Ada acara keren nih, di Masjid Baitul Ihsan
kompleks Bank Indonesia Jakarta Pusat. Anugerah untuk saya karena selama bulan
February 2015 hingga awal Maret 2015 saya mondar-mandir ke Bank Indonesia untuk
meeting, indepht dan quantitative interview, melakukan evaluasi untuk riset
pemasaran Peruri, klien tempat saya bekerja, sehingga masih familiar di benak
kondisi masjid ini.
Saya sempat memberi informasi acara tersebut
ke beberapa teman,dan mereka berminat hadir. Tetapiiii, ya karena “kurang
fokus” maka ada saja alasan yang menghalangi mereka-ada yang kehujanan, ada
yang kelupaan dan seribu alasan lain. Alhamdulillah walaupun sama mengalami
hujan deras, menembus kemacetan Jakarta serta masih sibuk mengurus perpanjangan
keanggotaan Oriflame ternyata saya dapat tiba di lokasi dengan tepat waktu!
Kami mengisi buku tamu, mendapat kupon
doorprize dan beberapa lembar pamflet – informasi lembaga dan acara para
Pembicara. Acara dibuka tepat pukul 18.30.
Pembicara Pertama : Kak Ridwan Mukri
Ya, saya terbiasa memanggil beliau dengan
panggilan “Kak” karena beliau identik dengan ESQ Teens. Asti, keponakan saya
merupakan alumni ESQ Teens. Demikian pula dengan saya yang alumni ESQ Executive
angkatan 64 hingga Self Control Collaboration. Mudah-mudahan tahun ini saya
ikut dalam training ESQ Total Action sehingga bisa “wisuda” deh :D
Jadi bukan baru pertama kali saya memperoleh
tebaran ilmu dari Kak Ridwan Mukri. Semoga bertambah berkah ya
ilmunya...Aamiin.
Dengan waktu singkat, hanya sampai waktu Isya
alias setengah jam Kak Ridwan memaparkan mengenai visi. Apa yang membedakan 2
orang yang awalnya adalah tukang batu, dan dalam 10 tahun berikutnya yang satu
menjadi Presiden Direktur dan temannya tetap menjadi tukang batu? Jelas yang
membedakan adalah visi yang mereka miliki.
Oleh karenanya kita harus memiliki visi jika
ingin kemajuan dalam hidup kita. Apa impian kita? Kita harus tahu , begitu ada
ide harus segera dicatat dan wujud-kan!!! Untuk mewujudkan impian maka kita
harus memiliki keyakinan pada ALLAH, harus teguh terhadap tujuan, terus
memiliki visi dan berusaha mewujudkannya.
3 Visi yang
kita miliki adalah :
- Jangka Pendek. Lakukan semua hal baik dengan sebaik-baiknya.
- Sukses Dunia. Dengan menjadi Pengusaha yang baik, Guru yang baik, Dokter yang baik,dll.
- Visi Terindah : Berjumpa dengan ALLAH di surga. (Aamiin YRA)
Pembicara ke-2 : Ust. Erick Yusuf – Visi Untuk
Masa Depan
Ustadz Pembina iHAQi ini langsung membahas
mengenai umur, begitu mengetahui bahwa terdapat kata MUDA dalam pembahasan kita
malam itu. Alhamdulillah, soal muda itu relatif menurut beliau. Selama ini kita
mendefinisikan umur berdasarkan tahun lahir, yakni tahun. Defenisi putaran bumi
1 tahun, Pluto 3 bulan. Di masing-masing planet berbeda lagi putarannya. Hal
ini yang menyebabkan usia kita menjadi relatif, satu dengan yang lainnya
berbeda. Namun sebenarnya menurut Islam usia kita sama, bahkan usia kita
sebenarnya sama dengan Pangeran Diponegoro. Loh bagaimana bisa? Karena saat
Nabi Adam AS dicabut tulang rusuknya maka semua ruh jatuh bersamaan, kemudian
di hari akhir kita dikumpulkan di padang Masyar. Berdasarkan ini maka semua ruh
sama umurnya, yang membedakan umurnya adalah jasad. Nggak ada tuh sesuatu
terbaik berdasarkan umur, kecuali bagi kita yang mengamalkan ilmu ALLAH.
Usia semua manusia “sama”, apalagi yang
membedakan? Ya tentu-nya karya! Teruslah berkarya tanpa “mengingat” umur kita.
Pantang merasa dan mengatakan,”Ah sudahlah, saya sudah tua...” dalam meraih
karya. Jadi-lah orang yang penuh visi/avant garde. Bisa melihat jauh ke depan.
Visi kita yang bisa menembus dunia. Persiapkan untuk hari esok!
Defenisi ORANG KAYA :
Di dunia : Semua barang yang menempel di
badan-nya atau yang digunakannya, misal jam tangan, kacamata, dress, tas,
sepatu, dll.
Sedangkan defenisi ORANG KAYA menurut Al Quran
adalah : orang yang paling bermanfaat bagi banyak orang lain. Kaya yang
sesungguhnya adalah : Berapa banyak yang kita beri, bukan seberapa banyak untuk
diri kita sendiri.
