Afrika yang beberapa meter lagi tiba di garis finish (berseberangan dengan garis start). Hebat, Male Runner asal Kenya tersebut hanya memerlukan waktu 16 menitan untuk menempuh 5 km, tepatnya 5,3 km. Kalau saya mah Cuma lari-lari cantik duangan. Bahkan selepas dari jembatan Semanggi Lia izin untuk lari meninggalkan saya yang “keberatan sepatu”, sepatu yang saya kenakan memang bukan sepatu khusus berlari. Oh iya, sebenarnya saya pernah ikut dalam event “Fun with Your Heels” alias kompetisi lari menggunakan sepatu tinggi. Seru!
Sekitar 1 jam-an saya baru tiba di garis finish. Mengambil medali Finishers kemudian langsung duduk di depan stage. Lia yang sudah sampai terlebih dahulu berdiri di depan blower, mendinginkan diri...hahaha... Alhamdulillah saya nggak merasa capek tuh. Lebih capek “lari dari kenyataan” daripada lari 5 km...hahaha. Kemarin saya sudah minta doa’in My Lovely di New Zealand agar saya kuat. Dia justru wanti-wanti supaya saya jika ikut kegiatan nggak meniatkan untuk dapat hadiah....Ah, gimana sih, kalau Ibu saya justru mendorong saya mengikuti berbagai kegiatan salah satunya untuk dapat hadiah. Hahaha... Keyakinan diri aja deh, terserah Allah mau kasih saya hadiah dalam bentuk apa. Yang terpenting kalau ikut aneka kegiatan harus bermanfaat bagi diri sendiri yang kemudian ilmu serta pengalamannya bisa di-sharing sebagai ladang amal.
Finish : dihibur oleh nyanyian Italia Solo Mio...asyeeek, backsound saya kalau lagi flight simulator nih! Juga dihibur dengan berbagai lagu era tahun 90-an (Ketahuan banget deh usia kita2 yg jingkrak2 demen sama lagu2 ini...hehehe). Ambil medali dan photoboth. Beberapa stand Eropa yang tidak sempat saya sambangi satu persatu juga ada loh...

Dari Intiland Tower (Finish) saya berdua Lia menyeberang Jalan Sudirman dengan santai (beuh jarang-jarang nih bisa seperti ini di hari biasa). Kami memarkir motor di depan Standard Chartered Building – pernah parkir disitu juga seharian saat meeting Oriflame. Kemudian kami ke Bakmi Gondangdia di Cikini. Beuh, disana banyak pengunjung yang jersey-nya sama dengan yang kita pakai. Iya, mereka juga peserta EU On The Move 5K. Ibu waitress-nya sampai nanya-nanya ke saya.
Setelah lunch di Bakmi Gondangdia kami ke Inan Salon sebelum pulang. Saya hanya melakukan treatment menicure & pedicure. Benerannya mau juga sih luluran atau body treatment lainnya, tetapi karena nggak bawa pakaian ganti dan harus antri...mendingan besok-besok deh saat tugas dari kantor sudah tuntas (berkuranglah, malah jangan sampai tuntas ah! Hihihi)


Saya masih berminat ikut event olah raga lainnya, supaya semakin sehat dan seksih! Bahkan semakin antusias...5 kilometer aja mah hayuuuuh. Apalagi nih di FB teman-teman lama saya banyak yang posting foto-foto mereka mengikuti berbagai aktifitas olah raga, sampai Jepang dan berbagai negara lainnya. Ah, nggak ngiri ah...khan saya sudah sejak dari dulu-dulu melakukan aktifitas tersebut, walau foto gak bisa di-“pamerin” karena belum mengenakan kerudung...hehehe..

Terpenting, dana yang terkumpul di sedekahkan kepada anak-anak yang membutuhkan seperti yang  tertera di medali ini. EU on The Move 5 K 2015 benefitnya juga diperuntukkan bagi Yayasan Rumah Rachel, Sanggar Anak Akar dan Yayasan Bakti Luhur

Oh iya, satu hal yang paling membedakan ikutan event Running antara di Auckland dan Jakarta adalah : 
Di Jakarta sepanjang jalan ada tukang jualan cilok, mendoan, cireng, kue cucur, teh botol dan lainnya. Sedangkan di Auckland? Boro-boro deh, mesin penjual minuman kaleng aja saya nemu hanya di Mission Bays.

No comments:

Post a Comment