Monday, 30 March 2015

Power of Vision : Muda, Kaya dan Penuh Karya



Ada acara keren nih, di Masjid Baitul Ihsan kompleks Bank Indonesia Jakarta Pusat. Anugerah untuk saya karena selama bulan February 2015 hingga awal Maret 2015 saya mondar-mandir ke Bank Indonesia untuk meeting, indepht dan quantitative interview, melakukan evaluasi untuk riset pemasaran Peruri, klien tempat saya bekerja, sehingga masih familiar di benak kondisi masjid ini.
Saya sempat memberi informasi acara tersebut ke beberapa teman,dan mereka berminat hadir. Tetapiiii, ya karena “kurang fokus” maka ada saja alasan yang menghalangi mereka-ada yang kehujanan, ada yang kelupaan dan seribu alasan lain. Alhamdulillah walaupun sama mengalami hujan deras, menembus kemacetan Jakarta serta masih sibuk mengurus perpanjangan keanggotaan Oriflame ternyata saya dapat tiba di lokasi dengan tepat waktu!
Kami mengisi buku tamu, mendapat kupon doorprize dan beberapa lembar pamflet – informasi lembaga dan acara para Pembicara. Acara dibuka tepat pukul 18.30.



Pembicara Pertama : Kak Ridwan Mukri
Ya, saya terbiasa memanggil beliau dengan panggilan “Kak” karena beliau identik dengan ESQ Teens. Asti, keponakan saya merupakan alumni ESQ Teens. Demikian pula dengan saya yang alumni ESQ Executive angkatan 64 hingga Self Control Collaboration. Mudah-mudahan tahun ini saya ikut dalam training ESQ Total Action sehingga bisa “wisuda” deh :D
Jadi bukan baru pertama kali saya memperoleh tebaran ilmu dari Kak Ridwan Mukri. Semoga bertambah berkah ya ilmunya...Aamiin.
Dengan waktu singkat, hanya sampai waktu Isya alias setengah jam Kak Ridwan memaparkan mengenai visi. Apa yang membedakan 2 orang yang awalnya adalah tukang batu, dan dalam 10 tahun berikutnya yang satu menjadi Presiden Direktur dan temannya tetap menjadi tukang batu? Jelas yang membedakan adalah visi yang mereka miliki.
Oleh karenanya kita harus memiliki visi jika ingin kemajuan dalam hidup kita. Apa impian kita? Kita harus tahu , begitu ada ide harus segera dicatat dan wujud-kan!!! Untuk mewujudkan impian maka kita harus memiliki keyakinan pada ALLAH, harus teguh terhadap tujuan, terus memiliki visi dan berusaha mewujudkannya.
3 Visi yang  kita miliki adalah :
  • Jangka Pendek. Lakukan semua hal baik dengan sebaik-baiknya.
  • Sukses Dunia. Dengan menjadi Pengusaha yang baik, Guru yang baik, Dokter yang baik,dll.
  • Visi Terindah : Berjumpa dengan ALLAH di surga. (Aamiin YRA)

Pembicara ke-2 : Ust. Erick Yusuf – Visi Untuk Masa Depan
Ustadz Pembina iHAQi ini langsung membahas mengenai umur, begitu mengetahui bahwa terdapat kata MUDA dalam pembahasan kita malam itu. Alhamdulillah, soal muda itu relatif menurut beliau. Selama ini kita mendefinisikan umur berdasarkan tahun lahir, yakni tahun. Defenisi putaran bumi 1 tahun, Pluto 3 bulan. Di masing-masing planet berbeda lagi putarannya. Hal ini yang menyebabkan usia kita menjadi relatif, satu dengan yang lainnya berbeda. Namun sebenarnya menurut Islam usia kita sama, bahkan usia kita sebenarnya sama dengan Pangeran Diponegoro. Loh bagaimana bisa? Karena saat Nabi Adam AS dicabut tulang rusuknya maka semua ruh jatuh bersamaan, kemudian di hari akhir kita dikumpulkan di padang Masyar. Berdasarkan ini maka semua ruh sama umurnya, yang membedakan umurnya adalah jasad. Nggak ada tuh sesuatu terbaik berdasarkan umur, kecuali bagi kita yang mengamalkan ilmu ALLAH.
Usia semua manusia “sama”, apalagi yang membedakan? Ya tentu-nya karya! Teruslah berkarya tanpa “mengingat” umur kita. Pantang merasa dan mengatakan,”Ah sudahlah, saya sudah tua...” dalam meraih karya. Jadi-lah orang yang penuh visi/avant garde. Bisa melihat jauh ke depan. Visi kita yang bisa menembus dunia. Persiapkan untuk hari esok!
Defenisi ORANG KAYA :
Di dunia : Semua barang yang menempel di badan-nya atau yang digunakannya, misal jam tangan, kacamata, dress, tas, sepatu, dll.
Sedangkan defenisi ORANG KAYA menurut Al Quran adalah : orang yang paling bermanfaat bagi banyak orang lain. Kaya yang sesungguhnya adalah : Berapa banyak yang kita beri, bukan seberapa banyak untuk diri kita sendiri.
Mantap-lah! Semoga saya dan pembaca blog ini berubah ke arah lebih baik dan bermanfaat bagi banyak umat. Aamiin.