Mantap-lah! Semoga saya dan pembaca blog ini
berubah ke arah lebih baik dan bermanfaat bagi banyak umat. Aamiin.
Pembicara ke-3 : Mas Setiawan Tiada Tara –
Sukses dengan Kreatifitas
Beliau merupakan Motivator Humor Indonesia,
menyatakan bahwa walaupun sedang menjadi Pembicara di masjid bukan berarti
beliau adalah seorang Ustadz – apalagi Ustadzah.
Tinggal di Jogjakarta, dan ketika orang
menanyakan mengapa nama-nya “Tiada Tara” karena ingin melakukan terbaik dan
nama marketing. Nama itu adalah brand!
Pintar-pintarlah memilih nama, jangan asal
comot nama. Memberi nama anak dari Al Quran bukan berarti baik loh, bisa aja
tuh nama anak : Achmad Syaitoni (Diambil dari Al Quran yang berarti setan) atau
Jahanam Putra atau Siti Dzolimah (Dari kata Zholim). Wiiidih, salah kaprah, mau
memberi nama yang berasal dari Al Quran kok jadinya hantam kromo gini ya?
Hehehe...
Banyak ilmu yang dibagikan oleh Mas Setiawan,
tetapi saya tidak sempat mencatatnya karena keasyikan tertawa. Bayangkan jika
beliau mengatakan bahwa rezeki suami adalah doa istri, oleh karena-nya banyakin
istri...hahaha...tapi buru-buru langsung diralat karena khawatir dijegat sama
ibu-ibu yang nggak sependapat.
Motto Hidup : “Jadilah orang yang bisa
bermanfaat bagi banyak umat”
Tips Sukses :
• Punya
visi jelas tujuan hidup untuk apa
• Ibadah
tertib
• Muliakan
orang tua
• Sinergiskan
dengan pasangan
• Banyak
syukur
• Banyak
silaturahim
• Sedekah
• Kreatif
Pembicara ke-4 : Mr.Ippho Santosa
Bulan lalu – tepatnya tanggal 28 February 2015
My Lovely di negeri seberang mengirim BBM ke saya dan mengatakan sedang
menghadiri acara di komunitas muslim Indonesia yang tinggal di negeri itu,
salah satu pembicaranya adalah Mr.Ippho Santosa. Saya katakan bahwa beliau
bukan Ustadz...hehehe. Mantap khan sekarang, siapapun kita bisa berdakwah
sesuai dengan kemampuan kita. Mr Ippho Santosa ini terkenal dengan berbagai
buku, diantaranya 7 Keajaiban Rezeki, Moslem Millionaire, dan segala hal
mengenai rezeki. Rezeki memang harus kita jemput selagi masih muda, nggak perlu
nunggu kalau sampai punya tanggungan deh. Apalagi umroh dan melaksanakan ibadah
haji, lebih muda lebih baik. Selagi kuat dan kaya! Ibadah haji merupakan
kewajiban, dan sebenarnya kaya juga kewajiban bagi seorang muslim. Memang pasti
ada orang miskin di dunia ini , tetapi yang penting yang miskin itu bukan kita!
Sama hal-nya dengan orang masuk neraka, pasti ada, tetapi yang penting yang
masuk neraka bukan kita! Hukum waris tertahta jelas pembagiannya dalam ayat Al
Quran, 90% terjelaskan – tanpa hadist karena sudah jelas. Itu menunjukkan bahwa
ALLAH berkehendak kita untuk kaya.
Kamu ingin tahu berapa pendapatan kita? Coba
tanyakan pendapatan 10 rekan terdekat kita, kemudian di-total dan bagi rata,
maka rata-rata tersebut adalah pendapatan kita. Nah, gimana dong andai beberapa
rekan terdekat kita pendapatannya sangat kecil??? Jangan buru-buru kamu depak
ya...hehehe, tetapi ada cara untuk membentuk lingkungan, yaitu : Banyak ikut
seminar/training dan sejenisnya kemudian bikin komunitas.
Kemudian cara menggerakkan “currency” kita
adalah : Usaha (Seperti Rasulullah), Investasi (Seperti bunda Khadijah RA) dan
Sedekah.
Masih banyak lagi ilmu yang dibagikan, tetapi
yang pasti : Kalau Mau Sukses Jangan Seperti Orang Rata-Rata!!!
Lebih dari pukul 22.00 acara baru selesai.
Ketika ingin mengambil sepatu di depan masjid, saya melihat Haris dan Pandu
yang sempat menjadi murid-murid saya nan manis. Mereka bersama ibu-nya. Saya
langsung menyapa ibu-nya dan kami sempat mengobrol dan setelah itu pulang.
huah....seneng banget gie dapet kenalan baru yang juga punya minat yang sama ^^
ReplyDeletesalam kenal :)
Seneng juga bisa kenal Mba Gie :) Semoga kita bisa ketemuan yaa....
Delete