Thursday 24 October 2019

Perempuan , Media Sosial dan Menjaga Ketahanan Keluarga

Perempuan dan Media Sosial. Ya, beberapa tahun belakangan ini  kaum perempuan banyak melakukan aktifitas dengan memanfaatkan media sosialnya. Mereka menggunakan media sosial untuk melakukan bisnis atau berjualan, membangun komunitas, mendapatkan berbagai informasi serta pengetahuan dan banyak lagi aneka kegiatan positif yang perempuan kerjakan dalam bermedia sosial. Bersyukurlah kita yang memanfaatkan media sosial dengan cerdas positif sehingga dapat meningkatkan kwalitas diri dengan bermedia sosial.

Peserta Seminar dari Bloggercrony Community
 Namun media sosial seperti pisau bermata dua, yang harus cerdas si penggunanya. Pisau jika penggunanya untuk memotong makanan atau memotong bahan makanan – tentunya sangat bermanfaat membantu perempuan di dapur saat sedang membuat hidangan untuk keluarganya. Tetapi apabila digunakan untuk menyakiti orang atau hewan, tentunya akan mengancam nyawa alias berbahaya.
Agar bermedia sosial dapat memberikan manfaat positif kepada perempuan, maka Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama RI mengadakan Seminar Sehari PENGARUSUTAMAAN GENDER “Perempuan dan Media Sosial : Peran Perempuan Menghadapi Pengaruh Media Sosial dalam Menjaga Ketahanan Keluarga” . Seminar Sehari berlangsung pada hari Kamis 17 Oktober 2019 di Auditorium KH M Rasjidi Kemenag RI Jalan Thamrin No 6 Jakarta. Dihadiri oleh 300 peserta dari Majelis Ta’lim Se-Jabodetabek, Dharma Wanita Kementrian Agama RI, komunitas Bloggercrony beserta mahasiswa/i Jabodetabek.
Sambutan dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Prof.Dr.H.Muhammadiyah Amin, MA kemudian Ibu Trisna Willy Lukman Hakim S memberikan edukasinya selaku Arahan Penasihat Dharma Wanita Kementrian Agama RI. Beliau menyampaikan berbagai data tentang dampak negatif yang terjadi di Indonesia akibat masyarakat yang tidak cerdas dalam menggunakan media sosial. Banyak kasus terjadi, khususnya kasus di rumah tangga. Screenshoot medsos yang dijadikan bukti di pengadulan. Diibaratkan kasus-kasus tersebut adalah pisau yang digunakan untuk membunuh. Oleh karenanya agar kasus-kasus tersebut dapat hilang di masyarakat, maka para perempuan harus cerdas bermedia sosial. Perempuan adalah tiang negara. Jaga kenyamanan keluarga dengan menjaga privasi mereka di media sosial (termasuk di WA yaa).


Saring Sebelum Sharing. Apabila kita menyebar 1 berita fitnah atau berita yang belum kita ketahui kebenarannya dan berita tersebut langsung kita sebar ke media sosial yang dibaca oleh teman atau keluarga kita – kemudian tersebar lagi oleh mereka. Iiiih, andaikan berita tersebut tidak benar atau fitnah, apakah kita dapat mempertanggung jawabkan kelak di akhirat? Kebohongan berantai karena kita tidak mericek kembali kebenaran berita tersebut. Dalam ajaran Islam (ajaran agama apapun sih...) kita tidak diperbolehkan menyebarkan kebencian, fitnah atau ghibab sekalipun di dunia maya. Oleh karena itu sebaiknya kita ricek berita/postingan tersebut sambil belajar lebih baik lagi. Jika dirasa berita itu memberi manfaat baik bagi masyarakat, maka Insya Allah kita khan mendapat pahala amalan baik itu. Iya khan???
Prof.Dr.Henry Subiakto, Staf Ahli Kemkominfo Bidang Hukum memaparkan sisi negatif dari bermedsos, seperti perekrutan jaringan radikal, pornografi, liberal, serbuan games online yang membuat kecanduan. Sebagai perempuan Indonesia yang cerdas, kita dapat bersama melindungi keluarga terhindar dari sisi negatif tersebut. Ingatkan kepada mereka pula bahwa jejak digital sangat sulit dihapuskan.
Pembahasan Henry Subiakto  siang itu diimbangi oleh Erik Mubarok , seorang Praktisi Sosial Media (Spesialis General Bisnis Communication dan Story Teller). Beliau memberikan Tips Membentuk Keluarga Multimedia Berselancar di Dunia Maya. Di bagian ini Erik Mubarok menampilkan film tentang sisi positif dampak teknologi digital di dalam keluarga dan pendidikan keluarga. Terlihat hubungan keluarga yang akrab dalam memanfaatkan teknologi digital ini. Sayangnya session dari Erik Mubarok ini hanya sebentar, padahal harusnya kami perempuan senantiasa diberi pemahaman positif dalam melakukan aktivitas digital sehari-hari terutama di dalam keluarga.



Acara seminar berlangsung hingga sore hari diselingi oleh persembahan tari daerah Aceh siswa-siswi MAN IC Serpong serta kesenian Hadroh dari Hadroh Al Banjari.

No comments:

Post a Comment