Pembicara ke-3 : Mas Setiawan Tiada Tara – Sukses dengan Kreatifitas
Beliau merupakan Motivator Humor Indonesia, menyatakan bahwa walaupun sedang menjadi Pembicara di masjid bukan berarti beliau adalah seorang Ustadz – apalagi Ustadzah.
Tinggal di Jogjakarta, dan ketika orang menanyakan mengapa nama-nya “Tiada Tara” karena ingin melakukan terbaik dan nama marketing. Nama itu adalah brand!
Pintar-pintarlah memilih nama, jangan asal comot nama. Memberi nama anak dari Al Quran bukan berarti baik loh, bisa aja tuh nama anak : Achmad Syaitoni (Diambil dari Al Quran yang berarti setan) atau Jahanam Putra atau Siti Dzolimah (Dari kata Zholim). Wiiidih, salah kaprah, mau memberi nama yang berasal dari Al Quran kok jadinya hantam kromo gini ya? Hehehe...
Banyak ilmu yang dibagikan oleh Mas Setiawan, tetapi saya tidak sempat mencatatnya karena keasyikan tertawa. Bayangkan jika beliau mengatakan bahwa rezeki suami adalah doa istri, oleh karena-nya banyakin istri...hahaha...tapi buru-buru langsung diralat karena khawatir dijegat sama ibu-ibu yang nggak sependapat.
Motto Hidup : “Jadilah orang yang bisa bermanfaat bagi banyak umat”
Tips Sukses :
           Punya visi jelas tujuan hidup untuk apa
           Ibadah tertib
           Muliakan orang tua
           Sinergiskan dengan pasangan
           Banyak syukur
           Banyak silaturahim
           Sedekah
           Kreatif
Pembicara ke-4 : Mr.Ippho Santosa
Bulan lalu – tepatnya tanggal 28 February 2015 My Lovely di negeri seberang mengirim BBM ke saya dan mengatakan sedang menghadiri acara di komunitas muslim Indonesia yang tinggal di negeri itu, salah satu pembicaranya adalah Mr.Ippho Santosa. Saya katakan bahwa beliau bukan Ustadz...hehehe. Mantap khan sekarang, siapapun kita bisa berdakwah sesuai dengan kemampuan kita. Mr Ippho Santosa ini terkenal dengan berbagai buku, diantaranya 7 Keajaiban Rezeki, Moslem Millionaire, dan segala hal mengenai rezeki. Rezeki memang harus kita jemput selagi masih muda, nggak perlu nunggu kalau sampai punya tanggungan deh. Apalagi umroh dan melaksanakan ibadah haji, lebih muda lebih baik. Selagi kuat dan kaya! Ibadah haji merupakan kewajiban, dan sebenarnya kaya juga kewajiban bagi seorang muslim. Memang pasti ada orang miskin di dunia ini , tetapi yang penting yang miskin itu bukan kita! Sama hal-nya dengan orang masuk neraka, pasti ada, tetapi yang penting yang masuk neraka bukan kita! Hukum waris tertahta jelas pembagiannya dalam ayat Al Quran, 90% terjelaskan – tanpa hadist karena sudah jelas. Itu menunjukkan bahwa ALLAH berkehendak kita untuk kaya.
Kamu ingin tahu berapa pendapatan kita? Coba tanyakan pendapatan 10 rekan terdekat kita, kemudian di-total dan bagi rata, maka rata-rata tersebut adalah pendapatan kita. Nah, gimana dong andai beberapa rekan terdekat kita pendapatannya sangat kecil??? Jangan buru-buru kamu depak ya...hehehe, tetapi ada cara untuk membentuk lingkungan, yaitu : Banyak ikut seminar/training dan sejenisnya kemudian bikin komunitas.
Kemudian cara menggerakkan “currency” kita adalah : Usaha (Seperti Rasulullah), Investasi (Seperti bunda Khadijah RA) dan Sedekah.
Masih banyak lagi ilmu yang dibagikan, tetapi yang pasti : Kalau Mau Sukses Jangan Seperti Orang Rata-Rata!!!

Lebih dari pukul 22.00 acara baru selesai. Ketika ingin mengambil sepatu di depan masjid, saya melihat Haris dan Pandu yang sempat menjadi murid-murid saya nan manis. Mereka bersama ibu-nya. Saya langsung menyapa ibu-nya dan kami sempat mengobrol dan setelah itu pulang.
Acara seperti ini tentunya sangat bermanfaat bagi umat, silakan mendaftar di SalingSapa.com untuk bersama dalam kebaikan. 

2 comments:

  1. huah....seneng banget gie dapet kenalan baru yang juga punya minat yang sama ^^
    salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seneng juga bisa kenal Mba Gie :) Semoga kita bisa ketemuan yaa....

      Delete